Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah

Jakarta - Siapa tidak kenal patung selamat datang di bundaran Hotel Indonesia (HI). Bentuk patung yang dibangun di era Bung Karno tersebut sangat ikonik. Patung berparas pemuda-pemudi itu bertengger diatas dua pilar beton polos warna hitam sambil melambaikan tangan menyambut siapa saja yang datang ke Jakarta. "Menghadapnya ke Medan Merdeka, mengarah ke Kemayoran bukan ke Semanggi. Sebab, dulu bandar udara internasional di Kemayoran. Jadi siapa saja tamu negara atau turis seperti disambut," kata Government and Corporate Affair Grand Indonesia (GI), Koentjoro Noerwibowo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (7/4/2010). Area bundaran HI pun menjadi salah satu penanda kota Jakarta bahkan Indonesia. Berbagai peristiwa, pemotretan, film atau ikon pariwisata mengambil bundaran HI sebagai titik sentral. Kesemuanya berpusat di patung selamat datang tersebut. "Siapa saja dapat terinspirasi dengan patung tersebut. Seperti kami yang terinspirasi juga  untuk dijadikan logo Grand Indonesia," ucapnya. Kemudian GI menghubungi seniman pembuat patung itu yakni Edi Sunarso pada tahun 2004. Intinya meminta izin kepada kreator untuk menjadikan karya bersejarah tersebut sebagai logo komersial di perusahaan GI. Singkat cerita antara pematung dan GI sepakat. Lalu logo dan merek didaftarkan di Dirjen HAKI, Depkum HAM tahun 2006. Jadilah inspirasi patung Selamat Datang menjadi logo GI yaitu gambar siluet tugu selamat datang dalam wajah 2 dimensi. Sayangnya, ada unsur kebetulan disana yang sedikit terlalaikan. GI melupakan bahwa kebanyakan patung atau tugu yang didirikan saat era Soekarno dibuat berdasarkan karya lukis atau sketsa, termasuk tugu di Bundaran HI. Patung muda-mudi itu dikreasi berdasar sketsa pelukis asal Ambon, Henk Ngantung. Adalah janda Henk Ngantung, Hetty Evelyne yang mempertanyakan kemiripan logo dengan sketsa hasil tangan suaminya. Dalam kesempatan terpisah, Hetty meminta GI mengakui bahwa logo GI hasil kreasi Henk. Bila tidak dilakukan, Hetty siap menempuh jalur hukum. "Saya belum merasa sampai ke jalur hukum. Kalau dari kami, itu murni inspirasi dari patung bukan dari yang lain. Dibuat oleh tim kreatif kami. Semua sudah didaftarkan di Depkum HAM dan itu legal," tegas Koentjoro. Henk Ngantung merupakan salah satu pelukis kesayangan Bung Karno. Sejumlah karyanya seperti "Pemanah", "Gajah Mada" dan "Ibu dan Anak" masih menjadi maestro. Henk sempat menjadi Ketua Seksi Dekorasi dalam DPA unsur seniman. Tahun 1962, hasil sketsa tangan Henk menarik hati Bung Karno dan meminta Edi Sunarso merealisasikan dalam bentuk patung. Henk sempat pula menjadi gubernur DKI Jakarta tahun 1964-1965.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

(Ari/Rez)

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah
dok: kaskus

Jakartakita.com – Selain tugu Monumen Nasional (Monas), patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia (HI) adalah salah satu ikon kota Jakarta. Patung yang karya seniman patung Edhi Sunarso dan timnya dari sanggar patung di Karangwuni, ini sengaja dibuat untuk menyambut atlet-atlet dan para tamu kenegaraan yang menginap di Hotel Indonesia dalam rangka Asian Games IV Jakarta pada 24 Agustus – 4 September 1962.

Patung rancangan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1964-1965 ini menggambarkan semangat dan kegembiraan sepasang muda-mudi Indonesia menyambut kedatangan para atlet dan tamu ke perhelatan akbar Asian Games dengan tangan terbuka. Tangan kiri patung pemudi memegang karangan bunga. Sengaja dibuat menghadap Utara, karena saat itu bandara Internasional di Jakarta terletak di Kemayoran.

Patung perunggu setinggi 7 meter itu digagas Presiden Soekarno sepaket dengan kawasan Bundaran HI, dan Kompleks Olahraga Ikada (Ikatan AtletDjakarta) atau yang kini dikenal sebagai Gelora Bung Karno, Senayan. Kala itu, Stadion Utama Senayan yang menjadi lokasi Asian Games ke-4 adalah stadion terbesar di Asia Tenggara dengan daya tampung kurang lebih 120 ribu penonton.

Pada tahun 22 Juni 2002, tepat pada saat perayaan hari jadi kota Jakarta yang ke 475 air mancur di Bundaran HI itu direnovasi dengan biaya senilai Rp 14 miliar yang didapat dari hasil kompensasi sepuluh titik reklame. Penataan kembali atau renovasi air mancur dilakukan karena dinilai kuno, ketinggalan zaman, dan banyak kerusakan. Air mancur yang mempunyai lima variasi pancaran air dijalankan dengan program komputer dan mulai diuji coba pada 12 Juni 2002. Sejak itu, pengelolaan dan pengawasan air mancur diserahkan kepada Pemprov DKI oleh pihak ketiga yang merenovasinya.

Patung ini hingga sekarang masih tetap merupakan patung kebanggaan kota Jakarta yang tidak pernah lelah menyambut dan mengucapkan selamat datang bagi para tamu pengunjung Ibu Kota Jakarta. Tak hanya sebagai simbol sapaan selamat datang bagi para pendatang di kota Jakarta. Plaza yang melingkar di sekitar kolam tempat Patung Selamat Datang berdiri adalah lokasi strategis yang sering dipilih untuk aksi demonstrasi dan unjuk rasa.

Beranda / Blog

 05/12/2021

Wilson Samosir

Ikon kota bertujuan memberikan kesan identitas kota dengan kekhasan yang dimilikinya, atau dibangun karena tujuan tertentu. Yuk intip patung yang terkenal.

Monumen Selamat Datang

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah
Monumen Selamat Datang di Jakarta. Foto: Fineartamerica.com.

Salah satu ikon terkenal adalah Monumen Selamat Datang yang berada di tengah Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Ikon ini berupa dua bangunan tiang tinggi yang menjadi pijakan dari sepasang patung laki-laki dan perempuan yang menggenggam bunga dan melambaikan tangan selamat datang.

Monumen Selamat Datang dibangun dalam rangka menyambut para tamu negara dalam perhelatan Asian Games IV yang digelar di Jakarta.

Meskipun rancangan awal dibuat oleh Henk Ngantung, namun patung ini dibuat oleh tim pematung yang dipimpin oleh Edhi Sunarso dari Yogyakarta. Pembuatannya memakan waktu sekitar 1 tahun.

Patung Suro dan Boyo

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah
Ikon Kota Surabaya yang terkenal, Patung Suro dan Boyo ketiga. Foto: Surya.co.id.

Patung Suro dan Boyo yang terkenal sebagai ikon Surabaya. Nama Kota Surabaya sendiri berasal dari dua hewan tersebut yaitu Suro yang memiliki arti hiu dan Boyo yang berarti buaya.

Selain itu, ikon terkenal ini juga jadi simbol keberanian pemuda-pemuda Surabaya dalam mempertahankan wilayahnya dengan menentang bahaya.

Tinggi patung mencapai 25,6 meter dengan tinggi dudukan 5 meter yang berdiameter 15 meter. Patung berdiri di area Taman Suroboyo yang memiliki luas 11.900 meter2.

Tugu Keris Solo

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah
Tugu Keris Solo. Foto: Jawapos.com.

Tugu Keris Solo menjadi ikon Kota Solo yang mencerminkan sebuah penghargaan sebagai kota kebudayaan. Ikon keris raksasa tersebut berlokasi di tengah-tengah jembatan Tirtonadi.

Ikon terkenal ini berukuran sangat tinggi yaitu 25 meter dengan diameter kelebaran mencapai 14 meter.

Tugu Ikan Belido

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah
Tugu Ikan Belido. Foto: Srivijaya.id.

Tugu Ikan Belido adalah penghargaan terhadap Ikan Belido yang telah ikut mendongkrak perekonomian masyarakat Palembang, Sumatera Selatan. Nama lain ikan dari spesies ini dikenal dengan nama Lopis dan Pipih.

Diketahui bahwasannya ikan ini menjadi bahan pembuatan makanan khas Palembang, Empek-Empek, sebelum akhirnya beralih menggunakan Tenggiri dan Gabus.

Ikon terkenal ini berlokasi mengarah ke Sungai Musi dan berhadapan dengan Jembatan Ampera. Ikon yang dibangun pada tahun 2017 ini memiliki lebar 22 meter dan tinggi 12 meter.

Patung Gatotkaca

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah
Patung Gatotkaca yang terkenal. Foto: Flickr.com.

Ikon Patung Gatotkaca dibangun pada tahun 1993 yang berada di tengah-tengah simpang tiga di sebelah timur laut Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Tuban.

Diambil dari cerita Mahabarata, dimana dalam cerita tersebut Gatotkaca dikisahkan sebagai satria yang gagah perkasa dan pemberani. Ia dikenal sebagai satria yang ahli terbang dan bertanggungjawab pada pertahanan udara serta memberi perlindungan bagi keselamatan kerajaan Pandawa.

Maksud pendirian patung ini adalah dalam rangka memperindah kawasan sekitar bandara. Patung yang terkenal ini juga dipercaya dapat memberikan perlindungan spiritual dan keamanan bagi para wisatawan.

Patung Bekantan

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah
Ikon Kota Banjarmasin, Patung Bekantan sedang menyemburkan air mancur. Foto: Detik.net.id.

Kota Banjarmasin memilih Bekantan sebagai ikon, hal ini direalisasikan dengan patung besar Bekantan dengan tinggi 6,3 meter. Ikon kota ini diresmikan pada 10 Oktober 2015.

Patung yang berada di Jl. Kapten Pierre Tendean, Banjarmasin ini dibuat oleh Studio Patung Suwarto dari Yogyakarta. Dimana pembuatan patung menggunakan bahan dari perunggu dan memiliki berat mencapai 7 ton.

Para pengunjung dapat melihat Patung Bekantan yang terkenal ini di dekat Sungai Martapura. Di waktu malam patung ini bermandikan cahaya yang menjadikan patung ini lebih indah, apalagi ketika air mancur deras mengucur dari mulut Patung Bekantan ini.

Monumen Pesut Mahakam

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah
Monumen Pesut Mahakam. Dok. Wikimedia.org.

Monumen Pesut Mahakam melambangkan Kota Samarinda karena dahulu memiliki ikan yang begitu indah, yaitu ikan pesut.

Monumen ini sengaja dibuat untuk mengenang masa-masa dimana ikan pesut tersebut masih berada di bantaran Sungai Mahakam.

Ikon Jelawat

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah
Ikan Jelawat, ikon Kota Sampit. Foto: Tfamanasek.com.

Tugu Ikan Jelawat menjadi salah satu ikon Kota Sampit, Ibu kota Kabupaten Kota Waringin Timur Provinsi Kalimantan Tegah.

Patung yang diresmikan pada Tanggal 21 Februari 2015 ini dilandasi oleh banyaknya ikan Jelawat yang berada di Sungai Mentaya atau disekitar Kabupaten Kota Waringin Timur.

Ikon terkenal ini biasanya ramai dikunjungi warga pada waktu sore hari, entah itu hanya sekedar bersantai di tepi sungai Mentaya, memancing, bermain atau hanya untuk berfoto dengan latar Tugu Ikan Jelawat.

Tugu Perahu Pinisi di Pantai Losari

Salah satu kota yang menjadikan patung selamat datang sebagai ikon kota adalah
Tugu Perahu Pinisi di Pantai Losari. Foto: Raddien.com.

Di Kota Makassar terdapat ikon kota yang ditemukan di kawasan Pantai Losari, salah satunya Tugu Perahu Pinisi.

Kawasan Pantai Losari memiliki anjungan yang dinamakan Pelataran Bahari dengan pemandangan laut lepas, perahu pinisi, pesona matahari di sore hari, dan hembusan angin mamiri yang kesemuanya identik dengan Kota Makassar.

Selain Pelataran Bahari, tedapat Pelataran Bugis-Makassar, dan Pelataran Toraja-Mandar. Ini juga merupakan simbol empat suku besar yang ada di Sulawesi Selatan.

Artikel ini mengutip dari berbagai sumber.

Baca juga: Bangunan Sejarah Di Indonesia Dahulu Dan Sekarang

Tagline:

Ikon kota terkenal

 

Monumen Selamat Datang

 

Patung Suro dan Boyo

 

Tugu Keris Solo

 

Tugu Ikan Belido

 

Patung Gatotkaca

 

Patung Bekantan

 

Monumen Pesut Mahakam

 

Ikon Jelawat

 

Tugu Perahu Pinisi di Pantai Losari