Ras, sebuah kata yang sering kita dengar namun tak banyak orang yang mengetahui artinya. Apalagi bangsa Indonesia katanya didiami oleh berbagai ras. Sebelum kita membahas tentang macam-macam ras di Indonesia, kita membahas pengertian ras , ciri-ciri fisik yang mendasarinya, dan macam-macam ras di dunia terlebih dahulu. Hal ini diperlukan karena ras di Indonesia merupakan bagian dari ras di dunia. Pengertian Ras Secara bahasa ras berasal dari kata Bahasa Latin, radix yang artinya asal atau akar. Didefinisikan secara luas, ras adalah salah satu sistem pengelompokkan atau penggolongan manusia yang ada di muka bumi ini berdasarkan ciri-ciri fisik secara umum. Dengan demikian, ras suatu negara bisa sama atau berbeda dengan negara lain. Dan ada beberapa negara yang memliki ras khusus yang mendiami wilayahnya. Beberapa pengertian ras menurut para ahli, antara lain :
Ciri-ciri fisik yang dijadikan dasar pengelompokkan ras adalah ciri-ciri yang dapat terlihat atau tampak oleh orang lain. Hal ini bisa meliputi bentuk hidung, warna kulit, warna mata, warna rambut, dan lain-lain. Ciri-ciri fisik ini disebut juga ciri biologis karena secara biologis (dalam pelajaran genetika) ciri ini diwariskan kepada keturunan-keturunan berikutnya. Walaupun pada akhirnya terjadi perkawinan antar ras, ciri fisik ini tidak langsung hilang. Namun keturunan yang dihasilkan bisa memiliki ciri fisik salah satu kelompok ras atau menghasilkan ciri fisik baru hasil penggabungan dua ras. Contohnya, dua orang dari kelompok ras berbeda melakukan perkawinan. Satu berasal dari ras yang memiliki ciri fisik rambut lurus dan satunya dengan ciri fisik ras rambut keritng. Maka keturunan yang dihasilkan bisa memilii ciri fisik rambut lurus, rambut keriting, atau rambut ikal (ciri fisik baru). Baca juga:
Ciri-ciri fisik yang dipakai untuk mengelompokkan ras, yaitu :
Faktor Terjadinya Ras di Dunia Ada beberapa kelompok ras di dunia. Kelompok-kelompok ras tersebut terbentuk karena berbagai hal. Menurut para ahli macam-macam ras di dunia dapat ada karena :
Hal ini menyebabkan kelompok manusia dengan ras tertentu ada di berbagai wilayah dunia. Kalau dalam perjalanannya mereka bercampur dan melakukan perkawinan dengan kelompok ras lain, maka dapat menimbulkan kelompok manusia (ras baru). Perbedaan ras adalah salah satu penyebab terjadinya ini menimbulkan akibatnya, pengelompokkan ras dapat mengakibatkan dua hal di bawah ini :
Baca juga:
A.L Krober, seorang ahli yang mengamati perkembangan masyarakat, mengelompokkan ras manusia di dunia menjadi 4, yaitu : 1. Ras Mongoloid Ras ini mempunyai kulit putih dan badan yang tidak tinggi dan tidak besar. Ras Mongoloid juga mempunyai bentuk mata yang kecil (sipit). Golongan bangsa yang termasuk ras Mongoloid menyebar di Asia dan Amerika, yaitu Asiatic Mongoloid (Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Utara), Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, beberapa daerah di Indonesia, Malaysia, dan Filipina), dan American Mongoloid yang meliputi orang Eksimo di Amerika Utara dan Terra del Fugo di Amerika Selatan. (baca juga: Batas Wilayah Laut Di Indonesia) 2. Ras Negroid Ras ini mempunyai ciri khas berkulit hitam dan rambut keriting. Sebagian besar berasal dari Afrika. Tapi kemudian ras ini ada di seluruh dunia walaupun terkadang menjadi kelompok minoritas di negara mereka tinggal. 3. Ras Kaukasoid Ras ini mempunyai ciri kulit putih, mata biru, dan badan yang besar. Golongan ini mendiami hampir seluruh Eropa, 4. Ras Khusus Yang dimaksud ras khusus adalah golongan atau kelompok manusia yang tidak termasuk tiga golongan ras di atas dan mempunyai ciri sendiri. Mereka ini hanya terdapat di wilayah tertentu dalam satu negara.
Ras di Indonesia Nenek moyang bangsa Indonesia sekarang berasal dari Yunan (Cina Selatan). Namun, sebelum kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia, Kepulauan Indonesia sendiri sudah didiami oleh penduduk asli. Macam-macam ras yang ada di Indonesia, yaitu : 1. Suku Bangsa / Ras Papua Melanesia. Bangsa yang mempunyai ciri kulit hitam, rambut keriting, badan kekar, hidung mancung, dan bibir tebal ini banyak terdapat di Pulau Papua dan Kepulauan Aru yang terkenal dengan sebutan suku Tapiro. Suku Tapiro ini mempunyai ciri-ciri yang sama dengan suku Aeta di Filipina dan suku Semang di Malaysia. Baca juga:
2. Suku Bangsa / Ras Veddoid Telah disebutkan sebelumnya bahwa ras Veddoid merupakan ras khusus yang mempunyai ciri sendiri. Orang-orang Veddoid mempunyai ciri, antara lain perawakan kecil, rambut berombak, dan kulit sawo matang. Mereka berasal dari Sri Langka. 3. Suku Bangsa / Ras melayu Tua / Proto Melayu Bangsa Proto Melayu adalah ras yang dianggap sebagai nenek moyang bangsa Indonesia. Meraka berasal dari Daratan Asia atau tepatnya Yunan di Asia Utara dan datang ke Indonesia dalam berbagai gelombang. Bangsa ini adalah bagian dari gelombang pertama yang datang sekitar tahun 200 SM dan bergerak menuju ke Selatan memasuki daerah Indonesia melalui Vietnam (Indo China). Dalam perjalanannya menuju Indonesia, ada beberapa dari mereka yang tinggal di wilayah-wilayah mereka lewati. Sehingga ras ini ada di beberapa negara selain Indonesia. Mereka tersebar di Semananjung Melayu, Filiphina, Kepaulauan Pasifik sampai Madagaskar. Mereka yang datang merupakan ras Melayu Mongoloid, yang mempunyai ciri-ciri : rambut ikal atau lurus, muka bulat, kulit sawo matang, badan tinggi ramping, hidung sedang / lebar, kebudayaan masih asli, menganut paham animisme dan dinamisme, dan membawa kebudayaan zaman batu muda (neolithikum). Suku bangsa di Indonesia yang termasuk golongan ini adalah Suku Batak di Sumatera Utara, Suku Toraja di Sulawesi Selatan, Suku Sasak di Lombok, Suku Nias di Kepulauaun Nias, Suku Kubu di Sumatera Selatan, dan Suku Dayak di Kalimantan Tengah . 4. Suku Bangsa/ Ras Melayu Muda/ Deutro Melayu Deutro Melayu sebenarnya juga merupakan golongan Melayu Mongoloid dengan ciri-ciri fisik yang sama. Mereka juga datang dari Yunan (Asia Utara) pada sekitar tahun 500 SM dan dianggap sebagai gelombang kedua datangnya nenek moyang di Indonesia. Selain ciri-ciri fisik yang sama, Ras melayu Muda mempunyai ciri-ciri antara lain : membawa kebudayaan zaman perunggu dan sudah tidak menganut paham animisme dan dinamisme. Di Indoensia mereka dipengaruhi oleh bebagai agama yang ada, seperti agama Hindu dan Budha dari penduduk Indonesia umumnya pada saat itu, agama Kristen dari bangsa Eropa, dan agama Islam dari orang-orang Aceh. Suku bangsa di Indoensia yang masih ada dan termasuk ras Melayu Muda antara lain Suku Jawa, Suku Abli, Suku Madura di Jawa Timur, Suku Banjar di Kalimantan Selatan, Suku Aceh, Suku Minagkabau di Sumatera Barat, dan Suku Bugis di Sulawesi Selatan. |