Sakit maag ke dokter spesialis apa

RADARSOLO.ID – Berbahagialah bagi para penderita gerd (gastro esophageal reflux disease) dan maag. Ahli gastroenterologi menyebut, gerd dan maag bukanlah penyakit seumur hidup sehingga bisa disembuhkan.

Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM. Dia mengatakan, gerd dan maag adalah dua penyakit yang bisa dikendalikan. Dalam proses penyembuhannya, hal yang wajib dilakukan pasien adalah menghindari faktor risiko dan pencetus terjadinya kekambuhan.

“Kalau maag kumannya kita bersihkan, kita obati. Gerd juga bisa sembuh, dua bulan diobati dia sembuh, terus harus jaga makannya,” ujar Ari dalam webinar, Kamis (10/2).

Beberapa faktor yang berisiko sebagai pencetus terjadinya kekambuhan pada penyakit gerd adalah kebiasaan merokok dan meminum alkohol, mengonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus, makan di waktu yang terlalu larut, mengonsumsi makanan yang berlemak atau digoreng serta mengonsumsi minuman atau makanan berkafein.

“Memang penyakit ini bisa sembuh, tapi juga bisa kambuh. Intinya adalah kalau bisa mengendalikan faktor risiko setelah diobati, itu bisa sembuh total. Makanya ini bisa dibilang on demand treatment,” terang dia.

lebih lanjut diungkapkan Ari, selama ini masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara penyakit maag dengan gerd.

Menurut dia, penyakit maag hanya terjadi di lambung dengan gejala seperti nyeri ulu hati, begah, mual, muntah, kembung, cepat kenyang dan sendawa.

Sedangkan gerd adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan atau balik arah. Gejala utama dari gerd adalah rasa panas di dada dan mulut terasa pahit.

“Bisa juga telinga berdenging, hidung tersumbat, gigi ngilu itu lebih ke gerd. Orang bisa kena gerd dan maag sekaligus. Tapi kalau murni gerd, dia biasanya enggak ada gejala-gejala di lambung,” ujar Ari.

Sebagai pertolongan pertama ketika gerd kambuh, seseorang bisa mengkonsumsi obat yang mengandung antasida atau sejenisnya untuk menetralkan asam lambung. Namun jika sakit berlanjut, harus segera memeriksakan diri ke dokter. (Antara)

RADARSOLO.ID – Berbahagialah bagi para penderita gerd (gastro esophageal reflux disease) dan maag. Ahli gastroenterologi menyebut, gerd dan maag bukanlah penyakit seumur hidup sehingga bisa disembuhkan.

Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM. Dia mengatakan, gerd dan maag adalah dua penyakit yang bisa dikendalikan. Dalam proses penyembuhannya, hal yang wajib dilakukan pasien adalah menghindari faktor risiko dan pencetus terjadinya kekambuhan.

“Kalau maag kumannya kita bersihkan, kita obati. Gerd juga bisa sembuh, dua bulan diobati dia sembuh, terus harus jaga makannya,” ujar Ari dalam webinar, Kamis (10/2).

Beberapa faktor yang berisiko sebagai pencetus terjadinya kekambuhan pada penyakit gerd adalah kebiasaan merokok dan meminum alkohol, mengonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus, makan di waktu yang terlalu larut, mengonsumsi makanan yang berlemak atau digoreng serta mengonsumsi minuman atau makanan berkafein.

“Memang penyakit ini bisa sembuh, tapi juga bisa kambuh. Intinya adalah kalau bisa mengendalikan faktor risiko setelah diobati, itu bisa sembuh total. Makanya ini bisa dibilang on demand treatment,” terang dia.

lebih lanjut diungkapkan Ari, selama ini masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara penyakit maag dengan gerd.

Menurut dia, penyakit maag hanya terjadi di lambung dengan gejala seperti nyeri ulu hati, begah, mual, muntah, kembung, cepat kenyang dan sendawa.

Sedangkan gerd adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan atau balik arah. Gejala utama dari gerd adalah rasa panas di dada dan mulut terasa pahit.

“Bisa juga telinga berdenging, hidung tersumbat, gigi ngilu itu lebih ke gerd. Orang bisa kena gerd dan maag sekaligus. Tapi kalau murni gerd, dia biasanya enggak ada gejala-gejala di lambung,” ujar Ari.

Sebagai pertolongan pertama ketika gerd kambuh, seseorang bisa mengkonsumsi obat yang mengandung antasida atau sejenisnya untuk menetralkan asam lambung. Namun jika sakit berlanjut, harus segera memeriksakan diri ke dokter. (Antara)

#LiputanMedia

Asumsi.co- Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM mengatakan bahwa GERD dan maag bukanlah penyakit seumur hidup sehingga bisa disembuhkan.

Gastro Esophageal Reflux Disease (GERD) dan maag adalah dua penyakit yang bisa dikendalikan. Dalam proses penyembuhannya, hal yang wajib dilakukan oleh pasien adalah menghindari faktor risiko dan pencetus terjadinya kekambuhan.

“Kalau maag kumannya kita bersihkan, kita obati. GERD juga bisa sembuh, dua bulan diobati dia sembuh, terus diharus jaga makannya,” ujar Prof. Ari di Antara.

Beberapa faktor yang berisiko sebagai pencetus terjadinya kekambuhan pada penyakit GERD adalah kebiasaan merokok dan meminum alkohol, mengkonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus, makan di waktu yang terlalu larut, mengkonsumsi makanan yang berlemak atau digoreng serta mengkonsumsi minuman atau makanan berkafein.

“Memang penyakit ini bisa sembuh tapi juga bisa kambuh. Intinya adalah kalau bisa mengendalikan faktor risiko setelah diobati, itu bisa sembuh total. Makanya ini bisa dibilang on demand treatment,” kata Prof. Ari.

Sementara itu, Prof. Ari mengatakan bahwa masih banyak orang yang belum bisa membedakan antara penyakit maag dengan GERD.

Menurut Prof. Ari, penyakit maag hanya terjadi di lambung saja dengan gejala seperti nyeri uluhati, begah, mual, muntah, kembung, cepat kenyang dan sendawa.

Sedangkan GERD adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan atau balik arah. Gejala utama dari GERD adalah rasa panas di dada dan mulut terasa pahit.

“Bisa juga telinga berdenging, hidung tersumbat, gigi ngilu itu lebih ke GERD. Orang bisa kena GERD dan maag sekaligus tapi kalau murni GERD, dia biasanya enggak ada gejala-gejala di lambung,” ujar Prof. Ari.

Sebagai pertolongan pertama ketika GERD kambuh, seseorang bisa mengkonsumsi obat yang mengandung antasida atau sejenisnya untuk menetralkan asam lambung. Namun, jika sakit berlanjut maka harus segera mengunjungi rumah sakit.

Sumber berita: https://asumsi.co/post/12745/tips-mengobati-gerd-dan-maag

Apakah sakit maag perlu ke dokter?

Berkonsultasilah ke dokter jika Anda mengalami salah satu gejala sakit maag berikut: Nyeri yang parah di ulu hati. Nyeri ulu hati yang berlangsung sampai berjam-jam. Nyeri ulu hati yang terus-menerus kumat selama lebih dari dua minggu.

Kapan harus ke dokter saat sakit maag?

Gejala maag bisa diobati dengan minum obat antasida, H-2 reseptor antagonis, dan obat maag lainnnya yang mudah ditemukan di apotek. Namun, bila gejala terus muncul berkelanjutlan lebih dari 2 minggu, sebaiknya segera pergi ke dokter.

Apakah asam lambung bisa di USG?

Mengenai pertanyaan Anda, dengan USG atau cek lab tidak bisa diketahui bagian dalam lambung atau usus Anda. Yang bisa melihat bagian dalam lambung atau usus secara langsung adalah prosedur yang disebut dengan endoskopi, dengan memasukkan selang yang ujungnya memiliki kamera ke dalam saluran pencernaan Anda.