Pesilat yang berhasil melakukan serangan pukulan tendangan pukulan mendapat nilai

Penilaian Pertandingan Pencak Silat – Pada artikel kali ini admin akan menjelaskan mengenai penilaian pertandingan pencak silat yang akan dibahas dengan singkat namun jelas , untuk itu langsung saja kita simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Pesilat yang berhasil melakukan serangan pukulan tendangan pukulan mendapat nilai

Pencak silat adalah olahraga beladiri yang terkenal di Indonesia bahkan  dapat dikatakan  turun temurun. Olahraga ini juga merupakan olahraga  asli dari Indonesia yang saat ini menyebar di seluruh dunia dan sering di adakan turnamen tingkat internasional olahraga pencak silat. Setiap serangan dalam pencak silat mempunyai  nilai – nilai tersendiri. Berikut adalah  penjelasan  mengenai  penilaian pertandingan pencak silat.

Ketentuan Nilai Prestasi Teknik

  • Nilai 1 untuk serangan tangan yang masuk ke Medan sasaran serta  tidak terhalang oleh tangkisan, elakan, ataupun hindarkan.
  • Nilai 1 + 1 untuk tangkisan, elakan, atau hindarkan yang berhasil mematahkan serangan lawan dan yang disusul dengan serangan tangan yang berhasil masuk ke sasaran.
  • Nilai 2 untuk serangan kaki yang masuk ke Medan sasaran serta tidak terhalang oleh tangkisan, elakan, ataupun hindarkan
  • Nilai 1 + 2 untuk tangkisan, elakan, atau hindarkan yang berhasil mematahkan serangan lawan dan yang disusul dengan serangan kaki yang berhasil masuk ke sasaran.
  • Nilai 3 untuk serangan jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan.
  • Nilai 1 + 3 untuk tangkisan, elakan, atau hindarkan yang berhasil mematahkan serangan lawan yang di susul dengan teknik menjatuhkan lawan.

Catatan : nilai 1 untuk tangkisan atau elakan, nilai 1 untuk pukulan, nilai 2 untuk tendangan, dan nilai 3 untuk jatuhan

Syarat Teknik Nilai

Tangkisan yang di nilai adalah tangkisan yang berhasil dalam  mematahkan serangan lawan secara langsung  yang  disusul dengan serangan yang berhasil masuk ke lawan.

Serangan tangan yang dinilai  merupakan  serangan tangan bentuk apapun yang berhasil masuk ke lawan dengan tenaga yang mantap serta  di bantu dengan kuda – kuda atau jarak jangkauan yang tepat serta  lintasan serangan yang benar.

Serangan kaki yang dinilai  merupakan  serangan kaki bentuk apapun yang berhasil masuk ke lawan dengan menggunakan  tenaga yang mantap dan di bantu dengan kuda – kuda ataupun jarak jangkauan yang tepat serta  lintasan serangan yang benar.

Teknik menjatuhkan yang dinilai  merupakan  berhasilnya pesilat dalam upaya  menjatuhkan lawan sehingga bagian tubuh ( dari lutut keatas ) menyentuh matras dengan pedoman :

  • Teknik menjatuhkan bisa di lakukan dengan serangan langsung, sapuan, ungkitan, guntingan dan juga  teknik menjatuhkan yang di dahului  dengan  tangkapan atau bentuk serangan lainnya yang sah. Serangan yang berhasil memperoleh  nila yang i sesuai dengan ketentuan nilai untuk teknik serangan yang di gunakan.
  • Menjatuhkan lawan menggunakan teknik jatuhan dengan cara tidak ikut terjatuh ataupun lebih menguasai lawan yang di jatuhkan.
  • Jika teknik menjatuhkan  tersebut  disertai menangkap anggota tubuh lawan harus merupakan usaha pembelaan diri suatu serangan atau dengan menggunakan serangan pendahuluan, tidak boleh di sertai dengan serangan langsung,  namun  bisa di lakukan dengan mendorong atau menyapu. Proses tangkapan menjadi jatuhan di berikan waktu selama 5 ( lima ) detik.  Apabila  selama itu tidak terjadi jatuhan, maka di hentikan oleh Wasit dan akan  di nyatakan tidak ada jatuhan.
  • Teknik sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan tidak boleh di dahului dengan memegang atau menggumul tubuh lawan, namun   bisa dibantu dengan dorongan atau sentuhan. Sapuan bisa dilakukan dengan cara  merebahkan diri. Lawan  bisa mengelakkan diri dari serangan tidak boleh melakukan serangan balik. Teknik sapuan yang di laksanakan lebih dari 2 ( dua ) kali secara berturut – turut pada masing – masing babak dengan tujuan mengulur – ulur waktu akan memperoleh  teguran dari wasit. Yang dimaksud  dengan teknik sapuan dengan tujuan mengulur – ulur waktu  adalah  sapuan yang  berada di luar jarak jangkauan serangan atau sapuan dalam jarak jangkauan serangan namun  di lakukan dengan tidak bertenaga.

Baca Juga :   Wing Chun : 4 Teknik Dasar Wing Chun

Serangan bersamaan oleh kedua pesilat ( apakah serangan  tersebut  sah atau tidak karena sifatnya kecelakaan ) dan salah satu atau keduanya jatuh, maka jatuhan akan disahkan dengan pedoman :

  • Apabila salah satu tidak bisa bangkit  maka akan di adakan hitungan mutlak.
  • Apabila keduanya tidak segera bangkit, maka di lakukan hitungan mutlak untuk keduanya dan jika  hal ini terjadi pada awal babak I dan keduanya belum mendapatkan  nilai maka penentuan kemenangan di tentukan seperti Bab II pasal 8 ayat 7 . 4 . a . 5 dan pasal 8 ayat 7 . 4 . a . 6 . ( tidak harus  di tanding ulang ).
  • Apabila keduanya dalam hitungan ke 10 ( sepuluh ) tidak  bisa bangkit sedangkan pesilat telah  mendapatkan  nilai, maka kemenangan di lakukan dengan menghitung nilai terbanyak.
  • Jatuh Sendiri, apabila pesilat terjatuh sendiri bukan karena serangan lawan, apabila  tidak  bisa bangkit, diberikan  kesempatan dalam waktu 10 ( sepuluh ) hitungan / detik. Apabila  tidak  bisa melakukan pertandingan di nyatakan kalah teknik.

Tangkapan sebagai proses jatuhan di nyatakan gagal  apabila :

  • Lawan mampu melakukan serangan balik secara sah.
  • Lawan mampu memegang tangan ataupun  bahu sehingga terjadi proses jatuhan.
  • Proses jatuhan lebih dari 5 ( lima detik ) atau terjadi seret – menyeret atau gumul – menggumul.
  • Ikut terjatuh ketika melakukan teknik jatuhan.
  • Apabila dalam proses tangkapan kaki pesilat yang di tangkap melakukan pegangan pada bahu dan juga  pesilat yang menangkap mampu  menjatuhkan lawannya dalam waktu 5 ( lima ) detik sebelum wasit memberikan aba – aba ” BERHENTI ”, jatuhan di nyatakan sah.
  • Apabila rangkulan tersebut terlalu kuat sehingga menyentuh leher ataupun  kapala atau menyebabkan keduanya terjatuh,  maka pesilat yang merangkul diberikan teguran.
  • Jatuhan di luar medan laga
  • Teknik jatuhan yang berakibat lawannya jatuh di luar medan laga, yaitu apabila bagian tubuh menyentuh gris batas medan laga, maka jatuhan akan di nyatakan gagal atau tidak sah.
  • Aabila jatuhan berada di dalam medan laga dan pesilat menggeser keluar medan laga, maka jatuhan dinyatakan sah.
  • Serangan sah yang menyebabkan lawan jatuh tidak bisa bangkit yang di lakukan di dalam medan laga dan bergeser keluar gelanggang, pesilat diberikan  kesempatan dalam batas waktu 10 ( sepuluh ) detik untuk kembali melakukan pertangdingan maka  akan di nyatakan kalah mutlak.
  • Serangan yang sah yang di lakukan di dalam medan laga,  dapat menyebabkan lawan jatuh di luar medan laga serta tidak bangkit atau nanar, maka wasit akan  melakukan hitungan teknik. Apabila  pesilat tidak mampu  melanjutkan pertandingan, maka pesilat yang  bersangkutan akan  dinyatakan kalah teknik.

Baca Juga :   √  Rounders │ Pengertian , Sejarah dan Teknik Dasar

Nilai hukuman

Ketentuan nilai hukaman  :

  • Nilai – 1 ( kurang 1 ) diberikan jika  pesilat mendapat Teguran I
  • Nilai – 2 ( kurang 2 ) diberikan jika  pesilat mendapat Teguran II
  • Nilai – 5 ( kurang 5 ) diberikan jika  pesilat mendapat Peringatan I
  • Nilai – 10( kurang 10 ) diberikan jika pesilat mendapat Peringatan II

Demikianlah penjelasan mengenai √ Pencak Silat │ Penilaian Pertandingan Pencak Silat  semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda semua  mengenai Pencak Silat , terimakasih.

Baca Juga :

Kategori pesilat mendapatkan 3 poin, menjatuhkan lawan dalam pencak silat akan mendapatkan poin 3. Artinya, ketika pesilat berhasil menjatuhkan lawan dengan teknik yang sah. Kategori pesilat mendapatkan 4 poin, ketika pesilat berhasil mengunci lawan hingga lawan tidak bisa bergerak bebas selama 10 hitungan dari wasit.

Jelaskan kapan seorang atlet pencak silat mendapatkan nilai 3 pada suatu pertandingan?

Serangan berupa teknik tendangan dalam pencak silat yang masuk sasaran mendapat nilai 2 [dua] angka untuk seorang pesilat. Jika mampu menjatuhkan lawan secara sah di bidang pertandingan, maka seorang pesilat dapat memperoleh 3 [tiga] angka.

Untuk mendapatkan poin 3 seorang pesilat bisa mendapatkannya dengan melakukan apa?

5. Nilai 3 teknik jatuhan yang berhasil menjatuhkan lawan.

Bagaimana sistem poin dalam pencak silat?

Dalam pertandingan Pencak Silat, pesilat memperoleh satu poin untuk tiap satu pukulan dan dua poin untuk tendangan. Poin tersebut dicatat oleh lima orang juri yang duduk mengitari gelanggang pertandingan, sehingga setiap juri akan memberi poin yang berbeda sesuai dengan sudut pandangnya.

Bagaimana waktu pertandingan dalam pencak silat?

Dalam praktiknya lama waktu pertandingan pencak silat sesuai dengan peraturan IPSI adalah tiga babak. Lama waktu pertandingan satu babak dalam pencak silat yaitu berdurasi dua menit, dengan jeda rehat antar babak selama satu menit.

3 fungsi langkah dalam olahraga pencak silat?

menangkis serangan lawan. untuk melawan musuh. untuk mengecoh dan mengelabui musuh. melindungi tubuh.

Serangan dengan kaki yang masuk pada sasaran akan mendapatkan nilai berapa?

Nilai 2: serangan dengan kaki yang masuk pada sasaran, tanpa terhalang oleh tangkisan, hindaran atau elakan lawan

Apa saja yang dilombakan dalam pencak silat?

Kategori pertandingan Pencak Silat terdiri dari :

  • Kategori TANDING.
  • Kategori TUNGGAL.
  • Kategori GANDA.
  • Kategori REGU.
  • Bagaimana cara melakukan tangkisan dalam pencak silat?

    Cara melakukan tangkisan luar adalah menyiapkan kuda-kuda dengan menekukkan kaki, sehingga posisi tubuh seimbang. Posisikan kedua tangan bersiap di depan, kemudian tarik salah satu tangan dari dalam ke luar sehingga posisi tangan sejajar dengan bahu. Pertahankan posisi tubuh tetap seimbang ketika menangkis serangan.

    Apa yg dimaksud tendangan sabit?

    Tendangan gajul adalah tendangan yang perkenaannya menggunakan tumit dengan lintasan dari atas ke bawah. Cara melakukan tendangan gajul dalam pencak silat adalah: Pastikan sikap kuda-kuda depan yang benar dan tepat.

    Siapa yang melakukan penilaian terhadap pertandingan pencak silat?

    Pertandingan pencak silat dipimpin oleh wasit dan proses penilaian nya dibantu oleh para juri, wasit dan juri harus memahami peraturan pertandingan Page 3 Jurnal Ilmiah STOK Bina Guna Medan Volume 8 Nomor 2 ; Oktober 2020 e – ISSN : 2338-6029 Page 63 pencak silat dengan baik.

    Jelaskan Berapakah waktu dan babak dalam pertandingan pencak silat?

    Pertandingan dilangsungkan dalam tiga babak. 2. Tiap babak terdiri atas dua menit bersih. 3. Di antara babak diberikan waktu istirahat satu menit. 4. Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding.

    You might be interested:  Sejak Kapan Garuda Merugi?

    Berapa lama waktu pertandingan pencak silat dalam satu ronde?

    Jawaban. lama ketentuan waktu dari tiap bagian dalam pertandingan pencat silat ialah: -waktu pertandingan adalah dua ronde.setiap ronde terdiri atas dua menit dan istirahat selama satu menit.

    Berapakah ronde dalam pencak silat?

    – 4 ronde untuk tingkat pemula – 6 ronde untuk tingkat selanjutnya – 8 ronde untuk tingkat lebih tinggi – 10 ronde untuk tingkat mahir – 12 ronde untuk tingkat kajuaraan [baik dunia, regional maupun nasional].

    Pengertian Pencak Silat – Pernahkah Grameds menonton film IP Man? Atau aksi laga Jackie Chan, Jet Li, dan film-film Hollywood yang menggunakan aksi bela diri untuk menyelamatkan diri ataupun menyerang lawan? Menontonnya tentu membuat kita memunculkan perasaan ingin mempelajari bela diri.

    Ada salah satu aktor Indonesia yang tidak diragukan lagi kemampuannya dalam bermain pencak silat, sebut saja Iko Uwais. Bagaimana dia mempelajari pencak silat hingga bisa menjadi mahir? Sebelum Grameds mencari tahu tentangnya, ada baiknya Grameds mengenal pencak silat lebih jauh dulu. Yuk, Grameds.

    A. Pengertian Pencak Silat

    Ada beberapa versi makna dari olahraga ini. Pencak silat memiliki arti dari dua kata yang menyusunnya. Pencak berarti gerak dasar bela diri yang memiliki peraturan. Sedang silat memiliki arti gerakan bela diri yang paripurna dan bersumber dari rohani.

    Versi kedua, menurut Thomas A. Green dalam bukunya yang berjudul Martial Arts of the World: An Encyclopedia of History and Innovation Martial Arts of the World: An Encyclopedia of History and Innovation, pencak lebih sering digunakan di Pulau Jawa bagian tengah dan timur. Sementara kata silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan.

    Seiring perkembangannya, terbentuk definisi baru untuk olahraga ini. Masih menurut Green, pencak digunakan untuk mengunggulkan unsur seni dan keindahan gerakan. Dan silat merupakan inti ajaran bela diri dalam sebuah pertarungan.

    Pencak silat yang merupakan hasil budaya manusia Indonesia dalam membela serta mempertahankan eksistensi dan integritasnya ini dapat Grameds pelajari melalui buku Keterampilan Dasar Pencak Silat.

    B. Sejarah Pencak Silat di Indonesia

    Olahraga pencak silat merupakan seni bela diri tradisional asli produk Kepulauan Nusantara. Olahraga ini juga tersebar dan dikenal luas di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand Selatan.

    Dari sisi sejarah, olahraga pencak silat hampir mirip dengan olahraga renang. Ia ada lebih dulu sebelum dikonsep menjadi sebuah olahraga. Mengapa demikian? Karena pencak silat dan renang merupakan satu aktivitas yang diperlukan untuk bertahan hidup dan menghadapi tantangan alam. Keduanya ada karena mengikuti insting manusia. Adapun pencak silat yang saat ini kita kenal merupakan pengembangan dari bela diri alami dari nenek moyang kita.

    Begitupun nenek moyang Indonesia. Untuk keperluannya dalam menghadapi kondisi alam dan bertahan hidup, mereka mengambil inspirasi bela diri dari gerakan binatang yang ada di dekat mereka. Sebut saja gerakan kera, harimau, burung elang, dan ular. Namun, tidak menutup kemungkinan juga inspirasi tersebut didapatkan untuk keperluan berburu dan berperang.

    Seorang ilmuwan sekaligus ahli beladiri asal Jepang, Donald Frederick “Donn” Draeger, menyebutkan bahwa bukti seni bela diri sudah ada sejak jaman Hindu-Budha di Kepulauan Nusantara dapat ditemukan pada artefak-artefak senjata.

    Tidak hanya itu, ditemukan pahatan relief-relief di Candi Prambanan dan Candi Borobudur yang menggambarkan posisi kuda-kuda silat. Dalam bukunya yang berjudul Weapons and fighting arts of Indonesia, Draeger menyebutkan, bagi nenek moyang Indonesia, bela diri silat dan senjata memiliki kaitan yang sangat erat. Pasalnya, selain untuk keperluan olah tubuh, keduanya memiliki arti spiritual yang tertanam dalam kebudayaan Indonesia.

    Menurut referensi lainnya, pencak silat juga mendapatkan pengaruh dari bela diri China dan India. dan beberapa negara lainnya. Hal ini bisa dimaklumi juga karena Indonesia merupakan tempat yang strategis sebab sering menjadi tujuan dari saudagar-saudagar internasional.

    Atas dasar kebutuhan yang telah kita sebutkan di atas, tradisi pencak silat tersebar dari mulut ke mulut. Terlebih setiap daerah memiliki pendekar-pendekar kebanggan, seperti Datuk Suri Diraja dari Sumatera Barat, Prabu Siliwangi di tanah Sunda, Hang Tuah yang menjadi Panglima Malaka, Gajah Mada yang merupakan mahapatih Kerajaan Majapahit, Si Pitung di Betawi.

    Tidak hanya itu, tersebarnya cerita-cerita heroik para pahlawan kemerdekaan yang mengangkat senjata melawan penjajah seperti Tuanku Imam Bonjol, Pangeran DIponegoro, Sultan Agung Hanyokrokusumo, Cut Nyak Dhien, Cut Meuthia, dan lainnya turut andil dalam mendorong rakyat Indonesia untuk mencari tahu tentang pencak silat. Hal ini mendorong pencak silat masuk ke dalam kurikulum pendidikan bela negara yang diajarkan ke rakyat Indonesia secara luas untuk melawan penjajah.

    C. Organisasi yang Menaungi Pencak Silat

    IPSI. Sumber: bantensatu.co

    Tersebarnya pendekar di banyak daerah membuat beberapa di antara mereka berkumpul dan bermusyawarah. Dan pada 18 Mei 1948, para pendekar tersebut sepakat untuk mendirikan sebuah lembaga yang bernama Ikatan Pencak SIlat Seluruh Indonesia [IPSSI]. Kemudian organisasi tersebut berganti nama menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia [IPSI]. Dengan demikian, IPSI merupakan organisasi pencak silat tertua di dunia.

    Kemudian pada tahun 1980, pesilat dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura berkumpul dan bersepakat atas berdirinya Persatuan Pencak Silat Antarbangsa [Persilat]. Alhasil, keempat negara tersebut didaulat menjadi pendiri Persilat.

    Tidak hanya di Indonesia, di negara-negara lain juga terdapat organisasi pencak silat. Persekutuan Silat Singapore [PERSIS], Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia [PESAKA], dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam. Kini sudah mulai lahir perguruan silat di Eropa dan Amerika. Tentunya, masing-masing memiliki induk organisasi masing-masing.

    Pencak silat mulai dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional [PON] pada tahun 1975. Pada tanggal 13 Desember 2019, Unesco menetapkan pencak silat sebagai salah satu Intangible Cultural World Heritage [Warisan Non Benda Dunia].

    D. Teknik Dasar Pencak Silat

    1. Teknik Kuda-kuda

    Teknik Kuda-kuda

    Berlangganan Gramedia Digital

    Baca SEMUA koleksi buku, novel terbaru, majalah dan koran yang ada di Gramedia Digital SEPUASNYA. Konten dapat diakses melalui 2 perangkat yang berbeda.

    Rp. 89.000 / Bulan

    Biasanya, teknik dasar yang pertama kali dalam olahraga pencak silat adalah teknik kuda-kuda. Teknik ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh untuk menyerang maupun bertahan. Caranya adalah menapakkan kaki ke tanah. Dinamakan kuda-kuda karena posisi kaki seorang dalam melakukan teknik ini bagaikan posisi kaki orang yang naik di atas kuda.

    Setidaknya, ada enam jenis kuda-kuda dalam olahraga ini, yaitu:

    • Kuda-kuda tengah
    • Kuda-kuda depan
    • Kuda-kuda samping
    • Kuda-kuda belakang
    • Kuda-kuda depan belakang
    • Kuda-kuda silang

    2. Teknik Pasang

    Setelah dapat memasang posisi kuda-kuda dengan benar dan baik, Grameds akan diajari cara teknik pasang. Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik kuda-kuda, posisi kaki, dan posisi tangan. Teknik ini memungkinkan posisi tubuh Grameds lebih fleksibel untuk menyerang maupun bertahan.

    3. Teknik Pola Langkah

    Teknik pola langkah berguna agar pergerakan kita tidak mudah untuk ditebak oleh lawan. Teknik ini dilakukan dengan cara merubah injakan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya dengan pola yang kita susun sendiri. Teknik pola langkah membutuhkan koordinasi antara sikap badan, sikap tangan, pola lantai, dan pola kaki dalam melangkah.

    Pelajari sikap dasar, kuda-kuda, pembentukan gerakan, teknik serangan, dan teknik belaan yang ada melalui buku Pencak Silat karya Erwin Setyo Kriswanto dibawah ini.

    4. Teknik Arah atau Delapan Penjuru Mata Angin

    Seorang pesilat tentu memerlukan arah  agar dapat menyerang dengan baik. Begitu pula untuk mempertahankan diri dari serangan lawan. Teknik ini berfungsi agar Grameds bisa menentukan arah dengan baik.

    Titik tumpu Grameds ada di tengah ya. Kemudian Grameds bisa melangkah ke beberapa arah sebagaimana delapan arah mata angin, yakni timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut, utara, timur laut. Atau untuk mudahnya, belakang, serong kiri belakang, samping kiri, serong kiri depan, depan, serong kanan depan, samping kanan, serong kanan belakang.

    5. Teknik Pukulan

    Teknik pukulan merupakan suatu upaya untuk menyerang lawan dengan menggunakan tangan. Namun Grameds harus memahami nih, bagaimana sih melakukan teknik pukulan yang benar? Jangan sampai niat hati mau menyerang lawan, tapi Grameds malah cedera karena salah melakukan tekniknya.

    Ada beberapa macam teknik pukulan, yaitu:

    a. Teknik Pukulan Depan

    Teknik ini merupakan pukulan yang lintasannya lurus ke depan. Pukulan ini dapat dilakukan dengan dua macam sikap yang berbeda. Pertama posisi kaki di depan, namun tangan sejajar. Kedua, posisi kaki di depan, namun tangan tidak sejajar.

    Beberapa kesalahan yang kerap kali dilakukan oleh seorang pesilat adalah badan kaku, kekuatan kaki kurang, tangan kurang mengepal, pukulan kurang kuat, dan badan tidak seimbang.

    b. Pukulan Bandul

    Pukulan ini seperti gerakan bandul, yakni pukulan yang gerakan tangannya dari bawah ke atas. Siku ditekuk 90o dengan kaki yang sejajar dengan maupun tidak sejajar. Bebas.

    Cara melakukan pukulan bandul adalah dengan memasang kuda-kuda yang tengah. Kemudian silangkan kedua tangan di depan dada. Telungkupkan kepala dan ayunkan salah satu tangan ke depan untuk memukul. Pertahankan tangan lainnya di posisi awal untuk melindungi tubuh dari serangan lawan. Begitu pukulan pertama selesai, susul pukulan berikutnya dengan menggunakan tangan yang lain. Jangan lupa ya Grameds, tangan yang awalnya digunakan untuk memukul digunakan untuk bertahan.

    c. Pukulan Tegak

    Sasaran dari pukulan tegak adalah bahu atau sendi bahu. Pertama, pasang kuda-kuda tengah. Kemudian letakkan kedua tangan di depan dada [bukan menyilang]. Kepalkan jari-jari tangan yang digunakan untuk memukul.

    Pukulkan salah satu tangan dengan tegak. Satu tangan lain tetap di posisi awal untuk melindungi tubuh. Lakukan bergantian antara tangan kanan dan kiri.

    d. Pukulan Melingkar

    Sasaran pukulan melingkar biasanya pinggang lawan. Sebagaimana namanya, pukulan ini dilakukan dengan menggerakkan tangan secara melingkar. Pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan pukulan dapat mempengaruhi kualitas pukulan.

    e. Pukulan Samping

    Pukulan ini mengarah ke samping tubuh dengan menggunakan punggung tangan. Arah pukulan dapat dilakukan ke samping atau depan namun dimulai dari arah samping.

    6. Teknik Tendangan

    Teknik tendangan merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menyerang lawan dengan menggunakan kaki. Namun demikian, tidak jarang tendangan digunakan untuk bertahan dari serangan musuh.

    Seperti apa saja sih Grameds jenis-jenis tendangan dalam pencak silat ini? Yuk kita bahas.

    a. Tendangan Lurus

    Teknik tendangan ini dilakukan ke arah depan menuju sasaran yang menggunakan ujung kaki. Oh ya, pastikan tungkai kaki Grameds lurus dan badan juga tegak ya. Badan menghadap ke lawan dan kaki yang digunakan mengenai lawan adalah bagian pangkal jari kaki.

    c. Tendangan Melingkar

    Dengan melakukan tendangan menggunakan hentakan punggung kaki, Grameds sudah dikatakan melakukan tendangan melingkar. Misalkan saja Grameds melakukan tendangan menggunakan kaki kanan, kaki kiri digunakan untuk kuda-kuda kiri.

    Kemudian kaki kanan ditendangkan ke arah samping. Bagian tubuh lawan yang ditendang bersentuhan dengan punggung kaki Grameds. Agar tubuh Grameds seimbang, posisikan kedua tangan di depan dada. Jangan lupa untuk memastikan adanya hentakan kaki ya, Grameds.

    d. Tendangan Jejag

    Tendangan ini juga dinamakan sebagai tendangan jejeg [di Jawa] atau tendangan gejos. Tendangan ini menjadikan perut lawan sebagai sasaran. Tendangan jejag dilakukan dengan cara mengangkat lutut setinggi-tingginya dan mendorong tungkai ke perut lawan.

    e. Tendangan Sabit

    Tendangan sabit dilakukan dengan cara menendang perut lawan dengan lintasan melengkung seperti bentuk sabit.

    f. Tendangan T

    Posisikan tubuh Grameds menyamping dan lakukan tendangan yang lintasannya lurus mengarah ke samping. Lawan akan terkena bagian tajam telapak kaki dan tumit. Ada tiga macam tendangan T, yaitu T jepret, T lompat, dan T gantung.

    g. Tendangan Belakang

    Lakukan tendangan ini dengan membelakangi lawan. Putar tubuh sambil melakukan tendangan yang mengenai perut atau kepala lawan dengan telapak kaki atau tumit Grameds. Pelajari teknik lainnya pada Buku Pintar Pencak Silat karya Fitri Haryani yang ada dibawah ini.

    7. Teknik Tangkisan

    Dalam pencak silat, sehebat apapun kemampuan menyerang akan percuma kalau Grameds tidak memiliki kemampuan bertahan yang baik. Keduanya harus seimbang.

    Teknik tangkisan merupakan salah satu bentuk teknik pertahanan dalam pencak silat.

    a. Tangkisan Satu Lengan

    • Tangkisan dalam, menangkis serangan dari luar ke dalam.
    • Tangkisan luar, menangkis serangan dari dalam ke luar.
    • Tangkisan atas, ditujukan untuk melindungi kepala. Arah tangkisan dari bawah ke atas.
    • Tangkisan bawah, ditujukan untuk melindungi kaki dan paha. Arah tangkisan dari atas ke bawah.

    b. Tangkisan Dua Lengan

    • Tangkisan dua lengan dengan telapak tangan.
    • Tangkisan dua lengan dengan lengan bawah.

    8. Teknik Kuncian

    Selain bertahan dan menyerang, pesilat perlu menguasai bagaimana lawan mati kutu. Teknik kuncian bisa membuat lawan tidak berkutik karena tubuhnya bagaikan dikunci. Pernah menonton pertarungan WWE Smackdown? Dalam pertarungan tersebut banyak sekali dipertontonkan teknik mengunci.

    Umumnya, untuk melumpuhkan pergerakan lawan, kuncian dilakukan dengan membidik bagian tubuh lawan yang vital, seperti dagu, pergelangan tangan, dan leher.

    9. Teknik Guntingan

    Gerakan yang diawali dengan menendang kemudian disusul dengan jepitan. Bisa dibayangkan ndak nih kalau teknik tersebut mirip menggunting tubuh lawan? Begitu tergunting, lawan akan mudah untuk dijatuhkan dan dilumpuhkan.

    10. Teknik Berbaring

    Teknik berbaring berfungsi untuk mengasah kemampuan jatuhan sekaligus sebagai salah satu cara pertahanan diri. Ada tiga jenis teknik berbaring, yakni:

    • Teknik berbaring telungkup [jatuhan depan].
    • Teknik berbaring miring [jatuhan samping kiri atau kanan].
    • Teknik berbaring telentang [jatuhan ke belakang].

    Pencak Silat untuk Generasi Penerus

    E. Jurus-jurus Pencak Silat

    Pencak silat memiliki banyak sekali jurus. Beberapa di antaranya adalah:

    • Jurus Kuntao
    • Jurus Pulo Kali
    • Jurus Brajamusti
    • Jurus Silat Pamur
    • Jurus Kelima

    F. Perguruan Silat

    Ada begitu banyak perguruan silat yang ada di Indonesia. Pada tahun 1993 saja, perguruan silat Indonesia yang tercatat sebagai anggota IPSI berjumlah 840, di antaranya adalah:

    1. Tapak Suci
    2. Persatuan Pencak Silat Indonesia [PPSI]
    3. Persaudaraan Setia Hati Terate [PSHT]
    4. Kera Sakti
    5. Merpati Putih
    6. Perguruan Pencak Indonesia Harimurti
    7. Pagar Nusa
    8. Dan Lain-lain

    G. Peraturan Pencak Silat

    1. Peraturan Umum

    • Usia remaja: 14-17 tahun.
    • Usia dewasa: 17-35 tahun.
    • Umur peserta disesuaikan dengan hari pertama pertandingan. Jika di hari kedua pertandingan peserta sudah berganti usia atau saat pendaftaran usia tidak masuk rentang tersebut, maka tetap dianggap usia saat hari pertama pertandingan saja.
    • Dada, punggung, perut, tangan, tungkai, pinggang kiri-kanan merupakan bagian tubuh yang boleh diserang. Tidak diperbolehkan menyerang kemaluan lawan.
    • Menyerang selain bagian di atas akan dicatat sebagai pelanggaran. Dan pelanggaran hanya boleh dilakukan dua kali. Lebih dari itu peserta akan didiskualifikasi.

    2. Peraturan Pertandingan

    • Pertandingan dilakukan dalam tiga babak. Setiap babak berlangsung selama dua menit dan diiringi jeda satu menit.
    • Peserta yang bertanding diharuskan memenuhi pembelaan [elakan, tangkisan, hindaran], serangan menuju sasaran [baik menggunakan kaki maupun tangan], mengunci lawan, dan menjatuhkan lawan.
    • Setiap peserta yang bertanding harus melakukan serangan yang memiliki pola. Mulai dari sikap awal, pasangan, koordinasi gerakan, sampai kembali ke sikap awal.

    3. Peraturan Nilai

    • Nilai 1: Seorang atlet berhasil melakukan tangkisan atau elakan serangan lawan. Kemudian disusul dengan pukulan yang berhasil masuk ke area tubuh lawannya. Atau atlet tersebut berhasil melakukan teknik jatuhan.
    • Nilai 2: Lawan terkena serangan kaki yang Grameds lakukan.
    • Nilai 3: Lawan berhasil Grameds jatuhkan.
    • Nilai 4: Grameds berhasil mengunci lawan.

    4. Peraturan Menang

    • Jika lawan tidak bisa melanjutkan pertandingan, baik karena keputusan pelatih, keputusan dokter, ataupun justru lawan menyatakan menyerah, maka Grameds akan dianggap menang teknik.
    • Jika wasit mengangkat tangan Grameds serta memilih Grameds sebagai pemenang pertandingan, maka Grameds dianggap menang angka.
    • Sebagaimana yang tersebut di dalam peraturan, jika lawan melakukan pelanggaran tiga kali, melakukan pelanggaran berat, maka Grameds akan dianggap menang diskualifikasi.
    • Jika lawan tidak hadir ataupun mengundurkan diri sebelum pertandingan dimulai, maka Grameds akan dianggap menang.
    • Jika lawan yang terkena serangan yang sah dari Grameds tidak dapat bangkit sampai hitungan wasit di angka sepuluh, maka Grameds akan dianggap menang mutlak.

    5. Peralatan Pencak Silat

    Peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan pencak silat adalah sebagai berikut:

    • Seragam dan sabuk.
    • Body protector.
    • Samsak.
    • Footwear protection.
    • Skin decker.
    • Genital protector.
    • Matras.

    6. Gelanggang Pencak Silat

    Arena Pertarungan Pencak Silat

    Ukuran gelanggang pencak silat mempunyai ukuran sebagai berikut:

    • Luas gelanggang : 100 m2
    • Panjang gelanggang : 10 m
    • Lebar gelanggang : 10 m
    • Diameter lingkaran kecil: 3 m
    • Diameter lingkaran kedua: 8 m

    Grameds, demikianlah sekilas info mengenai olahraga pencak silat. Gramedia tidak pernah lelah menjadi #SahabatTanpaBatas untuk Grameds dalam menyajikan buku-buku terbaik pilihan Gramedia untuk membantumu belajar bela diri. Selamat berlatih!

    Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

    Penulis: Nanda Iriawan Ramadhan

    Rekomendasi Buku :

    Keterampilan Dasar Pencak Silat

    Politik Tenaga Dalam, Praktik Pencak Silat Di Jawa Barat

    Gerak Langkah Pencak Silat Baringin Sakti

    Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

    ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

    • Custom log
    • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
    • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
    • Tersedia dalam platform Android dan IOS
    • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
    • Laporan statistik lengkap
    • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

    Video yang berhubungan