Perbedaan ciri fisik masa puber laki-laki dan perempuan adalah

KOMPAS.com – Masa pubertas merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Laki-laki dan perempuan akan mengalami sejumlah perubahan fisik dan perilaku saat melewati masa pubertas.

Perkembangan manusia ditandai dengan kemampuan dan struktur tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur.

Perkembangan tersebut mencakup perkembangan emosi, intelektual, dan perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan.

Pada masa pubertas, tubuh laki-laki dan perempuan mengalami perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan primer dan sekunder.

Dilansir dari buku Ada yang Berubah pada Diriku, berikut adalah ciri-ciri masa pubertas pada laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Layaknya Manusia, Anjing Juga Alami Masa Pubertas

1. Perubahan pada laki-laki

Masa pubertas laki-laki ditandai dengan dihasilkannya dan dikeluarkannya sel kelamin pria atau sperma pada organ reproduksi laki-laki.

Ini menjadi tanda bahwa sistem reproduksi laki-laki sudah berfungsi. Ciri-ciri fisik atau perubahan sekunder yang dialami adalah:

a. Tumbuh jakun

b. Tumbuh kumis dan janggut

c. Tumbuh rambut halus di ketiak dan kelamin

d. Organ kelamin membesar

e. Suara berubah menjadi berat

f. Dada tampak bidang

g. Bau tubuh

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Suara Pria Berubah Nge-Bass Saat Pubertas?

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua laki-laki mengalami ciri-ciri kelamin sekunder yang mencolok. Ada juga yang tidak mengalami pertumbuhan jakun dan kumis.

2. Perubahan pada perempuan

Ciri utama atau perubahan pada perempuan saat mengalami masa pubertas adalah menstruasi.

Perempuan yang sudah mengalami masa pubertas akan menghasilkan sel telur setiap bulan. Jika tidak dibuahi, proses menstruasi pun terjadi.

Berikut adalah ciri-ciri fisik masa pubertas pada perempuan:

a. Tumbuh rambut halus di ketiak dan organ kemaluan

b. Payudara mulai membesar

c. Pinggul mulai melebar

d. Suara menjadi lebih melengking

Baca juga: Paparan Bahan Kimia Make Up Bikin Anak Perempuan Pubertas Dini

Anak perempuan yang mengalami menstruasi dan anak laki-laki yang mengalami mimpi basah merupakan ciri bahwa organ reproduksi mereka telah berfungsi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sebutkan 3 perbedaan ciri fisik anak laki-laki dan anak perempuan pada masa pubertas

Ketidaksiapan tubuh untuk mengalami perubahan terlalu cepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan pada anak. Akibatnya pertumbuhan fisik dan mentalnya menjadi tidak optimal.

Pubertas dini juga akan menyebabkan anak sulit beradaptasi secara emosional dan sosial.

Masalah kepercayaan diri atau merasa kebingungan paling sering dialami oleh anak perempuan karena perubahan fisiknya.

Selain itu, perubahan perilaku dapat terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan akibat perubahan mood dan cenderung lebih cepat marah.

Anak laki-laki dapat cenderung menjadi agresif dan memiliki dorongan seks yang tidak sesuai dengan usianya.

2. Masa puber yang terlambat

Pada kasus tertentu, anak masih belum merasakan perubahan saat umurnya sudah menginjak usia pubertas. Kondisi ini biasa juga disebut sebagai late atau delayed puberty.

Puber yang terlambat bisa terjadi pada anak laki-laki maupun perempuan. Pada anak laki-laki, tanda nya bisa dilihat ketika ukuran penis belum meningkat di usia 14 tahun.

Sementara pada anak perempuan, tandanya terlihat ketika payudara belum berkembang di umur 13 tahun.

Umumnya, kondisi ini bukan hal yang serius karena bisa dirawat dengan melakukan terapi hormon. Namun, Anda sebagai orangtua perlu untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Anak akan dievaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui apa penyebab kondisi ini. Apabila dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu yang memengaruhi hormon, ada kemungkinan hal ini bisa berdampak pada masalah kesuburan.

Ada beberapa penyebab yang memungkinkan remaja mengalami hal ini, di antaranya adalah:

Faktor keturunan

Faktor keturunan merupakan penyebab yang sering terjadi ketika remaja mengalami masa puber yang tertunda.

Jangan panik karena kondisi ini tidak perlu perawatan. Cukup menunggu sampai tanda-tandanya datang. Namun jika Anda khawatir, kunjungi dokter anak untuk berkonsultasi.

Masalah kesehatan

Anak yang mempunyai kondisi penyakit kronis seperti diabetes, ginjal, atau bahkan asma ada kemungkinan mengalami keterlambatan puber.

Oleh karenanya, meski anak memiliki penyakit kronis, pastikan bahwa gizi pada anak remaja Anda tercukupi.

Masalah pada kromosom

Sebagian remaja yang mengalami keterlambatan masa puber juga bisa disebabkan karena adanya masalah kromosom. Misalnya seperti turner syndrome, yaitu ketika salah satu dari kromosom X perempuan tidak normal atau hilang.

Pada laki-laki misalnya mengalami sindrom Klinefelter dengan kromosom ekstra X. Anda perlu mengonsultasikan dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.

3. Remaja tidak bisa mengalami puber

Dalam medis, kondisi ini disebut sebagai sindrom Kallmann. Ini merupakan kelainan genetik langka pada manusia yang didefinisikan terjadinya penundaan atau tidak adanya tanda pubertas.

Kondisi yang bisa terjadi pada perempuan atau laki-laki ini disertai dengan indra penciuman yang terganggu. Kadar testosteron pada pria serta estrogen dan progesteron pada wanita mengalami penurunan jumlah dalam tubuh.

Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kegagalan pertumbuhan seks sekunder pada masing-masing jenis kelamin. Adapun perawatan utama kondisi ini adalah terapi penggantian hormon (hormone replacing therapy).

Jumlah penggantian hormon disesuaikan dengan kadar hormon seks normal pada rentang usia tersebut, tergantung pada usia seseorang saat terdiagnosis.

Konsultasikan ke dokter jika memiliki pertanyaan lanjutan

Umumnya, orangtua merasa khawatir jika anak tidak menunjukkan ciri-ciri pubertas saat sudah memasuki usia puber.

Namun, ingat saja bahwa setiap anak memiliki masanya sendiri untuk mengalami berbagai tanda pubertas yang telah disebutkan di atas.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter jika anak Anda mengalami masalah di fase pubertas.

Dokter akan membantu Anda menemukan cara yang tepat untuk menangani masalah anak Anda sesuai kondisi.

Masa pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan memiliki ciri yang berbeda. Untuk perempuan, bagian payudara akan mulai berkembang dan fase menstruasi dimulai. 

Pada lelaki, ciri-ciri pubertas akan ditandai dengan suara yang mulai bertambah berat dan rambut halus tumbuh pada bagian wajah. Untuk lebih lengkapnya, mari kenali lebih lanjut seputar masa pubertas pada remaja.

Apa itu masa pubertas?

Masa pubertas adalah tanda ketika anak sudah mulai beranjak remaja. Pubertas terjadi pada masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Di masa puber, anak akan mengalami berbagai perubahan fisik dan psikologis yang disebabkan oleh perubahan kadar hormon.

Selama masa pubertas, tubuh mengalami banyak perubahan internal dan eksternal. Pada masa ini, anak mencapai tinggi dan proporsi tubuh dewasanya, organ-organ reproduksinya berkembang, serta mampu bereproduksi.

Masa puber dimulai ketika area otak yang disebut hipotalamus mulai memberi sinyal ke tubuh untuk mengembangkan karakteristik orang dewasa. Sinyal-sinyal yang dikirimkan melalui hormon ini memicu organ reproduksi menghasilkan berbagai hormon lainnya.

Hormon-hormon tersebut menyebabkan pertumbuhan dan perubahan di berbagai bagian tubuh, antara lain organ reproduksi luar, jaringan payudara, kulit, otot, tulang, rambut, dan otak. Selain itu, perubahan hormon juga mempengaruhi emosi dan pikiran remaja.

Masa pubertas umumnya terjadi pada usia 8-14 tahun. Rata-rata usia pubertas pada anak perempuan adalah 11 tahun, sedangkan masa pubertas laki-laki terjadi pada usia 12 tahun. Walaupun demikian, periode ini bisa berbeda bagi setiap orang. 

Proses pubertas dapat berlangsung sampai 4 tahun. Maka dari itu, akan lebih baik jika orang tua mengetahui ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan agar dapat membimbingnya dengan benar di masa peralihan tersebut.

Ciri-ciri pubertas pada anak perempuan

Perbedaan ciri fisik masa puber laki-laki dan perempuan adalah
Perbedaan ciri fisik masa puber laki-laki dan perempuan adalah
Salah satu tanda pubertas pada anak perempuan adalah menstruasi

Setelah memahami pengertian pubertas, berikut adalah ciri-ciri pubertas anak perempuan yang dapat Anda kenali:

  • Payudara akan mulai tumbuh dan terkadang terasa lebih lembut. Pertumbuhan payudara bisa terjadi pada salah satu payudara terlebih dahulu, kemudian disusul bagian lainnya.
  • Pertumbuhan rambut kemaluan mulai terlihat dan kadang tumbuh rambut juga di sekitar tangan dan kaki.
  • Perubahan pada tubuh mulai terlihat dengan panggul yang mulai melebar.
  • Pinggang yang mulai terlihat lebih kecil.
  • Muncul lemak yang akan mulai menumpuk pada bagian perut dan pantat.
  • Mengalami menstruasi atau keluarnya darah melalui vagina pada siklus bulanan.
  • Alat kelamin perempuan akan mengeluarkan cairan yang mengindikasikan organ seksual sudah aktif.
  • Kulit menjadi lebih berminyak dan tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat sehingga dibutuhkan deodorant untuk menghilangkan bau badan.
  • Jerawat mulai muncul di beberapa bagian tubuh.

Selain perubahan fisik di atas, ciri-ciri masa pubertas pada anak perempuan juga bisa terlihat dari perubahan emosionalnya. Salah satu bentuknya adalah rasa ketidaknyamanan, terutama saat menstruasi.

Hal ini wajar terjadi karena kadar hormon yang fluktuatif selama siklus menstruasi. Jika perubahan emosi ini terasa mengganggu, dokter biasanya menyarankan mengonsumsi obat-obatan tertentu dan perubahan gaya hidup yang lebih sehat, seperti rutin berolahraga.

Ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki

Pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan perubahan suara

Berbeda dari anak perempuan, ini ciri-ciri pubertas pada anak laki-laki yang bisa diamati:

  • Testis (buah zakar) yang bertambah besar dan bagian skrotum (kantong kulit yang melapisi buah zakar) terlihat menipis dan berwarna kemerahan.
  • Rambut kemaluan muncul pada area sekitar penis dan rambut-rambut halus muncul pada ketiak dan kaki.
  • Mulai berkeringat dalam jumlah banyak.
  • Perubahan warna suara yang awalnya serak menjadi lebih berat.
  • Mengalami “mimpi basah”, yaitu ejakulasi pertama yang biasanya dialami ketika sedang tidur.
  • Jerawat pada wajah dan kulit mulai berminyak.
  • Mengalami pertambahan tinggi badan.
  • Tubuhnya mulai terlihat lebih berotot dan tumbuh lebih banyak rambut pada wajah, sekitar paha bagian dalam, dan di sekitar penis.
  • Perubahan pada penis semakin terlihat dan berbentuk layaknya penis laki-laki dewasa.

Ciri-ciri masa pubertas bagi anak laki-laki juga ditandai dengan perubahan emosional. Perubahan ini bisa menjadi hal yang menyenangkan karena terjadi perkembangan pada perasaan-perasaaan baru.

Namun, perkembangan emosi yang naik turun dapat memberikan dampak berupa perubahan suasana hati yang sulit dijelaskan, perasaan rendah diri, agresivitas, bahkan hingga depresi.

Baca Juga: Perilaku Anak Remaja yang Normal dan yang Tidak, Orang Tua Perlu Tahu

Pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan

Pubertas dini adalah perkembangan dini dari karakteristik seksual pada perempuan sebelum usia 8 tahun dan pada laki-laki sebelum usia 9 tahun.

Sebagian besar anak dengan pubertas dini tumbuh cepat di awal, namun ada kemungkinan selesai sebelum mencapai potensi maksimal dari genetik mereka.

Pubertas dini dan perkembangan organ seksual yang terlalu cepat bisa disebabkan oleh beberapa gangguan kesehatan, seperti:

  • Tumor
  • Ketidaknormalan pada sistem saraf pusat
  • Riwayat penyakit keluarga
  • Sindrom genetik langka

Perkembangan yang terjadi pada indung telur, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari, atau otak juga bisa memicu anak mengalami kondisi ini. Dalam banyak kasus, penyebab dari pubertas dini tidak ditemukan secara jelas. 

Kondisi ini tentunya akan menyulitkan anak-anak yang mengalaminya. Pada perempuan, perkembangan payudara atau terjadinya menstruasi yang terlalu cepat ketimbang teman-teman bermainnya mungkin bisa menimbulkan ejekan atau rasa tidak percaya diri.

Itulah tadi ciri-ciri pubertas laki-laki dan perempuan yang baik untuk diketahui oleh orangtua. Jika anak memiliki pertanyaan terkait perubahan pada tubuhnya saat masa pubertas, Anda jadi tahu informasi penting mengenai ciri-ciri anak pada masa pubertas tersebut.

Tips untuk menemani anak saat masa puber

Anak-anak dapat mengalami masa naik dan turun saat sedang menjalani masa puber. Ditambah lagi, ada banyak perubahan fisik yang terjadi pada tubuh mereka. Maka dari itu, orangtua disarankan untuk menemani dan membantu anak melewati fase ini.

Berikut adalah tips untuk menemani anak-anak saat sedang melewati masa pubertas pada remaja.

Terdapat banyak ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan yang dapat membuat mereka kaget. Perubahan fisik yang terjadi dapat membuat mereka merasa kebingungan, misalnya anak perempuan yang mulai menstruasi atau anak laki-laki yang mengalami kemunculan rambut kemaluan.

Orangtua perlu memberikan instruksi dan bantuan pada mereka. Contohnya saat anak perempuan ingin menggunakan pembalut untuk pertama kalinya, atau sang ayah yang perlu memberi tahu anak laki-lakinya untuk merawat kebersihan alat kelamin.

Masa pubertas perempuan dan laki-laki dapat membuat suasana hati mereka cepat berubah. Sebagai orangtua, Anda perlu bersabar dalam menghadapinya.

Gunakan insting Anda sebagai orangtua untuk menghadapi anak yang sedang melewati masa puber tersebut. Jangan biarkan ia melewatinya sendirian.

Tubuh anak terus berkembang, dan perubahan fisik pun terjadi, mulai dari munculnya jerawat, perkembangan payudara, dan masih banyak lagi.

Berikan dukungan dan bantulah anak untuk menjawab segala pertanyaan yang mungkin ada di benak mereka.

Terus ajak anak berkomunikasi tentang perubahan fisik yang terjadi pada mereka. Beri tahu mereka bahwa Anda selalu siap dan ada dikala mereka ingin mengetahui sesuatu tentang masa pubertasnya.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan remaja, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.