Apabila terjadi patah tulang hal yang tidak boleh dilakukan adalah

dibaca 2572 pembaca

Apabila terjadi patah tulang hal yang tidak boleh dilakukan adalah

Trauma atau kecelakaan menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah lambatnya penanganan pada korban. Patah tulang merupakan cedera trauma yang paling sering terjadi. Jika Anda berada dekat dengan korban yang mengalami patah tulang, bersikaplah tenang dan berikan pertolongan pertama. Hal pertama, jangan panik. Jika kita panik, kita jadi tidak berpikir, kata dr.Wahyuni Dian Purwati, SpEM, Head of Emergency Departement Siloam Hospital Kebun Jeruk Jakarta. Selanjutnya, segeralah hubungi tim medis. Sambil menunggu tim medis datang, perhatikan apakah korban memang mengalami patah tulang. Tanda dan gejala patah tulang diantaranya adalah bengkak atau lebam di atas tulang, perubahan bentuk dari anggota tubuh yang cedera, rasa nyeri setempat yang semakin hebat bila lokasi itu digerakkan, atau tulang patah yang menonjol keluar dari kulit. Langkah berikutnya adalah menstabilkan korban dengan memasang splak dari kayu dengan membungkusnya dengan kain kasa atau kain lain pada bagian yang cedera. Tujuannya agar tulang yang patah tidak bergerak. Kita boleh memasang spalk yang melewati dua sendi. Hal ini agar tulang yang patah tak bergerak dan untuk menghidari patah tulang yang lebih parah, kata Wahyuni. Untuk tulang yang menonjol keluar, jangan coba membetulkan tulang yang patah itu dan biarkan apa adanya. Jangan pernah memasukkannya, biarkan saja seperti itu. Jika ada sapu tangan, tempel di atas luka lalu pasang spalk, ujarnya. Setelah semua sudah selesai dilakukan, bawa korban tersebut ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.

Untuk cedera leher dan tulang punggung, memerlukan tindakan penanganan khusus. Jika tidak tersedia bantuan medis, sementara orang yang cedera harus diangkat, carilah beberapa orang untuk membantu. Pindahkan secara perlahan.

Sumber : Kompas

Halodoc, Jakarta – Patah tulang merupakan cedera trauma yang enggak jarang dijumpai. Yang perlu diketahui, bila enggak ditangani dengan tepat, patah tulang ini amat berisiko. Bahkan, jika tidak ditangani dengan tepat bisa menimbulkan dampak yang fatal.

Nah, karena kondisi ini enggak main-main, ada baiknya untuk mengetahui apa yang harus dilakukan saat melakukan pertolongan pertama patah tulang. Sebelumnya, patah tulang yang umumnya dalam dunia medis disebut dengan fraktur. Digolongkan menjadi dua macam, yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Perbedaannya, fraktur tertutup tulang yang patah enggak sampai melewati kulit. Sementara fraktur terbuka, sebagian atau seluruh tulang yang patah terlihat menembus kulit.

Nah, berikut pertolongan pertama pada korban patah tulang menurut ahli:

  1. Jangan Panik, Hubungi Petugas Medis

Merasa panik ketika berhadapan dengan korban patah tulang memang wajar. Apalagi bagi awam yang enggak memiliki informasi atau pengetahuan mengenai kondisi tersebut. Namun, kata ahli hal yang pertama mesti dilakukan adalah jangan panik. Simpel alasannya, rasa panik ini akan membuat keadaan makin kacau sehingga kamu tidak bisa berpikir dengan jernih.

Setelah itu, barulah hubungi tim medis untuk meminta bantuan. Sambil menunggu tim medis datang, coba perhatikan apakah korban benar mengalami patah tulang. Kamu bisa mengetahuinya lewat tanda-tanda yang umum ditemukan pada korban patah tulang. Misalnya, bengkak atau lebam di atas tulang, rasa nyeri pada area tertentu yang semakin hebat bila area itu digerakkan, atau tulang patah yang menonjol keluar kulit.

Hal inilah yang harus benar-benar diperhatikan. Jangan sekali-kali memindahkan korban patah tulang, apalagi bila bagian yang terluka adalah kepala, leher, atau tulang belakang. Tunggulah sampai tenaga medis yang berpengalaman tiba untuk memindahkan korban. Bila korban memang harus dipindahkan demi keselamatannya, pastikan bagian yang terluka enggak bergeser atau bergerak ketika proses pemindahan berjalan. Misalnya, kamu bisa mengikat bagian kaki yang terluka dengan kaki yang enggak terluka, baru kemudian dipindahkan.

(Baca juga: 4 Latihan Perbaiki Struktur Tulang)

Jika kamu memiliki pengetahuan, pengalaman, atau pernah mendapatkan pelatihan  pertolongan pertama pada korban patah tulang. Cobalah untuk menstabilkan korban. Misalnya, dengan memasang spalk atau bidai kayu dengan membungkusnya dengan kain kasa atau kain lainnya pada bagian yang cedera. Hal ini bertujuan agar tulang yang patah enggak bergerak. Kata ahli, kamu boleh memasang spalk yang melewati dua sendi agar tulang yang patah tidak bergerak dan untuk menghindari patah tulang jadi lebih parah. Yang perlu diingat, jangan sekali-kali mencoba untuk membetulkan tulang yang patah dan menonjol keluar.

  1. Bawa Korban ke Rumah Sakit

Nah, setelah langkah-langkah di atas telah kamu lakukan, bawalah korban tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dari ahli. Pasalnya, beberapa kasus patah tulang memerlukan tindakan penanganan khusus. Misalnya, pada cedera leher atau tulang punggung.

(Baca juga: Pengapuran Tulang Bisa Diatasi dengan 5 Cara Ini)

Amati Gejalanya

Ketika memberikan pertolongan pertama pada korban patah tulang. Kamu setidaknya perlu mengetahui gejala-gejala patah tulang. Berikut gejalanya menurut ahli dalam buku First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat.

  • Korban mendengar bunyi patah tulang.
  • Gerakan bagian tubuh yang terluka tidak normal.
  • Bagian yang terluka terasa amat sakit, terutama ketika disentuh atau digerakkan.
  • Bagian yang teruka sulit digerakan.
  • Terlihat adanya perubahan bentuk.
  • Bagian tubuh yang terluka terlihat membiru.
  • Timbul rasa sensasi yang enggak enak pada ujung tulang tubuh terluka.

(Baca juga: Kesehatan Tulang Bisa Dijaga dengan Vitamin Ini)

Nah, bila kamu merasa enggak memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan pada korban patah tulang, segeralah hubungi tim medis untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Bagi kamu yang ingin tahu cara menangani patah tulang, kamu bisa berdiskusi  dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Patah tulang mungkin bisa jadi kondisi darurat medis. Pertolongan pertama pada penderita tetap bisa diberikan guna meredakan sakit maupun menghindari komplikasi.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Pelajari pertolongan pertama untuk patah tulang agar Anda selalu siap sedia.

Patah tulang merupakan mimpi buruk bagi semua atlet. Beberapa atlet tersohor pun pernah mengalaminya, seperti pesepak bola Aaron Ramsey dari Juventus dan Djibril Cisse asal Prancis, yang menderita patah kaki.Meski begitu, Anda tidak harus menjadi seorang atlet untuk ‘merasakan’ patah tulang. Faktanya, kondisi ini lebih banyak disebabkan oleh insiden, seperti terjatuh maupun kecelakaan, yang bisa menimpa siapa saja.Meski demikian, seperti halnya Ramsey dan Cisse, patah tulang bisa disembuhkan jika cepat ditangani. Tidak ada salahnya juga bagi Anda untuk mengetahui pertolongan pertama pada patah tulang yang benar.

Apa tanda-tanda seseorang mengalami patah tulang?

Secara kasatmata, patah tulang bisa diidentifikasi dengan mencermati gejala-gejala berikut:
  • Tampak ada perubahan bentuk pada kaki atau tangan.
  • Muncul pembengkakan atau memar di area yang disinyalir mengalami patah tulang.
  • Terdapat rasa sakit di area patah tulang. Gejala ini akan bertambah parah ketika area tersebut digeser atau ditekan.
Bila patah tulang terjadi pada kaki, kaki menjadi tidak mampu menahan beban tubuh.
  • Bagian patah tulang yang kehilangan fungsi normalnya, misalnya patah kaki yang menyebabkan seseorang tidak mampu berjalan).
  • Pada kondisi patah tulang terbuka, tulang akan mencuat dan menonjol keluar dari kulit.
Ketika Anda menemukan gejala seperti di atas, segera telepon ambulans. Sambil menunggu petugas medis datang, Anda bisa melakukan sederet pertolongan pertama pada penderita patah tulang tersebut.

8 langkah pertolongan pertama patah tulang

Setelah Anda menguhubungi ambulans, berikut langkah-langkah yang bisa lakukan sambil menunggu kedatangan ambulans dan petugas medis profesional:

  1. Cek jalan napas orang yang menderita patah tulang, serta pastikan ada atau tidaknya perdarahan yang menyertainya.
  2. Bila terdapat penurunan kesadaran pada penderita, lakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau napas buatan. Namun langkah ini hanya boleh dilakukan jika Anda sudah terlatih.
  3. Pastikan orang yang menderita patah tulang tetap tenang dan tidak bergerak.
  4. Periksa apakah pasien mengalami luka terbuka pada area patah tulang.
  5. Jika terdapat luka menganga, bersihkan kotoran di sekitar luka untuk mencegah infeksi. Namun caranya tidak boleh sembarangan. Anda tidak boleh menyiramkan air atau menggosok luka dengan benda apapun. Anda sebaiknya mengambil kain kasa atau kain bersih untuk menutupi luka tersebut.
  6. Bila diperlukan, gunakan kayu atau tongkat untuk diikat pada area yang terindikasi patah tulang agar tulang tidak bergeser-geser. Tapi jangan sekali-kali mencoba untuk meluruskan tulang yang patah.
  7. Bila tersedia, tempelkan kompres dingin untuk mengurangi sakit dan bengkak. Harap diingat bahwa es batu tidak boleh langsung ditempelkan pada kulit. Bungkus es batu dalam kain atau handuk jika ingin menggunakannya sebagai kompres.
  8. Lakukan langkah pencegahan syok. Caranya adalah membaringkan penderita dengan posisi kaki lebih tinggi sekitar 30 cm dari kepala, lalu selimuti penderita agar tetap hangat.

Yang perlu diingat adalah langkah di atas hanya bersifat sementara sebelum adanya penanganan medis secara profesional. Ketika ambulans dan tenaga medis sudah tiba, serahkan perawatan pada mereka yang lebih kompeten.

Jangan lakukan hal-hal ini

Sekalipun berniat baik untuk memberikan pertolongan pertama pada penderita patah tulang, Anda tetap harus mengetahui hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi komplikasi akibat ketidaktahuan Anda. Beberapa larangan tersebut meliputi:
  • Jangan memindahkan orang yang diduga menderita patah tulang, kecuali bagian tulang yagn patah sudah stabil.
  • Dilarang mengubah posisi atau memindahkan orang yang menderita patah tulang pada bagian panggul maupun kaki bagian atas, kecuali tindakan itu memang perlu dilakukan. Kalaupun Anda harus melakukannya karena alasan keamanan, tariklah pakaian penderita untuk memindahkannya. Jangan langsung menarik bagian tubuhnya.
  • Jangan sekali-kali memindahkan orang yang mungkin mengalami patah tulang belakang.
  • Dilarang meluruskan tulang yang tampak patah. Namun langkah ini bisa terpaksa dilakukan bila sirkulasi darah di area patah tulang tampak terhambat dan tidak ada tenaga medis di sekitar Anda.
  • Jangan mencoba untuk menggerakkan bagian tulang yang patah, sekecil apapun gerakannya.
Patah tulang membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin. Selain untuk kembali menyambungkan tulang yang patah, penanganan dini juga akan menurunkan risiko komplikasi berupa cacat permanen.

patah tulangkesehatan tulangpertolongan pertama

CT scan adalah pemeriksaan medis lanjutan yang direkomendasikan oleh dokter bila tes-tes pindai lainnya kurang efektif dalam memastikan diagnosis penyakit. Agar tidak kaget ketika harus menjalaninya, ada baiknya Anda membekali diri mengenai persiapan dan prosedur CT scan terlebih dulu.

23 Okt 2019|Annisa Amalia Ikhsania

Pertolongan pertama pada asma perlu Anda ketahui untuk menolong diri sendiri dan juga orang di sekitar. Apa saja cara mengatasi serangan asma yang kambuh? Berikut informasinya!

10 Jan 2020|Rieke Saraswati

Digigit tikus harus segera diobati. Luka digigit tikus biasanya akan terlihat seperti luka tusukan kecil yang berdarah dan menimbulkan pembengkakan. Pertolongan pertama digigitan tikus harus dilakukan agar tidak menyebabkan infeksi.

21 Agu 2020|Annisa Amalia Ikhsania

Dijawab Oleh Tim Dokter Sehatq