Penggabungan beberapa gerak tari dalam mengembangkan kreativitas pembuatan tari disebut

No Text Content!

Proses Garap Gerak Tari Proses Eksplorasi Proses Stilisasi & Seleksi Gerak Proses Penggabungan Gerak Pengertian sederhana dari proses eksplorasi adalah proses penjajakan dan pencarian motif-motif gerak melalui berbagai cara yang dilakukan pada saat melakukan proses garap gerak tari. Dalam melakukan proses penjajakan gerak dan pencarian motif-motif gerak diperlukan beberapa cara atau stimulus sehingga mendapatkan ide atau gagasan dalam membuat motif- motif gerak untuk kebutuhan garapan tari. Pada langkah eksplorasi biasanya terbentuk karena adanya rangsang awal yang ditangkap oleh pancaindra. Melalui rangsang inilah, praktik ide dan gagasan mengembangkan gerak dapat dilakukan dan akan mewujudkan proses kreatif gerak yang cenderung orisinal dari karya tari yang dibuat secara sederhana. Adapun rangsang dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat membangkitkan pikiran, semangat, dan mendorong terjadinya suatu kegiatan. Dalam proses eksplorasi ada beberapa stimulus yang dapat digunakan oleh penata tari dalam melakukan proses garap. Beberapa stimulus tersebut di antaranya berupa rangsang auditif, visual, gagasan, dan rangsang kinestetik. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut. 1. Rangsang Dengar (Auditif) Rangsang auditif adalah salah satu tahapan mengembangkan gagasan gerak yang diilhami oleh suara atau bunyi suatu benda atau perbuatan, seperti suara instrumen musik (gendang, seruling, gamelan, dan yang lainnya), suara manusia (nyanyian, puisi, tangisan, dan yang lainnya), suara alam atau lingkungan (gemuruh ombak, angin, kicauan burung, dan yang lainnya) sering kali menarik dan menjadi rangsang dinamis tari. 140 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 2. Rangsang Visual Rangsang visual muncul karena pancaindra yang berupa mata menangkap berbagai hal yang menarik untuk diungkapkan dalam bentuk gerak tari. Rangsang visual ini dapat timbul dari objek gambar, warna, wujud, patung, melihat orang menari atau bergerak, dan lain sejenisnya. Seorang penata tari melalui gambaran visual tersebut dapat mengambil gagasan/konsep yang ada di balik hasil penglihatannya dan dengan segera mampu bereksplorasi menciptakan gerak tarian yang diinginkan. 3. Rangsang Kinestetik Rangsang kinestetik merupakan tahapan pengembangan gerak tari berdasarkan kesadaran pengolahan potensi tubuh kita. Dalam tahapan ini dapat dilakukan seperti pada saat mengolah gerak berdasarkan pola hitungan. 4. Rangsang Gagasan Rangsang gagasan adalah rangsang yang sering kali digunakan penata tari dalam membuat karyanya. Untuk menyampaikan gagasan atau cerita yang akan disajikan biasanya gerak dirangsang dan dibentuk dengan kapasitas kemampuan penata tari. B. Stilisasi dan Seleksi Gerak Dalam berkarya tari tentunya memerlukan bentuk-bentuk baru dari suatu gerak. Oleh karena itu, hasil dari eksplorasi dan improvisasi perlu diubah atau diperhalus dengan proses pengembangan. Adapun proses pengembangan dapat dilakukan dengan cara mengubah volume gerak, level, kesan, ragam gerak, struktur, dan elemen lainnya. Untuk mendapatkan bentuk baru dari pengembangan gerak yang diharapkan memerlukan kecermatan dan uji coba yang terus-menerus, berdasarkan kreativitas dari gerak tubuh yang terkecil sampai pada totalitas gerak tubuh sepenuhnya. Upaya koreksi terhadap alur gerak dari awal sampai akhir perlu terus ditinjau ulang, sehingga keberlangsungan gerak dapat terwujud dengan rapi. Proses penghalusan, memberikan kesan indah dari suatu gerak biasanya disebut stilisasi. Seni Budaya 141 Setelah proses pembentukan gerak, selanjutnya dilakukan pemilihan gerak yang sesuai dengan ide. Pada tahap ini kegiatan memilih dan memilah gerak-gerak yang sudah diolah, diseleksi kembali untuk disesuaikan dengan ide garapan. Pemilihan gerak setidak-tidaknya dapat digunakan seefektif mungkin, sehingga mempunyai kualitas yang mantap dari karya yang akan dibuat. Setelah proses tahapan pertama dari proses eksplorasi dilakukan, tahapan selanjutnya adalah proses penghalusan dan pemilihan gerak sesuai dengan kebutuhan penyajian garapan tari yang diinginkan. Tahapan ini penting dilakukan untuk menentukan pilihan dari motif-motif gerak yang dibuat dan yang akan dipakai pada garapan tari. Tahapan akhir dari proses eksplorasi adalah tahapan penggabungan dengan unsur-unsur pendukung lainnya, baik dengan musik iringan tari, penggunaan properti tari, atau dengan penggunaan artistik lainnya, termasuk penggunaan busana dan asesoris tari. Setelah mengetahui beberapa prinsip mendasar dalam melakukan eskplorasi gerak. Selanjutnya, coba kamu perhatikan dan amatilah gambar di bawah ini. Lalu, jelaskan dan eksplorasi kembali mengenai gambar tersebut berdasarkan beberapa teknik pengolahan gerak seperti yang telah dijelaskan! Sumber: Dokumen Penulis (2) Gambar 6.1 Motif Gerak Tari Semester 1 (1) 142 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Sumber: Dokumen Penulis (4) Gambar 6.2 Motif Gerak Tari (3) Sumber: Dokumen Penulis (6) Gambar 6.3 Motif Gerak Tari Seni Budaya 143 (5) Sumber: Dokumen Penulis (8) Gambar 6.4 Motif Gerak Tari (7) Setelah memperhatikan dan menirukan ulang berdasarkan gerak pada gambar tersebut, selanjutnya coba kamu kembangkan kembali gerak tersebut dan carilah motif-motif musik yang menurut kamu dapat dikembangkan menjadi iringannya. C. Improvisasi Gerak dalam Tari Pada saat mengapresiasi karya tari, kamu pasti melihat beberapa adegan gerak yang berbeda dari yang lainnya, khususnya pada garapan karya tari kelompok. Perbedaan adegan gerak itu dapat dikategorikan sebagai adegan gerak yang disengaja atau sebaliknya. Adegan yang tidak disengaja oleh salah satu penari tersebut dapat dikategorikan sebagai gerak improvisasi oleh si penari. Akan tetapi, pada pelaksanaannya juga gerak improvisasi dalam tari dapat dilakukan secara sengaja sesuai dengan kebutuhan konsep garap. Pada situasi ini si penari sudah dikondisikan untuk melakukan gerak-gerak improvisasi dalam pengadeganannya. Inti dari gerak impovisasi adalah bentuk- bentuk gerak yang dilakukan penari yang pada setiap saat dapat dilakukan berbeda, tetapi masih disesuaikan dengan maksud pengadeganan dari gerak itu sendiri. Sebagai gambaran gerak improvisasi dapat diamati dari gambar 144 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 pengadeganan gerak berikut. Sumber: Dokumen Pertunjukan Drama Tari Citraresmi Larapati Karya Sukanta, dkk Gambar 6.5 Adegan penari ronggeng Dok. Pertunjukan Drama Tari Citraresmi Larapati Karya Sukanta, dkk Adegan penari ronggeng Sumber: Dokumen Pertunjukan Drama Tari Citraresmi Larapati Karya Sukanta, dkk Gambar 6.6 Adegan penari rakyat Seni Budaya 145 Kegiatan pembelajaran selanjutnya, coba kamu melakukan beberapa gerak improvisasi sesuai dengan tema dan tujuan dari penyajian gerak tari tersebut. Beberapa motif gerak improvisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya melalui pengolahan properti tari, menggunakan stimulus iringan musik atau bergerak menurut kata hati. Sebagai stimulus di awal, coba kamu amati dan kembangkan beberapa gerak improvisasi berdasarkan gambar sebagai berikut. Perhatikan dan amatilah gambar di bawah ini dan jelaskan mengenai gambar tersebut! Sumber: Dokumen Pertunjukan Tari Melayu Karya Yuliawan, dkk Gambar 6.7 Adegan penari menggunakan properti kipas 146 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Sumber: Dokumen Pertunjukan Tari Drama Tari Citaresmi Larapati Karya Sukanta, dkk Gambar 6.8 Adegan penari menggunakan properti tombak Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.9 Karya Tari Kontemporer Seni Budaya 147 Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.10 Pergelaran Tari Melayu D. Konsep Tata Pentas Telah dijelaskan dalam beberapa kesempatan pembelajaran sebelumnya, sebuah penyajian karya tari tidak hanya menampilkan gerak tubuh manusia saja. Akan tetapi, terdapat beberapa unsur pendukung lainnya yang memiliki peran penting dalam mendukung penyajian karya tari secara utuh. Unsur-unsur pendukung ini menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penyajian tari. Unsur-unsur pendukung penyajian tari yang dimaksud di antaranya terdapat unsur musik, busana, rias, properti, dan unsur tata pentas yang membuat penyajian tari menjadi lebih menarik. Perlu kamu pahami bahwa unsur tata pentas dalam suatu penyajian tari baik karya tari bertema dan nontematik sangat penting dimunculkan. Oleh karena itu, keberadaannya memberikan dimensi ruang pertunjukan yang 148 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 mampu mencerdaskan para penonton. Dimensi ruang yang dimaksud adalah memberikan kesan imajinasi peristiwa yang dibangun pada penyajian tari berdasarkan konsep penyajiannya. Dalam pembahasan lebih jauh, konsep tata pentas dalam pertunjukan tari akan terkait dengan masalah konsep tata panggung, tata lampu, dan tata artistik pertunjukan atau dekorasi panggung. Pada umumnya jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari terbagi menjadi beberapa jenis di antaranya ada jenis panggung arena, prosenium, dan jenis panggung campuran. Jenis panggung arena adalah jenis panggung terbuka yang tidak terdapat batasan yang jelas antara garis pemain dan penonton. Pada umumnya jenis panggung arena ini dilakukan di lapangan atau dapat dilakukan di halaman rumah atau halaman yang lainnya. Jenis panggung prosenium adalah jenis panggung yang sering digunakan dalam pertunjukan tari yang memiliki batasan yang jelas antara pemain dan penonton serta memiliki ketinggian khusus untuk tempat penari bergerak sehingga penonton menjadi lebih fokus melihatnya. Selanjutnya adalah jenis panggung campuran, ciri dari jenis panggung ini biasanya menggunakan beberapa daerah tempat penari bergerak tetapi dalam peristiwa pertunjukan. Intinya adalah mengombinasikan jenis panggung arena dengan panggung prosenium sesuai dengan konsep garap karya tari yang dipertunjukkan. Selanjutnya penjelasan unsur pendukung lainnya, yakni tata lampu dan dekorasi pertunjukan. Kedua unsur pendukung ini penting untuk diperhatikan juga, karena memiliki peran dalam memperkuat dari pengadegan penyajian tarian. Perlu kamu ketahui, tata lampu memiliki beberapa fungsi, yakni sebagai penerang tempat menari dan memperkuat adegan serta suasana tarian. Adapun jenis dan warna lampu yang dipergunakan disesuaikan dengan kebutuhan pengadegan penyajian gerak tarinya. Sementara, masalah tata dekorasi panggung lebih difokuskan pada masalah penataan desain panggung agar terlihat lebih menarik dan lebih hidup. Tata dekorasi panggung harus dibuat dan disesuaikan dengan konsep pertunjukan tari yang ditampilkan. Kamu telah memahami beberapa pengetahuan dasar tentang konsep tata pentas dalam pertunjukan tari. Selanjutnya, coba kamu perhatikan dan diskusikan dengan teman kelompok belajarmu mengenai gambar peristiwa pertunjukan tari berikut ini. Beberapa hal yang perlu didiskusikan, sebagai berikut. 1. Perhatikan dengan cermat dan baik tentang jenis panggung yang dipergunakan dalam pertunjukan tari dalam gambar. Seni Budaya 149 2. Perhatikan dengan cermat dan baik tentang penggunaan tata cahaya dalam pertunjukannya. 3. Perhatikan pula tentang penggunaan dekorasi panggung dalam memperkuat pertunjukan tari dalam gambar. 4. Cobalah kamu rinci setiap bagian yang kamu amati dari gambar sesuai dengan petunjuk kerja pada nomor 1, 2, dan 3. Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.11 Pergelaran Tari di Padepokan Surya Medal Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.12 Pergelaran Drama Tari Nyi Pohachi Sanghyan Sri, Karya Sukanta, dkk 150 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Sumber: Dokumen Penulis Gambar 6.13 Pergelaran Drama Tari Dewi Pangrenyep, Penata Tari Agus Budiman. Sumber Dokumen Penulis Gambar 6.14 Pertunjukan Kesenian Bangreng di Daerah Sumedang, Jawa Barat. Seni Budaya 151 Diskusikan bersama dengan teman-teman kamu dan isilah kolom di bawah ini! Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa : ………………….................................. NIS : ………………….................................. Hari/Tanggal Pengamatan : ………………….................................. Gambar Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan No. 1 Konsep tata panggung 2 Konsep tata cahaya 3 Konsep tata dekorasi 1 Konsep tata panggung 2 Konsep tata cahaya 3 Konsep tata dekorasi Setelah memahami beberapa materi pembelajaran tentang bagaimana membuat konsep garap gerak dalam tari, membuat konsep gerak improvisasi dalam tari, dan memahami konsep tata pentas dalam pertunjukan tari. Pembelajaran selanjutnya adalah membuat kepanitiaan untuk kegiatan pergelaran tari. 152 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Evaluasi Pembelajaran Evaluasi Pembelajaran Setelah kamu belajar proses membuat pergelaran karya tari, isilah kolom di bawah ini! Penilaian Pribadi Nama : ………………….................................. Kelas : ………………….................................. Semester : ………………….................................. Waktu penilaian : ………………….................................. No. Pernyataan Saya berusaha belajar memahami tahapan-tahapan melakukan proses 1 membuat karya tari dengan sungguh-sungguh. Ya Tidak Saya berusaha latihan mengolah gerak tari berdasarkan berbagai 2. stimulus yang dapat dipelajari dengan sungguh-sungguh. Ya Tidak Saya mengikuti pembelajaran mengenai membuat proses pergelaran 2 karya tari dengan penuh tanggung jawab. Ya Tidak Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. 3 Tidak Ya Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. 4 Ya Tidak Seni Budaya 153 Saya berperan aktif dalam kelompok. 5 Ya Tidak Saya menyerahkan tugas tepat waktu. 6 Tidak Ya Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di dalam tari 7 tradisional yang lain. Ya Tidak Saya menghormati dan menghargai orang tua. 9 Tidak Ya Saya menghormati dan menghargai teman. 10 Tidak Ya Saya menghormati dan menghargai guru. 11 Tidak Ya Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : ………………….................................. Nama penilai : ………………….................................. Kelas : ………………….................................. Semester : ………………….................................. Waktu penilaian : ………………….................................. No. Pernyataan Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh. 1 Tidak Ya Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian. 2 Tidak Ya 154 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. 3 Tidak Ya Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. 4 Tidak Ya Berperan aktif dalam kelompok. 5 Tidak Ya Mengumpulkan tugas tepat waktu. 6 Tidak Ya Menghargai ragam gerak yang terkandung di dalam gerak tradisional yang lain. 7 Ya Tidak Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan 8 baik. Tidak Ya Menghormati dan menghargai teman. 9 Tidak Ya Menghormati dan menghargai guru. 10 Tidak Ya Rangkuman Rangkuman Dalam melakukan proses garapan tari, terdapat beberapa tahapan kegiatan, yakni proses eksplorasi, penghalusan gerak, pemilihan gerak, dan penggabungan gerak. Tahapan eksplorasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yakni dengan melalui stimulus auditif, visual, kinestetik, dan gagasan. Konsep improvisasi dalam tari adalah suatu bagian dari peristiwa pengadegan tari yang menampilkan gerak-gerak yang dapat berbeda-beda pada setiap pengulangan adegannya. Gerak improvisasi dapat juga dikatakan Seni Budaya 155 sebagai gerak spontanitas yang dilakukan penari baik bentuk-bentuk gerak yang direncanakan atau tidak direncanakan. Keberadaan tata pentas dalam tari merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya, karena mampu membuat penyajian tari menjadi lebih hidup dan dinamis. Konsep tata pentas akan berkaitan dengan masalah konsep tata panggung, tata lighting (pencahayaan), dan tata dekorasi panggung. Selain keberadaan tata pentas, kepanitian dalam sebuah peristiwa pertunjukan tari menjadi salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan pula. Oleh karena itu keberadaannya memiliki andil sangat besar dalam mensukseskan jalannya pertunjukan karya tari yang dilakukan. Fungsi kepanitiaan ini adalah membantu mengantur proses terjadinya pertunjukan mulai dari proses awal sampai pertunjukan tersebut lebih hidup dan dinamis. Konsep tata pentas akan berkaitan dengan masalah konsep tata panggung, tata lighting, dan tata dekorasi panggung. Refleksi Setiap orang dapat belajar menari dengan baik, jika ada kemauan untuk berlatih dengan keras. Memiliki keinginan untuk bertanya kepada guru dan teman, disiplin dalam berlatih, dapat bekerja sama dengan teman kelompok. Belajar merupakan modal dasar kuat untuk dapat meraih keinginan dalam menguasai setiap materi pembelajaran tari yang diberikan oleh guru. Kunci utama dari semua itu antara lain kejujuran, disiplin, kerja keras, saling membantu, saling menghargai, dan tidak malu untuk bertanya pada siapa pun yang dianggap dapat membantu kita untuk belajar. 156 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 BAB VII Teater Peta Materi Konsep atau Gagasan Dalam Karya Teater Konsep, Teknik, dan Prosedur Berkarya Teknik Pengungkapan Teater Gagasan Prosedur Latihan Teknik dan Produksi Karya Menganalisis Naskah Drama Menginterpretasi Naskah Drama Menyusun Naskah Drama Mempresentasikan Naskah Drama Seni Budaya 157 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari konsep, teknik, dan prosedur berkarya teater, peserta didik diharapkan mampu melakukan berikut. 1. Mengidentifikasi gagasan-gagasan atau ide-ide yang diusung dalam karya teater. 2. Mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam karya teater. 3. Mengidentifikasi teknik dalam mengolah media ungkap dalam karya teater. 4. Menganalisis karya teater secara utuh. 5. Menunjukkan kelemahan dan kekuatan masing-masing unsurnya. 6. Membuat ulasan lisan tentang karya teater yang ditanggapinya. 7. Membuat resume pergelaran teater yang ditontonnya. 8. Mempresentasikan karya kritiknya dalam forum diskusi dengan teman sekelasnya. 9. Menyusun naskah drama. 10. Mempresentasikan hasil kreativitas dalam bentuk pergelaran. A. Konsep Karya Cipta Teater Karya seni berawal dari sebuah konsep berupa gagasan-gagasan atau ide- ide pencipta yang akan dikomunikasikan kepada penonton. Konsep itu kemudian dituangkan ke dalam media ungkap teater maka lahirlah sebuah karya teater. Proses produksi yang diawali dengan konsep hingga terwujudnya sebuah karya teater disebut proses kekaryaan teater. Nilai karya teater dan karya seni lainnya terletak pada keunikannya. Istilah lain bisa disebut orisinal. Artinya, karya seni itu tidak ada duanya dan belum pernah diciptakan atau digagas orang lain sebelumnya. Sesuatu yang unik adalah sesuatu yang lain daripada yang lain, utuh ciptaan seseorang (seniman) atau kelompok seniman yang tergabung dalam suatu produk karya seni. Keutuhan, orisinalitas, keunikan merupakan hal-hal yang menjadi target capaian dalam proses karya cipta seni. Keunikan bukan semata-mata dambaan seorang atau kelompok pencipta seni, melainkan juga harapan dan tuntutan apresiator seni. 158 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Sebuah karya seni Teater diproduksi untuk disajikan kepada masyarakat (penonton). Antara karya yang diciptakan oleh penggarap dengan penonton, terselip sebuah tujuan, yaitu komunikasi. Apa yang dikomunikasikan adalah ide-ide atau gagasan-gagasan seni. Komunikasi bisa terwujud apabila ada kesesuaian antara karya cipta teater dengan tingkat apresiasi penontonya. Dengan kata lain bahwa antara karya seni teater dengan penontonnya harus ada kesesuaian. Oleh karena demikian, dalam penyajian teater senantiasa mempertimbangkan unsur-unsurnya hingga terwujud sebuah komunikasi. . Karya Teater Seniman Penonton B. Teknik Pengungkapan Gagasan Keunikan sebuah gagasan seni bisa kita tanggapi melalui teknik pengungkapan ide-ide dalam bentuk media ungkap seni. Teater yang senantiasa menyertakan berbagai media ungkap seni membutuhkan kemampuan teknis para penggarap untuk mengolah dan mengomunikasikannya kepada penonton. Gagasan yang orisinal dan unik harus didukung oleh kemampuan teknis mengomunikasikannya kepada penonton. Jika tidak, harapan tidak akan menjadi kenyataan, gagasan tidak akan tersampaikan secara ideal. Dengan demikian, orisinalitas dan keunikan yang digagas oleh penggarap seni tidak akan bisa ditanggapi oleh penonton. Jika kondisi itu terjadi, komunikasi seni tidak berjalan dengan baik. Teknik pengungkapan gagasan-gagasan dalam teater banyak tertumpu pada pemain. Pemain adalah unsur pokok dalam teater, sedangkan yang lainnya adalah unsur pendukung untuk memperkuat permainan. Jika unsur pokoknya jelek maka pertunjukan tersebut bisa dikatakan gagal. Bagi pemeran ada tiga hal yang harus dilakukan dalam proses pencarian karakter tokoh yang sesuai dengan lakon. Setelah memahami naskah yang akan digarap, kemudian mengadakan observasi ke suatu tempat yang Seni Budaya 159 telah ditentukan. Maksud observasi adalah untuk mengadakan pendekatan terhadap tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam naskah. Misalnya jika cerita itu berbentuk fabel (cerita tentang binatang), maka observasi bisa dilakukan ke kebun binatang. Kalian amati dengan cermat jenis-jenis binatang yang diceritakan dalam lakon di kebun binatang. Bagaimana perilaku binatang- binatang tersebut, bagaimana suaranya, serta seluruh gerak-geriknya secara cermat. Setelah memahami betul tentang perilaku binatang yang diobservasi, kemudian mengadakan latihan. Dalam proses latihan terdiri dari tiga cara. Hal lainnya yang dibutuhkan bagi calon pemeran adalah melakukan latihan yang meliputi: 1. Olah tubuh, yaitu melatih anggota badan agar mencapai kelenturan. Jika sudah lentur, maka akan dengan mudah menirukan gerak-gerak apa saja tanpa merasa kaku dan nyeri di otot. Misalnya, seorang pemain memerankan seekor kera dengan jalannya yang merangkak, sesekali meloncat, dan naik ke atas pohon. Pemain yang memerankan tokoh kera tersebut sejak muncul di atas panggung sampai akhir permainan harus berjalan merangkak, meloncat, bahkan bergelayunan di atas pohon. Jika tidak berlatih dengan baik maka peran kera tersebut tidak akan mirip dan tidak menutup kemungkinan akan terasa sakit otot karena tidak terbiasa dalam latihan. 2. Olah vokal (olah suara). Bagaimana jika seekor kera berdialog dengan teman-teman kera lainnya? Apakah dibarengi dengan mengeram sambil memperlihatkan giginya? Apakah sambil menggaruk-garuk badannya karena gatal akibat banyak kutu? Suara harus terlatih sedemikian rupa agar suara aslinya tidak nampak terdengar lagi. Sehingga suara yang betul- betul terdengar adalah suara tokoh yang ada dalam cerita. Suara juga butuh kelenturan dan butuh keterbiasaan, jika tidak maka akan menimbulkan serak dan tidak akan mencapai tokoh cerita yang diharapkan. Pada dasarnya seluruh pancaindra harus diolah dan dilatih untuk mewujudkan peran-peran yang sesuai dengan keinginan naskah. 3. Olah sukma, yaitu melatih daya konsentrasi agar terbiasa dalam memusatkan pikiran terhadap sesuatu. Dengan penuh konsentrasi maka akan terhindar dari lupa dialog atau lupa blocking (permainan tempat), serta gestur (sikap badan). Jika terbiasa mengolah sukma untuk konsentrasi, maka akan cepat hapal, cepat paham termasuk menerima pelajaran baru. Sebaliknya, jika tidak dapat konsentrasi karena tidak terlatih, maka akan sulit untuk mengerti apapun. 160 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Ketiga teknik latihan tersebut wajib dilakukan oleh calon-calon pemeran dalam proses latihan teater. Jika tidak maka akan berkesan main-main saja dan tidak bermanfaat apa-apa. Oleh karena itu proses produksi teater harus mengutamakan disiplin yang tinggi serta kemauan yang keras untuk menuju sukses yang besar. Dalam memerankan tokoh-tokoh cerita harus dilakukan secara wajar. Tidak berlebihan (over acting) baik dialog maupun gerak atau aksi. Ada macam- macam gerak yang dilakukan oleh aktor atau aktris di atas pentas. Gerak- gerak tersebut penting dilakukan oleh para pemain untuk menegaskan watak atau karakter yang dibawakannya. Tanpa gerak, akan berkesan statis, namun terlalu banyak gerak juga akan berkesan over. Oleh karena itu, gerak-gerak pemain seharusnya wajar dan beralasan. Misalnya, seorang pemeran berdialog sambil berjalan menuju sudut depan pentas. Mengapa berjalan menuju sudut depan pentas? Ada apakah di sana? Untuk apa? Atau apa alasannya? Contoh lain misalnya seorang pemain mengkerutkan keningnya sambil menggaruk- garuk kepalanya. Mengapa menggaruk kepala? Apakah sedang kesal? Atau gatal karena banyak ketombe? Di bawah ini ada macam-macam gerak yang dilakukan pemain dalam pertunjukan drama. Movement : perpindahan tempat pemain dari satu tempat ke tempat lain. Gestures : gerakan badan dengan anggotanya, ke kiri, ke kanan, berputar ke belakang dengan salah satu kaki sebagai porosnya. Business : gerakan-gerakan kecil yang dilakukan oleh tangan, jari, dan kepala. Gait : gerakan besar misalnya cara berjalan. Detail : gerakan-gerakan yang lebih kecil, misalnya: kedip mata, menarik nafas, mengernyitkan alis, dan sebagainya. Untuk lebih memahami teknik pengungkapan gagasan dalam berkarya teater, silahkan kamu pelajari kembali buku Seni Budaya kelas XI. C. Prosedur Berkarya Teater Selain konsep gagasan dan teknik pengungkapan, dalam berkarya teater, dibutuhkan prosedur yang benar menurut kekhasan karya cipta teater. Prosedur yang dimaksud adalah: 1. tujuan penciptaan, 2. media pengungkapan, dan 3. tata kelola proses produksi teater. Seni Budaya 161 Tujuan penciptaan teater adalah mengomunikasikan gagasan kehidupan melalui pertunjukan teater. Media pengungkapannya terdiri atas bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Sedangkan tatakelola adalah serangkaian cara, strategi, dan teknis produksi untuk mewujudkan gagasan artistik yang diharapkan. Kerja kolektif biasanya diawali dengan menghimpun orang-orang yang berminat untuk diajak kerjasama dalam produksi teater. Biasanya didahului pemberitahuan lewat surat atau langsung untuk mengadakan rapat. Di dalam rapat, pimpinan, dalam hal ini bisa saja sutradara akan mengemukakan gagasannya tentang pementasan teater. Setelah gagasannya disetujui oleh peserta rapat, maka dilanjutkan dengan pembentukan tim produksi. Dalam pemilihan peran dan para penata biasanya dilakukan oleh sutradara sendiri, karena sutradara orang yang mempunyai gagasan untuk menggarap naskah. Sutradara orang yang paling memahami peran-peran tokoh yang terdapat dalam cerita yang akan didramakan. Tim produksi dipilih berdasarkan demokrasi, sedangkan tim artistik dipilih berdasarkan kemampuan dan kemauan. Setelah terwujud sebuah tim yang lengkap untuk sebuah produksi teater, maka segera dibuat jadwal latihan. Dalam proses produksi, sutradara berfungsi sebagai koordinator di bidang artistik. Dari mulai menjelaskan konsepnya kepada para penata, sampai pada mengarahkan para pemain untuk memerankan tokoh yang diharapkan oleh naskah. Tugas yang paling berat bagi sutradara adalah mengatur laku. Tugas tersebut adalah merupakan tugas pokok bagi seorang sutradara, karena melalui para pemainlah gagasan-gagasan sutradara bisa dikomunikasikan langsung kepada penonton. D. Menyusun Naskah Drama Naskah atau Lakon dibuat oleh seorang penulis naskah (sastrawan). Dia adalah seniman utama, karena dengan karya sastranya bisa mengilhami para insan teater untuk mewujudkan sebuah karya pertunjukan. Para sastrawan membuat naskah atau lakon drama dengan maksud untuk dipentaskan. Oleh karena itu ada penulis naskah yang merangkap sebagai sutradara, sebab penulis tersebut lebih tahu tentang maksud isi naskah atau lakon yang ditulisnya. Ada pula penulis naskah yang hanya mampu dan bagus dalam menciptakan naskah, tetapi kurang bagus dalam menyutradarainya dalam bentuk pertunjukan. Dengan demikian banyak penulis naskah yang memasrahkan karyanya untuk dipentaskan kepada calon-calon sutradara. Sebaliknya, banyak dramawan yang hebat sebagai sutradara, tetapi tidak bisa membuat naskah. Antara penulis naskah dengan sutradara teater memiliki hubungan timbal-balik. Kedua insan tersebut bisa saling menguntungkan. Penulis naskah bisa terkenal karena 162 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 karyanya dipentaskan dan ditonton oleh masyarakat. Sebaliknya, sutradara juga otomatis terkenal dengan karya pertunjukannya. Apa yang terdapat dalam naskah? Di dalam naskah terdapat gagasan- gagasan pengarang tentang pengalaman batinnya yang ingin disampaikan kepada penonton. Gagasan atau bisa juga disebut ide pengarang apabila dirinci terdiri dari: satuan-satuan kecil, yaitu nilai-nilai kehidupan yang dialami pengarang yang ingin dikomunikasikan kepada masyarakat. Nilai- nilai kehidupan tersebut sangat banyak, karena itu tidak seluruh nilai dalam kehidupan bisa disajikan dalam satu naskah yang dibuatnya, hanya beberapa nilai saja. Seperangkat nilai itu bersatu menjadi sebuah gagasan atau ide. Gagasan-gagasan atau ide-ide tadi bersatu menjadi sebuah tema. Dalam sebuah lakon terdiri dari beberapa tema, tetapi ada juga lakon yang hanya memiliki satu tema, contohnya fragmen (sajian drama yang ceritanya merupakan penggalan dari cerita utuh). Cerita Nilai-nilai Ide-ide Tema Di dalam naskah ada tokoh-tokoh cerita atau peran-peran yang menghidupkan naskah itu sendiri. Tokoh-tokoh cerita tersebut bila diklasifikasi menjadi: 1. peran utama yang disebut protagonis, 2. peran lawan yaitu antagonis, 3. peran ketiga yang mendukung protagonis atau antagonis yang disebut tritagonis, dan 4. peran pembantu. Selain ada tema, ide, nilai serta tokoh-tokoh cerita, di dalam naskah juga terdapat struktur dramatik. Struktur tersebut terdiri dari: bagian pertama Seni Budaya 163 adalah pemaparan (eksposisi), bagian kedua adalah konflikasi, bagian ketiga koflik, bagian keempat klimaks, bagian kelima anti klimaks, serta bagian akhir adalah keputusan. Di dalam naskah terdapat jenis bahasa yang digunakan, yaitu ada yang puitis (menggunakan bahasa puisi) dan ada pula yang menggunakan bahasa keseharian. Naskah hanyalah bahan baku pergelaran teater, selanjutnya mau ditafsirkan seperti apa? Mau disajikan seperti bagaimana? Semuanya bergantung pada konsep sutradara. Sekarang giliran kamu untuk mencoba membuat naskah sendiri atau mengkreasikan naskah yang sudah ada menjadi karya pertunjukan teater. E. Analisis Naskah Drama Dalam menganalisis sebuah naskah drama, yang harus kamu perhatikan adalah: judul naskah, pengarang, temanya, serta dimana keunikannya? Naskah atau sastra drama merupakan karya seorang sastrawan yang memiliki bakat di bidang penulisan naskah drama. Tidak semua sastrawan mampu membuat atau mencipta sastra drama sehubungan dengan bakat dan minatnya. Sastra drama adalah khayalan pengarang tentang kehidupan manusia. Para penonton drama juga sadar bahwa yang ditontonnya hanyalah fiksi, bukan realitas yang sebenarnya, namun kadang-kadang penonton hanyut dalam jalinan cerita sehingga ikut sedih, gembira, haru, marah, dan berbagai perasaan lainnya sesuai dengan cerita yang disajikan. Barangkali di situlah uniknya karya sastra drama. Nah sekarang kamu coba membuat naskah sendiri untuk mengukur kemampuan diri. Jika tidak pernah mencoba kamu tidak akan pernah tahu potensi diri yang sebenarnya. Hal-hal yang perlu Kamu perhatikan manakala akan membuat naskah. Pertama yang harus kamu perhatikan adalah struktur cerita. Adegan mana yang akan disimpan di bagian permulaan serta adegan mana yang akan disimpan pada bagian akhir. Hal ini harus dipertimbangkan demi terwujudnya sebuah struktur dramatik yang menarik. Kedua adalah karakter, yaitu perwatakan yang terdapat dalam tokoh- tokoh cerita yang kamu buat. Apakah akan menghadirkan tokoh jahat dengan perangai yang buruk atau sebaliknya. Selain itu, berapa tokoh yang terdapat dalam cerita atau naskah yang kamu buat. Apakah dalam naskah yang kamu buat itu hanya ada satu tokoh, sehingga dimainkan oleh satu orang, atau 164 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 beberapa tokoh sehingga memerlukan beberapa orang pemain. Di samping itu berapa babak drama yang akan kamu buat. Apakah hanya satu babak yang terdiri dari beberapa adegan? Atau lebih dari satu babak yang sudah barang tentu harus disesuaikan dengan kemampuan kerja tim. Terlalu banyak babak otomatis akan menyita waktu serta tenaga yang banyak pula. Pertunjukan yang terlalu panjang akan membuat penonton bosan. Selain itu para penonton juga belum tentu siap untuk tetap bertahan mengikuti jalannya pertunjukan. Ketiga adalah diksi (bahasa). Yang dimaksud dengan diksi di sini adalah bahasa verbal atau bahasa kata-kata yang diucapkan oleh pemain sebagai salah satu bahasa ungkap dalam drama. Apakah kamu akan membuat naskah dengan bahasa puisi? Atau dengan bahasa keseharian seperti yang kamu gunakan sehari-hari. Dalam bahasa drama sebenarnya tidak terbatas pada bahasa kata- kata, tetapi bisa juga bahasa visual (yang bisa dilihat), bahasa gerak yang dilakukan oleh pemain, serta bahasa musik yang dimainkan oleh pemusik atau pemain. Sekarang bagaimana naskah yang akan kamu buat? Apakah menggunakan bahasa verbal saja, bahasa visual, bahasa gerak, atau bahasa musik? Naskah yang baik adalah naskah yang banyak memberi keleluasaan kepada sutradara drama untuk menggunakan aneka bahasa ungkap. Adapun pertunjukan drama yang baik adalah pertunjukan yang memiliki keseimbangan dalam menggunakan media ungkap. Dengan demikian di samping tidak menjenuhkan bagi para penonton, juga karya drama tersebut akan berkesan bervariasi. Keempat, yang harus diperhatikan dalam menyusun naskah drama adalah ide atau gagasan. Gagasan apa yang ingin disampaikan kepada penonton?” Kelima, yang harus diperhatikan dalam naskah drama adalah perlengkapan. Ada jenis perlengkapan dalam pertunjukan drama, yaitu perlengkapan yang digunakan oleh para pemain (aktor dan aktris) dan perlengkapan panggung yang biasanya disimpan di atas panggung sebagai pelengkap dalam pertunjukan drama. Perlengkapan yang digunakan oleh pemain lazim disebut handprop, sedangkan perlengkapan panggung lazim disebut stageprop. Jika akan mementaskan tema tadi, yaitu tentang murid-murid nakal, maka kira-kira apa yang mereka bawa atau mereka pegang sebagai ciri khas wataknya yang nakal. Begitu juga perlengkapan yang dibawa oleh anak-anak yang diganggu oleh anak-anak nakal tadi. Perlengkapan yang terdapat di panggung untuk mendukung permainan drama juga harus sesuai dengan tema tadi. Misalnya, karena peristiwanya terjadi di kelas, di panggung itu terdapat barang-barang yang mengesankan kelas. Seperti contoh: meja dan kursi belajar, beberapa buah tas serta alat tulis di atas meja, ada meja guru, ada papan tulis dan sebagainya. Barang-barang yang akan dihadirkan di atas pentas tadi harus Seni Budaya 165 disesuaikan dengan arah pandang dari mana kalian melihatnya. Jika dilihat dari belakang kelas, maka papan tulis akan nampak jelas sebagai latar belakang. Sebaliknya, jika dilihat dari depan kelas maka yang akan nampak adalah jajaran-jajaran meja dan kursi belajar siswa. Jadi ketika kalian menghayalkan sebuah peristiwa yang terjadi di kelas, jangan lupa menghayalkan dari arah mana kalian akan melihat peristiwa itu. Uji Kompetensi Penilaian Pribadi Nama : ………………….................................. Kelas : ………………….................................. Semester : ………………….................................. Waktu penilaian : ………………….................................. No. Pernyataan Uji Kompetensi Saya berusaha belajar menganalisis tentang konsep, teknik, dan 1 prosedur berkarya teater. Ya Tidak Saya berusaha belajar memahami karya seni teater melalui apresiasi 2 dan diskusi. Ya Tidak Saya mengikuti pembelajaran cara mengevaluasi konsep, bentuk, 3 dan prosedur berkarya teater. Ya Tidak Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. 4 Tidak Ya Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. 5 Tidak Ya Saya aktif dalam mencari informasi tentang konsep, teknik, dan 6 prosedur berkarya seni teater. Ya Tidak 166 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Saya menghargai keunikan berbagai jenis karya seni teater. 7 Tidak Ya Saya menghargai keunikan karya pergelaran teater yang dibuat oleh 8 teman saya. Ya Tidak Saya penuh percaya diri untuk mempresentasikan kreasi naskah yang 9 saya buat melalui pergelaran teater. Ya Tidak Saya menerima masukan dan kritik teman tentang naskah yang saya 10 kreasikan. Ya Tidak Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : ………………….................................. Nama penilai : ………………….................................. Kelas : ………………….................................. Semester : ………………….................................. Waktu penilaian : ………………….................................. No. Pernyataan Uji Kompetensi Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh. 1 Tidak Ya Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian. 2 Tidak Ya Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. 3 Tidak Ya Seni Budaya 167 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. 4 Tidak Ya Berperan aktif dalam kelompok. 5 Tidak Ya Menyerahkan tugas tepat waktu. 6 Tidak Ya Menghargai keunikan berbagai jenis karya seni teater. 7 Tidak Ya Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. 8 Tidak Ya Menghormati dan menghargai teman. 9 Tidak Ya Menghormati dan menghargai guru. 10 Tidak Ya Tes Tulis 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan: konsep. teknik, dan prosedur. Jawaban lengkap dengan contoh-contohnya. 2. Tuliskan gagasan yang diungkapkan dalam naskah yang kamu kreasikan secara runtut. 168 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Penugasan Menonton pergelaran teater kemudian membuat resume pergelaran terutama menyangkut konsep, teknik, dan prosedur untuk bahan diskusi kelas. Kemudian mengkreasi naskah drama. Tes Praktik Mempergelarkan naskah pendek hasil kreasi sendiri yang dimainkan paling banyak oleh 6 orang. Proyek Pentas Seni Pada akhir semester akan diadakan pekan seni, karya yang kamu buat akan dipergelarkan bersama-sama karya teman dari kelas yang lain. Kamu harus memilih salah satu kelompok yang dianggap paling baik untuk mewakili kelasmu. Pada akhir tengah semester ini, adakanlah penjaringan kelompok garapan yang akan mewakili kelas melalui lomba antarkelompok garapan. Rangkuman Karya seni yang unik, orisinal, dan utuh merupakan karya seni yang bernilai serta patut mendapat penghargaan tinggi. Untuk memahami konsep kekaryaan teater yang unik, orisinal, dan utuh, harus melalui analisis berbagai unsurnya. Adapun unsur-unsur itu adalah: 1. naskah atau lakon sebagai bahan baku pergelaran teater, 2. tempat pertunjukan, 3. sutradara, 4. pemain, dan 5. properti. Seni Budaya 169 Konsep kekaryaan teater adalah segugusan ide-ide atau gagasan-gagasan tentang karya teater yang akan dibuat dan dipergelarkan. Konsep kekaryaan teater akan bisa dikomunikasikan pada penonton manakala didukung oleh teknik pengungkapan gagasan baik melalui bahasa ungkap verbal, visual, maupun audio. Konsep dan teknik dikelola secara khas dalam proses produksi teater. Sutradara Sang Penggagas Pertunjukan. Dia penafsir dan penggagas pertama untuk mentransformasikan sastra drama ke dalam bahasa pertunjukan. Pemain sebagai Penafsir Tokoh Cerita Pemain merupakan unsur teater yang sangat penting dalam garapan teater. Sebab walaupun ceritanya bagus, panggungnya bagus, sutradaranya bagus, tetapi jika pemainnya jelek, tidak disiplin latihan, tidak punya keinginan keras untuk berbuat yang terbaik, maka pertunjukan tersebut bisa dikatakan kurang baik atau kurang bermutu. Kekuatan pentas yang utama berada di tangan para pemain. Jika para pemain gagal mewujudkan kekuatan tadi, maka gagallah pertunjukan tersebut. Pemain adalah orang-orang (aktor atau aktris) yang menafsirkan karakteristik tokoh-tokoh cerita dengan bimbingan sutradara. Dengan demikian penonton akan langsung mengamati teknik- teknik permainan yang dilakukan oleh para pemain. Properti dalam Permainan Drama. Properti yaitu perkakas pelengkap permainan. Apakah benda-benda yang dihadirkan di atas pentas sebagai pelengkap permainan sesuai dengan tema yang dibawakan? Apakah benda- benda yang dipegang (hand prop) dan dimainkan oleh tokoh cerita sesuai dengan karakter dan jabatannya? Ketepatan dalam menghadirkan benda- benda baik di atas pentas maupun dimainkan oleh tokoh dengan tema lakon yang disajikan akan menambah kualitas permainan. Jika tidak tepat maka sebaliknya properti hanya akan jadi benda mati yang mengganggu permainan. Oleh karena demikian, semua insan teater dituntut pandai dan cerdik dalam menghadirkan properti 170 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Refleksi Belajar teater adalah belajar tentang diri sendiri. Melalui proses latihan pengungkapan gagasan hingga mengomunikasikannya di depan penonton. Kamu bisa mengukur potensi diri melalui tanggapan orang lain terhadap kamu. Belajar teater adalah belajar tentang orang lain. Apa yang kamu tafsirkan adalah gagasan orang lain melalui karyanya di bidang teater. Lebih banyak mengkaji tentang orang lain melalui karya teaternya, maka pengetahuan kamu tentang kehidupan sosial semakin kaya. Belajar teater adalah belajar empati. Apa yang terungkap dalam karya teater adalah segenap cita, karsa, dan karya orang lain. Dengan demikian kamu bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain dan kamu bisa berbuat sesuai dengan keinginan orang lain. Maka harmoni dalam kehidupan sosial. akan terwujud dengan baik. Seni Budaya 171 BAB VIII Teater Peta Materi Memaknai Simbol dalam Karya Teater Simbol Jenis dan Fungsi dalam Karya Teater Jenis Simbol dalam Teater Fungsi Simbol dalam Komunikasi Ragam Teknik Ungkapan Simbolis Ungkapan Simbolik dalam Kreasi Naskah Drama Ungkapan Simbolik dalam Penampilan Teater 172 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari konsep, teknik, dan prosedur berkarya teater, kamu diharapkan mampu melakukan hal berikut. 1. Memaknai simbol-simbol dalam karya teater. 2. Mengidentifikasi jenis-jenis simbol dalam teater. 3. Memahami fungsi simbol dalam komunikasi. 4. Mengeksplorasi sarana simbolik dalam teknik pengungkapan gagasan. 5. Menuangkan simbol verbal dalam bentuk naskah drama. 6. Menuangkan simbol verbal dalam bentuk penampilan teater. A. Makna Simbol dalam Teater Apa yang terjadi di atas pentas semata-mata adalah simbolisasi dari pesan- pesan seniman penggarap teater untuk mengomunikasikan gagasan- gasasan atau ide-ide keseniannya. Simbol adalah sarana untuk menghantarkan makna pesan penggarap.Adapun pesan adalah nilai-nilai yang dikomunikasikan kepada publik penonton untuk mendapat tanggapan dan apresiasi. Teater adalah seni pertunjukan yang sarat dengan simbol-simbol. Peristiwa panggung bukanlah peristiwa yang sebenarnya, melainkan peristiwa simbolis yang diangkat dari pengalaman kehidupan manusia. Penonton bisa menikmati pertunjukan teater melalui proses penafsiran makna-makna dari simbol-simbol yang dihadirkan di atas pentas. Simbol itu hanyalah sarana atau media untuk menyampaikan makna pesan seniman kepada penonton. Di balik sarana simbol ada makna yang ditafsirkan penonton tentang apa yang dimaksudkan oleh seniman. Misalnya, kamu mengetahui bahwa di dalam teknik penyampaian gagasan dalam teater dan juga seni lainnya, tidak secara gamblang dan jelas seperti halnya pidato atau ceramah. Seni selalu mengusung nilai-nilai secara terselubung dalam balutan simbol hingga menarik untuk dicerna. Tidak heran jika kamu menonton teater dituntut untuk penuh konsentrasi mengikuti jalannya pertunjukan agar bisa memaknai apa yang dimaksudkan. Menonton teater harus senantiasa berpikir untuk bisa menafsirkan makna pesan yang berada di balik simbol. Keindahan menonton teater, manakala kita mampu menerjemahkan apa yang diungkapkan lewat sarana simbol dan mengasosiasikannya pada pengalaman kita. Seni Budaya 173 Ide Seniman Penonton Simbol B. Jenis Simbol dalam Teater Jenis simbol dalam teater pada dasarnya hanya ada tiga, yaitu simbol visual, simbol verbal, dan simbol auditif. Simbol visual adalah simbol yang nampak dalam penglihatan penonton, meliputi seluruh wujud bentuk dan warna termasuk tubuh para pemain.Simbol verbal adalah simbol yang diungkapkan dengan kata-kata, baik oleh para pemain, narator, maupun dalang. Sedangkan simbol auditif adalah simbol yang berbunyi atau simbol yang ditimbulkan oleh bunyi. Segala sesuatu yang nampak di atas pentas akan mengirimkan pesan makna kepada penonton. Seperti pemain yang memerankan tokoh cerita tertentu adalah simbol karakteristik tokoh cerita ciptaan sutradara. Mulai dari gesturnya, gerakannya, kostumnya, ekspresi wajahnya, serta perkakas pendukungnya yang ada di atas pentas. Tata cahaya juga akan memperkuat simbol visual, seperti terang, redup, merah, jingga, kuning, biru dan sebagainya. Semua gerak laku pemain, bentuk dan warna benda-benda artistik akan memberikan kesan simbolis pada penontonnya. 174 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Sumber: http:www.eastjavatraveler.comwp.contentuploads201009 ejtcom 27-09-2014/12.44 Gambar 8.1 Salah satu adegan simbolis Kata-kata para pemain baik melalui dialog maupun monolog, ataupun narasi yang dibacakan narator atau dalang adalah simbol. Makna pesan verbal sangat bergantung pada kata-kata yang diucapkan, cara mengucapkan, nada bicara, serta irama berbicara. Semua ungkapan kata-kata akan mengirimkan pesan makna kepada penonton teater. Simbol melalui kata-kata atau simbol verbal adalah simbol yang relatif mudah dicerna oleh penonton. Karena sifatnya yang langsung mengatakan sesuatu dan penonton langsung memaknai apa yang dimaksud di balik kata-kata itu. Setiap bunyi selalu punya arti dan setiap nada senantiasa punya makna dalam pertunjukan teater. Sebab semua bunyi, semua nada, lirik dan lagu secara sengaja dicipta untuk memperkuat komunikasi makna. Hentakan kaki tokoh cerita ketika sedang marah, atau bunyi derap langkah seperti orang berbaris adalah simbolis untuk mengesankan sesuatu. Lagu syahdu dalam adegan romantis adalah juga simbol yang akan memperkuat adegan yang dimaksud. Semua yang nampak, semua yang terucap, dan semua yang terdengar adalah simbol yang bisa ditanggapi oleh penonton. Efektivitas penggunaan jenis-jenis sarana simbolis dalam mengomunikasikan gagasan sangat bergantung pada pengetahuan dan kemampuan teknik para pemain. Seni Budaya 175 Sumber: Dokumen Saung Sastra Lembang Gambar 8.2 Ssalah satu adegan drama juara 1 FLS2N 2014 di Semarang i C. Fungsi Simbol dalam Komunikasi Simbol-simbol yang digunakan dalam pertunjukan teater berfungsi untuk memperkuat komunikasi ide-ide yang akan disampaikan kepada penonton. Kualitas komunikasi ditentukan oleh proses pencarian atau eksplorasi, proses latihan, dan penjiwaan. Bahasa verbal atau bahasa dalam bentuk kata- kata adalah sarana simbolis dalam proses komunikasi. Agar komunikasi terjadi dan berjalan dengan lancar, maka kedua belah pihak harus saling memahami apa yang diungkapkan melalui ucapan masing-masing. Kita bisa memahami gagasan, keinginan, hasrat, maksud melalui ucapan seseorang yang disampaikan kepada kita. Begitu juga kita bisa menyampaikan apa yang kita maksud melalui kata-kata yang kita ucapkan kepada orang lain. Komunikasi bisa berjalan lancar manakala bahasa yang digunakan sama atau satu bahasa. Jika bahasa yang digunakan lebih dari satu karena berasal dari dua latar belakang budaya maka komunikasi akan terhambat. Bahkan dalam satu bahasa pun kadang-kadang terhambat oleh idiom serta perbendaharaan kata-kata, sehingga komunikasi melalui kata-kata tidak efektif. Oleh karena 176 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 itu kita bisa menggunakan bahasa nonverbal atau bahasa tubuh untuk menegaskan maksud ucapan dengan simbol-simbol visual. Bahasa nonverbal sangat membantu proses komunikasi ketika bahasa kata-kata terbatas oleh perbendaharaan dan struktur kalimat yang diucapkan. Mitra komunikasi akan paham tentang apa yang dimaksudkan melalui gerakan anggota tubuh ketika berkomunikasi. Bahkan diam pun dalam teater adalah komunikasi. Duduk termenung di sudut ruangan tanpa kata-kata adalah komunikasi, karena orang lain akan menafsirkan tentang apa dan mengapa merenung. Seseorang yang sedang mendesah sehabis menarik nafas sangat dalam pada dasarnya mengomunikasikan sesuatu tentang kehidupan dalamnya melalui desahan. Bahasa nonverbal yang visual tidak terbatas oleh kata-kata dan tidak terbatas oleh satu makna. Oleh karena komunikasi nonverbal kadang-kadang menimbulkan multi tafsir bergantung kepada pengetahuan dan pengalaman penafsir yang menjadi mitra komunikasi. Di samping bahasa tubuh, bahasa visual meliputi juga bentuk dan warna. Bentuk bulat berbeda makna dengan persegi, berbeda dengan segitiga dan seterusnya. Setiap bentuk dimaknai beragam oleh kehidupan budaya. Bentuk- bentuk itu bisa berupa perkakas rumah, senjata tradisional, dan sebagainya. Begitu juga warna-warna yang digunakan baik untuk kostum pemain, ataupun properti akan mengesankan makna berbeda dari warna yang berbeda. Namun setiap budaya memaknainya beragam sesuai dengan kesepakatan komunitas dalam kehidupan budaya masing-masing. Misalnya warna merah bagi orang Indonesia dimaknai berani, warna jingga dimaknai murka, warna putih dimaknai suci, warna kuning dimaknai agung. Namun jangan heran jika dalam realitas kehidupan budaya etnik makna-makna itu beragam sesuai dengan kesepakatan masyarakatnya. Sebagai contoh warna merah bagi orang Tiongkok dimaknai sebagai warna romantis. Hitam bagi orang Sunda dimaknai sebagai warna bumi. Ketika kamu memaknai bahasa ungkap teater baik visual, verbal, maupun nonverbal, maka sarana simbol itu akan menghantarkan makna budaya. Dengan demikian kamu bisa menafsirkan pesan-pesan yang disampaikan melalui bahasa ungkap tersebut. Seni Budaya 177 Sumber: Dok. Saung Sastra Lembang Gambar 8.3 Permainan kain putih sebagai properti Identifikasi dan maknai gambar-gambar adegan dalam teater di bawah ini Sumber: Dok. Saung Sastra Lembang Semester 1 178 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Setelah kamu mengidentifikasi keempat gambar pertunjukan teater di atas, selanjutnya maknai warna dan bentuk kostumnya, gesturnya, serta barang-barang pendukung pentas lainnya yang memperkuat adegan. Setelah itu kemudian giliran kamu untuk mencoba merancang atau mendesain adegan teater dalam bentuk lukisan atau sketsa lengkap dengan warnanya. D. Ragam Teknik Ungkapan Simbolik Teknik pengungkapan gagasan dalam teater sangat beragam. Media ungkap yang digunakan biasanya tidak hanya satu media melainkan multimedia. Media tersebut berupa bahasa ungkap sebagai sarana komunikasi yang meliputi audio dan visual. Bahasa kata-kata yang diucapkan para pemain dan musik termasuk kategori audio, sedangkan bahasa tubuh, bahasa warna, dan bentuk termasuk kategori visual. Para penggarap teater senantiasa melakukan teknik pengungkapan secara efektif mengingat panggung merupakan ruang yang sangat terbatas, tetapi harus mengesankan berbagai hal. Jika panggung harus mengesankan suasana pantai, karena peristiwa cerita terjadi di pantai, tidak mungkin suasana pantai yang sebenarnya dipindahkan ke atas panggung. Penggarap teater biasanya hanya menghadirkan benda-benda yang khas dan bisa mewakili suasana pantai. Jika tidak bisa menghadirkan benda-benda pantai dengan sesuatu alasan tertentu, sarana simbol bisa menggunakan bunyi deru ombak atau desir pasir tertiup angin laut menyentuh dedaunan yang berada di sekitar pantai. Jika hal itu pun tidak bisa dilakukan, ada cara instan yang biasa digunakan para penggarap teater yaitu dengan lukisan atau print out foto pantai pada kanvas besar atau pada layar belakang. Untuk memperkuat suasana pantai tersebut biasanya dipertegas oleh media lain misalnya sistem pencahayaan, warna dan desain kostum para pemain, serta akting para pemain yang seolah-olah seperti perilaku orang-orang pantai. Kejelian penggarap dalam menghadirkan benda-benda, warna-warna, bentuk-bentuk, serta bunyi- bunyi dan perilaku-perilaku untuk mengesankan suasana tertentu adalah nilai kreativitas yang sangat tinggi. Sekarang kamu bergabung dalam kelompok dan buatlah suasana peristiwa tertentu, kemudian presentasikan di depan teman kamu untuk mendapat tanggapan. Peristiwa yang dimaksud boleh berupa realitas pengalamanmu, atau boleh juga khayalanmu tentang suasana tertentu. Biasakanlah diskusi dengan teman-teman sekelasmu untuk bertukar pengalaman. Terbukalah Seni Budaya 179 untuk kritik agar kaya pengalaman dan teknik pengungkapan. Sebab dalam satu peristiwa yang sama mungkin saja menghasilkan pengalaman kesan yang berbeda. Proses penafsiran terhadap satu peristiwa yang sama, setiap orang berbeda. Hal itu sangat bergantung pada pengetahuan dan suasana hati para penafsir. Setelah mendapat tanggapan orang lain, kamu harus terus mencoba dengan cara melatih teknik pengungkapan, mengembangkan media ungkap, sampai menghasilkan kesan orang lain sesuai dengan gagasan kamu. Selamat mencoba. E. Ungkapan Simbolik dalam Kreasi Naskah Drama Seorang pengarang akan menuangkan ide-ide ceritanya melalui kata-kata yang terhimpun dalam sebuah teks naskah drama. Teks naskah drama yang memuat kata-kata itu adalah simbol-simbol verbal sebagai sarana untuk mengomunikasikan gagasan cerita di atas. Sekarang silahkan kamu coba tuangkan pengalamanmu ke dalam naskah drama. Angkat salah satu tema yang sedang hangat dibicarakan masyarakat sekelilingmu. Gunakan idiom kata, diksi, serta gaya bahasa yang kamu sukai. Setelah selesai kemudian komunikasikan kepada teman untuk mendapat tanggapan. Apakah ide yang ingin sampaikan bisa dicerna oleh teman? Jika jawabannya “ya” kemudian kembangkan naskah yang kamu buat menjadi sebuah adegan drama. Setelah menjadi sebuah adegan drama, kamu harus selalu meminta teman untuk menanggapi bahkan mengkritisi guna pengembangan selanjutnya. Jika mendapat tanggapan yang positif dari teman kamu, kemudian perluas wahana komunikasinya agar lebih banyak mendapat masukan. Jika naskah itu sudah jadi dan mendapat banyak tanggapan dari teman kamu, artinya naskah yang kamu buat itu adalah simbol, sebab pada akhirnya orang lain memahami siapa kamu yang sebenarnya melalui naskah yang kamu buat. 180 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 F. Ungkapan Simbolik dalam Penampilan Teater Penampilan teater pada dasarnya merupakan proses pemanggungan sebuah lakon. Naskah drama yang berupa teks berisi kata-kata karya seorang pengarang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa pentas oleh para seniman penggarap maka itulah pertunjukan teater. Istilah lain untuk proses penerjemah bahasa ungkap yang dipanggungkan adalah transformasi bahasa kata-kata dalam teks naskah yang awalnya hanya simbol-simbol verbal, kemudian kemudian diperkaya dengan simbol-simbol audio dan visual. Seorang penggarap teater akan selalu mencari padanan sarana simbol yang digunakan dalam teks naskah ke dalam versi pertunjukan. Misalnya, kata “tidak” dalam teks naskah apakah kemudian langsung diucapkan oleh pemain? Atau hanya cukup dengan bahasa tubuh dengan cara menggelengkan kepala. Bisa juga kata “tidak” divisualkan dengan gerakan tangan yang seolah-olah menolak. Menggunakan seluruh media ungkap baik visual maupun verbal serta audio agar betul-betul lengkap. Perlu diperhatikan bahwa dalam penggunaan media ungkap, efektifitasnya dan kesesuaiannya dengan karakter tokoh cerita yang dimainkan. Karakter tokoh yang lincah, berani dan tegas senantiasa menyertakan bahasa tubuh ketika dia sedang berbicara. Berbeda dengan seseorang yang dingin, pendiam, atau pemalu. Dia akan sulit berkomunikasi dengan orang lain, dengan sendirinya gagasannya atau hasratnya, atau keinginannya sulit untuk dipahami oleh orang lain. Kedua karakter tersebut di atas bisa hadir dalam satu cerita dan bagaimanana cara menampilkannya. Bukan hal gampang untuk menterjemahkan bahasa teks (sastra drama) ke dalam bahasa pertunjukan. Ada banyak pengetahuan dan pengalaman yang harus dimiliki oleh seorang penggarap drama. Jika garapan drama tidak disertai dengan pengetahuan dan pengalaman, maka produk drama yang dipertunjukan akan berkesan miskin pengalaman dan pengetahuan. Sebaliknya jika penggarapnya adalah orang yang memiliki banyak pengetahuan serta pengalaman maka pertunjukan akan berkesan kaya dan bagus. Seseorang yang memiliki banyak pengetahuan tidak akan kehabisan ide untuk manafsirkan hal-hal yang ada dalam sastra drama Seni Budaya 181 untuk kebutuhan pertunjukan. Seseorang yang memiliki banyak pengalaman dalam proses garapan dan menonton karya orang lain, sangat memungkinkan untuk menghadirkan ide-ide yang orisinal, bukan tiruan dari karya orang lain. Orisinalitas karya adalah keunikan seniman penggarap yang membedakan dirinya dengan seniman lainnya. Semua itu berindikasi pada suksesnya garapan drama, serta itulah kualitas karya yang membuat penonton merasa empati pada karya tersebut. Uji Kompetensi Penilaian Pribadi Nama : ………………….................................. Kelas : ………………….................................. Semester : ………………….................................. Waktu penilaian : ………………….................................. No. Pernyataan Uji Kompetensi Saya berusaha belajar mengidentifikasi tentang simbol, jenis, dan 1 fungsi karya teater. Ya Tidak Saya berusaha belajar memahami karya seni teater melalui apresiasi 2 dan diskusi. Ya Tidak Saya mengikuti pembelajaran cara mengidentifikasi, simbol, jenis, 3 dan fungsi dalam karya teater. Ya Tidak Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. 4 Tidak Ya Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. 5 Tidak Ya 182 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Saya aktif dalam mencari informasi tentang tentang simbol, jenis, 6 dan fungsi dalam karya teater. Ya Tidak Saya menghargai keunikan berbagai jenis karya seni teater. 7 Tidak Ya Saya menghargai keunikan karya pergelaran teater yang dibuat oleh 8 teman saya. Ya Tidak Saya penuh percaya diri untuk mempresentasikan kreasi naskah yang 9 saya buat melalui pergelaran teater. Ya Tidak Saya menerima masukan dan kritik teman tentang naskah yang saya 10 kreasikan. Ya Tidak Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai : ………………….................................. Nama penilai : ………………….................................. Kelas : ………………….................................. Semester : ………………….................................. Waktu penilaian : ………………….................................. No. Pernyataan Uji Kompetensi Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh. 1 Tidak Ya Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian. 2 Tidak Ya Seni Budaya 183 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. 3 Tidak Ya Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami. 4 Tidak Ya Berperan aktif dalam kelompok. 5 Tidak Ya Menyerahkan tugas tepat waktu. 6 Tidak Ya Menghargai keunikan dan keragaman pergelaran teater. 7 Tidak Ya Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik. 8 Tidak Ya Menghormati dan menghargai teman. 9 Tidak Ya Menghormati dan menghargai guru. 10 Tidak Ya Tes Tulis 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rancangan pementasan teater? 2. Tuliskan sistematika usulan/proposal kegiatan pementasan! 184 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Menonton pergelaran teater kemudian membuat resume pergelaran terutama menyangkut simbol, jenis, dan fungsi untuk bahan diskusi kelas. Mengkreasi naskah drama. Tes Praktik Mempergelarkan naskah pendek hasil kreasi sendiri yang dimainkan paling banyak oleh 6 orang. Proyek Pentas Seni Pada akhir semester akan diadakan pekan seni, karya yang kamu buat akan dipergelarkan bersama-sama karya temanmu dari kelas yang lain. Kamu harus memilih salah satu kelompok yang dianggap paling baik untuk mewakili kelasmu. Pada akhir tengah semester ini, adakanlah penjaringan kelompok garapan yang akan mewakili kelas melalui lomba antar kelompok garapan. Rangkuman Pergelaran teater merupakan pemanggungan lakon drama. Proses pemanggungan adalah proses transformasi bahasa ungkap sastrawi ke dalam bahasa ungkap teater. Bahasa-bahasa ungkap itu merupakan simbol-simbol yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan penonton teater. Seorang pengarang cerita menggunakan simbol verbal untuk mengomunikasikan gagasan-gagasannya. Sementara seniman teater menafsirkan teks naskah yang kemudian ditransformasikan ke dalam bahasa ungkap teater secara simbolik. kherysuryawan.blogspot.com Seni Budaya 185 Penonton teater dapat menanggapi ide-ide seniman melalui sarana simbol yang digunakan dalam proses komunikasi. Jenis-jenis simbol terdiri atas simbol verbal (bahasa kata-kata), simbol visual (dapat dilihat), dan simbol auditif/audio (dapat didengar). Simbol berfungsi menghantarkan makna yang terkandung dalam seperangkat gagasan para seniman. Refleksi Hakikat belajar adalah menafsirkan apa yang dilihat, didengar, dan ditanggapi. Apa yang ditafsirkan adalah makna-makna dibalik sarana simbol yang digunakan. Semakin banyak memahami makna sesuatu dibalik simbol, maka akan semakin cerdas. Segala sesuatu itu adalah simbol termasuk manusia. 186 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 Glosarium accapella bernyanyi tanpa iringan alat musik. adeg-adeg salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan kaki sebagai tumpuan gerakan. apresiasi seni penghargaan, penghayatan dan penilaian dalam seni. Rasa senang menghargai, menilai, dan berkarya seni. aransemen menyusun, merangkai, menata, mengubah lagu atau musik menjadi lebih indah dan representatif. artistik segala benda yang terdapat di atas pentas atau digunakan oleh pelaku pertunjukan. birama ayunan gerak kelompok beberapa pulsa yang pulsa pertamanya mendapat aksen kuat dan yang lainnya tidak mendapat aksen kuat, berlangsung secara berulang-ulang dan teratur. capang salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan. capangan salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan. cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan). coda tambahan akhir pada aransemen lagu yang menghasilkan titik klimaks. distorsi proses mengubah bentuk gerak yang memiliki kecenderungan berbeda dari yang aslinya. dua dimensi biasa disingkat 2d atau bidang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang dan lebar. istilah ini biasanya digunakan dalam bidang seni, animasi, komputer dan matematika. eksplorasi penjelajahan, penataan, penjajagan, pencarian. ekspresi penjiwaan, ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa dari tempo, dinamik, timbre nada dari unsur-unsur pokok musik Seni Budaya 187 dalam pengelompokkan frase (phrasering) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi disampaikan kepada pendengarnya. ekspresi seni pengungkapan atau proses menyatakan, memperlihatkan atau menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb melalui karya seni. estetis nilai keindahan. etnik bertalian dengan kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena adat. frase bagian dari kalimat lagu. godeg salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan kepala. harmoni paduan nada yaitu bunyi nyanyian atau permainan musik yang menggunakan dua nada atau lebih, yang berbeda tinggi nadanya dan kita dengar serentak. dasar harmoni adalah trinada atau akor. improvisasi karya cipta musik tidak tertulis, dimainkan secara spontanitas dan bersifat tidak abadi. indikator tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. irama urutan rangkaian gerak yang menjadi unsure dasar dalam seni musik. irama dalam musik terbentuk dari perpaduan sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau panjang pendeknya suara, membentuk pola irama yang bergerak menurut pulsa dalam ayunan birama. jangkung ilo salah satu istilah pada gerak pokok dalam tari sunda. jiwir sampur salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan yang memegang sampur dengan jari tangan. kanvas adalah kain yang berlapis cat campur lem, merupakan kain kanvas terbuat dari yang kain tipis sampai kain tebal dan kuat. bahan ini dipergunakan untuk membuat layar dan terutama dasar lukisan. kemampuan emosional kemampuan untuk mengatur dan menguasai emosi sendiri atau emosi orang lain. kemampuan estetik kemampuan atau daya yang berkaitan dengan keindahan. kemampuan fisikal kemampuan atau daya tahan dan gerak tubuh. kemampuan intelektual kemampuan/daya menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan dalam proses berfikir/kognitif. kemampuan kreatif kemampuan/daya mencipta. 188 Kelas XII SMA/ MA/ SMK/ MAK Semester 1 kemampuan perseptual kemampuan atau daya mengamati, mencakup pemahaman dan mengenali atau mengetahui objek-objek serta kejadian- kejadian. kemampuan sosial kemampuan berhubungan di antara dua atau lebih individu, peka dan dapat menyesuaikan diri pada cara hidup dan budaya di sekitarnya. kesadaran estetis seni kesadaran terhadap keindahan seni. keupat salah satu istilah pada gerak tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan dan langkah kaki. gerakan kepala dapat mengikuti sesuai arah gerak kaki atau sebaliknya. keupat anca salah satu istilah pada gerakan dalam tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan yang dilakukan dalam tempo lambat. keupat gancang salah satu istilah pada gerakan dalam tari sunda yang difokuskan pada kekuatan gerakan tangan yang dilakukan dalam tempo cepat. kolase komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada permukaan gambar. kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan berbagai macam paduan bahan. selama bahan tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat mewakili perasaan estetis orang yang membuatnya. kompetensi dasar kompetensi dasar pada anak usia dini merupakan pengembangan potensi-potensi perkembangan anak yang diwujudkan dalam bentuk kemampuan yang harus dikuasai. komponen bagian dari suatu keseluruhan. komposisi karya cipta musik tertulis yang bersifat abadi. menata atau menyusun. konsep gagasan yang diabstrakkan, gambar mental dari objek. koregrafi seni mencipta dan mengubah tari; atau ciptaan atau penataan tari, sedangkan orangnya disebut koregrafer. kreasi ciptaan, penciptaan, dan atau hasil daya cipta. kreatif sifat yang dimiliki seseorang dan mempunyai kemampuan untuk mencipta atau berkreasi. kreativitas kemampuan berfikir untuk berkreasi atau daya mencipta, dan keterampilan seseorang menghasilkan sesuatu yang asli, unik dan bermanfaat. Seni Budaya 189