Penjelasan bait 1 puisi surat dari ibu

SURAT DARI IBU

Pergi ke dunia anak-anaku sayang
pergi ke hidup bebas!
Sesama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau.

Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Sesama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.

Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku!

Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”

karya : Asrul Sani

BAIT I : Menggambarkan keinginan, motivasi yang sangat kuat oleh seorang ibu kepada anaknya. Ia ingin anaknya pergi ke dunia luas dan bebas agar anaknya dapat melihat, merasakan pengalaman hidup di dunia luar untuk menggapai cita-cita hidupnya. Penyair menggambarkan keadaan di pagi hari /selama angin masih angin buritan /, angin masih berada di belakang kapal /matahari pagi menyinari daun-daunan dalam rimba dan padang hijau/, maksudnya sang ibu ingin agar anaknya menggunakan kesempatan denagn baik selagi masih muda/belia selagi ibunya masih ada yang terus mendukungnya. BAIT II : Menggambarkan tentang keinginan ibu kepada anakanya sekali lagi untuk pergi ke dunia luas, pergi ke laut lepas dan alam bebas. //pergi ke dunia luas//, //pergi ke laut lepas anakku sayang/pergi kealam bebas//. Tiga hal tersebut merupakan alam ciptaan Tuhan yang begitu megah dan luas, yang tersedia banyak peluang untuk sukses.

Penyair menggambarkan keadaan sore hari //selama hari belum petang dan warna senjah belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau//, maksudnya adalah pengambaran situasi yang berbeda dari bait I. Selama senja belum kerah-merahan, menunjukan waktu sore hari yakni usia yang belum tua/berusia muda belia dan ibunya masih mampu mendukungnya selagi ibu belum tua, ibu mengharapkan anaknya mempergunakan waktu sebai-baiknya dengan catatan dapat sukses sehingga mampu mengangkat harkat dan martabat sosial keluarga ini terbukti pada //menutup pintu waktu lampau//. Ini menjadi harapan ibu, bahwa anak harus lebih baik dari ibunya pada masa-masa lampau, anak diminta untuk menghentikan pengalaman pahit hidup mereka yang penuh dengan kesulitan dan keterbatasan hidup.

Sipakguru.com pada postingan kali ini kami akan membahas tentang makna dan isi puisi dengan judul Surat dari Ibu. Puisi Surat dari ibu ini merupakan ciptaan dari Asrul Sani. Puisi Surat dari Ibu berisikan sebanyak 3 Bait. Pelajaran Bahasa Indonesia pada tema Puisi, Puisi dengan judul Surat dari Ibu terdapat pada siswa tingkat SMP. Pada buku pelajaran Bahasa Indonesia SMP, terdapat soal yang berisikan tentang Puisi Surat dari Ibu, berikut analisa singkat dari Puisi yang berjudul Surat dari Ibu.

Penjelasan bait 1 puisi surat dari ibu
Makna dan Isi Puisi Surat dari Ibu

Bait I Puisi Surat dari Ibu.

Pergi ke laut lepas, anakku sayangmencari pengalaman dan menambah wawasanlaut lepas = kata simbol (=dunia / masyarakat / ilmu pengetahuan / kehidupan)Baris 2 pergi ke alam bebas!Alam bebas = kt. Simbol (=membebaskan pikiran; menambah wawasan agar pergaulan dan pengetahuannya luas)Baris 3 Puisi Surat dari Ibu.Selama hari belum petangSelama sang anak belum menadi tuaPetang = kiasan; simbol (=tua)Baris 4dan warna senja belum kemerah-merahanDan pemikirannya belum penuh dengan beban pemikiran tentang hidupSenja belum kemerah-merahan = suasana suram / pekat; menggambarkan pikiran orang tua yang penuh dengan permasalahan hidupBaris 5menutup pintu waktu lampauKita tak mungkin kembali ke masa laluKet :· baris 4-5 mengandung majaspersonifikasi; karena hari diandaikan berlaku seperti manusia (menutup pintu)· baris 3-5 mengandung citraan / imaji visual

Bait II Puisi Surat dari Ibu.

Baris 1Jika bayang telah pudarJika pengalaman yang didapat telah banyak ; digambarkan dengan kata-kata konkret pada baris 1-2 yang menggambarkan hari sudah senja. (Jika bayang telah pudar berarti hari sudah mulai senja / dan elang laut pulang ke sarang juga pada waktu senja). Artinya, pengalaman dan pengetahuan yang didapat sang anak sudah banyak / sudah mencukupi.Baris 2dan elang laut pulang ke sarangBaris 3angin bertiup ke benuaAngin bertiup ke benua / daratan saatnya para nelayan kembali pulang ke darat; artinya saatnya sang anak kembali pulang.Baris 4Tiang-tiang akan kering sendiriTiang-tiang akan kering sendiri artinya kedewasaan dan jiwa sang anak sudah kokoh oleh pengalaman dan pengetahuan yang diperolehBaris 5dan nakhoda sudah tahu pedomanNakhoda simbol seorang pemimpin yang memimpin kapalnya.Kapal simbol kehidupan / perjalanan hidup seseorangJadi, nakhoda sudah tahu pedoman = pemimpin yang sudah tahu tujuan hidupnya. Sang anak diharapkan sudah tahu tujuan hidupnyaBaris 6boleh engkau datang padaku!Maka sang anak boleh menceritakan seluruh pengalaman dan kesuksesannya kepada sang ibu.

Bait III Puisi Surat dari Ibu.

Baris 1Kembali pulang, anakku sayangSang ibu meminta anaknya pulangBaris 2kembali ke balik malam!Kembali untuk menenangkan diri dan beristirahat / berkumpul dengan keluargaMalam menggambarkan keadaan; saatnya seluruh anggota keluarga berkumpul dan beristirahat bersamaBaris 3Jika kapalmu telah rapat ke tepiJika perjalanan hidup; tujuan hidup sang anak telah tercapaiDigambarkan dengan kapal telah merapat ke tepi (biasanya kapal akan sandar / merapat ke tepi / pelabuhan jika telah sampai tujuan)Baris 4Kita akan berceritaKita (=sang ibu dan sang anak) saling menceritakan pengalamannya; melepas kerinduanBaris 5“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”Menceritakan hal-hal yang baik (tentang kesuksesan sang anak dan bukan tentang keluhan atau kegagalan yang menyebabkan sang ibu bersedih) digambarkan dengan menceritakan tentang cinta; dan menceritakan rencana hidup sang anak di masa depan.

Makna Puisi Surat dari Ibu

Dari beberapa analisis per bait diatas, tampak dengan jelas keinginan atau amanat Puisi Surat dari ibu adalah Doa seorang ibu, serta harapan seorang ibu agar sang buah hati (anaknya) selalu kuat untuk menghadapi segala cobaan yang akan dihadapi di dunia ini.

Penjelasan bait 1 puisi surat dari ibu

Ilustrasi pembahasan isi puisi berjudul Surat dari Ibu karya Asrul Sani, materi Bahasa Indonesia kelas 8 SMP. /Pixabay.com/Free-Photos

RINGTIMES BANYUWANGI – Berikut ini adalah penjelasan secara rinci isi puisi Surat dari Ibu sebagai bahan referensi belajar siswa kelas 8 SMP.

Siswa kelas 8 SMP harus mempelajari materi tentang menyimpulkan isi puisi salah satunya puisi berjudul Surat dari Ibu.

Diharapkan artikel ini dapat membantu adik-adik dalam memahami materi menyimpulkan isi puisi pada setiap baitnya.

Baca Juga: Pembahasan Soal Persamaan Fungsi Matematika Kelas 8 SMP MTs

Simak artikel ini hinga akhri dan inilah pembahasan lengkap isi puisi berjudul Surat dari Ibu karya Asrul Sani, 1948 sebagai bahan referensi belajar Bahasa Indonesia kelas 8 SMP.

Bait I: menceritakan seorang ibu yang meminta anaknya untuk melihat dunia luas agar mendapatkan jati dirinya. Dunia yang luas akan mengantarkan dirinya untuk hidup mandiri.

Dalam hal ini sang Ibu menggambarkan bahwa keadaan dunia yang beragaman dan bebas sebagaimana yang dituliskan ‘dalam rimba dan padang hijau’.

Bait II: menggambarkan keinginan sang Ibu agar anaknya hidup yang bebas sebagaimana diibaratkan di lautan lepas.

Hal ini karena di usia muda butuh banyak pengalaman untuk bekal nantinya dikemudian hari disaat usia tua.

Sumber: Buku Sekolah Elektronik

Penjelasan bait 1 puisi surat dari ibu

Kunci Jawaban dari Kegiatan 4.3 dalam buku Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP/ MTs bab 4 halaman 104 Kurikulum 2013 terbitan Kemendikbud. Dalam tugas ini, peserta didik masih harus mengerjakan soal yang berkaitan dengan puisi. Agar lebih jelas, kalian bisa membaca puisi di bawah ini kemudian silakan perhatikan soal dan jawaban dari kegiatan 4.3. Surat dari Ibu Pergi ke dunia anak-anaku sayang pergi ke hidup bebas! Sesama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinar daun-daunan dalam rimba dan padang hijau. Pergi ke laut lepas, anakku sayang pergi ke alam bebas! Sesama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan menutup pintu waktu lampau. Jika bayang telah pudar dan elang laut pulang ke sarang angin bertiup ke benua Tiang-tiang akan kering sendiri dan nakhoda sudah tahu pedoman Boleh engkau datang padaku! Kembali pulang, anakku sayang kembali ke balik malam! Jika kapalmu telah rapat ke tepi Kita akan bercerita "Tentang cinta dan hidupmu pagi hari" (Asrul Sani, 1948)

Soal

A. Jelaskanlah secara rinci isi puisi "Surat dari Ibu" bersama kelompokmu !

Jawab:

Penjelasan Bait I : Menceritakan tentang harapan dari orang tua kepada anak-anaknya untuk meraih cita-cita setinggi langit

Isi Kata-kata Penunjuk dalam puisi: pergi ke dunia luas, anakku sayang



Penjelasan bait II: Masih menggambarkan harapan dari orang tua kepada anaknya, selama masih muda agar terus meraih cita-cita setinggi langit
Isi kata-kata penunjuk dalam puisi:  Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Sesama hari belum petang
dan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampau.

Penjelasan Bait III: Menceritakan harapan dan impian orangtua, jika kelak sudah berhasil meraih cita-cita, segeralah pulang ke rumah tempat lahir.

Isi kata-kata penunjuk dalam puisi: Tiang-tiang akan kering sendiri


dan nakhoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku!

Penjelasan Bait IV: Masih menggambarkan harapan dan impian orangtua. Harapan itu disertai keinginan yang kuat untuk bercengkerama, berdialog dengan hangat bersama anak tercinta.

Isi kata-kata penunjuk dalam puisi: Kembali pulang, anakku sayang



kembali ke balik malam!

Jika kapalmu telah rapat ke tepi

Kita akan bercerita

"Tentang cinta dan hidupmu pagi hari"