Rumus pendapatan nasional dengan metode pendekatan pengeluaran adalah

Pendapatan nasional adalah jumlah rata-rata pendapatan yang diterima seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di satu negara. Pendapatan tersebut dihitung selama satu periode atau satu tahun. Tidak hanya warga negara yang bekerja, jumlah pengangguran pun ikut dihitung.

Pendapatan nasional juga merupakan salah satu indikator pengukur tingkat pembangunan dan perkembangan kesejahteraan suatu negara. Arah, tujuan, dan struktur perekonomian negara dapat ditinjau dari pendapatan nasionalnya.

Menghitung jumlah ini adalah salah satu cara untuk mengevaluasi ekonomi negara. Dengan pendapatan nasional, pemerintah dapat menilai kinerja sumber daya manusianya dan mengukur produktivitas negara.

(Baca juga: Pendapatan Nasional Menurut Para Ahli)

Terdapat tiga cara untuk mengetahui nilai pendapatan nasional, yaitu dengan pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan pendekatan pemasukan.

Metode Pendekatan Produksi

Produksi adalah kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Dalam menghitung penghasilan nasional menggunakan pendekatan produksi, hanya diperlukan perhitungan nilai tambah di setiap sektor produksi. Nilai tambah dijumlahkan dari seluruh sektor selama satu periode. Nilai tambah di sini merujuk kepada selisih antara nilai produksi (nilai output) dengan nilai biaya antara (nilai input), yaitu bahan yang terlibat dalam proses produksi, termasuk bahan baku dan bahan penolong.

International Standard Industrial Classification (ISIC) mengklasifikasikan perekonomian Indonesia menjadi tiga sektor, yaitu sektor primer (pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, pertambangan, dan penggalian), sektor sekunder (industri pengolahan, listrik, air, dan gas), dan sektor tersier (perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan, telekomunikasi, dll.).

Rumus pendapatan dengan pendekatan produksi adalah sebagai berikut.

Y = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + …. (Pn x Qn)

Y = pendapatan nasional

P1 = harga barang ke-1

Q1 = jenis barang ke-1

Pn = harga barang ke-n

Qn = jenis barang ke-n

Metode Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang menyumbang terhadap proses produksi. Semua pendapatan yang diterima pemilik faktor produksi selama satu periode dijumlahkan untuk menjadi pendapatan nasional.

Faktor produksi tersebut mencakup tenaga kerja, modal, tanah, dan keahlian/kewirausahaan. Masing-masing faktor produksi akan menghasilkan pendapatan yang berbeda. Contohnya adalah tenaga kerja mendapat gaji/upah, pemilik modal mendapat bunga, pemilik tanah mendapat sewa, dan wirausaha memperoleh laba.

Rumus penghitungan pendekatan pendapatan adalah sebagai berikut.

Y = r + w + i + p

Y = pendapatan nasional

r = pendapatan dari upah, gaji, dll.

w = pendapatan bersih dari sewa

i = pendapatan dari bunga

p = pendapatan dari laba perusahaan/usaha perorangan

Metode Pendekatan Pengeluaran

Metode penghitungan terakhir adalah dengan pendekatan pengeluaran. Pendekatan ini dilakukan dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran di berbagai sektor ekonomi, termasuk rumah tangga, pemerintah, perusahaan, hingga masyarakat luar negeri dalam satu periode waktu tertentu.

(Baca juga: Pendapatan Nasional, Rumus Menghitung PDB, PNB dan Lain-lain)

Jenis pengeluaran dari masing-masing pelaku ekonomi bermacam-macam, seperti pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah, dan pengeluaran ekspor serta impor. Dari situ, kita mendapat rumus pendekatan pengeluaran sebagai berikut.

Y = C + I + G + (X-M)

Y = pendapatan nasional

C = konsumsi rumah tangga

I = investasi

G = pengeluaran pemerintah

X = ekspor

M = impor

Ilustrasi pendapatan nasional. Dok: Unsplash

Rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran kerap digunakan untuk menghitung pendapatan nasional.

Sebagaimana telah diketahui, pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh anggota masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun.

Terdapat tiga pendekatan untuk mengukur pendapatan nasional di Indonesia, yaitu pendekatan produksi (production approach), pendekatan pendapatan (income approach), dan pendekatan pengeluaran (expenditure approach).

Berdasarkan buku Ekonomi karya Alam. S, berikut rumus pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dan dua pendekatan lainnya.

Rumus Pendapatan Nasional dengan Pendekatan Pengeluaran, Produksi, dan Pendapatan

1. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara, meliputi:

  • Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).

  • Investasi domestik bruto (Investment/I).

  • Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).

  • Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).

Secara matematis dituliskan sebagai berikut.

C = consumption ( konsumsi rumah tangga )

I = investment ( investasi )

G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )

Ilustrasi pendapatan nasional. Foto: Pexels

2. Pendekatan Produksi (Production Approach)

Pendekatan yang pertama adalah pendekatan produksi. Nah, pendekatan ini menekankan pada kegiatan yang menciptakan nilai tambah (value added). Maka dari itu, perhitungan hanya mencakup perhitungan nilai tambah pada sektor produksi.

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Y= (Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Q3 x P3) + ........ + (Qn x Pn)

3. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi meliputi:

Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja

Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah

Bunga (i) = balas jasa pemilik modal

Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha

Jadi secara matematis, menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dirumuskan sebagai berikut:

r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya

w = Pendapatan bersih dari sewa

i = Pendapatan dari bunga

p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan