Sebutkan kandungan surat al-hujurat ayat 12

Ilustrasi Alquran Surat Al Hujarat ayat 12. Foto: Pixabay.

Alquran menyimpan banyak hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang membaca dan memahaminya. Ini termasuk surat Al Hujurat ayat 12 yang berisi perintah agar manusia menjauhi sifat suudzon atau berprasangka buruk, dan selalu bersikap khusnudzon atau berprasangka baik.

Dalam surat Al Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Kandungan Surat Al-Hujurat Ayat 12

Dalam buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/MA Kelas X oleh Tim Ganesha Operation, ada tiga larangan utama yang terkandung dalam surat Al-Hujurat Ayat 12. Rinciannya, orang yang beriman dilarang berprasangka buruk, dilarang mencari kesalahan atau aib orang lain, dan dilarang bergunjing atau berghibah.

Rasulullah SAW dalam hadist yang diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim menjelaskan lebih lanjut tentang larangan berprasangka buruk. Hadist yang memperkuat kandungan surat Al Hujurat ayat 12 ini berbunyi:

Dari Abu Harairah RA berkata, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah oleh mu berburuk sangka, karena berburuk sangka itu termasuk perkataan yang paling berdusta. Dan jangan buruk sangka, jangan mencari-cari kesalah orang lain, jangan membuat rangsangan dalam penawaran barang, jangan dengki mendengki, jangan benci membenci, jangan belakang-membelakangi, dan jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Ilustrasi sikap husnudzon. Foto: Pixabay

Dalam surat Al-Hujurat Ayat 12, seorang Muslim diwajibkan untuk selalu memiliki sifat khusnudzon. Dikutip dari buku Ilmu Tasawuf Penguatan Mental-Spiritual dan Akhlaq oleh Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag, ada dua macam sikap khusnudzon, yaitu khusnudzon terhadap Allah SWT dan khusnudzon terhadap sesama manusia. Bagaimana contoh dua macam khusnudzon tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

Contoh dari khusnudzon terhadap Allah SWT adalah manusia harus selalu yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya adalah takdir Allah SWT. Manusia juga harus yakin bahwa kehidupan ini sepenuhnya dikontrol oleh Allah SWT. Selain itu, manusia juga harus yakin bahwa Allah Maha Adil.

Sedangkan contoh dari khusnudzon terhadap sesama manusia, jika ada seseorang yang sudah berjanji akan datang ke rumah, tetapi setelah ditunggu-tunggu orang tersebut tidak kunjung datang. Nah, tuan rumah harus khusnudzon dengan menganggap bahwa ketidakhadiran orang tersebut karena ada hal yang lebih penting.

MANTRA SUKABUMI - Pada ayat 12 Surat Al-Hujurat ini Allah Swt menegaskan dua hal pokok. Pertama, bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Kedua, jika terdapat perselisihan antarsaudara, kita diperintahkan oleh Allah Swt. untuk melakukan iślah (upaya perbaikan atau perdamaian).

Allah juga memerintahkan hambanya yang beriman, yaitu yang mereka membenarkan Allah dan rasul-Nya dan beramal dengan syariat-Nya agar menjauhkan diri mereka dari sangkaan yang buruk kepada orang-orang mukmin.

Ketahuilah oleh kalian bahwasanya kebanyakan dari sangkaan-sangkaan akan terjatuh ke dalam dosa dan hanya menilai manusia dari penampakannya secara zahir dan tidak memeriksa apa yang menjadi penyebab yang ada pada dirinya. Maka wajib bagi kalian menjauhkan diri dari ghibah karena sesungguhnya ghibah kepada sesama muslim seperti orang yang memakan daging bangkai saudaranya.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Berikut bacaan Surat Al-Hujurat Ayat 12, lengkap dengan lafadz Arab, lat8n dan artinya :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Yā ayyuhallażīna āmanujtanibụ
kaṡīram minaẓ-ẓanni inna ba'ḍaẓ-ẓanni iṡmuw wa lā tajassasụ wa lā yagtab ba'ḍukum ba'ḍā, a yuḥibbu aḥadukum ay ya`kula laḥma akhīhi maitan fa karihtumụh, wattaqullāh, innallāha tawwābur raḥīm.

Terjemahnya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.

Dalam ayat 12 surat Al-Hujurat ini Allah memperingatkan orang-orang beriman dari prasangka buruk terhadap sesama mukmin, jauhilah perbuatan itu, karena sebagian prasangka itu akan menjerumuskan pelakunya ke dalam dosa.


Page 2

Sebutkan kandungan surat al-hujurat ayat 12

Surah Ar Rahman ayat 55 dalam Al-Quran menerangkan kenikmatan Allah SWT yang mana yang ingin engkau dustakan. /Unsplash/Ayesha Firdaus

Sebutkan kandungan surat al-hujurat ayat 12
ilustrasi tasbih. ©spiritualkalimantan.indonetwork.co.id

Merdeka.com - Surat Al Hujurat ayat 12 memiliki tafsir dan makna mendalam bagi kehidupan umat manusia. Surat AL Hujurat sendiri merupakan salah satu golongan surat Madaniyah.

Sebab, surat yang terdiri atas 18 ayat ini diturunkan di Kota Madinah. Secara bahasa, Al Hujurat berarti kamar-kamar. Di sini dapat diartikan sebagai kamar tempat persinggahan Rasulullah SAW bersama dengan istri beliau.

Di antara 18 ayat, terdapat salah satu ayat yang seringkali menjadi perhatian dan bahan pembelajaran. Sebab, banyak dari manusia yang seringkali melakukan suatu perbuatan tak mulia secara tanpa sadar.

Secara makna, terdapat tafsir dan kandungan dari surat Al Hujurat ayat 12 yang dapat dijadikan renungan dan introspeksi diri. Tujuan dari diturunkannya ayat 12 tersebut tak lain agar setiap manusia dapat menjadi pribadi yang tawakal dan menjauhi segala perbuatan buruk.

Lantas, bagaimana bacaan surat Al Hujurat serta kandungannya yang perlu dipahami? Melansir dari berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya.

2 dari 5 halaman

Sebelum memahami tafsir beserta kandungan surat Al Hujurat ayat 12, penting bagi kita untuk senantiasa mengetahui bacaannya. Adapun bunyi bacaan dari salah satu surat dengan penuh makna tersebut antara lain sebagai berikut,

Sebutkan kandungan surat al-hujurat ayat 12

©2022 Merdeka.com

Ya ayyuhallazina amanujtanibu katsiram minaz-zanni inna ba'daz-zanni itsmuw wa la tajassasu wa la yagtab ba'dukum ba'da, a yuhibbu ahadukum ay ya'kula lahma akhihi maitan fa karihtumuh, wattaqullah, innallaha tawwabur rahim.

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman, Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."

3 dari 5 halaman

Melansir dari laman journal.staincurup.ac.id, terdapat sebuah kisah yang berkenaan dengan sebab turunnya surat Al Hujurat ayat 12 ke dunia. Dikisahkan oleh seorang mundzir yang bersumber dari ibnu juraij, terdapat seseorang bernama salman al-farisi.

Pria tersebut diketahui memiliki kebiasaan untuk tidur usai selesai menyantap makan. Selain itu, ia juga seringkali mendengkur.

Pada saat itu, ada seseorang yang turut menggunjing perbuatan salman al-farisi. Maka dari itu, turun lah surat Al Hujurat ayat 12 tersebut yang melarang manusia untuk saling menggunjingkan orang lain.

Berdasarkan bacaan dari surat Al Hujurat ayat 12, terdapat satu kata yakni ijtanibu. Kata ijtanibu tersebut tak lain diambil dari kata janb yang bermakna samping.

Dengan demikian, ijtanibu dapat diartikan sebagai mengesampingkan sesuatu atau menjauhkan dari jangkauan tangan. Kata ta' di dalam kalimat tersebut berarti bersungguh-sungguh atau dapat diartikan sebagai upaya untuk menghindari sesuatu.

4 dari 5 halaman

Sebutkan kandungan surat al-hujurat ayat 12

©iStockphoto

Secara arti, surat Al Hujurat ayat 12 tersebut memiliki makna yang mendalam mengenai pelarangan untuk membicarakan hal buruk dari orang lain. Berdasarkan tafsir ibnu katsir, Allah juga melarang manusia untuk berprasangka buruk.

Berprasangka buruk tersebut bukan hanya kepada orang lain, melainkan juga kepada sanak saudara sendiri. Sebab, sebagian prasangka tersebut merupakan perbuatan dosa dan dibenci Allah SWT.

Riwayat malik dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

"Jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah cerita yang paling dusta dan janganlah kamu saling mamatai, saling mencari kesalahan, saling membanggakan, saling beriri, saling membenci dan jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara."

Sementara itu, Abu ya'la dari barra bin Aazib juga menerangkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah kutbah,

"Wahai orang-orang yang beriman dengan lidahnya, janganlah kamu menggunjingi orang-orang Islam dan janganlah kamu mencari-cari hal yang dirahasiakan mereka, karena barangsiapa mencari-cari aurat saudaranya, Allah akan mencari auratnya dan siapa yang dicari auratnya oleh Allah pasti akan terbukalah auratnya itu walaupun ia di tengah-tengah rumahnya."

Maka dari itu, surat Al Hujurat ayat 12 tersebut ditafsirkan sebagai pelarangan atas prasangka buruk yang tidak berdasarkan fakta. Sementara menggunjing sendiri merupakan menceritakan hal buruk dari seseorang saat dirinya tidak ada.

5 dari 5 halaman

Setelah memahami tafsir surat Al Hujurat ayat 12, maka hal penting selanjutnya yang perlu diketahui adalah kandungan di dalamnya. Adapun kandungan di dalam surat Al Hujurat ayat 12 tersebut antara lain sebagai berikut,

1. Menjauhi Prasangka Buruk

Pertama, kandungan surat Al Hujurat ayat 12 yakni perintah dari Allah SWT untuk menjauhi prasangka buruk. Hal tersebut yakni seperti mencurigai sesama manusia dengan tuduhan tanpa bukti.

Padahal, tuduhan tanpa dasar yang jelas tersebut merupakan dosa. Sementara dosa dapat menjerumuskan seorang muslim ke dalam api neraka.

2. Tidak Mencari Keburukan

Isi kandungan dari surat Al Hujurat ayat 12 yang kedua yakni untuk tidak mencari keburukan dari orang lain. Hal ini berdasarkan kata tajasssasuu atau jassa yang berarti upaya mencari tahu dengan sembunyi-sembunyi.

Sementara itu, berprasangka buruk merupakan langkah awal untuk membuka aib dari orang lain. Padahal, membuka aib sama saja mengungkap keburukan orang lain yang belum memiliki dasar jelas.

3. Menjauhi Perilaku Buruk untuk Melakukan Ghibah

Selanjutnya, isi kandungan dari surat Al Hujurat ayat 12 yakni untuk menjauhi perilaku buruk melakukan ghibah. Di masa lampau, perbuatan ghibah justru dapat menimbulkan bau yang sangat busuk.

Imam Ahmad meriwayatkan ketika Jabir bin Abdullah dan sejumlah sahabat bersama Rasulullah Saw, terciumlah bau bangkai yang sangat busuk. Hal itu membuat Rasulullah bersabda sebagai berikut,

"Tahukah kaliah bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang suka menggungjingkan orang lain." (HR. Ahmad)

[mta]