Salah satu ciri historiografi nasional adalah Indonesia sentris yang berarti

Perspektif sejarah indonesiasentris menunjukkan dua babak baru dalam sejarah Indonesia. Pertama, sebagai titik balik historiografi tentang Indonesia yang selama ini bersifat netherlandsentris, kemudian selanjutnya digantikan dengan indonesiasentris. Kedua, dimulainya historiografi Indonesia moderen oleh orang Indonesia dan di negerinya sendiri, dengan ditandai berlangsungnya Seminar Sejarah Nasional Indonesia pertama di Yogyakarta tahun 1957. Indonesiasentris dalam historiografi dapat berarti sejarah yang ditulis, menjadikan orang Indonesia sebagai fokus utamanya, dan dilihat dari sisi pandang bangsa tersebut. Secara teoritik dan filosofis, didalam tradisi indonesiasentris, sejarah Indonesia dipahami dari dalam yang berorientasi pada masyarakat Indonesia sebagai sebuah keutuhan bangsa. Dengan kata lain, perspektif yang digunakan ialah perspektif Indonesia. Oleh karena Indonesia masih tergolong negara yang baru merdeka, bangsa Indonesia harus membikin sejarahnya lagi yang bertolak pangkal dari bangsa dan negaranya, dan berujung pada politik masa depan. Demikianlah presentasi dari salah satu pembicara (Bambang Purwanto) dalam acara Seminar Nasional (Semnas) Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (HMPS FIS UNY).   

Pembicara dalam acara ini antara lain: (1). Prof. Dr. Bambang Purwanto, MA (sejarawan UGM) Tema “Historiografi Indonesiasentris”. (2). Prof. Dr. Singgih Tri S. (sejarawan UNDIP) Tema “Historiografi Maritim Indonesia”, (3). Prof. Dr. Dudung Abdurrahman, M.Hum (Dekan Fakultas Ilmu sosial dan humaniora UIN Sunan Kalijaga) Tema “Pengaruh Islam Dalam Historiografi Indonesia”, (4). Rhoma Dwi Arya Y, M.Pd (penulis dan dosen UNY), Tema “Perspektif Baru Penulisan Sejarah; Suatu Alternatif”.  

Kegiatan yang mengambil tema tentang Historiografi Indonesiasentris: Perspektif Baru Penulisan Sejarah; Suatu Alternatif.  Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis (8/5) bertempat di Auditorium UNY Jalan Colombo. Acara yang digagas oleh para mahasiswa Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah FIS UNY terasa sangat istimewa karena yang membuka adalah Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. Dalam sambutannya, Rochmat Wahab mengapresiasi acara semnas ini,”saya mewakili lembaga mengapresiasi kegiatan ini. Sebagai calon sejarawan maupun sejarawan pendidik kegiatan ini sangat bermanfaat, menunjukkan eksistensi saudara”, ujarnya (Danu).

Salah satu ciri historiografi nasional adalah Indonesia sentris yang berarti

"Historiografi Nasional"Sesudah Bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan pada tahun 1945, maka sejak saat itu ada kegiatan untuk mengubah penulisansejarah Indonesia sentris. Artinya, Bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia menjadi fokus perhatian,sasaran yang harus diungkap, sesuai dengan kondisi yang ada, sebab yang dimaksud dengan sejarah Indonesia adalah sejarah yang mengungkapkan kehidupan bangsa dan rakyat Indonesia dalamsegala aktivitasnya, baik politik, ekonomi, sosial maupun budaya. Dengan demikian, maka muncul historiografi nasional yang memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri sebagai berikut.1.Mengingat adanya character and nation-building.2.Indonesia sentris.3.Sesuai dengan pandangan hidup Bangsa Indonesia.4.Disusun oleh orang-orang atau penulis-penulis Indonesia sendiri, mereka yang memahami dan menjiwai, dengan tidak meninggalkan syarat-syarat ilmiah.Contoh historiografi nasional, antara lain sebagai berikut.1.Sejarah Perlawanan-Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme, editor Sartono Kartodirdjo.2.Sejarah Nasional Indonesia, JilidI sampai dengan VI, editor Sartono Kartodirdjo.3.Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara, karya R. Moh. Ali.

4.Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia, Jilid I sampai denganXI, karya A.H. Nasution.

MickaelRiski1 MickaelRiski1

Historiografi nasional adalah penulisan sejarah. Tahap Akhir Penelitian Dari Sebuah Negara .Contohnnya berdasarkan Ruang Dan Waktu: (1)Proklamasi 17 Agustus 1945

{[Mungkin Itu,]}

Ciri dari historiografi nasional adalah Indonesiasentris. Artinya, peristiwa sejarah diinterpretasikan dan ditulis berdasarkan perspektif rakyat Indonesia. Contoh sederhananya, Jika dalam historiografi kolonial sebuah perlawanan rakyat terhadap Belanda dianggap sebagai tindakan pemberontakan, maka dalam historiografi nasional, perlawanan rakyat tersebut dianggap sebagai perjuangan bangsa, dan pejuang-pejuang tersebut dianggap sebagai pahlawan. Inilah yang dimaksud dengan Indonesiasentris, dimana rakyat Indonesia berperan menjadi subjek utama dalam sejarah bangsanya sendiri.

Berdasarkan pembahasan di atas, maka jawaban yang tepat adalah E