Pergerakan lempeng secara mendatar memiliki perbedaan arah dengan gerak konvergen dan divergen.

Pergerakan lempeng secara mendatar memiliki perbedaan arah dengan gerak konvergen dan divergen.
Tektonik Lempeng

Apa Pengertian dari Divergen, Konvergen, dan Transform itu? - Sudahkah anda mendengar kata divergen, konvergen, dan transform? Bagi orang awam, kata-kata tersebut mungkin baru sekarang mendengarnya, tetapi bagi para geologist sudah sering sekali mendengar kata-kata tersebut. Sudah menjadi pelajaran dasar di bidang geologi. Kata-kata tersebut merupakan istilah-istilah pada teori tektonik lempeng. Lihat jg teori-teori yang lain yang sudah dijelaskan sebelumnya pada Sejarah Perkembangan Ilmu Geologi. Sebelum kita melaju lebih lanjut, alangkah lebih baiknya memahami komposisi isi perut bumi untuk memudahkan pengertian pada pembahasan kali ini.

Alfred Wegener (1912) adalah seorang yang membuat suatu hipotesis pergeseran benua (continental drift) dan merupakan awal mula dari teori tektonik lempeng. Hipotesis ini kemudian dikembangkan lagi dalam bukunya yang berjudul "The Origin of Continents and Oceans" di tahun 1915. Isinya berkata bahwa benua-benua yang sekarang ada, dulu merupakan suatu bentang alam yang bergerak saling menjauh satu hingga yang lain, sehingga memecahkan benua-benua tersebut yang dari inti bumi seperti 'bongkahan es' dari granit yang bermassa jenis rendah dan mengambang di atas lautan basal yang padat.

Teori ini mengatakan bahwa kerak bumi bergerak mengapung dan tidak bersifat permanen. Pada Penjelasan Komposisi Isi Perut Bumi menjelaskan bahwa kerak bumi beserta mantel atas bagian atas membentuk suatu kesatuan yang disebut lapisan litosfer. Litosfer tersebut mengapung diatas lapisan astenosfer. Teori tektonik lempeng atau dapat disebut dengan "Plate Tectonic" ini mempelajari hubungan antara deformasi dengan pergerakan lempeng.

Pergerakan antara satu lempeng dengan lempeng lainnya yang berdampingan membentuk suatu interaksi sehingga dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan jenis pergerakannya, yaitu:

1. Divergen: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling menjauh satu dengan yang lain dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya tarikan (tensional). Divergen ini menyebabkan naiknya magma dari pusat bumi yang akan membentuk lantai samudera atau kerak samudera. Contohnya adalah MOR (Mid Ocean Ridges) di dasar samudera Atlantik.

2. Konvergen: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling mendekati satu dengan yang lain dimana gaya yang bekerja pada gerak ini adalah gaya kompresional. Ada tiga jenis pergerakan konvergen yaitu:

  • Subduksi: Pergerakan konvergen diantara lempeng benua dengan lempeng samudera, dimana lempeng samudera akan menunjam ke bawah lempeng benua karena berat jenis lempeng benua lebih ringan dibandingkan dari lempeng samudera. Contohnya adalah palung yang memanjang dari sebelah barat Sumatra, selatan Jawa, hingga ke sealatan Nusa Tenggara Timur.

  • Obduksi: Pergerakan konvergen diantara kerak benua dengan kerak samudera, dimana kerak benua menunjam di bawah kerak samudera. Penunjaman ini terjadi karena perubahan dari batas lempeng divergen menjadi konvergen yang kemudian penunjaman tersebut membawa kerak benua berbenturan dengan kerak samudera.

  • Kolisi: Pergerakan konvergen diantara lempeng benua dengan lempeng benua. Kedua lempeng tersebut memiliki massa jenis yang sama sehingga membentuk pegunungan lipatan yang sangat tinggi. Contohnya: Pegunungan Himalaya

 3. Transform: Pergerakan lempeng dimana lempeng-lempeng bergerak saling berpapasan. Gerakan ini sejajar dan tidak tegak lurus dimana menghasilkan sesar mendatas jenis Strike Slip Fault. Contohnya adalah sesar San Andreas di Amerika Serikat.

Pergerakan lempeng secara mendatar memiliki perbedaan arah dengan gerak konvergen dan divergen.
Divergen, konvergen, dan transform

Sekiranya jika ada masukan, koreksi, saran dan kritik, saya sangat menghargainya. Disini saya masih belajar dan hanya sekedar sharing dari apa yang saya dapat di bangku perkuliahan. Lihat juga artikel saya yang lain mengenai Perputaran Rantai Siklus Batuan. Terima kasih sudah menyepatkan untuk datang dan membaca artikel artikel di blog saya. Sekian artikel saya mengenai Apa Pengertian dari Divergen, Konvergen, dan Transform?

Sumber: Buku Responsi 2009, 2010, dan bahan ajar selama kuliah

Bumi adalah suatu hal yang selalu menarik untuk dipelajari. Di atas bumi hingga di dasar bumi, terdiri dari berbagai bentuk dzat menyusunnya sedemikian rupa sehingga menjadikannya unik.

Seorang ahli meteorology dan geologi dari Jerman, Alfred Lothar Wegener mengemukakan dalam bukunya yang berjudul The Origin of Continents and Oceans (1915), bahwa benua yang padat ini sebetulnya terapung dan bergerak di atas massa yang relatif lembek.

Pergerakan lempeng secara mendatar memiliki perbedaan arah dengan gerak konvergen dan divergen.

Teori Lempeng Tektonik

Apa yang dikemukakan oleh Wegener ini kemudian menjadi dasar dari munculnya teori lempeng tektonik. Inti dari teori lempeng tektonik ini adalah bentukan kerak bumi yang pada dasarnya terdiri dari lempeng -lempeng tektonik yang seolah mengapung dan bergerak di atas lapisan inti bumi yang cair, sangat panas dan selalu bergolak.

Pergolakan magma yang terjadi di dalam bumi ini menyebabkan benua -benua mengalami pergeseran.  Di seluruh permukaan bumi, ada terdapat cukup banyak lempeng tektonik yang terus bergerak. Bahkan, hampir setiap wilayahnya terdapat lempeng tektonik tersendiri.

Contoh lempeng tektonik tersebut misanya : lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Karibia, Lempeng Kokos, Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Anatolia, Lempeng Arab, Lempeng Afrika, lempeng Antartika, Lempeng Pasifik - Antartika, Lempeng Indo - Australia dan lain sebagainya.

Wilayah Indonesia sendiri terletak di perbatasan tiga lempeng tektonik. Tiga lempeng tersebut yakni Lempeng Indo - Australia yang mendeesak ke arah utara, Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat, dan Lempeng Eurasia yang bergerak ke arah selatan.

Adanya pergolakan dari ketiga lempeng tektonik ini menyebabkan munculnya rangkaian gunung api yang ada di Indonesia, fenomena gunung meletus dan gempa yang lumayan sering melanda. Hal ini disebabkan oleh pergeseran lempeng di dsar laut yang bahkan mampu menyebabkan gempa besar yang memicu tsunami.

Gerakan lempeng tektonik ini ada tiga macam, yakni gerakan divergen, gerakan konvergen, dan gerakan sesar. Berikut penjelasan dari tiga jenis gerakan lempeng tektonik tersebut.

1) Gerakan divergen

Gerakan divergen adalah bentuk gerakan lempeng -lempeng tetonik yang saling menjauh. Karena gerakan yang menjauh inilah, timbul retakan -retakan yang menjadi jalan keluar magma. Magma ini kemudian mengalir sedikit demi sedikit sampai ke permukaan bumi. Dari magma inilah, dapat muncul pulau -pulau vulkanik baru.

Contoh pulau vulkanik yang muncul akibat magma yang keluar dari gerakan divergen ini misalnya pulau -pulau di tengah Samudra Atlantak di perbatasan lempeng Eurasia dan Amerika Utara.

Sementara adanya gerakan divergen yang terjadi di dasar lautan, juga dapat membentuk kenampakan hamparan dasar laut atau sea floor spreading. Seperti contohnya adalah pematang tengah Atlantik (Mid- Atlantic Ridge).

Untuk gerakan divergen yang terjadi di daratan, dapat membentuk lembah retak besar seperti great rift valley di Afrika Timur.

2) Gerakan konvergen

Gerakan konvergen adalah gerakan lempeng -lempeng tektonik yang saling mendekat sehinggga menimbulkan tumbukan antarlempeng. Apabila lempeng samudra menabrak lempeng benua, maka sisi lempeng samudera akan melengkung dan masuk ke bawah lempeng benua.

Hal ini bisa terjadi karena lempeng benua mempunyai berat jenis yang lebih ringan daripada lempeng samudra. Proses masuknya sisi lempeng samudra ke bawah lempeng benua ini juga dikenal dengan sebutan penunjaman (subduction).

Penunjaman ini dapat membentuk palung parit samudra dan pegunungan. Sebagai contoh, seperti palung Peru -Cile (Peru - Chile Trench), palung Jawa, dan Pegunungan Himalaya.

3) Gerakan sesar mendatar

Gerakan sesar mendatar (transform) merupakan gerakan lempeng -lempeng tektonik yang saling bergesekan dengan berlawanan arah. Contohnya seperti pada gesekan Lempeng Samudra Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang membentuk sesar atau patahan San Andreas (San Andreas Fault).


Patahan San Andreas ini membentuk kurang lebih sepanjang 1.200 km dari San Francisco di utara hingga ke Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona dari pergesekan lempeng -lempeng tektonik inilah yang disebut seabagai zona sesar mendatar (zone transform).