Penyakit yang timbul apabila kantong empedu mengalami penyumbatan adalah

Penyakit yang timbul apabila kantong empedu mengalami penyumbatan adalah

Penyakit yang timbul apabila kantong empedu mengalami penyumbatan adalah
Lihat Foto

Shutterstock/Crystal Eye Studio

Ilustrasi penyumbatan saluran empedu, gejala penyumbatan saluran empedu, penyebab penyumbatan saluran empedu.

KOMPAS.com - Penyumbatan saluran empedu dapat menghambat saluran pembawa empedu dari organ liver ke kantong empedu dan usus kecil.

Perlu diketahui, empedu adalah cairan mengandung kolesterol, garam empedu untuk memecah lemak, dan produk limbah seperti bilirubin.

Cairan ini dikeluarkan hati untuk disimpan di kantong empedu. Ketika ada asupan untuk dicerna, cairan ini dilepaskan ke usus kecil.

Baca juga: 10 Gejala Penyumbatan Saluran Empedu yang Perlu Diwaspadai

Apabila saluran empedu tersumbat, empedu bisa menumpuk di hati dan menimbulkan beragam gejala penyakit.

Penyebab masalah kesehatan ini bisa karena penyakit atau kondisi tertentu. Simak penjelasan berikut.

Ada beberapa penyebab penyumbatan saluran empedu yang sering terjadi, yakni:

Dilansir dari WebMD, empedu dapat mengeras di kantong empedu ketika kadar kadar kolesterol dalam darah tinggi. Batu empedu ini apabila ukurannya cukup besar bisa tersangkut dan menyumbat saluran empedu.

Tumor atau kanker yang menyerang saluran empedu, kantong empedu, atau pankreas bisa menyebabkan penyumbatan saluran empedu.

Cedera saluran empedu karena luka, luka bakar, atau bekas luka selama operasi kandung empedu bisa menyebabkan penyumbatan saluran empedu.

Baca juga: Apakah Batu Empedu Bisa Keluar Lewat BAB?

Terbentuknya kista di bagian saluran empedu bisa menyebabkan pembengkakan sampai menyumbat saluran empedu.

Pruritogen adalah zat alami dalam tubuh yang memicu rasa gatal. Saraf di dalam otak akan merespon kerja zat pruritogen dengan menghasilkan rasa gatal.

Bilirubin normalnya dibuang lewat feses dan sisa lainnya lagi lewat urine. Apabila kadar bilirubin terlalu banyak sampai menyebabkan terbentuknya batu di empedu, pigmen kuning dari bilirubin akan terbawa oleh darah dan disimpan di bawah kulit.

Hasilnya badan jadi gatal sebagai reaksi dari gejala adanya batu pada empedu.

Segera ke dokter jika mengalami gejala batu empedu

Kemunculan dan keparahan gejala batu empedu bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Beberapa orang bisa merasakan gejala di atas selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Ada juga orang yang hanya merasakan gejala batu empedu muncul sekali atau dua kali dalam setahun. Maka dari itu, penting untuk segera periksa ke dokter apabila Anda mulai merasakan gejala tertentu yang mengarah kepada batu empedu.

Terutama ketika Anda telah merasakan sakit perut kanan atas yang tak tertahankan, mual dan muntah hebat, atau mengalami gejala-gejala lain yang mengarah pada komplikasi.

Pemeriksaan dan perawatan dini salah satunya operasi kolesistektomi diperlukan untuk mencegah risiko komplikasi seperti radang pankreas (pankreatitis) atau batu empedu kambuh lagi di kemudian hari.

Selain itu, ada juga risiko kanker kantong empedu meski tergolong sangat jarang terjadi. Namun, risiko Anda terhadap kanker akan meningkat apabila terdapat kerusakan pada kantong dan saluran empedu.

Terdapat dua jenis batu empedu, di antaranya:

  • batu kolesterol, jenis batu empedu yang paling umum, sering juga disebut dengan batu kolesterol karena warnanya yang terlihat kekuningan, terdiri dari kumpulan kolesterol dan beberapa senyawa lain yang tidak dapat dicerna, serta
  • batu pigmen, berwarna coklat tua dan hitam karena mengandung bilirubin yang berlebihan.

Ukuran batuan di kantong empedu berbeda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin memiliki batu empedu yang hanya seukuran sebutir pasir, sementara beberapa lainnya bisa sebesar bola golf.

Jumlah batu yang terbentuk pun dapat bermacam-macam, ada yang hanya memiliki satu batu, ada pula yang memiliki batu dengan jumlah yang lebih banyak.

Adanya batuan yang terbentuk dalam kantong empedu dapat menimbulkan rasa nyeri dan akan menyebabkan komplikasi batu empedu jika tidak segera ditangani.

Seberapa umumkah penyakit ini?

Penyakit batu empedu adalah salah satu penyakit yang sering terjadi. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang tua, wanita, dan orang dengan berat badan berlebih (obesitas).

Wanita lebih rentan terkena penyakit ini karena pengaruh hormon estrogen. Jumlah hormon estrogen yang lebih banyak pada wanita dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam empedu, sehingga menurunkan kontraksi kandung empedu untuk mengosongkan empedu.

Dalam banyak kasus, penyakit ini lebih sering ditemukan terjadi pada penduduk asli Amerika dan orang Meksiko di Amerika Latin. Meski begitu, ada beberapa faktor risiko yang mungkin dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit ini meski bukan berasal dari wilayah tersebut.

Anda dapat menghindari penyakit ini dengan mengurangi faktor risiko yang ada. Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

Tanda dan gejala

Sebagian besar kasus pembentukan batuan empedu tidak menunjukkan gejala yang khas. Gejala baru akan tampak jika ukuran batu empedu cukup besar sehingga menyumbat saluran kantong empedu ataupun sistem pencernaan lainnya.

Gejala sakit batu empedu sangat beragam. Namun, umumnya orang yang terserang penyakit ini akan mengalami gejala seperti:

  • nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut kanan atas,
  • sakit perut seperti maag di bagian tengah bawah tulang dada,
  • nyeri punggung di antara tulang bahu,
  • nyeri di bahu kanan,
  • demam,
  • BAB dempul, berwarna putih atau pucat, serta
  • mual dan muntah.

Gejala nyeri akibat penyakit satu ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga berjam-jam. Biasanya gejala muncul setelah Anda mengonsumsi makanan dengan kadar lemak yang tinggi.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, jangan ragu untuk melakukan konsultasi dengan dokter Anda.

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mencari tahu penyebab dan memantapkan diagnosis. Dengan begitu, dokter akan mengetahui pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami:

  • nyeri perut hebat dan terus-menerus sehingga Anda tidak dapat duduk, atau bahkan melakukan aktivitas sehari-hari,
  • badan atau mata berwarna kuning,
  • demam tinggi atau menggigil, serta
  • nafsu makan yang menurun.

Ketika tanda di atas sudah terjadi, segera konsultasikanlah dengan dokter Anda. Perlu diingat juga, tubuh masing-masing orang berbeda, sehingga reaksi terhadap suatu penyakit pun berbeda.

Selalu waspada dengan segala perubahan yang Anda rasakan dan jangan ragu pergi ke dokter.

Penyebab dan faktor risiko

Apa penyebab batu empedu?

Batu empedu merupakan kondisi yang belum diketahui penyebabnya. Namun, dokter menyatakan ada beberapa faktor yang berpengaruh, berikut di antaranya.

Kantong empedu Anda berisi kolesterol yang berlebihan

Biasanya, kantong empedu berisi kandungan yang cukup untuk memecah kolesterol yang dikeluarkan dari hati.

Namun jika hati mengeluarkan kolesterol lebih banyak dari yang dapat dipecah kantong empedu, kolesterol tersebut akan mengkristal dan menjadi batu di kantong empedu.

Penyakit batu empedu atau kolelitiasis merupakan gangguan kesehatan dimana terdapat batu dalam kandung atau saluran empedu. Pada beberapa kasus, batu bisa saja terdapat di kedua organ tersebut. Batu ini merupakan hasil dari cairan empedu yang memadat menjadi partikel keras menyerupai potongan batu –seperti batu kerikil.

Empedu itu sendiri merupakan satu-satunya jalur yang bekerja untuk mengeluarkan kelebihan kolesterol dari tubuh –baik sebagai kolesterol bebas maupun sebagai garam empedu. Sedangkan kandung empedu merupakan kantung yang berfungsi untuk menyimpan empedu sebelum dilepaskan ke dalam usus. Letak kandung empedu ada di bawah organ hati.

Jika batu empedu masuk ke dalam saluran empedu, maka dapat terjadi penyumbatan dan infeksi pada saluran empedu (kolangitis). Penyumbatan yang terjadi pada saluran empedu ini akan membuat bakteri tumbuh dan berkembang. Akibatnya timbullah infeksi di dalam saluran. Bakteri tersebut juga bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di bagian tubuh lainnya.

Batu empedu dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu batu empedu kolesterol, batu empedu pigmen, dan batu empedu campuran. Seperti namanya, batu empedu kolesterol terbentuk dari kolesterol. Batu empedu ini biasanya berwarna kuning atau hijau.

Selanjutnya batu empedu pigmen/bilirubin, terbentuk dari kalsium bilirubinat yang terlalu banyak dalam empedu. Batu empedu yang satu ini biasanya berwarna gelap, seperti hitam atau cokelat. Terakhir adalah batu empedu campuran yang merupakan campuran antara kolesterol dan bilirubin.

Penyakit yang timbul apabila kantong empedu mengalami penyumbatan adalah

Dalam mendiagnosis batu empedu, dokter akan mengumpulkan informasi dan pemeriksaan fisik yang akurat terhadap pasien. Lebih dari setengah penderita batu empedu biasanya tidak merasakan adanya gejala. Keluhan yang mungkin timbul adalah kembung yang kadang disertai rasa tidak enak pada tubuh ketika makan makanan berlemak.

Selain pengumpulan informasi, dokter juga akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan antara lain adalah USG atau Pemeriksaan Ultrasonografi. Ini merupakan pemeriksaan standard yang untuk memperkuat diagnosis batu empedu. Pemeriksaan USG memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi, yaitu mencapai 95%.

Selain USG, pemeriksaan lain yang juga bisa dilakukan adalah CT Scan. Pemeriksaan dengan CT Scan dilakukan bila batu berada di dalam saluran empedu. Selain itu ada juga pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Pemeriksaan ini diperlukan apabila ada komplikasi sakit kuning.

Batu empedu pada umumnya tidak menimbulkan keluhan pada penderita –selama batu tidak masuk ke dalam saluran empedu. Namun jika batu masuk ke dalam ujung saluran empedu, Anda bisa saja merasakan adanya keluhan tertentu.

Apabila berukuran kecil, ada kemungkinan batu dengan mudah melewati saluran empedu dan masuk ke usus duabelas jari. Batu empedu tersebut mungkin saja tidak menimbulkan gejala hingga berpuluh tahun lamanya.

Gejala yang cukup mencolok pada gangguan batu empedu adalah rasa nyeri yang cenderung hebat dan menetap di saluran empedu. Nyeri tersebut timbul jika saluran empedu tersumbat oleh batu. Hal tersebut juga bisa memicu timbulnya rasa sakit perut hebat yang menjalar ke punggung atau bahu. Mual dan muntah sering kali berkaitan dengan serangan nyeri ini.

Gejala lain yang juga bisa muncul adalah demam, nyeri seluruh permukaan perut, perut terasa melilit, dan perut terasa kembung. Rasa nyeri yang hebat bisa saja berlangsung lebih dari 15 menit dan baru menghilang beberapa jam kemudian.

Timbulnya rasa nyeri seringkali berlangsung perlahan-lahan. Namun 30% kasus, rasa nyeri timbul secara tiba-tiba. Nyeri akibat batu saluran empedu biasanya menetap dan bertambah buruk sewaktu menarik nafas dalam.

Pengobatan batu empedu harus disesuaikan dengan perkembangan batu dan dampaknya pada Anda. Sebab, pada dasarnya batu empedu member dampak dan pengaruh yang berbeda antara tiap orang.

Ada beberapa langkah pengobatan batu empedu:

Tahap Awal
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, batu empedu tidak selalu menimbulkan gejala. Jika batu empedu tidak menimbulkan gejala apapun, dokter biasanya tidak akan melakukan tindakan medis khusus. Namun, dokter akan memastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada kemungkinan komplikasi yang akan terjadi. Tapi jika ditemukan adanya kemungkinan komplikasi atau penyakit lain yang berisiko meningkatkan komplikasi, maka diperlukan pengobatan lebih lanjut.

Tahap Lanjut
Pada tahap ini, perlu dilihat tingkat keparahan yang terjadi. Jika gejala nyeri yang Anda rasakan masih tergolong ringan dan jarang muncul, maka konsumsi obat sudah cukup. Biasanya obat yang diperlukan adalah kenis obat-obatan pereda sakit. Selain itu, sebaiknya Anda juga mengubah pola makan agar lebih sehat.

Namun jika rasa nyeri yang muncul –khususnya di area perut– terasa sangat hebat, maka diperlukan ada tindakan medis lebih lanjut. Apalagi jika nyeri muncul cukup sering. Kemungkinan diperlukan adanya tindakan operatif.

Tindakan Operatif
Tindakan medis ini diperlukan hanya apabila gejala yang Anda rasakan sangat berat dan parah. Kemungkinan terburuk adalah kantong empedu Anda harus diangkat. Ada beberapa tindakan operatif yang bisa dilakukan untuk menangani masalah batu empedu.

  1. Kolesistektomi laparoskopikIni merupakan tindakan operatif yang paling sering direkomendasikan karena menghasilkan sayatan yang sangat minimal. Tindakan ini juga dikenal dengan istilah operasi lubang kunci karena ukuran sayatan yang sangat kecil –mirip lubang kunci. Masa pemulihan yang Anda perlukan berlangsung selama 1-2 minggu.
  2. Kolesistektomi terbukaTindakan ini diperlukan jika ukuran batu empedu cukup besar hingga tidak dapat dikeluarkan lewat operasi lubang kunci. Atau bisa juga dilakukan jika kondisi Anda tidak memungkinkan untuk menjalani Kolesistektomi laparoskopik. Penyebabnya bisa bermacam-macam –seperti letak kandung empedu yang suli dijangkai atau pada kasus penderita obesitas. Masa pemulihan cukup lama, yaitu 1-1,5 bulan.
  3. ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography)Untuk menangani masalah penyumbatan pada saluran empedu akibat adanya batu empedu juga dapat dilakukan lewat prosedur ERCP. Prosedur ini dilakukan tanpa mengangkat kandung empedu.
  4. ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
    Ini merupakan prosedur pemecahan batu dengan menggunakan gelombang suara. Beberapa tahun yang lalu, penggunaan prosedur ESWL sangat popular. Meski demikian, prosedur ini hanya terbatas pada pasien yang telah benar-benar dipertimbangkan untuk menjalani terapi ini

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa ada tiga jenis batu empedu. Masing-masing terbentuk dan memiliki kandungan yang berbeda-beda. Batu empedu kolesterol mengandung sedikitnya 70% kolesterol dan sisanya adalah kalsium karbonat, kalsium palmitit, serta kalsium bilirubinat. Bentuknya lebih bervariasi dibandingkan bentuk batu pigmen.

Batu empedu ini hampir selalu terbentuk di dalam kandung empedu. Permukaannya licin, bulat, berduri, dan terkadanga ada yang mirip seperti buah murbei. Batu empedu kolesterol terjadi karena konsentrasi kolesterol di dalam cairan empedu tinggi. Hal tersebut tejadi sebagai akibat dari kolesterol dalam darah sangat tinggi.

Kolesterol yang tinggi dalam kantong empedu dapat memicu pengendapan yang lama kelamaan berubah menjadi batu. Penyebab lain adalah pengosongan cairan empedu di dalam kantong empedu yang kurang sempurna. Sisa cairan empedu di dalam kantong setelah proses pemompaan empedu juga dapat menyebabkan pengendapan.

Berbeda dengan batu empedu pigmen. Penampilan batu kalsium bilirubinat yang disebut juga batu lumpur atau batu pigmen, tidak banyak bervariasi. Seringkali ditemukan berbentuk tidak teratur, berukuran kecil, dengan variasi warna antara coklat, kemerahan, sampai hitam, dan terkadang berjumlah banyak.

Bentuknya seperti lumpur atau tanah yang rapuh. Batu pigmen terjadi karena bilirubin sukar larut dalam air. Selain itu juga karena adanya pengendapan garam bilirubin kalsium atau akibat penyakit infeksi.

Selanjutnya batu empedu campuran. Ini adalah jenis batu empedu yang paling banyak dijumpai –bahkan mencapai 80%. Batu empedu yang satu ini terbentuk dari kolesterol, pigmen empedu, dan berbagai garam kalsium. Biasanya berganda dan sedikit mengandung kalsium "

Penyakit yang timbul apabila kantong empedu mengalami penyumbatan adalah

Klikdokter