Pernyataan yang menjelaskan perbedaan antara otak dan sumsum tulang belakang adalah

Pernyataan yang menjelaskan perbedaan antara otak dan sumsum tulang belakang adalah

Pernyataan yang menjelaskan perbedaan antara otak dan sumsum tulang belakang adalah
Lihat Foto

Shutterstock

Sistem saraf dan sistem edokrin

KOMPAS.com - Sistem koordinasi di dalam tubuh manusia merupakan proses yang sangat kompleks. Sistem ini melibatkan sistem saraf dan sistem endokrin. Apa perbedaan sistem saraf dan sistem endokrin? Sebelum menjawabnya, mari kita pahami dulu tentang sistem saraf dan sistem endokrin.

Sistem saraf

Sistem saraf adalah sistem yang menerima dan mengirim sinyal (neurotransmitter) ke sistem saraf pusat. Sistem saraf sendiri terbagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer.

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf perifer adalah saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat ke seluruh tubuh.

Saraf mengatur dua macam fungsi di dalam tubuh, yaitu saraf otonom dan saraf somatik. Saraf otonom adalah saraf yang mengatur bagaimana organ-organ dan kelenjar bekerja. Sistem ini bekerja tanpa harus kita perintah, misalnya detak jantung, gerakan saluran pencernaan, dan lain sebagainya.

Sedangkan saraf somatik adalah saraf yang membawa informasi dari dan ke sistem saraf pusat. Saraf ini adalah sistem yang bekerja dalam kesadaran kita. Misalnya perintah untuk menggerakkan tangan, membuka mulut, bereaksi ketika memegang suatu benda, dan contoh lainnya.

Baca juga: Apa Itu Hormon, Penjelasan Dan Fungsinya

Sistem endokrin

Sistem endokrin terdiri dari kelenjar yang memproduksi hormon. Organ yang terlibat adalah hipotalamus, timus, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan gonad.

Sama seperti neurotransmitter pada saraf, hormon juga membawa pesan yang akan diterjemahkan oleh organ untuk melakukan perintah tertentu.

Hormon akan beredar di dalam aliran darah dan menuju ke seluruh tubuh. Hormon butuh waktu yang lebih lama untuk memberikan reaksi, namun efeknya bertahan lebih lama.

Perbedaan sistem saraf dan sistem endokrin

  1. Pembawa pesan yang terlibat. Sistem saraf menggunakan sel saraf (neuron) yang mengantarkan impuls berupa listrik. Sedangkan endokrin menggunakan pesan kimiawi.
  2. Organ yang terlibat. Sistem saraf melibatkan otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem endokrin melibatkan berbagai kelenjar.
  3. Sel yang terlibat. Sel saraf adalah neuron, sel Schwann, dan sel glia (neuroglia). Sel pada sistem endokrin adalah sel epitel.
  4. Sinyal sistem saraf spesifik dialirkan ke bagian tubuh tertentu. Sedangkan sistem endokrin menyebarkan hormon ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan mengenai sel mana saja yang memiliki reseptor hormon tersebut.
  5. Respons sistem saraf sangat cepat, dalam hitungan detik. Sedangkan respons sistem endokrin lebih lambat.
  6. Respons sistem saraf cepat menghilang, sedangkan hasil respons hormon dari sistem endokrin bertahan lebih lama.
  7. Kontrol kedua sistem. Sistem saraf melibatkan kontrol sadar dan tidak sadar. Sedangkan sistem endokrin hanya melibatkan kontrol tidak sadar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Otak merupakan salah satu organ yang fungsinya sangat vital bagi manusia. Otak terdiri atas beberapa bagian dengan fungsinya masing-masing. Setiap bagian otak memiliki tugas tertentu yang memengaruhi sistem kerja berbagai organ tubuh.

Otak adalah salah satu organ yang paling kompleks dalam tubuh manusia.Organ ini tersusun dari sejumlah jaringan pendukung dan miliaran sel saraf yang saling terhubung. Otak dilindungi oleh lapisan pembungkus yang disebut selaput otak (meninges) dan tulang tengkorak, serta terhubung ke saraf tulang belakang.

Pernyataan yang menjelaskan perbedaan antara otak dan sumsum tulang belakang adalah

Bersama saraf tulang belakang, otak berperan sebagai pusat kendali tubuh dan menyusun sistem saraf pusat (SSP). Sistem saraf inilah yang kemudian bekerja sama dengan sistem saraf tepi untuk memberi kemampuan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas, seperti berjalan, berbicara, bernapas, hingga makan dan minum.

Bagian Otak dan Fungsinya

Otak memiliki 3 bagian utama, yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brainstem). Berikut ini penjelasannya:

Otak besar (cerebrum)

Cerebrum merupakan bagian terbesar dari otak. Cerebrum terbagi menjadi 2 bagian, yaitu otak kanan dan otak kiri.Belahan otak kanan berfungsi untuk mengontrol pergerakan di sisi kiri tubuh dan belahan otak kiri mengontrol gerakan di sisi kanan tubuh.

Permukaan luar cerebrum disebut cerebral cortex. Bagian ini merupakan area otak di mana sel saraf membuat koneksi yang disebut sinaps. Sinaps merupakan sistem saraf yang mengendalikan aktivitas otak.

Sementara bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf berselubung (mielin) yang berperan dalam menyampaikan informasi antara otak dan saraf tulang belakang. Otak besar dibagi lagi menjadi 4 bagian, yaitu:

  • Lobus frontal (bagian depan) yang mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, dan kepribadian. Bagian otak ini juga berperan dalam fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
  • Lobus parietal (atas) yang mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri, dan suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial atau pemahaman tentang ukuran, bentuk, dan arah.
  • Lobus temporal (samping) yang mengendalikan indra pendengaran, ingatan, dan emosi. Lobus temporal kiri juga berperan dalam fungsi bicara.
  • Lobus oksipital (belakang) yang mengendalikan fungsi penglihatan.

Otak kecil (cerebellum)

Otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian belakang otak, tepatnya di bawah lobus oksipital. Sama seperti otak besar, otak kecil juga memiliki 2 belahan.

Otak kecil bertanggung jawab dalam mengendalikan gerakan, menjaga keseimbangan, serta mengatur posisi dan koordinasi gerakan tubuh.Bagian otak ini juga berperan dalam mengendalikan gerakan halus, seperti menulis dan melukis.

Batang otak (brainstem)

Batang otakadalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Fungsinya sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang, serta mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak.

Batang otak terdiri dari 3 struktur utama, yakni otak tengah, pons, dan medulla oblongata. Otak tengah adalah pusat pengatur gerakan otot mata, sedangkan pons terlibat dalam koordinasi gerakan mata dan otot wajah, pendengaran, dan keseimbangan.

Bagian Penting Otak Lainnya

Selain ketiga struktur utama di atas, terdapat bagian-bagian otak lainnya yang tidak kalah penting, yaitu:

1. Cairan serebrospinal

Cairan serebrospinalberwarna bening dan jernih yang mengelilingi dan melindungi otak serta saraf tulang belakang. Selain untuk melindungi otak dan saraf tulang belakang, cairan ini juga berfungsi untuk membawa nutrisi melalui darah ke otak, serta menghilangkan produk limbah atau sisa metabolisme dari otak.

Cairan serebrospinal dihasilkan di bagian ventrikel otak. Banyaknya jumlah cairan ini dikendalikan oleh jaringan otak.

2. Meninges

Meninges adalah lapisan atau membran tipis yang berfungsi menutupi dan melindungi otak dan saraf tulang belakang. Ada 3 lapisan meninges, yaitu dura mater (lapisan luar paling tebal), lapisan arachnoid (membran tengah dan tipis), dan pia mater (lapisan dalam).

3.Corpus Callosum

Corpus Callosum adalah seikat serabut saraf yang terdapat di antara belahan otak kiri dan kanan. Serabut saraf ini menghubungkan dan memungkinkan komunikasi antara kedua belahan otak tersebut.

4. Talamus

Bagian ini merupakan struktur dari otak tengah yang memiliki 2 lobus (bagian). Talamus bertindak sebagai pemancar untuk hampir semua informasi yang datang dan berjalan di antara otak dan seluruh sistem saraf di tubuh.

5. Hipotalamus

Hipotalamusadalah struktur kecil yang berada di tengah otak, tepatnya di bawah talamus. Fungsinya untuk mengendalikan suhu tubuh, sistem reproduksi, tekanan darah, emosi, nafsu makan, pola tidur, dan produksi hormon.

6. Kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis)

Kelenjar hipofisis atau pituitari adalah organ kecil seukuran kacang polong yang terletak di dasar otak. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon yang berfungsi untuk mengatur dan merangsang kelenjar lain di tubuh untuk bekerja. Contoh kelenjar yang diatur oeh hipofisis ini adalah kelenjar tiroid dan kelenjar adrenal.

Hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis prolaktin, oksitosin, LH, FSH, TSH, antidiuretik, adrekortikotropin, danhormon pertumbuhan.

7. Ventrikel

Ventrikel adalah ruangan berisi cairan di dalam otak. Ada 4 ventrikel otak, yakni 2 ventrikel samping di belahan otak besar, di tengah otak, dan di belakang otak. Ventrikel saling terhubung satu sama lain oleh serangkaian tabung. Cairan di dalam ventrikel inilah yang disebut cairan serebrospinal.

8. Kelenjar pineal

Kelenjar pinealadalah kelenjar kecil yang berada di ventrikel otak. Kelenjar ini berperan dalam perkembangan sistem reproduksi dan menghasilkan hormon melatonin yang memengaruhi pola tidur sehari-hari.
Namun, di luar manfaat tersebut, fungsi kelenjar ini belum diketahui secara menyeluruh dan masih diteliti lebih lanjut.

9. Saraf kranial

Terdapat 12 pasang saraf kranialdengan fungsi spesifik di area kepala dan leher. Satu pasang saraf kranial pertama berada di otak besar, sedangkan 11 pasang lainnya ada di batang otak.
Fungsi saraf kranial antara lain mengendalikan pergerakan mata dan otot wajah, memengaruhi indra perasa dan pendengaran, menjaga keseimbangan tubuh, dan mengendalikan otot-otot dan kinerja organ di dalam tubuh.

10. Sistem limbik

Sistem ini berperan dalam mengendalikan amarah dan rasa takut serta memengaruhi daya ingat.

Karena rumit dan canggihnya fungsi otak, hingga saat ini kemampuan dan fungsi otak belum diketahui sepenuhnya. Itulah alasannya mengapa masih banyak penelitian yang dilakukan untuk mengenal lebih lanjut fungsi dari setiap bagian otak.

Untuk menjaga kesehatan otak,Anda disarankan untuk rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, melatih kemampuan otak dengan senam otak, menjaga tekanan darah serta kadar gula dan kolesterol, serta menghindari rokok dan minuman beralkohol.

Selain itu, Anda juga perlu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokteruntuk memantau fungsi dan kondisi kesehatan otak. Hal ini penting dilakukan agar kelainan otak bisa cepat terdeteksi dan ditangani sejak awal, sebelum menimbulkan gangguan fungsi otak.