Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Cari tahu yuk, ada berapa macam sih pola aliran sungai dan klasifikasi sungai di Bumi ini? Simak uraian lengkapnya di bawah ini ya!

Halo, Sobat Zenius! Kalau kita amati, kondisi geografis Indonesia itu memungkinkan banget untuk memunculkan banyak aliran sungai dari hulu ke hilir. Hulu yang dimaksud itu biasanya daerah pegunungan ya, guys. Sedangkan hilirnya adalah daerah pantai.

Nah, banyaknya sungai yang ada di Indonesia itu nggak semuanya memiliki bentuk yang sama. Okelah kurang lebih seperti jalanan berkelok-kelok. Tapi, berdasarkan polanya ternyata memiliki perbedaan yang signifikan, lho.

Elo bandingkan aja nih daerah dataran rendah dengan dataran tinggi. Dari topografinya aja udah beda, pasti pola aliran sungainya juga beda-beda. Iya nggak? Supaya lebih jelas, elo bisa langsung meluncur ke penjelasan di bawah ini. Cekidot!

Apa Itu Pola Aliran Sungai?

Kalau elo perhatikan lagi, pola aliran sungai atau sistem sungai merupakan bentuk aliran sungai yang menggambarkan keadaan profil suatu sungai. Secara umum, bentuk sungai itu berkelok-kelok. Tapi, kalau kita perhatikan lagi, bentuk aliran sungai itu cukup beragam, lho. Faktor faktor yang mempengaruhi aliran sungai antara lain topografi tanah (kemiringan dan ketinggian) dan kondisi geologi lahan (kondisi batuan).

Nah, aliran sungai itu pasti berhubungan dengan yang namanya daerah aliran sungai (DAS). Yang dimaksud dengan daerah aliran sungai adalah suatu hamparan wilayah yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit). Fungsinya untuk menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen, unsur hara, dan mengalirkannya melalui anak-anak sungai yang keluar pada satu titik atau outlet.

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapanmu sekarang juga!

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut

Macam Macam Pola Aliran Sungai

Berhubung pola aliran sungai itu sangat beragam tergantung dari topografi tanah dan kondisi geologi lahan, maka alirannya akan membentuk beberapa pola, yaitu pola dendritik, annular, radial sentripetal, radial sentrifugal, trellis, parallel (sejajar), rectangular, dan pinnate.

Pola Dendritik

Pola yang pertama ini namanya seperti saraf-saraf yang ada di otak, yap dendrit yang merupakan cabang dari Neuron. Tapi, penamaan ini nggak asal pilih lho, karena bentuknya memang mirip dendrit yang ada di Neuron atau menyerupai akar pohon.

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut
Pola dendritik aliran sungai (Dok. Arsip Zenius)

Pola dendritik biasa ditemui di wilayah dengan karakteristik batuan homogen atau seragam. Selain itu, pola ini juga terdapat di daerah datar, plato, atau pantai.

Baca Juga: Mengenal Objek Studi Geografi – Materi Geografi Kelas 10

Pola Annular

Pola yang satu ini alirannya menyebar secara radial dari suatu ketinggian tertentu dan ke arah hilir kembali bersatu. Dengan kata lain aliran sungai utamanya melingkar dengan anak sungai. Polanya seperti ini.

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut
Pola annular aliran sungai (Dok. Arsip Zenius)

Elo bayangin kubah deh bentuknya gimana biar lebih kebayang. Nah, pola ini biasanya berkembang di daerah kubah (dome).

Pola Radial Sentripetal

Pola ini merupakan aliran sungai dari berbagai arah menuju pusat. Bentuknya seperti ini.

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut
Pola radial sentripetal aliran sungai (Dok. Arsip Zenius)

Pola seperti ini biasanya terdapat di daerah cekungan atau depresi. Artinya, pusatnya itu terletak lebih rendah dari daerah lainnya, sehingga aliran sungai akan mengalir dari daerah tinggi ke yang lebih rendah.

Pola Radial Sentrifugal

Berlawanan dengan pola radial sentripetal, pola ini merupakan pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara sentrifugal dari suatu titik ketinggian ke berbagai arah. Jadi, alirannya itu meninggalkan pusatnya. Kebayang ya?

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut
Pola radial sentrifugal aliran sungai (Dok. Arsip Zenius)

Pola ini berkembang di daerah puncak gunung api. Elo bayangin deh daerah dataran tinggi, di mana air pasti akan mengalir ke daerah yang lebih rendah, sehingga polanya seperti pada ilustrasi di atas.

Pola Trellis

Pola aliran sungai ini relatif sejajar dengan anak-anak sungai yang bermuara pada sungai utama. Polanya seperti ini.

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut
Pola trellis aliran sungai (Dok. Arsip Zenius)

Kenapa sih kok polanya seperti itu? Karena, sungai seperti ini biasanya terletak di daerah-daerah lipatan. Sehingga, aliran air akan mengikuti lipatan di daerah tersebut.

Pola Rectangular

Coba elo perhatikan pola rectangular berikut ini.

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut
Pola rectangular aliran sungai (Dok. Arsip Zenius)

Nah, ada bentuk siku-siku pada pola aliran sungainya, kelihatan kan? Ciri ciri pola rectangular adalah adanya pertemuan pola aliran yang hampir siku-siku. Biasanya berkembang di daerah retakan atau patahan.

Baca juga: Pengertian Tektonisme, Proses, dan Dampaknya – Materi Geografi Kelas 10

Pola Parallel (Sejajar)

Pola aliran ini hampir sejajar. Hal ini karena letak alirannya berada di lereng yang curam. Ilustrasinya seperti ini.

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut
Pola parallel aliran sungai (Dok. Arsip Zenius)

Kebayang kan kalau di daerah-daerah lereng itu kan aliran sungainya berasal dari ketinggian yang sama, dataran tinggi. Ketika aliran menuju ke hilir, maka kecepatan alirannya lebih tinggi, sehingga polanya seperti ilustrasi di atas.

Pola Pinnate

Pola yang terakhir adalah pinnate, yang aliran sungai pada muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip. Seperti ini pola alirannya.

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut
Pola pinnate aliran sungai (Dok. Arsip Zenius)

Biasanya pola ini terletak di lereng yang terjal.

Oke, sampai sini paham ya mengenai macam-macam aliran sungai. Setelah ini, elo udah bisa menyebutkan pola aliran sungai yang ada di daerah tempat tinggal kan?

Klasifikasi Sungai

Selain terdiri dari macam-macam pola aliran, ternyata sungai juga diklasifikasikan ke dalam beberapa kriteria lho, guys. Ada yang diklasifikasikan berdasarkan sumber air, debit (volume air).

Kalau mau dirinci berdasarkan sumber airnya, ada yang namanya sungai mata air, sungai hujan, sungai gletser, dan sungai campuran. Sedangkan, jika dilihat lewat debit air, terdapat sungai permanen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai euphemeral.

Adapun klasifikasi sungai menurut struktur lapisan batuan terdiri dari dua, yakni sungai antiseden dan sungai epigenesa.

Nah, contoh dan penjelasan dari sungai-sungai di atas udah gue klasifikasikan pada gambar di bawah ini. Langsung elo cek aja, ya!

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut
Klasifikasi sungai (Dok. Arsip Zenius)

Gimana, udah paham belum sampai sini? Kalau mau penjelasan lebih detail mengenai tiap kategorinya, elo bisa langsung klik banner di bawah ini dan login menggunakan akun yang udah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius.

Pola aliran sungai yang membentuk sudut lebih kecil atau lebih besar dari 900 disebut

Contoh Soal dan Pembahasan Pola Aliran Sungai

Oke, sampai sini udah paham kan gimana pola aliran sungai, ada berapa macam, dan apa faktornya. Nah, untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi di atas, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi.

Contoh Soal 1

Perhatikan ciri-ciri pola sungai A berikut ini.

  1. Berkembang di daerah dome.
  2. Pola alirannya berbentuk lingkaran.
  3. Aliran utamanya melingkar dengan anak sungai.

Berdasarkan ciri-ciri tersebut, pola aliran sungai A adalah ….

a. Radial

b. Rectangular

c. Annular

d. Pinnate

e. Trellis

Jawab: c. Annular

Pembahasan: Pola aliran yang utamanya melingkar dengan anak sungai dan biasanya ada di wilayah kubah atau dome adalah pola annular.

Contoh Soal 2

Menurut debit airnya, Sungai Musi termasuk sungai ….

a. Episodik

b. Intermittent

c. Periodik

d. Gletser

e. Permanen

Jawab: e. Permanen

Pembahasan: Sungai permanen adalah sungai yang debit airnya tetap sepanjang tahun. Jadi, sungai tersebut nggak mengalami perbedaan yang signifikan pada debit airnya, baik ketika musim hujan maupun musim kemarau. Contoh sungai dengan karakteristik seperti ini adalah Sungai Kapuas dan Musi.

*****

Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang pola aliran sungai? Buat yang lebih menyukai belajar dengan nonton video, elo bisa mengakses materi ini di video belajar Zenius di sini menggunakan akun yang sudah didaftarkan di website dan aplikasi Zenius sebelumnya, ya!

Elo juga bisa baca artikel geografi lainnya di blog Zenius dengan klik link di bawah ini.

Baca Juga: 10 Jenis Tanah di Indonesia dan Persebarannya – Materi Geografi Kelas 10