Allah mendahulukan segala sesuatu dengan kekuasaan, ilmu, dan kebijaksanaan yang dimiliki-Nya. Dia berhak mengutamakan siapa saja yang Dia kehendaki. Allah tidak akan menunda sesuatu, kecuali karena mengandung hikmah dan kebaikan. Allah juga tidak akan mempercepat segala sesuatu, kecuali ada kebaikan di balik itu. Allah mendahulukan peringatan sebelum menurunkan azab. Show قُلْ لَكُمْ مِيعَادُ يَوْمٍ لا تَسْتَأْخِرُونَ عَنْهُ سَاعَةً وَلا تَسْتَقْدِمُونَ Katakanlah, "Bagimu ada hari yang telah dijanjikan [hari kiamat], kamu tidak dapat meminta penundaan atau percepatannya sesaat pun." [Q.S. Saba': 30]Akhlak Kita Terhadap Sifat Al Muqaddim: 1. Selalu mendahulukan diri dalam berbuat kebaikan. 2. Tidak mengerjakan sesuatu yang sia-sia tanpa tujuan yang bermanfaat. 3. Tidak suka menunda-nunda pekerjaan. 4. Tidak mendahulukan kepentingan satu orang dengan merugikan kepentingan orang banyak.Kesimpulan: Allah Maha Mendahulukan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya. Allah mendahulukan peringatan sebelum mendatangkan azab. Allah mendahulukan anugerah kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Jika Allah menghendaki sesuatu mendahului yang lain, tidak ada yang mampu menghalangi. Kembali ke "DAFTAR ISI" Page 2Dalam agama islam, Al Quran mengajarkan bahwa Allah memiliki 99 nama. Masing-masing dari 99 nama tersebut menjelaskan sifat-sifat Allah yang baik dan indah, sehingga membuat umat muslim lebih mudah memahami. Allah mempunyai 99 nama yang disebut Asmaul Husna. Hal tersebut dijelaskan dalam dalam Al Quran surat Al A’Raf ayat 180. وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ Artinya: “Dan Allah memiliki Asmaul-husna [nama-nama yang terbaik], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asmaul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalah artikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [Sumber: Kementerian Agama] Haffi dan Rusyadi dalam “Kamus Arab Inggris Indonesia” menjelaskan, kata Asmaul Husna berasal dari bahasa arab yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu al-Asma’ dan al-Husna. Al- Asma’ berarti nama, sedangkan al-Husna artinya baik atau bagus. Advertising Advertising Asmaul Husna artinya nama-nama Allah yang paling baik dan paling bagus. Dari situs Kementerian Agama, Asmaul Husna dijelaskan sebagaimana sabda Rasulullah berikut: "Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barangsiapa menghafalnya masuklah dia ke surga." [HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah] Mengetahui dan mempelajari Asmaul Husna beserta artinya merupakan cara yang dapat dilakukan oleh umat muslim untuk lebih dekat dengan Allah. Asmaul Husna dapat diucapkan sebagai dzikir dan doa untuk perlindungan, ketenangan, dan sebagainya. Berikut ini bacaan Asmaul Husna dan artinya.
Penerapan Asmaul Husna dalam Kehidupan Sehari-hariAsmaul Husna dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nama-nama Allah yang baik merupakan pedoman bagi umat muslim agar berperilaku baik pula. Beberapa penerapan Asmaul Husna adalah sebagai berikut. 1. Al Bashiir [Maha Melihat]Al Bashiir artinya Allah Maha Melihat. Semua perbuatan umat muslim tak luput dari penglihatan Allah. Oleh sebab itu, perbuatan buruk harus dihindari dan perbuatan baik dilakukan. Penerapan Asmaul Husna Al Bashiir dalam kehidupan sehari-hari contohnya:
2. Al ‘Aliim [Maha Mengetahui]Allah memilki nama Al ‘Alim yang berarti Maha Mengetahui. Dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada yang dapat disembunyikan dari Allah. Dengan demikian, umat muslim harus berbuat jujur, misalnya:
3. Al Samii’ [Maha Mendengar]Al Samii’ artinya Allah Maha Mendengar. Sekecil apapun suara, Allah pasti dapat mendengarnya. Jadi, umat muslim harus menjaga kata-kata saat berbicara dan mendengar. Penerapannya meliputi:
4. As Samad [Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta]Nama baik As Samad berarti Allah selalu ada saat dibutuhkan. Hanya melalui Allah umat muslim meminta segala hal. Penerapannya antara lain sebagai berikut.
5. Al Muqtadir [Maha Berkuasa]Allah adalah penguasa alam semesta. Sebagai manusia, kita tidak memiliki kekuasaan seperti Allah. Contoh penerapan Al Muqtadir antara lain sebagai berikut.
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Allah memiliki 99 nama baik yang disebut Asmaul Husna. Nama-nama tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan diri. Video yang berhubungan |