Sebutkan dua cara perlindungan ikan dari penyakit dan hama

mungkin ada beberapa ikan yg melindungi dirinya dr berbagai penyakit & hama dgn menggunakan udang pembersih..
maaf agak ngawur jawabanya

Sebutkan cara-cara pemberantasan hama & penyakit pada ikan ​

Jawaban:

Penjelasan: kerjakan karangtina, bersikan kolam, & ganti air yg gres

cara melindungi usaha tanidari gangguan hama penyakit tanaman, harus mengetahui 5 hal sebut & jelaskan, beserta misalnya

Jawaban:

Upaya pengendalian organisme pengganggu tanaman sudah dikembangkan lewat:

  1. perbaikan teknik bercocok tanam
  2. penggunaan tumbuhan tahan
  3. penggunaan agens biokontrol mirip antagonis
  4. parasitoid & predator,
  5. maupun dengan-cara kimiawi dgn penggunaan pestisida

Penjelasan:

Jika tanggapan ini betul tolong jadikan tanggapan tercerdas!

Jelaskan cara dukungan ikan dr penyakit atau hama​

Jawaban:

air ikan tak terkena limbah perumahan atau perindustrian

tuliskan & jelaskan pencegahan penyakit pada ikan yg di sebabkan oleh hama​

1) Wadah (bak)

Persiapan kolam selaku wadah budidaya ikan harus diperhatikan dgn benar. Persiapan bak yg baik yakni sekurang-kurangnyadlm tahapan kegiatannya melaksanakan kegiatan pengeringan, pembuatan tanah, pengapuran, pemupukan & perbaikan pematang.

2) Media (air)

Dalam lingkup budidaya, mutu air dengan-cara umum mengacu pada kandungan polutan atau cemaran yg terkandung dlm air dlm kaitannya untuk menunjang kehidupan ikan & keadaan ekosistem yg mencukupi.

3) Ikan

Ikan sebagai obyek utama dlm aktivitas budidaya pastinya sangat diinginkan pertumbuhan & perkembangannya dgn baik. Yang perlu diperhatikan dlm hal ini adalah jenis & perlakuan terhadap ikan.

4) Pakan

Sebagai Pembudidaya ikan maka kebutuhan akan pakan & nilai gizi yg akan di berikan mesti di pahami. Berbagai kandungan nilai gizi pada pakan ikan baik itu paka pabrikan atau pakan produksi sendiri memiliki fungsi tersendiri untuk menjaga ikan agar tetap hidup & tumbuh: protein, lipid, & karbohidrat diharapkan untuk menyediakan energi, disamping itu protein pada utamanya diharapkan untuk pertumbuhan.

5) Manusia (human)

Unsur manusia ( Human )sebagai pengelola acara usaha perikanan budidaya ikan sungguh menentukan pada tingkat keberhasilan aktivitas budidaya itu sendiri. Untuk itu pengurus mesti mampu menguasai teknik & manajemen perjuangan budidaya ikan.

Baca Juga:  Bagaimana Cara Menggambarkan Suatu Hal Dalam Teks Narasi

Tulislah persamaan dan perbedaan antara kedua manusia yg di ciptakan Allah

1 .Tegosni cawa sa Dang niku ghagu-ghagu Anjak lebbu tigoh kelamaAsal usulni tattu2 cawa saPanggoh sikam di nikuKekalau ia wat guna Di kuti anak uppu … 3 api lagi zaman gantaIlmu betambah maju Sapa sai mak ngelinga Ia tinggal mapah dagu4 tebitta di agamaSembahyang lima waktu Ghena munih puasaKeghjako kuti selalu5 sina tanda gham beagamaMak cuma ngaku ngaku Sebab mak ngedok gumaKi hangngas kak di bagu Artikan bhasa lmpung ini ke dlm bahasa Indonesiatolong bsk di kumpul​​

tolong susun kalimat ini sesuai think it's fine no worry good afternoon rojak good afternoon ririn yeah al runs well thaks ririn how is life ririn ​

1. Tulislah 3 Contoh nyata penerapan hemat dalam Kehidupan sehari 2 ! 2. Sebutkan 2 dampak negatif dari gaya hidup boros ! 3. Sebutkan Ciri-Ciri orang … yang memiliki sifat tawadhu !

kerjasama antar negara yang meliputi bentuk kerjasama adalah a bilateral B regional C internasional​

1 .Tegosni cawa sa Dang niku ghagu-ghagu Anjak lebbu tigoh kelama Asal usulni tattu 2 cawa sa Panggoh sikam di niku Kekalau ia wat guna Di kuti anak u … ppu 3 api lagi zaman ganta Ilmu betambah maju Sapa sai mak ngelinga Ia tinggal mapah dagu 4 tebitta di agama Sembahyang lima waktu Ghena munih puasa Keghjako kuti selalu 5 sina tanda gham beagama Mak cuma ngaku ngaku Sebab mak ngedok guma Ki hangngas kak di bagu Artikan ke dlm bahasa Indonesiatolong bsk di kumpul​

Plastik yang bisa dimakan sama gudeg ​

2. Manusia tidak akan berlaku ... secara sempurna.​

Perlatihan 1.3 Bacalah surat kabar yang terbit hari ini di perpustakaan sekolahmu! Tentukan satu berita aktual untuk ditelaah dari aspek struktur dan … kebahasaan! Kerjakan dengan bimbingan Bapak/ Ibu Guru! Telaahlah berita tersebut dengan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan berikut! 1. Informasi apa yang disampaikan pada bagian lead/kepala berita? 2. Informasi apa yang disampaikan pada bagian badan/tubuh berita? 3. Informasi apa yang disampaikan pada bagian ekor/kaki berita? 4. Kaidah kebahasaan apa saja yang kamu temukan pada teks berita tersebut? Bacakan hasil telaahmu di depan kelas untuk disimak dan ditanggapi oleh teman-temanmu!​

tuliskan pengalaman mu dalam mengikuti ibadah di gereja (mapel Kristen)pengalaman ibadah umum:pengalaman ibadah sekolah Minggu:pengalaman ibadah Padan … g:dll...​tolong di jawab yang bener y ka!!Jangan ngasal please ya bang..

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by Elingdwiastuti13 on Wed, 24 Aug 2022 17:57:46 +0700 with category Biologi and was viewed by 345 other users

Mungkin ada beberapa ikan yang melindungi dirinya dari berbagai penyakit dan hama dengan menggunakan udang pembersih..maaf agak ngawur jawabanya 1.menjaga kestabilan lingkunagan tombak/kolam
2.pemilihan lokasi kolam/tombak yang sesuai dengan komoditas ikan

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Di dalam melakukan kegiatan budi daya, pengendalian hama dan penyakit sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kerugian oleh pembudidaya dan kerugian bagi orang banyak akibat mutu rendah dan penyakit yang menyerang. Untuk itu perlu dilakukan pemberantasan hama dan penyakit dengan baik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ikan / udang terserang penyakit meliputi:

a). Faktor-faktor kimia dan fisika, antara lain:             1. Perubahan salinitas air secara mendadak;             2. pH yang terlalu rendah (air asam), dan pH yang terlalu tinggi (air basa/alkalis);             3. Kekurangan oksigen dalam air;             4. Zat beracun, pestisida (insektisida, herbisida dan sebagainya);             5. Perubahan suhu air yang mendadak;             6. Kerusakan mekanis (luka-luka);             7. Perairan terkena polusi. b). Makanan yang tidak baik :             1. Kekurangan vitamin dan komposisi gizi yang buruk;             2. Bahan makanan yang busuk dan mengandung kuman-kuman.

c). Bentuk fisik dan kelainan-kelainan tubuh yang disebabkan oleh keturunan

d). Stres

            Stres yang terjadi pada ikan berkaitan dengan timbulnya penyakit pada ikan tersebut. Stres merupakan suatu rangsangan yang menaikkan batas keseimbangan psikologi dalam diri ikan terhadap lingkungannya. Biasanya stres pada ikan diakibatkan perubahan lingkungan akibat beberapa hal atau perlakuan misalnya akibat pengangkutan/transportasi ikan-ikan yang dimasukkan ke dalam jaring apung di laut dari tempat pengangkutan biasanya akan mengalami shock, berhenti makan dan mengalami pelemahan daya tahan terhadap penyakit.

e). Kepadatan Ikan

Kepadatan ikan yang melebihi daya dukung perairan (carrying capacity) akan menimbulkan persaingan antar ikan tinggi, oksigen terlarut menjadi rendah dan sisa metabolisme seperti ammonia akan meningkat sehingga dapat menimbulkan stres dan merupakan penyebab timbulnya serangan penyakit. Penyebab penyakit di atas tergolongkan kedalam faktor intern (dari dalam), maksudnya penyebab penyakit itu masih disebabkan oleh spesies itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh lingkungan di sekitar tempat spesies dibudidayakan. Timbulnya penyakit pada budidaya tambak salah satunya disebabkan karena menumpuknya limbah disekitar lingkungan tambak (faktor ekstern) sehingga menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme. Jika pertumbuhan mikroorganisme ini melimpah terutama pada golongan pengurai akan diikuti dengan turunnya kualitas air di sekelilingnya.

Serangan penyakit jarang ditemukan mewabah secara besar-besaran dalam budidaya ikan nila. Kalaupun ada, hanya berupa serangan lokal. Namun pembudidaya tetap harus berhati-hati. Karena penyakit ikan nila bukan tidak mungkin datang mengganggu.

Kondisi paling rentan terhadap serangan hama dan penyakit biasanya terjadi pada fase pembenihan ikan nila, dari penetasan hingga pendederan. Penyakit ikan nila bisa ditularkan lewat aliran air, udara dan kontak langsung. Atau, terjadi karena kondisi lingkungan yang buruk.

            PENCEGAHAN HAMA DAN PENYAKIT.

Pencegahan merupakan langkah yang paling efektif untuk menekan resiko hama dan penyakit ikan nila, karena bila hama dan penyakit sudah menyerang, biaya penanggulangannya akan lebih besar. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit ikan nila, diantaranya :

  • Pengolahan dasar kolam, yaitu pengeringan, pengapuran dan pemupukan. Pengeringan dilakukan dengan menjemur dasar kolam setiap kali hendak memulai budidaya. Sinar matahari bisa membunuh sebagian besar hama dan penyakit yang mungkin ada pada periode budidaya sebelumnya. Pengapuran dasar kolam juga membantu mematikan sebagian penyakit.
  • Memasang filter atau saringan pada pintu pemasukan air untuk mencegah sebagian hama dan vektor pembawa penyakit masuk ke dalam kolam
  • Lakukan secara rutin pemberantasan hama secara mekanis (diambil atau dibunuh) dan pemberantasan hama secara biologis (mempertahankan predator alami hama). Apabila hama tetap membandel bisa dipertimbangkan menggunakan obat-obatan kimia. Gunakan bibit ikan nila unggul yang tahan terhadap penyakit.
  • Mengurangi kepadatan ikan agar tidak terjadi kontak antar ikan secara langsung. Dengan jarangnya populasi, kadar oksigen terlarut dalam air kolam akan lebih banyak.
  • Berikan pakan dengan takaran yang tepat untuk menghindari terjadinya penumpukan sisa pakan dalam kolam. Sisa pakan akan membusuk sehingga menurunkan kualitas lingkungan kolam dan menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit.
  • Lakukan penanganan ikan secara hati-hati pada saat penebaran atau pemindahan antar kolam, agar ikan tidak terluka yang memicu infeksi penyakit.

Apabila langkah pencegahan sudah dilakukan dan hama penyakit tetap muncul, lakukanlah pemberantasan hama dan pengobatan penyakit dengan obat-obatan kimia. Yang perlu diingat, pemberian bahan kimia akan mendatangkan efek samping.

Pengobatan penyakit bisa dilakukan dengan memberikan bahan kimia pada kolam, merendam ikan yang sakit, mencampur obat dengan pakan, atau memberikan obat secara langsung pada tubuh ikan.

HAMA IKAN NILA

Hama yang memangsa ikan nila tidak jauh berbeda dengan hama ikan air tawar lainnya. Beberapa hama ikan nila yang paling sering dijumpai dan mempunyai efek mematikan diantaranya :

Masyarakat Jawa Barat menyebutnya bebebasan (menyerupai beras) karena terdapat bintik putih seperti beras. Hama ini menyerang benih ikan yang masih kecil. Upaya pencegahannya cukup sulit. Bila jumlahnya sudah terlalu banyak, hama ini diberantas dengan menyiramkan minyak tanah pada kolam. Jumlah minyak tanah yang diperlukan 5 liter tiap 1000 m2 luas kolam. Cara ini cukup efektif menekan populasi notonecta.

Hama ini dikenal dengan nama ucrit, lebih mematikan dibanding notonecta. Warnanya kehijauan dan dapat bergerak dengan cepat. Bagian depan terdapat taring untuk menjepit mangsa, sedangkan di bagian belakangnya terdapat sengatan. Ucrit biasanya menyerang benih ikan.

Ucrit menyukai lingkungan kolam yang banyak mengandung material organik. Untuk mencegahnya, bersihkan kolam secara rutin dari gulma dan sampah organik. Bila sudah dewasa, akan bermetamorfosis menjadi kumbang yang bisa meloncat antar kolam.

Bahan kimia yang mematikan bagi ucrit, akan mematikan juga bagi benih ikan nila. Oleh karena itu, hama ucrit hanya dianjurkan untuk diberantas secara mekanis dan mengefektifkan pencegahan.

PENYAKIT IKAN NILA

            Ikan nila bisa dikatakan relatif tahan terhadap penyakit. Hingga saat ini belum pernah ditemukan wabah penyakit secara besar-besran yang menyerang ikan nila. Tidak seperti budidaya ikan mas, yang sering dilanda wabah.

Secara umum, terdapat dua tipe penyakit ikan nila, yakni penyakit infeksi atau penyakit menular dan penyakit non-infeksi yaitu disebabkan oleh kondisi lingkungan yang buruk. Berikut ini beberapa penyakit ikan nila dari jenis penyakit infeksi yang sering dijumpai :

  • Trichodina sp. Jenis mikroorganisme yang menjadi parasit pada ikan air tawar maupun ikan air laut. Parasit ini biasanya menyerang bagian luar seperti kulit, sirip dan insang. Tandanya terlihat luka pada organ-organ yang diserang. Bisa dicegah dengan menjaga sanitasi kolam dan memasang filter air atau bak pengendapan pada instalasi pengairan kolam. Pengobatan bisa dilakukan dengan merendam ikan yang sakit dalam larutan garam (NaCl) sebanyak 500 – 1000 mg/liter selama 24 jam atau dengan larutan formalin sebanyak 25 mg/liter.
  • . Penyakit yang disebabkan oleh sejenis jamur. Biasanya menyerang telur, larva dan benih ikan. Bagian tubuh yang diserang orgna-organ luar. Penampakan penyakit ini seperti benang halus berwarna putih atau putih kecoklatan. Pengobatan dilakukan dengan merendam telur atau ikan yang terserang dalam larutan Malachite green 1 mg/liter selama 1 jam atau larutan formalin 200 -300 mg/liter selama 1 – 3 jam atau NaCl 5 gram/liter selama 15 menit.
  • Epistylis spp. Parasit ini umumnya menyerang organ-organ bagian luar seperti kulit, insang dan sirip. Ciri-ciri ikan yang terserang bagian insangnya berwarna merah kecoklatan, ikan sukar bernafas, gerakan lambat dan pertumbuhannya terhambat. Penularan penyakit terjadi karena kontak langsung dengan ikan yang sakit. Pencegahannya dengan mengurangi padat tebar ikan. Pengobatnnya dengan merendam ikan dalam larutan formalin 200 mg/liter selama 40 menit, atau KmnO4 20 mg/liter selama 15-20 menit.
  • Bercak merah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Menyerang organ bagian dalam dan luar. Ciri-cirinya ada pendarahan pada bagian tubuh yang terserang, sisik terkelupas, perut membusung. Bila menyerang kulit akan terlihat borok. Ikan terlihat lemah dan sering muncul ke permukaan kolam. Bila dibedah bagian dalamnya mengalami pendarahan pada hati, ginjal dan limpa. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara menyuntik, perendaman atau dengan mencampur obat pada pakan. Obat perendaman Kaliumpermanganat 10 -20 mg/liter selama 30 – 60 menit. Penyuntikan dengan tetramysin 0,05 ml per 100 gram bobot iakn atau kanamysin 20 – 40 mg/kg bobot ikan. Pencampuran pada pakan dengan oxytetracyclin 50 mg/kg pakan, diberikan setiap hari selama 7 – 10 hari.

Sedangkan penyakit non-infeksi yang banyak ditemukan dalam budidaya ikan nila disebabkan oleh :

Kualitas air yang buruk membahayakan perkembangan ikan. Oleh karena itu kualitas air harus terus dipantau. Pastikan saluran masuk dan keluar tetap lancar. Bila air di sirkulasikan untuk beberapa kolam, penggunaan bak penyaringan air lebih direkomendasikan. Air yang berkualitas akan membuat ikan selalu berada dalam kondisi bugar dan sehat.

Pemberian pakan harus tepat jenis dan takaran. Pakan yang tersisa akan mengendap di dasar kolam, menurunkan kualitas air dan menimbulkan gas-gas berbahaya bagi ikan.

Keracunan pada ikan biasanya disebabkan oleh pemberian pakan yang salah, misalnya pakan kadaluarsa. Bisa juga disebabkan oleh adanya senyawa beracun dalam kolam, seperti H2S yang timbul dari pembusukan material organik di dasar kolam atau pollutan berbahaya yang terbawa dari sumber air.

Dalam menangani ikan usahakan secara hati-hati. Misalnya saat penebaran atau pemindahan kolam, jangan sampai tubuh ikan terluka karena jaring atau benda keras lainnya. Luka pada tubuh ikan akan memicu penyakit.

Gunakan selalu benih ikan yang baik. Penyakit juga bisa disebabkan oleh keturunan. Misalnya, bentuk tubuh ikan yang tidak sempurna atau cacat.

 

Disusun oleh : Balai Laboratorium Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Kelas A

Jl. Mpu Tantular No.2 Semarang