Selain sebagai organ pernapasan paru-paru juga termasuk organ ekskresi mengapa demikian

Selain energi, metabolisme tubuh juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan melalui sistem eksresi. Proses eksresi sangatlah penting, karena penumpukan zat sisa metabolisme di dalam tubuh dapat memicu gangguan kesehatan.

Hasil proses eksresi atau pengeluaran zat sisa metabolisme dari dalam tubuh dapat berupa urine, feses, keringat, dan karbon dioksida dalam pernapasan. Proses ini melibatkan berbagai organ tubuh, mulai dari ginjal, hati, kulit, usus besar, hingga paru-paru.

Selain sebagai organ pernapasan paru-paru juga termasuk organ ekskresi mengapa demikian

Organ-Organ yang Berperan dalam Sistem Ekskresi

Proses eksresi tak hanya mencegah terjadinya penyakit karena penumpukan zat sisa, tetapi juga menjaga keseimbangan senyawa kimia dan cairan dalam tubuh.

Seperti yang telah disebutkan di atas, ada beberapa organ yang berperan penting dalam proses eksresi. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Ginjal

Ginjal merupakan salah satu organ utama di dalam proses eksresi. Organ yang berbentuk seperti kacang merah ini bertugas untuk menyaring darah, membuang limbah, mengontrol keseimbangan cairan, dan menjaga kadar elektrolit dalam tubuh.

Dalam 24 jam, ginjal menyaring sekitar 200 liter cairan dan mengeluarkan sekitar 2 liter cairan dalam bentuk urine. Sebelum dikeluarkan oleh tubuh, urine akan tersimpan di dalam kandung kemih selama 1–8 jam.

Selain menghasilkan limbah berupa urine, darah yang disaring di ginjal juga mengandung zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh, seperti garam, air, dan mineral. Saat ginjal tidak mampu menyaring darah maka terjadilah kondisi yang dikenal dengan penyakit gagal ginjal.

2. Liver atau hati

Organ lain yang tidak kalah penting dalam sistem ekskresi adalah liver atau hati. Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh, serta berperan dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Zat-zat yang dipecah di hati akan diekskresikan dalam empedu dan darah.

Produk sampingan dari empedu akan masuk ke usus dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk feses. Sementara produk sampingan darah akan disaring oleh ginjal dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine.

Jika hati berhenti bekerja secara mendadak, baik dalam hitungan hari maupun minggu tanpa ada riwayat gangguan pada hati sebelumnya, kondisi ini dikenal dengan gagal hati akut. Kondisi ini dapat disebabkan oleh overdosis obat-obatan ataupun infeksi.

3. Kulit

Dalam sistem ekskresi, kulit berperan dalam mengeluarkan keringat melalui kelenjar keringat yang tersebar di seluruh bagian tubuh. Kelenjar keringat ini memproduksi keringat yang mengandung garam, air, atau zat-zat lain yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Selain sebagai hasil dari proses ekskresi tubuh, keluarnya keringat juga bertujuan untuk menjaga suhu tubuh agar tetap stabil. Ada beberapa faktor yang dapat memicu keluarnya keringat, mulai dari suhu panas, aktivitas fisik, konsumsi makanan pedas, demam, maupun kondisi medis tertentu.

Meski berkeringat merupakan hal yang normal, ada beberapa kondisi yang harus Anda waspadai terkait jumlah keringat yang keluar dari tubuh, seperti terlalu sedikit berkeringat (hipohidrosis), terlalu banyak berkeringat (hiperhidrosis), atau heat stroke.

4. Usus besar

Usus besar merupakan bagian dari sistem pencernaan yang bertanggung jawab dalam proses ekskresi. Berbeda dengan ginjal dan kulit yang mengeluarkan zat sisa dalam bentuk cairan, usus besar mengeluarkan zat sisa berbentuk padat, yaitu feses.

Sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh akan masuk ke usus besar melalui usus kecil. Dibutuhkan waktu sekitar 36 jam untuk melewati usus besar, sebelum akhirnya zat sisa metabolisme ini dikeluarkan dari tubuh melalui rektum.

Karena merupakan organ yang sangat penting dalam proses eksresi, Anda harus mewaspadai beberapa penyakit yang dapat menyerang usus besar, seperti kanker usus besar, divertikulitis, dan kolitis ulseratif.

5. Paru-paru

Dalam sistem ekskresi, paru-paru mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh berupa karbon dioksida dan air melalui proses pernapasan. Saat bernapas, oksigen yang dihirup manusia akan menuju paru-paru dan dialirkan ke seluruh tubuh melalui darah.

Nantinya, akan terjadi pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di setiap sel tubuh. Karbon dioksida ini merupakan gas buangan atau limbah, yang akan dibawa lagi ke paru-paru dan dikeluarkan melalui pernapasan.

Seiring bertambahnya usia, kapasitas paru-paru atau kemampuan paru-paru menampung udara saat bernapas akan menurun. Oleh karena itu, jagalah kesehatan paru-paru Anda dengan berolahraga, tidak merokok, makan makanan bergizi seimbang, dan mengurangi stres.

Kelima organ tubuh di atas sangatlah penting dalam sistem eksresi manusia. Pastikan kita selalu menjaga kesehatan agar organ-organ tersebut dapat terus berfungsi dengan baik. Jika memililki keluhan terkait fungsi organ-organ di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Ekskresi adalah proses penghilangan [pengeluaran] produk limbah metabolisme dan bahan-bahan tidak berguna lainnya dari tubuh suatu organisme. Pada manusia, organ ini terdiri dari kulit, ginjal, hati dan paru-paru. Nah, jika di beberapa artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai tiga organ pertama, kali ini giliran organ paru-paru yang akan kita ungkap lebih lanjut. Bagaimana ya perannya dalam sistem ekskresi manusia?

Dikenal sebagai pulmo dalam istilah anatomi, paru-paru diketahui tidak hanya bertanggung jawab dalam proses respirasi [sistem pernapasan pada manusia], tetapi juga memiliki peranan dalam sistem peredaran darah [sirkulasi] serta sistem eksresi [pengeluaran zat sisa].

[Baca juga: Sistem Ekskresi Pada Manusia, Apa Saja Organ yang Berperan?]

Di tubuh manusia, organ ini terletak di dalam rongga dada bagian kiri dan kanan. Namun demikian, ukurannya tidaklah sama. Ya, mengingat keberadaan jantung pada rongga dada sebelah kiri atas, maka paru-paru bagian kiri pun menjadi lebih kecil dibandingkan dengan paru-paru di bagian kanan.

Peran Paru-paru dalam Sistem Ekskresi

Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida [CO2] dan Uap air [H2O]. Karbondioksida dan uap air ini lalu dilepaskan dan dikeluarkan paru-paru melalui hidung. Sebagai gantinya, oksigen pun diambil. Jumlah oksigen yang diambil melalui udara sendiri berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan hal itu biasanya dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebut saja jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.

Sebagai hasil zat sisa metabolisme, CO2 diangkut oleh darah melalui tiga cara, yakni [1] Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim anhidrase [7% dari seluruh CO2]; [2] Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin [23% dari seluruh CO2]; dan [3] Karbon dioksida terikat dalam gugus ion bikarbonat [HCO3] melalui proses berantai pertukaran klorida [70% dari seluruh CO2].

Di dalam tubuh, fungsi utama paru-paru memang sebagai alat pernapasan, namun karena bagian ini juga mengekskresikan zat sisa metabolisme maka paru- paru juga memiliki peranan dalam sistem ekskresi.

[Baca juga: Kulit dan Perannya Dalam Sistem Ekskresi Pada Manusia]

Karbon dioksida dan air hasil metabolisme di jaringan diangkut oleh darah lewat vena untuk dibawa ke jantung. Dari jantung lalu akan dipompakan ke paru-paru untuk berdifusi di alveolus. Selanjutnya, H2O dan CO2 dapat berdifusi atau dapat dieksresikan di alveolus paru-paru karena pada alveolus bermuara banyak kapiler yang mempunyai selaput tipis.

Struktur dan bagian-bagian Paru paru

Trakea

Trakea merupakan lanjutan saluran nafas dari laring, sebagai perantara antara laring dan bagian paru-paru lain. Trakea juga sebagai batas antara sistem respirasi bagian bawah dan bagian atas. Sistem respirasi bagian atas diantaranya bagian bagian hidung dan laring.

Bronkus

Bronkus atau sering disebut sebagai percabangan dari trakea memilikki fungsi untuk mengeluarkan benda asing dan kotoran yang masuk dalam saluran pernapasan. Fungsi ini dilakukan oleh silia yang ada pada dinding bronkus. Bronkus primer adalah percabangan pertama dari trakea, terdiri dari bronkus primer dekstra [bronkus yang mengarah pada paru paru kanan] dan bronkus primer sinistra [bronkus yang mengarah pada paru paru kiri]. Selanjutnya percabangan bronkus akan menjadi bronkiolus.

Lobus

Pada paru-paru juga terdapat beberapa lobus, diantaranya tiga di bagian kanan dan dua di bagian kiri. Lobus pada paru-paru kanan dipisahkan oleh patahan miring [Oblique fissure] dan patahan lurus [horizontal frissure]. Sedangkan paru-paru kiri hanya dipisahkan oleh patahan lurus.

Alveolus

Alveolus atau disebut juga dengan kantung udara yang muncul dari bronkiolus memiliki fungsi sebagai tempat pertukaran udara.

Pleura

Pleura merupakan selaput tipis yang menyelebungi paru-paru. Terdiri dari dua jenis, yakni pleura viserali [selaput yang membungkus paru paru] dan pleura parietal [selaput yang melapisi rongga dada]. Diantara dua selaput ini terdapat cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk menghindari gesekan antara paru paru dan dinding dada.

“Paru-paru adalah organ yang masuk dalam sistem ekskresi, yaitu proses pembuangan limbah dan zat sisa dari dalam tubuh. Ada beberapa organ yang masuk dalam sistem ini, yaitu ginjal, hati, kulit, usus besar, dan paru-paru. Secara umum, organ-organ tersebut bekerja secara independen dengan tugas masing-masing.

Halodoc, Jakarta – Pada tubuh manusia, sistem ekskresi terdiri dari beberapa organ, yaitu ginjal, hati, kulit, usus besar, dan paru-paru. Masing-masing organ memiliki tugas sendiri dan bekerja secara independen alias tidak terikat satu sama lain. Paru-paru sebagai organ ekskresi bertugas mengeluarkan uap air dan karbondioksida. 

Definisi sistem ekskresi secara umum adalah proses pembuangan limbah dan sisa-sisa, terutama air dari dalam tubuh. Perlu diketahui, organ utama dari sistem ini adalah ginjal. Proses pembuangan zat sisa atau limbah dalam tubuh tidak dilakukan tanpa alasan. Hal ini berguna untuk mempertahankan homeostasis, yaitu kemampuan tubuh untuk beradaptasi serta menjaga keseimbangan kondisi cairan di dalam tubuh. 

Baca juga: Mengenal Fungsi Organ Pernapasan Manusia

Peran Paru-Paru dalam Sistem Ekskresi 

Paru-paru masuk dalam daftar organ yang bekerja dalam sistem ekskresi, yaitu sistem yang terjadi sebagai pembuangan limbah dari tubuh. Limbah tubuh merupakan produk sampingan metabolisme yang sebagian besar di antaranya mengandung racun atau bahan tidak berguna. Jika dibiarkan terus berada di dalam tubuh, limbah justru bisa membahayakan. 

Ada beberapa jenis produk limbah spesifik yang harus segera dikeluarkan dari tubuh, yaitu karbondioksida dari respirasi sel, amonia, dan urea. Paru-paru merupakan bagian dari sistem ekskresi. Paru-paru sebagai organ ekskresi mengeluarkan sisa limbah berupa uap air dan karbondioksida. Dengan begitu, kinerja organ vital ini bisa terus terjaga. 

Pentingnya Menjaga Kesehatan Paru-Paru 

Paru-paru adalah organ yang memiliki peran penting. Secara umum, organ ini bertugas untuk membawa udara dari atmosfer dan mengalirkan oksigen ke aliran darah. Darah yang sudah mengandung oksigen ini nantinya akan dialirkan ke seluruh tubuh dan menunjang kinerja organ tubuh lainnya. Maka dari itu, fungsi paru-paru tidak boleh disepelekan begitu saja. 

Baca juga: Kenali Gejala Awal Kanker Paru-paru

Agar pernapasan berjalan lancar, penting untuk selalu menjaga kesehatan organ ini, serta organ-organ di sekitarnya. Dalam sistem pernapasan atau saat bernapas, paru-paru menggunakan otot diafragma, otot intercostal, otot perut, serta sesekali otot di leher. Berikut ini gambaran singkat seputar cara kerja organ paru-paru yang perlu diketahui: 

  • Dimulai dari diafragma, yaitu otot berbentuk kubah di bagian atas. Otot ini berada di bawah paru-paru. Diafragma memiliki peran penting dan menggerakkan sebagian besar fungsi sistem pernapasan. 
  • Kontraksi, saat hal ini terjadi diafragma akan bergerak ke bawah sehingga memberi lebih banyak ruang di rongga dada. Hal ini juga akan meningkatkan kapasitas paru-paru untuk berkembang. 
  • Saat volume rongga dada meningkat, terjadi penurunan tekanan dan udara disedot melalui hidung atau mulut kemudian turun ke paru-paru. 

Selain sistem pernapasan, paru-paru juga memiliki fungsi lain, yaitu menjaga Keseimbangan pH. Sebab, terlalu banyak karbondioksida bisa mengakibatkan tubuh menjadi asam. Saat paru-paru mendeteksi peningkatan asam, laju ventilasi akan meningkat untuk mengeluarkan gas. Organ ini juga memiliki fungsi penyaringan. Paru-paru akan menyaring gumpalan darah kecil dan dapat menghilangkan gelembung udara kecil alias emboli udara. Organ ini juga berperan sebagai pelindung, yaitu peredam kejut untuk jantung pada jenis benturan tertentu. 

Baca juga: Ini Kondisi yang Membuat Pasien Membutuhkan Ventilator

Cari tahu lebih lanjut seputar sistem ekskresi dan fungsi paru-paru dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Sampaikan pertanyaan seputar kesehatan dan dapatkan jawaban dari ahlinya. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi:  Medical News Today. Diakses pada 2021. What do the lungs do, and how do they function? CK-12. Diakses pada 2021. 23.4 The Excretory System. 

Paru-paru merupakan organ vital bagi sistem pernapasan manusia. Fungsi paru-paru yang paling utama yaitu sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Apabila fungsi organ paru-paru terganggu, maka bisa menyebabkan munculnya berbagai masalah pada tubuh.

Fungsi Paru Paru Manusia

Sistem pernapasan manusia ditunjang dengan adanya paru-paru. Sistem ini terjadi melalui proses yang kompleks. Sistem pernapasan berjalan saat ada udara yang masuk melalui hidung atau mulut.

Kemudian berlanjut ke organ pernapasan lain seperti tenggorokan, trakea, bronkus, bronkuolus, dan aveolus. Oksigen yang masuk ke paru-paru nantinya akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Sedangkan karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung atau mulut.

Proses pertukaran udara tersebut terjadi karena fungsi paru-paru berjalan dengan lancar. Selain berguna untuk menunjang sistem pernapasan, ternyata paru-paru juga memiliki beberapa fungsi lain. Mengutip dari sehatq.com, berikut penjelasan lengkapnya.

1. Melindungai Organ Jantung

Salah satu fungsi paru-paru adalah untuk melindungi organ jantung. Paru-paru memiliki ukuran besar dan empuk sehingga bisa menjadi bantalan pelindung. Terutama untuk melindung jantung dari berbagai benturan.

Baca Juga

Paru-paru juga bisa mengatur keseimbangan pH. Jika karbon dioksida terlalu banyak, maka lingkungan dalam tubuh menjadi asam. Saat hal ini terjadi, paru-paru bisa mendeteksinya dengan cara menambah ritme pernapasan agar karbon dioksda lebih cepat yang terbuang.

Advertising

Advertising

Fungsi paru paru yang ketiga yaitu untuk menyaring darah kecil dan gelembung udara yang bisa memicu kondisi emboli paru. Emboli merupakan penyumbatan aliran darah yang dapat menggangu penyebaran oksigen ke seluruh tubuh.

4. Menampung Darah

Paru-paru juga merupakan organ yang berperan untuk menampung darah. Jumlah darah yang tertampung sesuai dengan kondisi tubuh. Fungsi paru-paru ini berguna saat Anda melakukan aktivitas fisik yang berat. Misalnya saat olahraga.

5. Mencegah Infeksi

Organ pernapasan ini ternyata bisa melindungi tubuh dari infeksi. Hal ini dikarenakan paru-paru memiliki membran yang bisa mengeluarkan imunoglobulin A.

Sebagai tambahan informasi, imunoglobulin adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh. Senyawa ini bisa menjaga fungsi paru-paru dan melindunginya dari infeksi.

Baca Juga

Sama halnya dengan fungsi mulut yang dapat membantu berbicara, paru-paru juga berguna untuk membantu kita berkomunikasi secara verbal. Tubuh kita memerlukan aliran udara supaya bisa melafalkan huruf tertentu.

Apabila paru-paru terganggu, maka aliran udara manjadi tidak lancar. Hal tersebut bisa mempengaruhi artikulasi saat berbicara. Oleh sebab itu, paru-paru juga berguna untuk membantu berbicara.

7. Melancarkan Fungsi Mukosiliar

Mukus atau cairan lengket serta silia yang ada di jalur pernapasan berguna untuk menangkap debu dan bakteri. Partikel tersebut kemudian akan bergerak ke atas untuk keluar melalui batuk atau ke bawah agar dihancurkan oleh sistem pencernaan.

8. Sebagai Organ Ekskresi

Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi yaitu untuk mengeluarkan zat sisa berupa uap air dan karbon dioksida. Kedua zat tersebut dihasilkan karena adanya pertukaran gas saat respirasi atau pernapasan.

Baca Juga

Paru-paru merupakan organ penting yang rentan mengalami gangguan. Banyak hal yang bisa menyebabkan masalah kesehatan paru-paru, seperti infeksi bakteri, virus, hingga polusi udara. Maka dari itu, sangat penting untuk memelihara organ pernapasan ini.

Mengutip dari halodoc.com, berikut beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk memelihara fungsi paru-paru.

1. Rutin Olahraga

Aktivitas fisik seperti olahraga ternyata bisa membantu memelihara fungsi paru-paru. Dengan rutin berolahraga, maka kualitas sistem pernapasan akan meningkat. Olahraga juga diketahui bisa menurunkan berbagai risiko gangguan kesehatan lainnya seperti penyakit jantung dan stroke.

2. Berhenti Merokok

Merokok memang kebiasaan yang berbahaya bagi paru-paru. Bahaya merokok mungkin tidak akan terlihat dalam satu atau dua hari. Namun jika kebiasaan merokok terus berlanjut sampai waktu yang lama, maka bisa mengakibatkan penurunan fungsi paru paru.

Merokok dapat menyebabkan kerusakan ada kantung udara dan saluran udara di paru-paru. Tak hanya itu, kebiasaan merokok juga dapat memicu kanker paru. Perokok aktif lebih berisiko terkena gangguan kesehatan pada paru-paru dibandingkan perokok pasif.

Baca Juga

Kesehatan paru-paru dapat ditunjang dari konsumsi makanan yang sehat khususnya makanan dengan kandungan antioksidan tinggi. Senyawa baik tersebut berguna untuk memelihara sel tubuh dari radikal bebas. Beberapa makanan tinggi antioksidan antara lain; cokelat hitam, sayuran hijau, strawberry, dan kacang-kacangan.

4. Rutin Cuci Tangan

Rajin membasuh tangan ternyata menjadi salah satu cara mudah untuk menjaga kesehatan paru-paru. Gangguan pada organ pernapasan ini dapat disebabkan oleh berbagai penyakti, seperti flu. Penyaktit tersebut disebabkan oleh virus yang penularannya bisa melalui jabatan tangan.

Maka dari itu, untuk menghindari risiko tersebut, alangkah baiknya kita membiasakan diri mencuci tangan dengan rutin.

5. Memeriksakan Kesehatan secara Rutin

Untuk mengetahui fungsi paru-paru berjalan dengan normal atau tidak, kita perlu melakukan pemeriksaan secara rutin. Dengan melakukan pemeriksaan, maka apabila ditemukan gangguan kesehatan pada organ tersebut, bisa segera ditangani sedini mungkin. Hal ini berguna untuk menghindari terjadinya komplikasi atau masalah kesehatan yang lebih kompleks.

Video yang berhubungan