Dari 3 macam Jenis pompa oli yang proses pelepasan lebih rumit adalah

B. KEGIATAN BELAJAR 2 PEMELIHARAAN SISTEM PELUMASAN DAN SISTEM PENDINGINAN

1. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan pembelajaran peserta didik mampu :

a. Menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi sistem pelumasan.

b. Menjelaskan kualifikasi oli dan penggunaannya.

c. Mengganti oli dan saringannya.

d. Menjelaskan kegunaan dan macam-macam sistem pendinginan.

e. Menjelaskan cara kerja sistem pendinginan.

f. Merawat secara berkala sistem pendinginan

2. Uraian Materi SISTEM PELUMASAN

a. Fungsi Pelumasan

1). Memperkecil gesekan sehingga 2). Mendinginkan komponen (panas mengurangi keausan

komponen berpindah ke oli)

3). Sebagai perapat, misal antara ring 4). Sebagai pembersih dari piston dengan dinding silinder

keausan bidang lumas keausan bidang lumas

1). Pelumasan Campur

Bensin

Oli

Digunakan pada kebanyakan mesin stasioner 2 Tak yang kecil dan sepeda motor seperti : Vespa, Yamaha, Suzuki.

Sifat-sifat yang menonjol

 Selalu menggunakan oli baru, karena oli yang tercampur bensin ikut terbakar dan habis.  Timbul polusi dari gas buang

 Pemakaian oli boros  Kandungan oli 2 ÷ 4 % dari bensin ( menurut spesifikasi pabrik )  Pelumasan campur digunakan hanya untuk motor 2 Tak.

2). Pelumasan Tekan

Keterangan gambar

1. Karter

2. Saringan pompa

3. Pompa oli

4. Katup pelepas

5. Saringan halus

6. Katup by-pass

7. Sakelar tekan

8. pemakai

Sifat yang menonjol

 Pelumasan kontinyu, teratur dan merata  Digunakan pada motor Otto (bensin) dan Diesel 4 tak dan Diesel 2 Tak  Oli perlu diganti pada kurun waktu tertentu

Misal : Motor Otto (bensin), oli diganti setiap 10.000 Km Motor Diesel , oli diganti setiap 5.000 Km Misal : Motor Otto (bensin), oli diganti setiap 10.000 Km Motor Diesel , oli diganti setiap 5.000 Km

Di pasaran banyak oli motor yang ditawarkan pabrik. Bagaimana menentukan oli yang sesuai untuk kebutuhan motor / engine ? Hal iItu dapat ditentukan melalui spesifikasi oli yang dapat dibaca pada tulisan yang menempel pada kaleng oli.

1). Spesifikasi Kekentalan (viskositas)

Spesifikasi ini mengikuti standar SAE (Society of Automotive Engineering )

Motor (engine) biasanya menggunakan oli SAE 40

a).Oli “multigrade” Oli “multigrade” adalah oli yang telah diberi bahan aditif yang dapat meningkatkan kemampuan oli untuk tidak cepat encer bila suhunya naik dan tidak cepat beku pada temperatur rendah.

Contoh : Mesran super SAE 20W-50

Pada temperatur dingin ( W = Winter), Pada temperatur tinggi, kekentalan kekentalan seperti oli biasa SAE 20

sama seperti oli biasa SAE 50

Penggunaan oli “multigrade” tidak lebih menguntungkan pada hawa yang perubahannya tidak banyak / merata seperti di Indonesia.

2). Spesifikasi Kualitas

Spesifikasi ini mengikuti standar API (American Petrolium Institute).

a). Motor bensin : SA, SB .... SF

tugas ringan

tugas sangat berat

b). Motor Diesel : CA, CB .... CF

tugas ringan tugas sangat berat

c). Oli yang biasa digunakan pada motor (Engine) :

Motor Otto (bensin) menggunakan oli dengan kualitas SC,SE Motor Diesel menggunakan oli dengan kualitas CC, CD Contoh : oli Pertamina yang dapat memenuhi semua kebutuhan normal untuk motor bensin dan motor Diesel adalah Mesran B40 (SAE 40, API SE/ CC)

d). Interval penggantian oli motor

Motor bensin, oli diganti setiap 10‟000 km Motor Diesel, oli diganti setiap 5‟000 km (lebih cepat kotor)

d. Penggantian Elemen Saringan Oli

Kadang-kadang mesin atau motor kendaraan menggunakan unit saringan oli dengan elemen saringan yang dapat diganti sendiri. Cara mengganti elemen saringan :  Lepas baut pada pusat rumah saringan.

Jika rumah saringan melekat/lengket, pukul sedikit dengan palu plastik untuk melepasnya.

 Cuci rumah saringan dan perlengkapannya. Elemen saringan dan seal nya harus diganti dengan yang baru setiap  20‟000 km.

 Perhatikan urutan pemasangan perlengkapan baut pengikat!

baik pegas terpasang salah, oli tidak melewati saringan

 Perhatikan pada pengencangan rumah saringan apakah dudukannya pada flens dapat memusat dengan benar.

 Setelah motor terisi oli, hidupkan mesin/motor dan kontrol kebocoran oli.

 Jika ada oli yang tumpah pada lantai bengkel, maka harus dibersihkan dengan segera.

3. SISTEM PENDINGINAN

a. Kegunaan Pendinginan

 Menyerap panas pada bagian-bagian mesin/motor sehingga mengurangi keausan dan kerusakan.

 Untuk mendapatkan temperatur kerja mesin/motor yang tepat dan merata

b. Macam-macam Sistem Pendinginan 1). Pendinginan Udara

n ia p

Panas

ra p

Panas

Uda

Cara Kerja

Panas yang ditimbulkan oleh mesin/motor dipindahkan ke dinding silinder dan melalui sirip-sirp menuju ke udara luar. Untuk meningkatkan efisiensi pendinginan, maka permukaan bidang pendinginan diperluas melalui konstruksi sirip-sirip.

Penggunaan Sistem Pendinginan Udara

 Kebanyakan sepeda motor, motor-motor unit kecil.  Mesin VW lama, Deutch Diesel.

Sifat yang menonjol

 Konstruksi mesin sederhana  Suara motor keras akibat getaran sirip-sirip karenan hembusan angin  Pendinginan tidak merata, bagian yang langsung terkena angin/udara

mendapat pendinginan yang lebih  Jarang ada gangguan dan perawatan ringan.

2). Pendinginan Air Sirkuit Pompa

Cara Kerja a). Mesin/Motor Dingin Sampai Temperatur Kerja

Mesin/motor dihidupkan, maka terjadi proses pembakaran di dalam silinder yang berulang-ulang, temperatur mesin dan air pendingin semakin meningkat. Bersamaan dengan itu, pompa air (6) berputar, maka terjadi sirkulasi air hanya di dalam rongga blok motor dan kepala silinder (1). Air tidak dapat bersirkulasi melewati radiator (3), karena termostat (7) masih tertutup. Oleh karena sirkulasi air hanya di dalam mesin/motor dan air tidak didinginkan radiaitor, maka mesin/motor

dan air menjadi cepat panas, cepat mencapai temperatur kerja (80°C s.d 100 0 C).

b). Mesin/Motor Pada Temperatur Kerja

Setelah mesin/motor mencapai temperatur kerja, maka termostat membuka, sehingga sirkulasi air tidak hanya di dalam mesin, tetapi melewati termostat (7), slang bagian atas (2), radiator (3), slang bagian bawah (5), pompa air (6) dan ke dalam mesin (1), termostat dan seterusnya. Akibatnya panas air pada radiator akan berpindah ke sirip-sirip radiator dan terus berpindah ke udara yang melewati radiator. Dengan sirkulasi air yang terus menerus melewati radiator dan didinginkan oleh udara yang lewat, maka temperatur air dan mesin/motor akan terjaga tidak melebihi batas panas temperatur kerja. Kipas menjamin kecukupan aliran udara yang melewati radiator (udara mengalir dari depan ke arah kendaraan) Setelah mesin/motor mencapai temperatur kerja, maka termostat membuka, sehingga sirkulasi air tidak hanya di dalam mesin, tetapi melewati termostat (7), slang bagian atas (2), radiator (3), slang bagian bawah (5), pompa air (6) dan ke dalam mesin (1), termostat dan seterusnya. Akibatnya panas air pada radiator akan berpindah ke sirip-sirip radiator dan terus berpindah ke udara yang melewati radiator. Dengan sirkulasi air yang terus menerus melewati radiator dan didinginkan oleh udara yang lewat, maka temperatur air dan mesin/motor akan terjaga tidak melebihi batas panas temperatur kerja. Kipas menjamin kecukupan aliran udara yang melewati radiator (udara mengalir dari depan ke arah kendaraan)

1). Cara Kerja

Bila suhu air pendingin rendah, aliran air ke radiator ditutup termostat / terputus. Jika suhu air pendingin mencapai mulai 0  80°C s.d 100

C, termostat terbuka dan air mengalir ke radiator.

 Saat termostat tertutup  Saat termostat terbuka

ke radiator

dari arah motor

2). Kerusakan dan Gangguan Termostat

a). Termostat Tidak Dipasang.

Jika termostat tidak terpasang atau rusak dalam kondisi selalu terbuka, maka motor tidak dapat cepat mencapai temperatur kerja, oleh karena meskipun air masih dingin tetapi dapat bersirkulasi melewati radiator, maka air pendingin menjadi tetap relatif dingin sehingga tidak dapat membantu air pendingin dan mesin/motor cepat panas mencapai temperatur kerja. Hal ini dapat merugikan umur motor, juga pemakaian bahan bakar menjadi boros. Termostat yang rusak harus diganti baru karena tidak dapat diperbaiki.

b). Termostat Rusak Tertutup

Jika termostat rusak dan dalam kondisi tetap tertutup, maka mesin/motor cepat mencapai temperatur kerja seperti halnya ketika termostat dalam kondisi baik, tetapi karena setelah air atau mesin/motor mencapai temperatur kerja dan air panas tidak dapat bersirkulasi melewati termostat dan radiator, maka air panas yang terjebak di dalam blok motor dan kepala silinder dalam kondisi tidak dapat didinginkan oleh udara yang melewati radiator, maka mesin/motor menjadi semakin panas dan akhirnya terjadi panas berlebih (overheating), akibatnya mesin/motor macet dan komponen mesin rusak.

d. Tutup Radiator

Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan tekanan air didalam sistem pendinginan. Pada temperatur kerja, air sistem pendinginan bertekanan 80- 120 kPa (0.8-1.2bar). Dengan tekanan air melebihi tekanan atmosfir, lebih 80- 120kPa (0.8-1.2bar), maka titik didih air pendingin dapat naik mencapai 120 derajat Celcius, maka sistem pendinginan menjadi lebih aman, karena air tidak cepat mendidih.

1). Cara Kerja Tutup Radiator

Katup pelepas terbuka dan katup vakum Katup vakum terbuka dan katup tertutup

pelepas tertutup

a). Motor Panas

Saat mesin/motor hidup dan menjadi panas (mencapai temperatur kerja), maka temperatur dan tekanan air hermo pendinginan akan naik dan volume air Saat mesin/motor hidup dan menjadi panas (mencapai temperatur kerja), maka temperatur dan tekanan air hermo pendinginan akan naik dan volume air

berhenti ketika katup pelepas tutup kembali pada tekanan air dalam radiator turun dibawah 80-120kPa (0.8-1.2bar).

b). Motor Dingin

Ketika mesin/motor dimatikan, maka semakin lama temperatur mesin dan juga air akan semakin turun bahkan mencapai temperatur udara luar. Akibatnya volume air pendingin semakin menyusut dan berkurang, maka akan terjadi ruang kosong dan vakum (dibawah tekanan atmosfir) diatas permukaan air pendingin dalam radiator, maka katup vakum termostat akan membuka, akibatnya air pendingin dalam tangki reservoir yang bertekanan atmosfir akan mengalir (terisap) masuk memenuhi ruang dalam radiator, bersamaan dengan proses tersebut kevakuman diatas air dalam radiator semakin hilang dan katup vakum kembali tertutup.

c. Kerusakan dan Gangguan Karena Tutup Radiator

Bila katup pelepas tidak rapat, maka tekanan sistem pendinginan kurang, sehingga temperatur didih air rendah, artinya air cepat mendidih. Bila katup pelepas tidak membuka, tekanan sistem pendinginan terlalu tinggi, akibatnya slang air mengembang / meledak. Bila katup vakum tidak membuka, akan timbul vakum pada saat motor menjadi dingin , akibatnya slang-slang air akan mengempis.

e. Sifat Yang Menonjol

 Pendinginan air lebih merata dibandingkan dengan pendinginan udara  Temperatur kerja motor tetap konstan  Gangguan lebih sering terjadi  Perawatan sistem pendinginan air lebih rumit.

3. Rangkuman

 Pelumas berfungsi untuk memperkecil gesekan sehingga mengurangi keausan; mendinginkan komponen (panas komponen berpindah ke oli);  Pelumas berfungsi untuk memperkecil gesekan sehingga mengurangi keausan; mendinginkan komponen (panas komponen berpindah ke oli);

 Sistem pelumasan yang digunakan pada kendaraan adalah sistem pelumasan tekan, yang komponennya meliputi saringan kasa didalam karter/bak oli, pompa oli, saringan/filter oli dan saluran oli ke pemakai.

 Kualitas oli ditentukan oleh indek kekentalan atau viskositas standar SAE (Society of Automotive Engineering ) dan indek mutu standar API (American Petroleum Institute).

 Oli “multigrade” adalah oli yang telah diberi bahan aditif yang dapat meningkatkan kemampuan oli untuk tidak cepat encer bila suhunya naik dan tidak cepat beku pada temperatur rendah.

 Kegunaan pendinginan adalah untuk menyerap panas pada bagian-bagian mesin/motor sehingga mengurangi keausan dan kerusakan serta untuk

C) dan merata

mendapatkan temperatur kerja mesin/motor yang tepat (80 o C – 100

 Sistem pendinginan air sirkuit pompa sebagian besar digunakan pada kendaraan. Termostat berfungsi utama untuk mempercepat tercapainya temperatur kerja mesin dan mempertahankan temperatur mesin bersama radiator, pompa air dan fan/kipas angin.

 Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan tekanan air didalam sistem pendinginan, 80-120 kPa (0.8-1.2bar) diatas tekanan atmosfir, supaya air tidak cepat mendidih karena titik didih air pendingin dapat naik mencapai 120 derajat Celcius. Katup vakum pada tutup radiator menjamin radiator selalu penuh dengan air saat temperatur mesin menjadi dingin, karena mengalirnya kembali air dari tangki reservoir ke radiator.

4. Tugas Carilah buku manual untuk minimal 3 jenis kendaraan dengan merk yang berbeda. Kemudian kerjakan tugas berikut dan tulislah pada lembar kertas:

a. Motor pada kendaraan tersebut dianjurkan untuk menggunakan oli yang mana ?.

b. Kapan oli motor seharusnya diganti ?

c. Saringan oli jenis apa yang digunakan pada motor tersebut ?

d. Buatlah bagan dari sistem pendinginan

e. Jelaskan cara memeriksa kebocoran sistem pendinginan.

f. Jelaskan akibat dari termostat yang tidak dipasang pada sistem pendinginan.

5. Ulangan/Tes

a. Jelaskan fungsi pelumasan motor.

b. Apa yang dimaksud oli multigrade ?

c. Pada kaleng oli tertulis 20 W 40 dan SB. Jelaskan arti dari tulisan tersebut.

d. Jelaskan akibat dari tutup radiator yang katup vakumnya macet.

e. Apa akibatnya jika pada sistem pendinginan tidak terpasang termostat ?

f. Jelaskan proses pendinginan yang terjadi pada sistem pendinginan air.

6. Lembar Kerja 2a PENGGANTIAN OLI MOTOR DAN SARINGAN / FILTER OLI

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan pembelajaran peserta didik dapat :  Memilih saringan oli yang cocok berdasarkan perlengkapan katupnya  Mengganti saringan oli  Mengganti oli motor

b. Peralatan

Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :

 Bak Oli  Alat pelepas  Saringan oli  Kain lap  Corong  Kan pengisi oli

c. Bahan

Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :

 Kendaraan/ motor hidup  Macam- macam saringan oli  Oli motor

d. Langkah Kerja

 Letakkan bak penampung oli bekas di bawah motor  Lepas baut pembuang oli yang terletak pada karter  Lepas sarigan oli dengan tangan atau kunci pelepas khusus. Kontrol, jangan

sampai paking karetnya tertinggal pada dudukan saringan oli.

e. Pemilihan saringan / filter oli :

 Pilih saringan oli dengan mencocokkan ulir sarigan dan diameter paking karet.

 Kontrol apakah saringan oli lama dilengkapi dengan katup “by -pass “ atau tidak. Lihat gambar.

Ka tup “ by -pass “

Aliran

oli

normal melalui

saringan

Aliran oli jika saringan tersumbat atau oli masih dingin ( kental )

 Kontrol perlu tidaknya katup anti balik di dalam saringan oli dengan melihat posisi pengikatan saringan oli terhadap motor. Jika posisi pengikatan saringan oli horisontal atau sambungan saringan di bawah, maka saringan oli harus dilengkapi dengan katup anti balik.

Katup anti -balik ( karet )

 Pasang kembali baut pembuang oli. Jangan lupa gunakan paking baru.  Periksa dan bersihkan tempat dudukan saringan oli. Beri oli atau vet pada

paking saringan oli baru.

 Pasang saringan oli baru dan keraskan dengan kekuatan tangan saja.  Isi oli pada motor. Gunakan corong supaya oli tidak tumpah. Perhatikan

jumlah oli yang sesuai spesifikasi. Ada perbedaan jumlah oli dengan/ tanpa mengganti saringan oli. Contoh isi karter : - tanpa menganti saringan oli : 3 liter

- dengan mengganti saringan oli : 3 , 5 liter

 Kontrol, apakah jumlah oli sudah tepat sesuai tanda max. !

 Bersihkan bagian-bagian kendaraan yang kotor karena oli.  Hidupkan motor dan kontrol kebocoran pada baut pembuang dan saringan oli

yang telah dipasang.

Perhatian Ganti saringan oli secara periodis setiap 20‟000 km.

Gunakan saringan asli. Saringan palsu sering berkualitas jelek dan dapat mengakibatkan kerusakan pada motor.

f. Kegunaan katup-katup pada saringan oli

1 ). Katup “ by-pass “

Di dalam setiap sirkuit pelumasan sistem pompa terdapat katup “by-pass”. Katup ini terbuka pada saat oli masih dingin ( kental ) atau apabila saringan oli tersumbat. Tempat katup terletak di dalam saringan atau di rumah sambungannya.

2). Katup anti balik

Kebutuhan katup anti-balik tergantung pada posisi pengikatan saringan oli terhadap motor. Kalau pada saringan tidak ada katup anti- balik dan posisi saringan horisontal atau sambungan sarinan ke motor terletak di bawah, maka paa saat motor mati, oli di dalam saringan dapat kembali ke karter. Dan bila motor dihidupakan, beberapa saat masih belum ada tekanan dalam sistem pelumasan, karena oli yang mengalir harus mengisi sarigan terlebih dahulu. Pada posisi pemasangan seperti di atas, diperlukan katup anti balik yang mencegah oli kembali ke saringan karter. Katup anti balik biasanya terdiri dari ring karet bersama ring baja berbentuk piring. Ring tersebut berfungsi sebagai pegas.

g. Pengisian oli pada motor Toyota seri K ( Kijang, Corolla DX)

Pada motor ini, jangan mengisi oli pada saat busi-busi dilepas. Waktu busi terlepas, tabungnya kendor, maka oli yang akan diisi sebagian dapat mengalir melalui lubang busi dan masuk ke dalam ruang bakar.

7. Lembar Kerja 2b PEMERIKSAAN SISTEM PENDINGINAN

a. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan pembelajaran peserta didik dapat :  Memeriksa kebocoran sistem pendinginan dengan alat pengetes  Memeriksa fungsi tutup radiator dengan alat pengetes  Memeriksa fungsi termostat, saat dipasang pada motor  Menambah air pendingin

b. Peralatan

Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :  Peralatan standar dalam peralatan standar dalam kotak alat  Termometer  Pengetes kebocoran

c. Bahan

Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik dan harus dipersiapkan sebelumnya adalah :  Kendaraan / motor hidup

d. Keselamatan Kerja

Pada saat motor panas, air pendingin di dalam sistem pendinginan temperaturnya panas dan bertekanan. Janganlah membuka tutup radiator dengan tiba-tiba, karena air pendingin yang temperaturnya panas dan bertekanan dapat menyembur ke luar dan dapat melukai seseorang.

e. Langkah Kerja 1). Pemeriksaan Kebocoran Radiator

 Sebelum memasang alat pengetes pada radiator, lihat kedalaman leher pengisi.

 Jika kedalaman leher pengisi pendek, gunakan karet pada pengetes seperti pada gambar berikut. Jika kedalaman leher pengisi panjang, karet pengetes harus dipasang terbalik.

Tuas pompa

Karet adaptor

Alat Pengetes Radiator

 Pasang alat pengetes beserta karetnya pada leher pengisi radiator.  Pompalah alat pengetes sehingga terdapat tekanan yang sesuai dengan yang

tertulis pada tutup radiator. Jangan memberi tekanan yang melebihi dari yang tertulis pada tutup radiator.

90 kPa

0,9 bar

 Periksa kebocoran pada radiator, slang-slang dan paking-paking pada pompa, kepala silinder dan rumah termostat.

 Periksa kebocoran sil pompa air pada saat motor hidup. Jika pompa bocor, air pendingin akan keluar melalui lubang pelepas.

 Slang yang retak harus diganti. Pemasangan klem dan slang juga harus diperiksa.

2). Pemeriksaan Fungsi Tutup Radiator

 Periksa kondisi bagian-bagian yang ada pada tutup radiator

Katup-katup

Pengunci

 Cuci tutup radiator yang kotor dengan air

 Pasang alat pengetes pada tutup radiator. Pilih leher pipa adaptor yang kedalamannya sesuai dengan tutup radiator.

 Pompalah alat pengetes sehingga terdapat tekanan pada tutup radiator sampai

katup pelepas mulai membuka. Bersamaan dengan membukanya katup pelepas, bacalah tekanan pada alat dan bandingkan tekanan alat tersebut dengan tekanan yang tertulis pada tutup.

Jika tekanan untuk membuka katup pelepas lebih rendah atau lebih tinggi dari yang tertulis pada tutup radiator, maka tutup radiator harus diganti baru.

3). Pemeriksaan Fungsi Termostat

Pemeriksaan ini harus dimulai pada saat motor masih dingin.  Pasang termometer pada leher pengisi air radiator.  Hidupkan motor. Pada saat motor baru hidup, air pendingin seharusnya tidak

menjadi panas. Air yang cepat menjadi panas saat motor mulai hidup menunjukkan bahwa termostat dalam kondisi tidak dipasang atau terus terbuka meskipun temperatur air belum mencapai 70-85 derajat Celcius. Seharusnya termostat mulai membuka, setelah motor hidup beberapa menit. Pada saat itu, temperatur di dalam air pendingin harus cepat naik sampai 70-85 C.

4). Penambahan Air Pendingin

 Isi / tambah air pendingin pada radiator minimal sesuai dengan gambar. Secara prinsip air harus dapat menggenangi sirip-sirip di dalam radiator.

 Isi / tambah air pendingin pada reservoir sampai level maksimum (max). Jangan lupa memeriksa kondisi selang air dari leher pengisi air radiator sampai reservoir dan sambungan-sambungannya. Selang yang retak harus diganti baru.

5). Informasi Penting

Jika air pendingin kurang, mesin/motor menjadi sangat panas (overheating), sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen motor seperti paking kepala silinder dapat bocor serta kepala silinder dapat menjadi retak dan melengkung.