Sebutkan tiga kegiatan yang dapat dilakukan saat bermain di rumah teman

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

KOMPAS.com - Ketika masih kecil, anak suka bermain. Ini karena dunia anak adalah bermain. Melalui bermain anak mengekspresikan minat dan kemampuannya, baik kemampuan afektif, kognitif, maupun motorik.

Dengan bermain, anak dapat mengasah imajinasinya sehingga nantinya akan menjadi pribadi yang kreatif. Untuk itu dibutuhkan dorongan agar anak mau bermain.

Namun ketika usia tiga tahun, anak mengalami perkembangan otak, di mana pada anak usia dini memori anak menyimpan banyak rekaman setiap pengalaman pribadinya. Pada usia ini anak sudah dapat diberi pemahaman dan pengetahuan.

Metode penyampaian materi pemahaman dan pengetahuan itu harus menyenangkan, sehingga anak akan menikmati proses belajar, menyukai proses belajar dan akhirnya akan terus belajar sepanjang hayatnya.

Baca juga: Liburan di Rumah, Yuk Ciptakan Pembelajaran Menarik bagi Anak

Hal yang harus dilakukan orang tua adalah melakukan pendampingan kepada anak. Di sela-sela kesibukan orang tua, terutama ibu, harus mendampingi atau menemani anak bermain minimal 1-2 jam dalam sehari.

Dalam arti benar-benar bermain dengan anak, bukan hanya menemani anak bermain, sementara orang tuanya sibuk dengan pekerjaan yang lain, atau sibuk dengan HP, atau menonton televisi. Orang tua harus benar-benar masuk dalam dunia anak, sambil memahami pikiran anak.

Melansir laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, Minggu (27/12/2020), berikut ini 8 contoh bermain bermakna bersama anak:

1. Bermain peran bersama anak

Bermain peran baik dengan menggunakan media permainan atau tanpa media permainan. Contoh bermain peran, misalnya: bermain masak-masakan, anak berperan sebagai koki dan orang tua sebagai pembeli makanan.

Atau, bermain mobil-mobilan, anak berperan sebagai sopir dan orang tua sebagai polisi. Atau, bermain dokter-dokteran, anak berperan sebagai dokter dan orang tua sebagai pasien.

Manfaat bermain peran adalah dapat menstimulasi daya imajinasi anak. Daya imajinasi penting bagi anak untuk menjadi kreatif, baik dalam berpikir maupun bertindak.

Amirul Nisa Sabtu, 12 Maret 2022 | 08:30 WIB

Kewajiban anak-anak saat bermain. (trilemedia/pixabay)

Bobo.id - Kewajiban merupakan sesuatu yang dimiliki setiap orang bahkan pada anak-anak.

Pada materi kelas 3 SD tema 6, akan dijelaskan tentang kewajiban saat bermain yang dimiliki setiap anak.

Sebelumnya, teman-teman harus paham pengertian dari kewajiban.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, keharusan, pekerjaan, atau tugas.

Selain itu kewajiban juga diartikan sebagai sesuatu yang harus dilakukaukan oleh pihak tertentu dengan bertanggung jawab.

Hal tersebut juga berlaku pada anak-anak dalam bermain baik di rumah atau di sekolah.

Kewajiban itu muncul karena adanya hak yang dimiliki berupa pemanfaatan energi.

Tubuh manusia juga memiliki energi yang didapat dari sumber energi makanan dan minuman.

Energi tersebut bisa dimanfaatkan dalam berbagai hal termasuk bermain.

Baca Juga: Hak dan Kewajiban yang Berhubungan dengan Penggunaan Energi, Materi Kelas 3 SD Tema 6

Page 2

Page 3

trilemedia/pixabay

Kewajiban anak-anak saat bermain.

Bobo.id - Kewajiban merupakan sesuatu yang dimiliki setiap orang bahkan pada anak-anak.

Pada materi kelas 3 SD tema 6, akan dijelaskan tentang kewajiban saat bermain yang dimiliki setiap anak.

Sebelumnya, teman-teman harus paham pengertian dari kewajiban.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, keharusan, pekerjaan, atau tugas.

Selain itu kewajiban juga diartikan sebagai sesuatu yang harus dilakukaukan oleh pihak tertentu dengan bertanggung jawab.

Hal tersebut juga berlaku pada anak-anak dalam bermain baik di rumah atau di sekolah.

Kewajiban itu muncul karena adanya hak yang dimiliki berupa pemanfaatan energi.

Tubuh manusia juga memiliki energi yang didapat dari sumber energi makanan dan minuman.

Energi tersebut bisa dimanfaatkan dalam berbagai hal termasuk bermain.

Baca Juga: Hak dan Kewajiban yang Berhubungan dengan Penggunaan Energi, Materi Kelas 3 SD Tema 6

Amirul Nisa Rabu, 12 Januari 2022 | 10:30 WIB

Berolahraga saat cuaca cerha. (Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels)

Bobo.id - Saat kondisi cuaca cerah, teman-teman pasti memiliki bergam aktivitas.

Pada materi kelas 3 SD tema 5 ini akan dijelaskan beragam kegiatan yang bisa dilakukan pada setiap jenis cuaca.

Sebelum memulai, kita cari tahu dulu pengertian dari cuaca.

Teman-teman juga perlu tahu cuaca apa saja yang sering ada di Indonesia dan berpengaruh pada kegiatan manusia.

Cuaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan keadaan udara pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.

Sedangkan menurut pengertian lain, cuaca merupakan suatu keadaan udara pada dan di wilayah tertentu.

Karena tidak bertahan lama, cuaca di pagi dan malam hari bisa berbeda.

Hal itu terjadi karena suhu dan kelembapan udara di suatu tempat bisa cepat berubah.

Di Indonesia ada empat jenis cuaca yang sering terjadi, yaitu cerah, panas, berawan, dan hujan.

Baca Juga: Mengenal Minuman Daerah yang Menghangatkan di Cuaca Hujan, Meteri Kelas 3 SD Tema 5

Page 2

Page 3

Foto oleh RODNAE Productions dari Pexels

Berolahraga saat cuaca cerha.

Bobo.id - Saat kondisi cuaca cerah, teman-teman pasti memiliki bergam aktivitas.

Pada materi kelas 3 SD tema 5 ini akan dijelaskan beragam kegiatan yang bisa dilakukan pada setiap jenis cuaca.

Sebelum memulai, kita cari tahu dulu pengertian dari cuaca.

Teman-teman juga perlu tahu cuaca apa saja yang sering ada di Indonesia dan berpengaruh pada kegiatan manusia.

Cuaca menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan keadaan udara pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas.

Sedangkan menurut pengertian lain, cuaca merupakan suatu keadaan udara pada dan di wilayah tertentu.

Karena tidak bertahan lama, cuaca di pagi dan malam hari bisa berbeda.

Hal itu terjadi karena suhu dan kelembapan udara di suatu tempat bisa cepat berubah.

Di Indonesia ada empat jenis cuaca yang sering terjadi, yaitu cerah, panas, berawan, dan hujan.

Baca Juga: Mengenal Minuman Daerah yang Menghangatkan di Cuaca Hujan, Meteri Kelas 3 SD Tema 5

Oleh Rhoshandhayani KT 02 Mei, 2021

Bermain bersama teman adalah contoh hidup rukun dengan sesama manusia. Dengan teman, kita bisa saling bercerita, mengerjakan sesuatu bersama-sama, mengkhayal bersama, dan lainnya. 

Yang jelas, bermain bersama teman harus menerapkan aturan-aturan yang berlaku supaya teman kita betah saat bermain bersama. Aturan-aturan ini memang tidak tertulis di peraturan manapun. Namun aturan ini biasanya disampaikan secara lisan.

Sebenarnya ada banyak aturan bermain bersama teman, namun kalau untuk si kecil nggak perlu banyak-banyak. Cukup 5 saja yang diberi tahu bahwa itu peraturan. Lalu sisa aturan lainnya disampaikan sambil jalan. Berikut ini adalah 5 aturan dasar untuk si kecil saat bermain bersama teman.

  1. Meminta Izin Kepada Orang Tua Untuk Bermain
  2. Tidak Boleh Merebut Mainan Teman
  3. Saling Berbagi dan Meminjamkan Mainan
  4. Bermain Hingga Waktu yang Telah Ditetapkan
  5. Merapikan Mainan Apabila Telah Selesai Bermain

1. Meminta Izin Kepada Orang Tua Untuk Bermain

Hal pertama yang harus dilakukan adalah ingatkan si kecil bahwa ia harus meminta izin dahulu kepada orang tua bila hendak bermain. Jadi orang tua tahu, si kecil akan bermain apa, di mana, dan dengan siapa. Jadi orang tua tidak perlu khawatir.

Pastikan juga, orang tua membatasi jam bermain anak. Bahwa jam sekian harus pulang dan sudah sampai rumah. Dengan ini, si kecil telah membuat perjanjian dengan orang tua yang harus dipatuhi.

2. Tidak Boleh Merebut Mainan Teman

Anak kecil memang belum sepenuhnya mengerti mana yang menjadi milik diri sendiri ataupun orang lain. Dikiranya semua barang adalah milik dirinya. 

Pelan-pelan, sebaiknya Ayah Bunda mengajarkan tentang barang milik sendiri dan barang milik teman. Barang milik teman, tidak boleh diambil. Lalu kalau ada teman yang mau mengambil barang kita tanpa seizin kita, maka pertahankan untuk tidak memberikannya.

Jadi si kecil tahu mana yang menjadi miliknya, mana milik orang lain, tidak boleh mengambil milik orang lain, dan usaha mempertahankan hal yang menjadi haknya.

Namun kalau si kecil salah, maka ajarkan untuk meminta maaf. Dengan meminta maaf, ia akan tahu mengenai perasaan bersalah dan bagaimana cara menebusnya.

3. Saling Berbagi dan Meminjamkan Mainan

Langkah selanjutnya masih berkaitan dengan nomor 2, bahwa anak harus bisa saling berbagi dan meminjamkan mainan kepada temannya. Setelah si kecil mengetahui mana miliknya dan mana milik orang lain, maka selanjutnya adalah mengenalkan prinsip berbagi.

Kalau si kecil sudah memegang erat aturan nomor 2, memang agak sulit sih bila diajarkan untuk berbagi. Namun itu tidak sulit kok. Ayah Bunda bisa memberikan contohnya terlebih dahulu.

Bunda bisa memberikan makanan kepada si kecil sambil bilang bahwa ia sedang berbagi makanan. Ayah yang biasanya menemani si kecil bermain, juga bisa bilang bahwa mereka sedang berbagi mainan. Jadi diberi contoh dulu sehingga si kecil tidak was-was akan dampak yang terjadi.

4. Bermain Hingga Waktu yang Telah Ditetapkan

Dikarenakan si kecil sudah izin, maka diharapkan ia mampu pulang tepat waktu. Kalau ia tidak pulang tepat waktu, maka jemputlah pada waktu tersebut bila si kecil main ke rumah tetangga.

Kalau misalkan si kecil sedang main sendiri, maka orang tua bisa menerapkan sistem “sekian menit lagi ya, setelah itu selesai”. Bisa dimulai dari 30 menit, 15 menit, 5 menit lagi, hingga 1 menit lagi. 

Kalau mengingatkan nggak perlu berkacak pinggang, hanya perlu diingatkan sambil tersenyum dan sampaikan tujuan selanjutnya itu apa. Entah mau tidur, mau makan, mau pergi ke luar rumah, dll.

5. Merapikan Mainan Apabila Telah Selesai Bermain

Ini nih aturan yang paling penting, supaya nggak bikin Ayah Bunda marah-marah karena capek membersihkan rumah. Aturan merapikan mainan boleh banget disampaikan di awal sebagai kesepakatan.

Tapi mungkin untuk aturan ini dilakukan bertahap. Awal-awal, mungkin Ayah Bunda menemaninya untuk merapikan mainan, sambil disounding dan dikasih tahu bahwa selesai bermain harus merapikan mainannya sendiri.

Kalau sudah ada contoh dari Ayah Bunda, maka keesokan harinya si kecil lebih mudah untuk melakukan. Jadi si kecil tidak merasa disuruh melainkan itu adalah tugasnya.

Kesimpulan: Bermain Bersama Teman Harus Apa?

Sepertinya itu saja aturan bermain bersama teman yang perlu dilakukan oleh si kecil. Pastikan Ayah Bunda menyampaikan aturan bermain dengan baik yaa.

Sampaikan bahwa bermain bersama teman merupakan contoh sikap menjaga pertemanan dan persaudaraan dengan baik. Selain itu, bermain bersama teman bisa mempererat tali silaturahim dan hubungan kekeluargaan.

Bermain bersama teman sebaiknya selalu memperhatikan aturan-aturan yang berlaku supaya bisa lebih aman dan nyaman saat bermain. Temani si kecil untuk menjadi teman yang baik.

Semangat ya!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA