Sebutkan bukti bukti kebenaran bahwa Alquran adalah dari Allah dan bukan buatan manusia

Sebutkan bukti bukti kebenaran bahwa Alquran adalah dari Allah dan bukan buatan manusia

Berikut ini adalah 7 alasan kuat, kenapa kaum muslimin meyakini Al-Qur’an itu berasal dari penguasa alam semesta, dan bukan hasil pemikiran Muhammad SAW.

1. Gaya bahasa
Gaya bahasa dalam Al-Qur’an sangat berbeda dengan gaya bahasa Muhammad. Jika kita merujuk kepada buku-buku hadits yang menghimpu sabda-sabdanya, kemudian kita perbandingkan dengan Al-Qur’an, kita akan melihat perbedaan yang jelas, baik dalam ekspresi, tema, dan lain-lain. Gaya dialog, mengajar dan orasi banyak kita jumpai dalam sabda-sabda Muhammad. Di samping itu, sabda-sabdanya juga menggunakan kata dan makna yang popular di kalangan Arab. Berbeda sekali dengan Al-Qur’an yang tidak memiliki kemiripan dengan gaya bahasa Arab kebanyakan.

2. Eksistensi Ketuhanan Ketika membaca buku-buku hadits, kita akan menemukan dan merasakan eksistensi kemanusiaan, adanya ego yang takut dan lemah di hadapan Tuhan. Sedangkan saat membaca Al-Qur’an, kita akan menemukan betapa Tuhan sedang menunjukkan ego-Nya yang Maha Perkasa, Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Pencipta, Maha Kasih, dan kasih-Nya tidak membuat-Nya lemah.

Jika saja Al-Qur’an ini adalah buatan Muhammad, dapat dipastikan akan terdapat kesamaan dalam gaya bahasa Al-Qur’an dan Hadits. Sudah menjadi aksioma di kalangan pakar sastra, bahwa tidak mungkin seseorang memiliki dua gaya bahasa yang memiliki perbedaan yang sangat prinsipal dalam penuturannya.

3. Muhammad Buta Aksara
Muhammad adalah seorang buta huruf yang tidak pernah bersekolah. Inilah yang seharusnya direnungkan. Mungkinkah Muhammad yang buta huruf itu menghimpun sebuah kitab yang memuat hukum yang paripurna tanpa cacat? Kitab itu bahkan mendapatkan kekaguman dari Timur dan Barat. Muslim dan non-muslim. Bahkan Al-Qur’an telah menjadi rujukan dari hukum Eropa. Bagaimana mungkin seorang yang buta huruf mampu membuat Al-Qur’an dengan kemukjizatan bahasa yang tidak tertandingi dan satu-satunya? Memuat hukum yang begitu komprehensif, meliputi social, ekonomi, agama, politik, dan banyak lagi aspek yang lain.

4. Visi Al-Qur’an yang melampaui akal manusia. Jika visi Al-Qur’an tentang kosmos, kehidupan, pola pikir, interaksi, perang, pernikahan, ibadah ritual, ekonomi dan visi lainnya yang sangat kompleks, komprehensif dan solid itu benar-benar buatan Muhammad, berarti Muhammad bukanlah seorang manusia Aturan dan hukum yang dimuat dalam Al-Qur’an tidak akan pernah mungkin dibuat meski oleh banyak tim yang diisi oleh manusia-manusia yang memiliki kecerdasan tingkat tinggi dan ahli di bidang masing-masing. Seseorang, berapapun IQ-nya, tidak mungkin mampu memformat aturan dalam satu masalah dari seabrek masalah yang ada dalam Al-Qur’an. Apakah Muhammad yang buta aksara itu, seorang diri dengan mudah memformat aturan-aturan dengan visi komprehensif menyangkut masalah kosmos, kehidupan, pola pikir, dan aspek lainnya?

Al-Qur’an sendiri telah mengeluarkan tantangan yang telah berusia 15 abad. Tantangan untuk mencipta satu surat seperti yang ada dalam Al-Qur’an. Hingga hari ini, tantangan itu belum terjawab.

5. Klaim dari Tuhan.
Jika memang Muhammad yang mencipta Al-Qur’an, mengapa kemudian Muhammad menisbatkannya kepada selain dirinya (Tuhan)? Al-Qur’an sudah jelas-jelas merupakan sebuah karya sastra dan kreasi yang amat sangat luar biasa. Jika memang kitab itu buatan Muhammad, berarti Muhammad telah menobatkan diri sebagai manusia luar biasa yang tanpa tandingan. Tapi mengapa Muhammad menolak meraih kehormatan itu? Apa sebenarnya yang mendasari keengganan Muhammad untuk mengakui Al-Qur’an itu sebagai kreasinya sendiri?

6. Ilmu Pengetahuan Modern dalam Al-Qur’an.
Dalam Al-Qur’an terdapat berita-berita generasi terdahulu yang berbeda dengan berita-berita yang sudah diwartakan oleh kitab-kitab yang ada di masa Muhammad.

Di dalam Al-Qur’an juga terdapat kemukjizatan ilmiah tentang kosmos (alam semesta), kedokteran, matematika, dan lainnya. Terdapat puluhan, bahkan ratusan ayat yang membahasnya. Rasionalkah jika Muhammad yang tidak pernah mengeyam pendidikan ini, telah menciptakan kitab pengetahuan itu? Dari sekolah mana Muhammad mengetahui bahwa bumi itu bulat? “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam…” (Al Qur’an, 39:5) Dalam Al Qur’an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai “menutupkan” dalam ayat di atas adalah “takwir”. Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala. Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur’an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.

Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur’an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur’an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya.

Mengetahui teori difusi kosmos? Dalam Al Qur’an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini: “Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya.” (Al Qur’an, 51:47) Kata “langit”, sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur’an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur’an dikatakan bahwa alam semesta “mengalami perluasan atau mengembang”. Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini. Hingga awal abad ke-20, satu-satunya pandangan yang umumnya diyakini di dunia ilmu pengetahuan adalah bahwa alam semesta bersifat tetap dan telah ada sejak dahulu kala tanpa permulaan. Namun, penelitian, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan teknologi modern, mengungkapkan bahwa alam semesta sesungguhnya memiliki permulaan, dan ia terus-menerus “mengembang”. Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang.

Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus “mengembang”. Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang. Kenyataan ini diterangkan dalam Al Qur’an pada saat tak seorang pun mengetahuinya. Ini dikarenakan Al Qur’an adalah firman Allah, Sang Pencipta, dan Pengatur keseluruhan alam semesta.

Mengetahui tahapan bayi dalam rahim? Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya. “… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Al Qur’an, 39:6) Sebagaimana yang akan dipahami, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa seorang manusia diciptakan dalam tubuh ibunya dalam tiga tahapan yang berbeda. Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu. Sekarang, di semua buku pelajaran embriologi yang dipakai di berbagai fakultas kedokteran, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar. Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut: “Kehidupan dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari minggu ke delapan sampai kelahiran.” (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.) Fase-fase ini mengacu pada tahap-tahap yang berbeda dari perkembangan seorang bayi. Ringkasnya, ciri-ciri tahap perkembangan bayi dalam rahim adalah sebagaimana berikut: – Tahap Pre-embrionik Pada tahap pertama, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan. – Tahap Embrionik Tahap kedua ini berlangsung selama lima setengah minggu. Pada masa ini bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut. – Tahap fetus Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai “fetus”. Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organnya telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran. Informasi mengenai perkembangan yang terjadi dalam rahim ibu, baru didapatkan setelah serangkaian pengamatan dengan menggunakan peralatan modern. Namun sebagaimana sejumlah fakta ilmiah lainnya, informasi-informasi ini disampaikan dalam ayat-ayat Al Qur’an dengan cara yang ajaib. Fakta bahwa informasi yang sedemikian rinci dan akurat diberikan dalam Al Qur’an pada saat orang memiliki sedikit sekali informasi di bidang kedokteran, merupakan bukti nyata bahwa Al Qur’an bukanlah ucapan manusia tetapi Firman Allah. Menariknya, kebanyakan ayat-ayat Al-Qur’an itu terbukti secara ilmiah melalui ilmu pengetahuan dan peralatan-peralatan penelitian modern.

Bagaimana mungkin, seorang yang buta aksara, berasal dari zaman di mana ilmu pengetahuan masihlah sangat sederhana, berhasil membeberkan kenyataan-kenyataan ilmiah yang kini hanya dapat ditemukan oleh laboratorium modern dan satelit yang canggih?

7. Kritik terhadap Muhammad SAW Dalam Al-Qur’an banyak dijumpai kritik terhadap Muhammad. Misalnya dalam surat ‘Abasa (Yang Bermuka Masam). Dalam surat itu, Tuhan menegur Muhammad karena lebih memperdulikan untuk berbincang dengan bangsawan daripada berbincang dengan seorang sahabat yang buta. Dalam surat At-Taubah ayat 113, Tuhan menegur Muhammad yang mendoakan ampun bagi keluarganya yang mempersekutukan Tuhan. Dalam surat At-Tahrim ayat 1, Tuhan menegur Muhammad karena telah mengharamkan apa yang sebenarnya halal baginya. Kritik-kritik tersebut, dan masih banyak lagi kritik lainnya, akan membuat akal sehat sulit untuk menerima kenyataan bahwa Muhammad-lah yang menulis, kemudian mengabadikan aib-aibnya sendiri dalam Al-Qur’an. Sementara ada banyak kejadian-kejadian lain yang tidak bercacat yang pernah ia lakoni.

Seandainya Al-Qur’an merupakan kreasi Muhammad, sungguh tidak masuk akal apabila ia mengisahkan aibnya sendiri. Pasti Muhammad akan memilih angle-angle kisah yang baik-baik saja tentang dirinya, tanpa membeberkan aibnya sendiri.

Itulah 7 di antara banyak penjelasan tentang kemurnian Al-Qur’an, yang saya kutip dari buku “Islam Menjawab Tuduhan”, karya DR. Syauqi Abu Khalil. Semoga kita dapat berpikiran lebih terbuka dan lebih hati-hati dalam bersikap. Jika anda ingin menghina Al-Qur’an, sebaiknya anda membaca Al-Qur’an terlebih dahulu.
Janganlah anda menghina sesuatu atas dasar kebencian yang membabi buta, tanpa mau membuka mata akan kebenaran yang mungkin saja tersimpan pada apa yang anda benci itu.

sumber : gentongcai.wordpress.com