Selain ‘ukaz masih ada pasar yang dijadikan tempat berkumpulnya pasar para penyair yaitu pasar

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

37 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Pasar Ukaz berada di Makkah yang ketika itu merupakan suatu lembah tandus.

scth.gov.sa

Pasar Ukaz

Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar Ukaz merupakan salah satu pasar terkenal pada zaman Arab pra-Islam. Pasar Ukaz berdiri bersama beberapa pasar lain, seperti Dzil-Majaz dan Majinnah. Pasar Ukaz merupakan salah satu pusat perbelanjaan terlengkap yang tidak hanya dikunjungi oleh orang-orang Quraisy, tetapi juga raja-raja dan pangeran dari seluruh semenanjung Arab.

Dalam Ensiklopedia Peradaban Islam, Dr Syafii Antonio menjelaskan, musim haji menjadi musim perdagangan yang paling ramai. Pada saat itu, dibuka pasar-pasar Arab. Salah satunya, Pasar Ukaz. Di Ukaz, terdapat pula mimbar khusus sebagai tempat adu kepiawaian para penyair Arab.

Selain itu, Ukaz juga memiliki tempat penjual budak-budak dari berbagai ras, seperti budak Etiopia yang hitam, budak Rum yang berkulit putih, budak Persia, dan banyak lagi yang berasal dari India, Mesir, dan Asia Tengah.

Pasar Ukaz berada di Makkah yang ketika itu merupakan suatu lembah tandus. Sumber perekonomian Makkah ketika itu adalah perdagangan. Seiring dengan berjalannya waktu, perdagangan menjadi faktor penentu utama hubungan sosial penduduk Makkah. Makkah pun disebut sebagai Ummul Quro, yaitu sebuah pusat perniagaan besar.

Pusat perdagangan ini menjadi urat nadi kehidupan masyarakat Makkah. Pembangunan sektor spiritual, keagamaan, dan kebudayaan dibangun di atas prinsip jual beli. Karena itu, saudagar kaya menjadi orang-orang yang sangat menentukan dalam berbagai hal.

Dari mereka, aturan-aturan hukum dan tradisi yang berlaku dikeluarkan. Dari sini, muncul ketidakadilan, ketimpa ngan, kerakusan untuk meraup untung se banyak-banyaknya. Pada gilirannya, sistem ini menjadikan orang kaya makin kaya dan orang miskin makin tertindas.

Dalam kitab Hadharat al-Arab dijelaskan, tidak mungkin bangsa Arab tidak pernah memiliki peradaban yang tinggi. Apalagi, hubungan dagang mulitelateral yang berlangsung selama hampir 2.000 tahun. Julukan jahiliyah yang disematkan kepada mereka dan bermakna kebodohan merupakan kesalahan akidah mereka.

Di balik gelar itu, mereka menyimpan peradaban dan menyisakan berbagai aspek kemajuan politik, ekonomi, seni, dan budaya. Pada masa pemerintahan Saba', bangsa Arab bahkan menjadi penghubung perdagangan antara Eropa dan dunia Timur. Meski demikian, tidak dapat dimungkiri sistem perdagangan me reka jauh dari rasa keadilan.

Rasulullah SAW saat hijrah ke Madi nah mencoba membenahi sistem per ekonomian bangsa Arab, khususnya umat Islam. Pasar-pasar dibangun di sekitar masjid. Keberadaan pasar ini untuk menyaingi pasar-pasar yang telanjur didominasi oleh pasar kapitalis orang Yahudi.

Aktivitas jual beli difokuskan di pasar yang diberi nama Suqul Anshar. Pasar dibangun Abdurrahman bin Auf. Pasar ini dikelola 100 persen oleh umat Islam yang berlokasi tidak jauh dari pasar Yahudi.

Semua Muslim diimbau untuk ber jual beli dan melakukan semua aktivitas perdagangan di pasar itu tanpa bekerja sama dengan orang Yahudi. Meski demikian, status Nabi sebagai pemimpin tak dimanfaatkannya untuk menutup pasar tersebut. Tapi, lambat laun, roda per eko nomian Yahudi yang sudah ratusan tahun berjalan akhirnya gulung tikar.

  • peradaban islam
  • pasar ukaz

Selain ‘ukaz masih ada pasar yang dijadikan tempat berkumpulnya pasar para penyair yaitu pasar

sumber : Dialog Jumat Republika

IBADAH.ID, MAKKAH – Selain Kota Makkah dan Madinah yang menjadi saksi bisu sejarah keislaman didunia, Kota Thaif pun tak luput dari perjalanan sejarah berkembangnya islam di tanah Arab. Di Kota yang berada di ketinggian 1700 m diatas permukaan laut (mdpl) banyak menyimpan bukti peninggalan sejarah berkembangnya Agama Islam diantaranya adalah Pasar Ukaz.

Jika orang-orang modern mengenal pasar hanya sebagai tempat transaksi jual-beli, maka orang-orang Arab klasik tidak mengenal fungsi pasar hanya sebatas itu saja. Jika orang-orang abad modern ini memahami bahwa pasar itu dibuka setiap hari, maka beda lagi dengan orang-orang Arab kuno, pasar itu bisa jadi hanya berlangsung satu tahun sekali. Dan pasar yang paling terkenal bagi bangsa Arab kuno adalah Pasar Ukaz.

Pasar Ukaz adalah pasar dimana para pedagang dan pebisnis mengadakan transaksi jual-beli. Para politisi mengadakan lobi-lobi penting. Mereka merundingkan perdamaian, persekutuan, atau bahkan membicarakan rencana peperangan. Dan di Pasar Ukaz pula para penyair dan orator unjuk kemampuan, membacakan untaian kalimat indah yang mereka susun sekaligus mengungkapkan isu-isu hangat yang sedang terjadi.

Ukaz merupakan pasar kuno yang paling terkenal di Semenanjung Arabia. Nama tersebut diambil dari apa yang dikerjakan orang Arab di tempat tersebut, mereka memamerkan prestasi dan nenek moyang mereka. Pasar tersebut tercatat untuk pertama kalinya pada 500 Sebelum Masehi.

Pasar tersebut terletak diantara Thaif dan Makkah, tepatnya di kota Al-Athdia. Pasar terkenal diadakan bersamaan dengan pasar di Hadramaut. Pasar ini melebihi pasar lainnya, dalam kemegahan, hubungan dagang, manifestasi syair, kesukuan dan dikunjungi oleh suku Quraisy, Hawazin, Ghatafan, Aslam, Ahabish, Adl, ad-Dish, al-Haya dan al-Mustaliq.

Diadakan pada 15-30 Dzu al-Qa’dah. Para pedagang membawa barang menggunakan onta atau keledai menuju pasar Ukaz. Barang dagangan yang dijual pedagang Badui antara lain permadani, tenda, bulu domba, tembikar, peralatan, perhiasan, parfum, hasil bumi dan rempah-rempah.

Selain ‘ukaz masih ada pasar yang dijadikan tempat berkumpulnya pasar para penyair yaitu pasar
Festival Pasar Ukaz. (foto:istimewa)

Di pasar Ukaz juga diadakan berbagai pertunjukan baik syair maupun nyanyian. Para penyair dan penyanyi datang ke Ukaz untuk berpartisipasi dalam lomba syair dan nyanyian tersebut. Menurut arkeolog Saudi yang telah mempelajari daerah ini, memperkirakan pasar Ukaz berakhir sampai 760 Sesudah Masehi.

Quraisy merupakan suku Arab yang terkenal, yang di dalamnya termasuk Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai gagasan untuk mempunyai sebuah tempat orang Arab dapat berkumpul dan bersatu untuk melawan musuh. Mereka memilih tempat tersebut adalah Ukaz. Tempat tersebut merupakan pasar ketika para calon haji tiba di Makkah dan pergi selama empat bulan ke tempat tersebut.

Orang Arab mempunyai bulan khusus yang selama itu disepakati oleh mereka untuk tidak menggunakan senjata atau memulai berperang. Terhadap mereka diberikan jaminan atas keselamatan di lingkungan kota tersebut untuk melakukan aktivitas dan berdagang.

Sebagai perbandingan terhadap mal yang modern, Ukaz tidak hanya menawarkan barang untuk dijual, tetapi pengunjung mempunyai banyak hal untuk dikerjakan disamping berbelanja. Mereka masing-masing memperoleh tantangan untuk membuktikan siapa yang terbaik sebagai pembuat syair di Arab. Mereka membanggakan prestasi sukunya dan mereka juga mencoba menyelesaikan perselisihan dan pertentangan antar suku. Sejak pasar dibuka, banyak aktivitas budaya di pasar tersebut membantu memelihara dan melindungi bahasa Arab, membantu menghasilkan syair-syair yang baik dan mendorong para penyair untuk menghasilkan syair lebih banyak.

Nabi Muhammad s.a.w. mengunjungi pasar sebanyak tujuh kali dan mencoba untuk menjelaskan kepada orang Arab tentang Islam dipasar tersebut. King Faisal ibn Abdul Aziz meminta kepada para ahli dan ilmuwan untuk mengidentifikasi lokasi dari Ukaz, dengan mencari kembali catatan kuno dan dokumen sejarah yang akhirnya diputuskan lokasinya di dekat Taif ditempat yang dikenal Al-Athdia. Setelah 1300 tahun, pasar tersebut dioperasikan kembali dan diresmikan oleh Gubernur Makkah, Pangeran Khalid Al-Faisal, putra Raja Faisal.

Peristiwa tersebut berlangsung selama 7 hari, terjadi penjualan bermacam-macam barang dan bahan, baik tradisional maupun modern. Di tempat tersebut juga terdapat tulisan syair Arab kuna dalam emas dan diperuntukkan untuk pengunjung untuk melihatnya dan diramaikan oleh penyanyi Arab terkenal.

Pasar ini diprediksi pertama kali diadakan sebelum tahun 500 M. Pasar Ukaz bukanlah sekedar pasar biasa. Ia adalah pekan raya kebanggan masyarakat Arab. Di sana terdapat perniagaan, pameran budaya, penyebaran agama, hingga aktivitas politik. Ukaz juga sebagai media informasi tentang info-info yang terjadi di masyarakat jazirah