Perjanjian yang dikhianati atau dilanggar oleh kaum musyrik Makkah adalah perjanjian

Apakah Yunani pernah dijajah ?​

jelaskanKenapa Yunani kuno bisa terbentuk ? tolong dijawab ya ​

1 . tahun berapakah Yunani kuno terbentuk ? 2 . tahun berapakah Yunani kuno runtuh ? 3 . Siapa sajakah filsuf filsuf terkenal yang ada di Yunani kuno … ?4 . kepercayaan-kepercayaan apa yang dianut oleh masyarakat Yunani kuno ? 5 . Yunani kuno dipimpin oleh apa ?​

bangunan-bangunan yang dibuat pada masa Yunani kuno itu apasaja​

1. Prasejarah dan sejarah itu apa? 2. Dan kasih tau pekerjaan-pekerjaan yang mempelajari tentang sejarah! (Kalo boleh dikasih penjelasan biar lengka … p! Plus, kalo gk dikasih penjelasan aku gk jadiin jawaban tercerdas)

apa yang menyebabkan yunani kuno bisa runtuh?​

apakah kenampakan alam itu ​

siapa yang mengibarkan bendera merah putih​

Sebutkan presiden dari presiden pertama hingga presiden saat ini​

QUIZZZPada Zaman Apakah Dinosaurus Sudah Mulai ada?A.ArkaekumB.PaleozoikumC.MesozoikumD.NeozoikumNB;- NO Ngasal- NO SpamSPAM + NGASAL → REPORT​

Jakarta -

Pemerintah Indonesia mengumumkan tidak jadi memberangkatkan jamaah haji 2020/1441 H karena pandemi corona. Kabar tersebut menimbulkan rasa kecewa, meski diambil dengan mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan jamaah.

Kekecewaan jamaah mungkin sama dengan yang dialami para muslim di tahun keenam usai hijrah dari Makkah ke Madinah. Dikutip dari Arab News, saat itu Rasulullah SAW bersama 1.400 muslim berniat melakukan tawaf di Makkah.

Sebelumnya Rasulullah SAW bermimpi melakukan ibadah tersebut bersama pada pengikutnya di Makkah. Mimpi inilah yang kemudian menjadi pertanda baik hingga Rasulullah menyatakan hendak melakukan umrah dengan membawa serta hewan kurban 70 ekor unta.

Menanggapi keinginan tersebut, kaum Quraisy yang menduduki Makkah seharusnya menerima kedatangan para muslim. Apalagi kaum muslim datang tanpa senjata dengan jumlah yang besar.

Namun, besarnya jumlah kaum muslim yang turut serta inilah yang membuat Quraisy deg-degan. Untuk menghindari konfrontasi, Rasulullah SAW dan rombongannya bahkan mengambil rute yang berbeda hingga sampai di wilayah Hudaibiyah.

Kaum Quraisy mengirim utusan bernama Urwah bin Masud untuk mencegah rombongan Rasulullah SAW masuk Makkah. Uswah terpana dengan keyakinan dan kepatuhan pengikut kaum muslim pada pemimpinnya.

"Aku sudah pernah mengunjungi kerajaan Persia, Roma, dan Ethiopia namun belum pernah melihat pengikut seperti itu. Pengikut Nabi Muhammad SAW punya rasa menghormati dan bangga pada pemimpinnya, biarkan mereka masuk Makkah," kata Uswah.

Rasulullah kemudian mengirim Usman bin Affan yang punya banyak koneksi bagus di Makkah sekaligus menantunya. Sayangnya beredar rumor Usman telah ditangkap dan dibunuh warga Quraisy.

Dikutip dari novel biografi Muhammad Lelaki Penggenggam Hujan dari Tasaro GK, Rasulullah SAW saat itu sempat khawatir dengan kondisi Usman. Dia lantas meminta para muslim berbaiat atau sumpah kepada Rasulullah SAW.

"Wahai Rasulullah, aku bersumpah setia kepadamu sesuai dengan isi lubuk jiwaku," kata salah seorang bernama Sinan dari keluarga Jahsh bani Asad bin Khuzaimah, yang kemudian diikuti seluruh muslim.

Saat berbaiat itulah Usman kembali sambil membawa kabar kedatangan rombongan Makkah untuk bernegosiasi dengan kaum muslim. Rombongan terdiri atas Suhail bin Amr, Mikraz, dan Huwaithib sedangkan dari kaum muslim ada Rasulullah SAW yang antara lain ditemani Ali bin Abi Thalib.

Perjanjian Hudaibiyah disepakati antara kaum muslim dan Quraisy pada 628 Masehi dengan isi sebagai berikut,

Dengan menyebut namaMu Ya Tuhan (Allah SWT),

Ini adalah perjanjian damai antara Muhammad putra laki-laki Abdullah dan Suhail bin Amr utusan dari Makkah:

1. Akan ada gencatan senjata antara dua pihak dan tidak ada pertempuran hingga 10 tahun mendatang.

2. Individu atau suku bebas bergabung dengan Muhammad dan mengadakan persetujuan, sama halnya dengan Quraisy.

3. Jika ada penduduk Makkah yang pergi ke Madinah maka akan dikembalikan ke Makkah, namun jika ada muslim dari Madinah yang kembali ke Makkah maka dia tidak akan dikembalikan.

4. Jika ada penduduk usia muda yang mengikuti Muhammad tanpa seizin ayah atau walinya, maka dia akan dikembalikan pada ayah atau walinya. Namun jika ada yang mengikuti Quraisy di Makkah maka dia tidak akan dikembalikan.

5. Tahun ini muslim akan kembali tanpa memasuki Makkah. Namun tahun depan Muhammad dan pengikutnya bisa memasuki Makkah menghabiskan tiga hari untuk melakukan umroh.

Sekilas, perjanjian Hudaibiyah memang merugikan dan menempatkan kaum muslim pada posisi kalah. Umar bin Khatab disebut sempat mempertanyakan sikap Nabi Muhammad SAW pada Abu Bakar.

"Rasulullah adalah utusan Allah SWT dan dia mengatakan akan memasuki Makkah. Namun dia tidak mengatakan tahun ini," kata Abu Bakar yang penjelasannya diterima Umar.

Sejarah membuktikan Rasulullah dan kaum muslim berhasil umroh pada tahun berikutnya dengan pengikut mencapai dua ribu jiwa. Jeda satu tahun memberi waktu Islam berkembang pesat dan menghindari pertumpahan darah.

Keuntungan lain adalah, kaum muslim di Makkah tidak lagi mengalami penyiksaan dan perlakuan tidak menyenangkan lainnya. Mereka bebas berbicara dan menyebarkan Islam serta menjalin kesepakatan dengan suku lain.

Sejarah juga membuktikan kekuatan Islam akhirnya mampu mengambil alih Makkah dari kekuasaan Quraisy. Kakbah kembali menjadi rumah Allah SWT dan kiblat seluruh muslim saat sholat.

(row/erd)

MEKAH, (MCH) Rasulullah saw. sempat diprotes sejumlah sahabat, karena beliau menandatangani Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian yang dilakukan 628 Masehi ini dinilai tidak adil dan berat sebelah. Kaum Quraish Mekah yang belum masuk Islam ketika itu diuntungkan dengan surat perjanjian ini. Simaklah isi perjanjian itu. "Dengan nama Tuhan. Ini perjanjian antara Muhammad (saw.) dan Suhail bin `Amru, perwakilan Quraisy. Tidak ada peperangan dalam jangka waktu sepuluh tahun. Siapa pun yang ingin mengikuti Muhammad, diperbolehkan secara bebas. Siapa pun yang ingin mengikuti Quraisy, diperbolehkan secara bebas." Isi perjanjian ini dinilai masih adil dan netral. Namun simaklah isi perjanjian berikutnya. "Pemuda, yang masih memiliki ayah, atau memiliki wali, jika mengikuti Muhammad tanpa izin mereka, akan dikembalikan ke ayah atau walinya. Bila ada orang Islam yang masuk ke kelompok Quraisy, ia tidak boleh kembali." Pasal inilah yang diprotes sejumlah umat Islam. Namun ada juga pasal yang menguntungkan kaum Muslimin, yaitu, "Tahun ini Muhammad akan kembali ke Madinah. Tapi tahun depan, mereka boleh masuk ke Mekah, untuk melakukan tawaf selama tiga hari. Selama tiga hari itu, penduduk Quraisy akan mundur ke bukit-bukit. Namun umat Islam tidak boleh bersenjata saat memasuki Mekah." Meskipun sejumlah sahabat memprotes, namun Rasulullah meminta mereka bersabar dan menunggu hasil perdamaian itu. Saat itu Rasulullah saw. bermaksud melaksanakan haji dan umrah di Mekah. Beliau singgah di Hudaibiyah dan mengutus Utsman bin Affan memberitahukan kepada penduduk Mekah. Penduduk Quraisy Mekah yang masih kafir tentu saja merasa kaget atas kedatangan Nabi yang agamanya semakin tersebar dan popular itu. Maka utusan Rasul, Utsman bin Affan pun ditahan. Para pengikut Nabi sempat berang dan akan menuntut balas atas setiap peristiwa yang menimpa Utsman. Mengetahui kemarahan kaum Muslimin, kaum Quraisy tidak berani memperlakukan Utsman secara semena-mena. Selain melepaskan Utsman, mereka bahkan mengutus Suhail bin `Amru menemui Rasulullah di Hudaibiyah. Hasil peretemuan ini, maka ditandatanganilah perjanjian damai antara umat Islam dengan kaum kafir Quraisy itu, atau yang popular disebut Perjanjian Hudaibiyah. Apa yang terjadi setelah ditandatangani perjanjian itu? Ternyata, orang Quraisy yang ingin datang ke Madinah semakin banyak. Saat masuk Madinah, mereka menyatakan masuk Islam, atau setidaknya menyatakan simpati kepada umat Islam. Tapi Rasulullah tetap meminta mereka kembali ke Mekah, sesuai dengan Perjanjian Hudaibiyah. Beberapa orang Islam yang berasal dari Quraisy yang ikut berhijrah bersama Rasulullah juga banyak yang ingin menengok saudaranya di Mekah. Namun sesuai perjanjian, mereka tidak boleh kembali kepada umat Islam jika sudah masuk Mekah. Rupanya, baik orang kafir yang sudah bersimpati kepada Islam maupun orang Islam yang masuk ke Mekah merupakan para dai yang menyebarkan Islam dari pintu ke pintu. Saat di Mekah, orang Islam justru terus berdakwah mengajak orang kafir menerima agama hanif ini. Berkat perjanjian Hudaibiyah ini, Mekah justru semakin kondusif menerima Islam. Justru orang Qurasiy yang melanggar perdamaian karena beberapa kali menyulut pertempuran. Maka ketika Rasulullah datang kembali ke Mekah untuk menaklukkan kota kelahirannya itu, masyarakat Mekah sesungguhnya sudah kondusif. Ketika Rasulullah mengumumkan, "Barang siapa yang masuk ke Masjidilharam, aman. Barang siapa yang masuk ke rumah Abu Sofyan, aman", maka penduduk Mekah berbondong-bondong datang ke tempat sesuai yang ditunjukkan Nabi. Itulah keuntungan Perjanjian Hudaibiyah yang semula dinilai tidak adil, justru sangat menguntungkan pasukan Islam. Tempat miqat Hudaibiyah terletak sekitar 30 km di luar Kota Mekah Al-Mukaramah. Jalan ke tempat ini sekarang tidak banyak penduduknya. Pengembangan Kota Mekah memang terus meluas, namun belum menjangkau wilayah ini. Pabrik pembuatan kiswah atau kelambu penutup Kabah berada di dekat Hudaibiyah ini. Sepanjang perjalanan di Hudaibiyah terdapat banyak peternakan onta. Bahkan, para peziarah bisa mampir ke peternakan ini untuk meminum air susu segarnya. Peninggalan dari tempat perjanjian ini kini didirikan masjid. Namun di belakang masjid ini ada puing-puing bangunan yang tua. Jemaah dari Malaysia dan Turki suka melakukan umrah sunat dari wilayah ini. Sebagaimana diketahui, orang yang ingin melakukan umrah harus bertolak dari miqat. Bagi penduduk Mekah, mereka bisa mengambil miqat dari Ji`ranah, Tan`im, ataupun Hudaibiyah. Jemaah haji Indonesia yang sudah tinggal di Mekah pada umumnya lebih suka mengambil miqat dari Ji`ranah atau Tan`im. Namun jemaah Malaysia sekarang lebih suka mengambil miqat dari Hudaibiyah. Jemaah Turki juga banyak yang mengambil miqat dari Hudaibiyah ini. Melihat letak geografis Hudaibiyah, Arafah, Muzdalifah, Mina dan tempat Rasulullah tinggal selama melaksanakan haji, termasuk tempat pemondokan beliau di wilayah Abthah, menunjukkan bahwa Rasulullah sangat mobile saat melaksnakan haji. Mobilitas Nabi sangat tinggi saat berhaji yang berpindah dari satu wilayah ke wilayah yang lain dalam beberapa hari. Melihat dari kasus Rasulullah, sesungguhnya secara syar’i ,tidaklah salah jika jemaah haji tinggal di penginapan yang jauh dari Masjidilharam, sebagaimana Rasulullah tinggal di Abthah, wilayah di luar Kota Mekah, saat berhaji. (Wachu)

© Copyright 2021 Kementerian Agama RI