Sebutkan sarana produksi budidaya tanaman obat pada lahan kebun

Sarana Produksi Budi Daya Tanaman Obat - Keragaman jenis tanaman obat memiliki pengaruh terhadap alat dan bahan yang digunakan. Setiap jenis tanaman membutuhkan kondisi tanah tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik. Tanaman obat tidak harus ditanam di kebun atau pekarangan, dapat juga ditanam di polybag atau pot.

Sebutkan sarana produksi budidaya tanaman obat pada lahan kebun
source img : http://caratanam.com/tanaman-obat/
Berikut ini adalah bahan dan alat untuk budi daya tanaman obat sesuai dengan tempat membudidayakan. a. Bahan 1. Benih atau bibit tanaman obat Benih atau bibit tanaman obat sebagai cikal bakal tanaman, penting diperhatikan pada saat akan melakukan budi daya. Bibit yang unggul akan menghasilkan tanaman yang unggul dan berkualitas. Benih tanaman obat dapat berupa biji untuk pembibitan secara generatif dan berupa stek, sambung, okulasi, rimpang, dan tunas. Bibit yang ditanam merupakan bibit sehat dan seragam pertumbuhannya. 2. Pupuk Pertumbuhan tanaman akan baik bila kandungan unsur hara tanah cukup tersedia. Hampir semua tanaman memerlukan unsur hara makro (nitrogen fosfor, kalium) dan mikro mineral. Kebutuhan unsur hara bisa didapat dari pupuk organik dan anorganik. Pupuk untuk tanaman obat dianjurkan dari bahan alami (pupuk kandang atau kompos)0. Pupuk kimia cepat diserap tanaman, tetapi dikhawatirkan menimbulkan efek farmakologis terhadap tanaman obat dan meninggalkan residu kimia yang memengaruhi tanaman obat. 3. Media tanam Media tanam tanaman obat biasanya berupa tanah. Pilih tanah yang gembur dan subur. Tanah yang baik dan subur dapat terlihat dari tekstur tanah yang gembur dan komposisinya seimbang antara tanah liat, pasir, dan remah. Jika tanah kurang subur maka bisa ditambahkan atau dicampurkan pasir, kompos, pupuk kandang atau sekam. 4. Pestisida Pestisida diperlukan untuk mengatasi gangguan hama dan penyakit pada tanaman obat. Jenis pestisida yang dianjurkan berupa pestisida alami/nabati yang berasal dari tumbuhan. Hal ini dilakukan agar pestisida yang diberikan tidak memengaruhi kualitas tanaman obat dan menimbulkan residu kimia pada tanaman obat. b. Peralatan 1.). Menanam di kebun/pekarangan       a). Cangkul untuk membuat bedengan       b). Garpu untuk menggemburkan tanah.       c). Kored untuk membersihkan gulma.       d). Gembor untuk menyiram tanaman. 2). Menanam di lahan terbatas/tidak ada lahan       a). polybag pot atau wadah dari limbah botol mineral.       b). Sekop untuk memasukkan media tanam ke dalam wadah.       c). Cangkul

Sarana Produksi Budi Daya Tanaman Obat - Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon dimaafkan karena saya juga manusia yang tak luput dari kesalahan, terimakasih kepada buku kurtilas yang sudah memberikan pengetahuan ini.

sumber artikel ini : buku pelajaran sekolah 

Sebutkan sarana produksi budidaya tanaman obat pada lahan kebun

Jawaban:

Benih atau Bibit Tanaman Obat. Salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman obat adalah dengan memilih bibit yang berkualitas. ...

Pupuk. ...

Media Tanam. ...

Pestisida. ...

Menanam di lahan Sempit (Terbatas) ...

Menanam di Lahan Luas (Kebun atau Pekarangan)

Apakah variabel bebas itu termasuk lama perendaman biji kacang hijau

Uraikan zat aditif pada lotte choco pie pewarna. pemanis. pengawet. penyedap. pembeti aroma. pengental. pengemulsi. .

sebutkan alat alat laboratorium berikutA tippet tetesB tabung reaksiC tabung ukurD mikro meter E jangka Sorong​

cara penyebaran biji rambutan​

2. Menurut Alfi, selain metode sentrifugasi, metodefiltrasi dapat digunakan untuk memisahkansel darah merah dari plasma darah. Benarkahpendapat Alfi? … Jelaskan!​.

Apa pendapat anda tentang populasi penduduk di lingkungan rt

Setelah mempelajari materi pewarisan sifat Menurut kamu apa manfaat mempelajari pewarisan sifat bagi kehidupan sehari-hari minimal 150 kata yang ditul … is​

Farel menyilangkan melon yubari buah berbiji dengan melon yubari buah kecil tanpa biji. Tentukan hasil persilangan melon yubari milik usopp hingga f2! … dengan perbandingan fenotip dan genotip.

4. Seorang anak mengayuh sepeda ke sekolah sejauh 2,5 km, ditempuh dalam waktu 30 menit. Hitunglah kecepatan sepeda anak! 5. Seorang anak dari rumah h … endak upacara di randuagung, dari Buwek ke sekolah 2 km ditempuh dalam waktu 14 jam, dari sekolah ke rumah temannya 1 km ditempuh dalam waktu 14 jam, dari rumah temannya mampir ke rumah teman yang lain dengan jarak 3 km dalam waktu ½ jam, lalu dari rumah temannya menuju lapangan pada 4 km ditempuh dalam watu 1 jam. Hitunglah kecepatan rata rata anak dan teman temannya !​

mengapa struktur tulang rawan anak anak berbeda dgn tulang rawan org dewasa​

Home » Kelas VII » Sarana Produksi dan Teknik Budidaya Tanaman Obat

Sarana produksi pertanian salah satunya adalah lahan, agar hasil budidaya optimal maka pengolahan lahan harus dilakukan dengan baik dan benar. Teknik budidaya tanaman obat hampir sama dengan teknik budidaya tanaman sayuran. Beberapa teknik budidaya tanaman obat antara lain pembibitan, pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen, dan pasca panen. Teknik budidaya yang baik menentukan kualitas tanaman obat. Hal yang perlu diperhatikan adalah saat pembibitan. Jenis tanaman obat yang ada di Indonesia sangat beragam. Maka, cara perbanyakan pun berbeda-beda.

Budidaya tanaman obat banyak dilakukan oleh warga masyarakat yang sering dikenal dengan nama Tanaman Obat Keluarga atau disingkat TOGA. Taman obat keluarga merupakan sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan Tanaman obat merupakan jenis tanaman yang sebagian atau seluruh tanamannya digunakan sebagai obat, bahan atau ramuan obat-obatan. Budidaya tanaman obat merupakan suatu cara pengelolaan tanaman sehingga tanaman obat yang dihasilkan bermutu baik.

Setiap jenis tanaman membutuhkan kondisi tanah tertentu untuk dapat tumbuh dengan baik. Tanaman obat tidak harus ditanam di kebun atau pekarangan, tetapi dapat juga ditanam di polybag atau pot. Polybag adalah plastik yang pada sisi agak bawah terdapat lubang-lubang kecil, gunanya untuk pembuangan air agar kondisi media tanam tidak lembab yang bisa menyebabkan tanaman menjadi mati/ membusuk.

Berikut bahan dan alat untuk budidaya tanaman obat sesuai dengan tempat membudidayakan.

a. Bahan

  • Benih atau bibit tanaman obat
  • Pupuk
  • Media tanam
  • Pestisida

b. Alat

1) Kebun/Pekarangan

  • Cangkul untuk mengolah tanah dan membuat bedengan
  • Garpu untuk menggemburkan tanah
  • Kored untuk membersihkan gulma dan tanaman pengganggu lainnya.
  • Gembor untuk menyiram tanaman

2) Pot

  • Polybag pot atau wadah dari limbah botol mineral
  • Sekop untuk memasukkan media tanam ke dalam wadah
  • Cangkul digunakan untuk mengaduk media tanam ketika dicampur dengan pupuk.


Teknik budidaya tanaman obat tidak jauh berbeda dengan teknik budidaya tanaman sayuran. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman obat agar memperoleh hasil yang maksimal.


a. Pembibitan

Cara perbanyakan bibit merupakan hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan budidaya tanaman obat. Perbanyakan bibit dapat dilakukan dengan cara vegetatif atau generatif.


1) Perbanyakan generatif

Perbanyakan generatif tanaman dilakukan dengan biji. Tanaman sebaiknya diperoleh dari tanaman induk yang sehat dan memiliki hasil baik. Biji dapat disemai di polybag ataubak persemaian. Bedengan semai sebaiknya ditutup untuk melindungi bibit dari pengaruh lingkungan yang kurang baik. Bedengan persemaian harus memiliki drainase yang baik agar tidak tergenang air dan memiliki permukaan yang gembur agar dapat menampung air sisa resapan dari media pembibitan. Sebelum dipindahkan ke lahan, penutup dapat dibuka secara bertahap agar bibit dapat beradaptasi dengan lingkungan. Tanaman obat yang dapat diperbanyak dengan biji adalah kayu manis, belimbing wuluh, dan cengkih.

2) Perbanyakan vegetatif

Keuntungan memperbanyak tanaman dengan cara vegetatif adalah dapat memperoleh hasil yang sama dengan tanaman induk dan membutuhkan waktu produksi yang lebih singkat/ pendek. Tanaman hasil perbanyakan vegetatif memiliki perakaran yang kurang kuat.

Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan secara alami dan buatan. Vegetatif alami dilakukan dengan tunas, rhizome, geragih, tunas, umbi batang, dan umbi lapis. Vegetatif buatan dilakukan dengan cara stek, runduk, okulasi, menyambung, dan cangkok. Berikut contoh pembibitan tanaman obat secara vegetatif buatan.

Sebutkan sarana produksi budidaya tanaman obat pada lahan kebun

  • Stek. Stek dilakukan dengan menanam potongan bagian tumbuhan. Bagian yang dapat dipotong misalnya batang dan daun. Tanaman obat yang dapat diperbanyak dengan stek batang adalah sirih, brotowali, dan lada. Batang dipotong sepanjang 10-30 cm dan ditanam pada polybag yang telah berisi media tanam.
  • Cangkok. Tanaman obat, terutama jenis tanaman tahunan, dapat diperbanyak dengan cangkok, seperti: mahkota dewa, jeruk nipis, melati, dan kenanga. Bagian batang tanaman yang dicangkok akan tumbuh akar setelah 1-3 bulan
  • Okulasi. Okulasi adalah menggabungkan mata tunas suatu tumbuhan pada batang tumbuhan lain. Teknik ini biasanya digunakan untuk perbanyakan tanaman obat tahunan seperti: kayu manis, pala, dan belimbing wuluh.
  • Merunduk. Tumbuhan yang dikembangbiakan secara merunduk harus memiliki cabang atau ranting yang panjang misalnya tanaman melati. Merunduk dilakukan dengan cara membengkokan cabang atau ranting kedalam tanah dan ditanam dengan tanah. Setelah cabang memiliki akar sendiri baru dipisahkan dari tanaman induknya.
  • Menyambung. Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul.

b. Pengolahan tanah

Setiap jenis tanaman obat membutuhkan kondisi tanah tertentu agar dapat tumbuh dan berkembang optimal. Kondisi tanah yang gembur penting untuk pertumbuhan tanaman obat, khususnya untuk perkembangan rimpang pada tanaman temutemuan. Jenis tanaman obat semusim atau tanaman berbentuk perdu membutuhkan bedengan untuk tempat tumbuhnya, tetapi tanaman obat tahunan tidak membutuhkan bedengan.


c. Penanaman

Lubang dan alur tanam dibuat pada bedengan. Jarak lubang tanam disesuaikan dengan kondisi tanah dan jenis tanaman. Saat penggalian lubang tanam, sebaiknya tanah galian tersebut dicampur dengan pupuk kandang atau kompos.


Tanaman obat yang tumbuhnya merambat, seperti sirih dan lada, membutuhkan tegakan. Tegakan dapat berupa panjatan hidup atau mati. Tegakan dapat dipasang kira-kira 10 cm dari tanaman. Tanaman panjatan hidup harus dipilih yang tumbuh cepat, kuat, dan berbatang lurus.


d. Pemeliharaan

  • Penyiraman.Frekuensi penyiraman dapat diatur sesuai dengan kondisi kelembapan tanah. Sebaiknya penyiraman dilakukan setiap hari, saat pagi dan sore. Sistem pembuangan air juga perlu diperhatikan karena beberapa jenis tanaman obat tidak tahan genangan air.
  • Penyulaman.Penyulaman adalah penanaman kembali tanaman yang rusak, mati atau tumbuh tidak normal.
  • Pemupukan. Pupuk yang digunakan sebaiknya pupuk organik (bukan anorganik) karena pupuk anorganik dikhawatirkan dapat menimbulkan pengaruh kurang baik bagi senyawa/kandungan berkhasiat obat pada tanaman obat.
  • Penyiangan.Penyiangan gulma harus dilakukan agar tidak ada kompetisi antara tanaman budidaya dan gulma dalam mendapatkan hara dan cahaya matahari.
  • Pembumbunan.Pembumbunan dilakukan dengan tujuan untuk memperkokoh tanaman, menutup bagian tanaman di dalam tanah seperti rimpang, umbi atau akar, serta memperbaiki aerasi tanah.
  • Pengendalian OPT.Pengendalian OPT dilakukan secara mekanis dan kimia. Pengendalian mekanis dilakukan dengan cara menangkap OPT dan membuang bagian tanaman yang terserang penyakit. Pengendalian kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida, disarankan menggunakan pestisida alami.


e. Panen dan Pascapanen Cara penanganan setiap jenis tanaman obat berbeda-beda. Ada tanaman yang dapat dimanfaatkan seluruh bagian tanamannya dan ada pula yang dipanen hanya bagian tertentu saja. Umur panen dan bagian yang akan dipanen juga memengaruhi cara panen dan pengelolaan pascapanen.

Sebutkan sarana produksi budidaya tanaman obat pada lahan kebun

  • Daun.Pemanenan daun tanaman obat harus dilakukan dengan hati-hati karena daun bertekstur lunak sehingga mudah rusak. Umur petik daun tiap tanaman juga berbeda, ada yang dipanen saat daun masih muda, seperti: kumis kucing dan teh, ada pula tanaman yang dipanen saat daun sudah tua, seperti: sirih dan mint. Daun yang dipanen untuk diambil minyak atsirinya juga harus dilakukan dengan hati-hati dan harus langsung diolah saat masih segar agar tidak menghilangkan kandungan minyaknya.
  • Rimpang.Rimpang dapat dipanen pada umur 8-12 bulan. Pada saat daun tanaman sudah mulai menguning dan mengering, rimpang tanaman siap dipanen. Setelah dipanen, rimpang dibersihkan dari kotoran, benda asing, serta rimpang busuk. Selanjutnya, rimpang disortir berdasarkan umur dan ukuran rimpang. Setelah disortir, rimpang dicuci dengan air. Sebelum dikeringkan, rimpang harus dipotong-potong. Pengeringan dapat dilakukan dengan sinar matahari, oven, atau blower. Selama pengeringan, seringkali terjadi kerusakan kimia.
  • Biji.Biji banyak mengandung tepung, protein, dan minyak. Kadar air biji saat dipanen berbeda-beda, bergantung pada umur panen tanaman obat tersebut. Makin tua umur biji, makin rendah kadar airnya, sebaiknya hindari tempat lembap untuk penyimpanan.
  • Akar.Akar yang mengandung banyak air pengeringannya dilakukan secara perlahan-lahan untuk menghindari pembusukan dan fermentasi.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 9:41 PM