Saat bermain rangku alu atau bambu yang digerakkan menghasilkan

Home » Kelas VI » Permainan Tradisional Rangku Alu

Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh masyarakat di suatu daerah. Permainan ini biasanya dikembangkan secara turun-temurun. Kebanyakan permainan tradisional ini dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat tradisional yang bisa dibilang tidak mengenal dunia luar telah mengarahkan dan menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi. Permainan tradisional ini selain sebagai hiburan juga merupakan alat komunikasi di dalam masyarakat.


Salah satu permainan tradisional yang masih sering dimainkan adalah permainan Rangku Alu yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Dalam masyarakat Manggarai, Rangku Alu dilakukan untuk merayakan hasil panen perkebunan dan pertanian. Rangkuk Alu sendiri merupakan permainan tradisional yang menggunakan bambu sebagai alat permainannya. Rangkuk Alu tidak hanya sekedar permainan biasa. Selain sebagai sarana hiburan permainan Rangku Alu juga bisa menjadi sarana edukasi dan pembentukan diri. Dalam memainkan permainan ini dapat melatih konsentrasi, ketangkasan, dan kelincahan dalam bertindak.

  1. Konsentrasi merupakan pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal. Konsentrasi sangat diperlukan dalam permainan Rangku Alu terutama konsentrasi antara gerak kaki dan gerak bambu yang dimainkan. Apabila konsentrasi kita kurang maka kaki akan terjepit bambu.
  2. Kelincahan merupakan kemampuan untuk mengubah arah secara cepat tanpa menimbulkan gangguan pada keseimbangan. Seseorang dikatakan memiliki kelincahan jika ia dapat bergerak secara cepat sekaligus dapat mengubah arah secara cepat pula tanpa terganggu keseimbangannya. Dalam permainan ini kelincahan jelas sangat diperlukan.
  3. Ketangkasan jasmani (motor skill fitness) adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang dikoordinir. Dalam hal ini diperlukan keterampilan tertentu dan kemampuan daya tahan. Pada gerakan yang dikoordinir terpadu komponen-komponen (unsur-unsur) mempertahankan keseimbangan, fleksibilitas, ketangkasan, kekuatan, bergerak sekonyong-konyong (agility), sehingga untuk semua ini diperlukan kekuatan otot dan daya tahan. 

A. Alat yang digunakan:

Alat yang digunakan dalam permainan ini sangat sederhana dan mudah didapatkan. Alat yang digunakan yaitu 4 buah bambu dengan panjang 2 meter.


B. Cara Bermain Untuk dapat memainkan permainan Rangku Alu ada beberapa cara yang harus diperhatikan agar permainan tersebut dapat berjalan dengan baik.
  1. Pemain terdiri atas 2 kelompok, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang menjaga. Kelompok yang menjaga menggerak-gerakkan bambu (empat orang berjongkok membentuk bidang persegi dan memegang dua bambu) sambil menyanyi.
  2. Kelompok pemain yang mendapat giliran bermain akan melompat di sela-sela bambu. Mereka harus menghindari jepitan bambu. Penari akan masuk dalam bidang persegi dan melompat-lompat sesuai irama buka-tutup bambu.

Ketika bermain, bambu yang digerakkan menghasilkan irama yang berpola. Kamu dapat membuat permainan tersebut lebih menarik lagi dengan menyanyi bersama-sama mengikuti pola irama suara bambu. Salah satu lagu yang dapat digunakan untuk mengiringi permainan adalah lagu Ampar-Ampar Psang. Syair Lagu Aslinya adalah sebagai berikut :

Ampar-ampar pisang Pisangku balum masak Masak sabigi, dihurung bari-bari 2x Manggalepak, manggalepok Patah kayu bengkok Bengkok dimakan api, apinya cang curupan

Nang mana batis kutung, dikitip bidawang 2x

Apabila syairnya disesuaikan dengan ‘Kami Berbeda, Tapi Rukun’ maka kira-kira seperti ini.

Kami memang beda Aneka suku bangsa Lima agama selalu tenggang rasa 2x Ayo rukun, ayo rukun Bersama membangun Berbicara santun Bila salah minta ampun

Kami slalu rukun, jaya negaraku 2x


Berbeda itu indah. Perbedaan adalah anugerah jika kita melihatnya dari kaca-mata yang bijak. Anda bisa melihat perbedaan sebagai sebagai sumber kekuatan. Hidup rukun merupakan impian setiap warga negara. Rukun dalam perbedaan akan memberikan kedamaian dan ketenteraman.

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 9:50 PM

Risvania Andaresta | Tren

24 Nov, 2021 19:45 WIB

  • Pilih Bahasa

    • Indonesia
    • English
    • Arabic
    • Mandarin
    • Jawa
    • Minang

Rangku alu adalah sebuah permainan dan tarian asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

MANGGARAI, kilat.com- Kesenian dan adat istiadat yang berkembang di Indonesia tidak tumbuh di tengah masyarakat tanpa membawa manfaat. Meski terlihat sederhana, kesenian yang berasal dari Nusantara menyimpan banyak sekali khasiat. Salah satunya berasal dari Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggaraa Timur yang memiliki permainan tradisional bernama rangku alu.

Masa kanak-kanak dianggap sebagai masa yang paling berharga dan bahagia. Setelah pulang sekolah, biasanya anak-anak bergegas keluar rumah untuk bermain bersama teman. Namun, seiring perkembangan zaman, kini anak-anak lebih memilih tetap berada di dalam rumah untuk bermain gadget. Akhirnya, Permainan tradisional pun mulai jarang dilirik. Oleh karena itu, mari berkenalan dengan rangka alu yang akan membuat kamu jatuh hati.

Rangku alu adalah permainan tradisional yang dimainkan dengan bermodalkan batang bambu. Dahulu, masyarakat Manggarai biasa bermain rangku alu untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan, sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia. Pada saat bulan purnama, para remaja berkumpul dan meramaikan permainan ini.

Cara bermain rangku alu tidaklah sulit. Pemain rangku alu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang berjaga. Kelompok yang berjaga terdiri dari empat sampai enam orang yang membentuk persegi dan bertugas menggerakkan bambu, masing-masing yang berjaga jongkok atau duduk dengan memegang dua bilah bambu, begitupun dengan yang berjaga lainnya.

Kelompok yang mendapat giliran untuk bermain akan melompat di sela-sela bambu dan menghindari jepitan bambu. Terdapat satu sampai empat orang yang mendapat giliran bermain. Pemain akan masuk ke dalam bambu yang terbentuk persegi dan melompat-lompat sesuai irama buka-tutup bambu.

Baca Juga :
Catat! Tahun ini Ende akan jadi Lokasi Flores Writers Festival 2022

Saat bermain, biasanya bambu yang digerakkan menghasilkan nada atau irama yang berpola. Semakin cepat irama bambu dan nyanyian menaglun, maka pemain harus pintar-pintar dalam melompat agar tidak terpeleset atau terjepit bambu. Jika kelompok yang dapat kesempatan bermain terjepit kakinya, maka harus bergiliran berganti tugas.

Tidak hanya memberikan kesenangan, bermain rangku alu juga menjadi sarana edukasi, bahkan pembentukan karakter diri. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan melatih ketepatan dalam bertindak. Karena tak hanya melompat-lompat asal, dalam permainan ini diperlukan fokus antara gerak kaki dan gerak bambu yang dimainkan agar selalu sesuai. Kalau tidak berkonsentrasi, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu atau malah terpeleset.

Kelincahan juga dapat dilatih dalam permainan rangku alu. Sebab, semakin lama irama bambu dan nyanyian, maka otomatis akan semakin cepat pula kaki pemain harus bergerak dan mengubah arah tanpa terganggu keseimbangannya. Rutin bermain rangku alu juga bisa melatih kekuatan otot kaki sekaligus memberi pengaruh baik untuk daya tahan tubuh.

rangku alupermainan tradisionalsejarahnttmanggarai

Rangku alu adalah sebuah permainan dan tarian asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

MANGGARAI, kilat.com- Kesenian dan adat istiadat yang berkembang di Indonesia tidak tumbuh di tengah masyarakat tanpa membawa manfaat. Meski terlihat sederhana, kesenian yang berasal dari Nusantara menyimpan banyak sekali khasiat. Salah satunya berasal dari Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggaraa Timur yang memiliki permainan tradisional bernama rangku alu.

Masa kanak-kanak dianggap sebagai masa yang paling berharga dan bahagia. Setelah pulang sekolah, biasanya anak-anak bergegas keluar rumah untuk bermain bersama teman. Namun, seiring perkembangan zaman, kini anak-anak lebih memilih tetap berada di dalam rumah untuk bermain gadget. Akhirnya, Permainan tradisional pun mulai jarang dilirik. Oleh karena itu, mari berkenalan dengan rangka alu yang akan membuat kamu jatuh hati.

Rangku alu adalah permainan tradisional yang dimainkan dengan bermodalkan batang bambu. Dahulu, masyarakat Manggarai biasa bermain rangku alu untuk merayakan hasil panen pertanian dan perkebunan, sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia. Pada saat bulan purnama, para remaja berkumpul dan meramaikan permainan ini.

Cara bermain rangku alu tidaklah sulit. Pemain rangku alu dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang berjaga. Kelompok yang berjaga terdiri dari empat sampai enam orang yang membentuk persegi dan bertugas menggerakkan bambu, masing-masing yang berjaga jongkok atau duduk dengan memegang dua bilah bambu, begitupun dengan yang berjaga lainnya.

Kelompok yang mendapat giliran untuk bermain akan melompat di sela-sela bambu dan menghindari jepitan bambu. Terdapat satu sampai empat orang yang mendapat giliran bermain. Pemain akan masuk ke dalam bambu yang terbentuk persegi dan melompat-lompat sesuai irama buka-tutup bambu.

Baca Juga :
Asal-usul Sayur Lodeh dan Sejarah Kelam Masa Penjajahan

Saat bermain, biasanya bambu yang digerakkan menghasilkan nada atau irama yang berpola. Semakin cepat irama bambu dan nyanyian menaglun, maka pemain harus pintar-pintar dalam melompat agar tidak terpeleset atau terjepit bambu. Jika kelompok yang dapat kesempatan bermain terjepit kakinya, maka harus bergiliran berganti tugas.

Tidak hanya memberikan kesenangan, bermain rangku alu juga menjadi sarana edukasi, bahkan pembentukan karakter diri. Bermain rangku alu dapat melatih konsentrasi dan melatih ketepatan dalam bertindak. Karena tak hanya melompat-lompat asal, dalam permainan ini diperlukan fokus antara gerak kaki dan gerak bambu yang dimainkan agar selalu sesuai. Kalau tidak berkonsentrasi, nantinya kaki pemain akan terjepit bambu atau malah terpeleset.

Kelincahan juga dapat dilatih dalam permainan rangku alu. Sebab, semakin lama irama bambu dan nyanyian, maka otomatis akan semakin cepat pula kaki pemain harus bergerak dan mengubah arah tanpa terganggu keseimbangannya. Rutin bermain rangku alu juga bisa melatih kekuatan otot kaki sekaligus memberi pengaruh baik untuk daya tahan tubuh.

rangku alupermainan tradisionalsejarahnttmanggarai

kunci jawaban kelas 6 SD pada halaman 137 di Tema 2 pada Subtema 3 /

UTARA TIMES - Pada pertemuan kali ini, peserta didik akan menemukan kunci jawaban kelas 6 SD pada halaman 137 di Tema 2 pada Subtema 3.

Berikut adalah kunci jawaban Buku Tematik kelas 6 SD dan MI Tema 2 Subtema 3 halaman 137.

Intip Bagaimana Cara Bermain Rangku Alu pada kunci jawaban kelas 6 SD dan MI Tema 2 halaman 137.

Baca Juga: Sejarah Hari Aksara Internasional 2021 pada 8 September, Krusial dalam Meningkatkan Kesadaran Literasi

Ayo Berlatih

>

Apakah kamu masih ingat cara bermain Rangku Alu?

Kunci Jawaban: Iyaa, saya masih mengingat cara bermain Rangku Alu.

Rangku Alu adalah sebuah permainan dan tarian asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Permainan dilakukan dengan empat orang memegang empat tongkat bambu memakai tongkat membentuk palang dan menggerak-gerakkannya sementara orang lainnya harus melompat-lompati bagian celahnya agar tidak terjepit bambu.

Permainan Rangku Alu © Wisata Alam Taman Dolan

Apakah Kawan GNFI pernah mengunjungi Nusa Tenggara Timur? Kira-kira apa hal yang identik dengan Nusa Tenggara Timur selain situs warisan dunia Taman Nasional Komodo?

Selain dikenal sebagai provinsi habitat asli Komodo, Nusa Tenggara Timur memiliki salah satu permainan tradisional yang unik dan menyenangkan. Permainan tersebut dinamakan Rangku Alu. Hmmm, apakah terdengar asing di telinga Kawan GNFI? Nah, Rangku Alu merupakan sebuah permainan tradisional dari Nusa Tenggara Timur tepatnya yang dilakukan oleh masyarakat Manggarai yakni salah satu wilayah di Nusa Tenggara Timur. Meskipun disebut sebagai permainan tradisional, namun Rangku Alu tidak hanya dimainkan oleh anak-anak, lho.

Tarian Rangku/Rangkuk Alu | Foto : Negeriku Indonesia

Rangku Alu adalah permainan yang menggunakan batang bambu sebanyak 4 hingga 6 batang dengan panjang bambu sekitar 2 meter. Permainan Rangku Alu dimainkan oleh dua kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 hingga 6 orang. Kelompok yang menadapt giliran berjaga memiliki tugas untuk memegang ujung batang bambu dan mengetuk-ngetukkan antar bambu tersebut sesuai dengan pola dan irama. Sementara, kelompok yang mendapat giliran untuk bermain, harus melompat di sela-sela batang bambu tersebut sesuai dengan pola ketukkan bambu untuk menghindari jepitan bambu. Jika kelompok yang bermain kakinya terjepit di anatara bambu, maka kelompok yang berjaga dapat mengambil alih permainan dan kelompok yang semula bermain kini bertugas untuk memegangi bambu sambil jongkok dan mengeteuk-ngetukkan bambu.

Selain, menjadi permainan tradisional, Rangku Alu juga diadaptasi menjadi tari tradisional dari wiliyah Manggarai, yakni salah satu wilayah yang berada di pulau Flores. Tari Rangku Alu dilakukan untuk merayakan musim panen, baik panen perkebunan maupun pertanian di daerah tersebut. Potensi perkebunan di Nusa Tenggara Timur sangatlah bervariasi antara lain jambu mete, kopi, cengkeh, kakao, kelapa dan tembakau. Sementara, potensi hasil pertanian di Nusa Tenggara Timur adalah padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kedelai dan sorgum. Semua kalangan masyarakat dapat memainkan Tari Rangku Alu sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas hasil panen. Biasanya, Tari Rangku Alu dilakukan di saat bulan purnama pasca panen di sebuah tanah lapang tanpa rumput. Menarikan Tari Rangku Alu dianjurkan di tanah yang tidak berumput karena dikhawatirkan pemain akan mudah tergelincir jika bermain di tanah yang berumput.

Tarian Rangku Alu dilakukan sebagai bentuk syukur dan bahagia atas hasil panen | Foto : Media Indonesia

Tari Rangku Alu mengadaptasi gerakan-gerakan yang ada pada permainan Rangku Alu. Gerakan-gerakan tersebut berupa langkah kaki yang melompat dan diiringi dengan irama musik dari alat musik tradisional berupa gong dan gendang lengkap dengan pakaian tradisional. Tari Rangku Alu secara simbolis menjadi salah satu bentuk merayakan hasil panen di Manggarai. Namun, kini, sebagai salah satu warisan budaya, Tari Rangku Alu juga ditampilkan di berbagai acara seperti penyambutan tamu hingga festival sebagai bentuk pelestarian adat dan budaya.

Meskipun kini ada beragam jenis permainan, terutama permainan digital seperti pada smartphone dan personal computer [PC], namun, kita tidak boleh melupakan dan meninggalkan permainan tradisional sebagai warisan adat dan budaya. Di samping menyenangkan, permainan tradisional juga baik untuk gerak tubuh.

Rangku Alu adalah sebuah permainan dan tarian asal Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Permainan dilakukan dengan empat orang memegang empat tongkat bambu memakai tongkat membentuk palang dan menggerak-gerakkannya sementara orang lainnya harus melompat-lompati bagian celahnya agar tidak terjepit bambu.[1]

  1. ^ //www.indonesia.go.id/ragam/seni/kebudayaan/bermain-rangku-alu-melatih-konsentrasi

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Rangku_alu&oldid=15726634"

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA