Mapel : Agama KristenSoal :1. Siapakah Tuhan Yesus? 2. Apakah Yesus dan Allah itu sama?Wajib dengan penjelasannya! Show
analisislah kelemahan-kelemahan dari paradigma awal Teori peluru magis sebelum dilakukannya revisi dan berikan contohnya Seorang wanita ditemukan tewas dalam sebuah gedung kosong yang tidak jauh dari kantor tempat kerja wanita tersebut. Terlihat, wanita itu tewas dengan … 1 Perhatikan dan cermati tabel berikut. Soal ini menanyakan tentang konsep elastisitas dengan segala aspek dan keterkaitannya dengan lainnya.. Elastis … 1. Setiap organisasi memiliki tujuan yang hendak dicapai dan menjadi fokus untuk dilaksanakan melalui berbagai aktivitas dalam manajemen. Tujuan organ … 2 Salah satu tugas humas adalah mengembangkan dan mengelola news letter untuk organisasi yang diwakilinya. Menurut Bivins, ada dua jenis news letter y … apa yang dimksud dngan konflik Which sociological perspective tends to view religion as an institution that help maintain patterns of social inequality? a) Functionalism b) Symbolic … fungsi dari bab penutup dan saran mengapa manusia tidak mempedulikan linkungan sekitar
Pengertian Populasi dan Sampel dalam Penelitian Kuantitatif – Metode serta tahapan dalam suatu penelitian menjadi hal yang sangat penting untuk dipahami oleh peneliti dalam menulis karya ilmiahnya. Hal ini mengingat bahwa penulisan yang sistematis merupakan salah satu ciri khas dalam penulisan karya ilmiah. Tidak heran jika kemudian peneliti dalam melakukan penulisan karya ilmiah dituntut untuk memiliki kecermatan dan ketelitian yang cukup. Metode dalam penelitian pun beragam tergantung dari penelitian yang dipilih. Jenis penelitian yang cukup memerlukan kecermatan lebih bagi peneliti, dikenal dengan penelitian kuantitatif. Kecermatan dan ketelitian diperlukan lebih dalam penelitian ini mengingat data yang nantinya harus diolah berupa angka. Penelitian jenis ini juga menitik beratkan pada penggunaan perhitungan matematis dalam menjawab masalah sebagai hasil penelitiannya. Dalam penelitian jenis kuantitatif dikenal dengan adanya istilah populasi dan sampel. Penelitian kualitatif—jenis penelitian lain yang bersifat lebih deskriptif, tidak cukup familiar dengan penggunaan istilah populasi dan sampel dalam menyebut subjek penelitiannya. Istilah yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif adalah situasi sosial dan sumber data yang merujuk pada hal-hal yang terkait dengan perolehan data bagi peneliti. Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan dua hal yang menjadi penentu dalam sebuah penelitian karena keduanya dapat memberikan jawaban dari hasil penelitian yang dilakukan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tuntas mengenai populasi dan sampel pada penelitian kuantitatif. Mengapa keduanya sangat penting dan perlu dicermati dalam menentukan hasil dari sebuah penelitian? Yuk, kita bahas lebih lanjut di bawah ini. Pengertian Populasi dan SampelPopulasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan satu sama lain. Mudahnya, sampel penelitian dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian dan merupakan “wakil” dari anggota populasi tersebut. Keduanya merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam penelitian karena dapat memberikan generalisasi pada kesimpulan hasil penelitian yang didapat. Oleh karenanya, penting bagi peneliti untuk dapat bersikap cermat dan teliti dalam menentukan besaran populasi dan sampel yang akan digunakan. Untuk lebih jelasnya bisa kita cermati terlebih dahulu pengertian masing-masing dari populasi dan juga sampel di bawah ini. 1. Pengertian PopulasiSecara sederhana populasi dapat diartikan sebagai subyek pada wilayah serta waktu tertentu yang akan diamati atau diteliti oleh peneliti. Sugiyono (2005, h. 90) mengartikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Populasi yang digunakan dalam penelitian pun cukup beragam. Terdapat beberapa hal yang dapat membedakannya. Menurut Supardi (1993) populasi penelitian dapat dibedakan menjadi populasi “finit” dan populasi “infinit”. Populasi finit merujuk pada suatu populasi yang jumlah anggotanya sudah dapat diketahui secara pasti oleh peneliti. Sementara populasi infinit kebalikannya, merupakan suatu populasi yang jumlah anggotanya masih belum atau tidak dapat diketahui. Berdasarkan sifatnya populasi juga terbagi menjadi dua bagian, yakni populasi homogen dan heterogen. Populasi homogen berarti populasi yang memiliki unsur-unsur bersifat sama. Populasi jenis ini tidak mempersoalkan jumlah secara kuantitatif. Penelitian di bidang eksakta memiliki populasi bersifat homogen seperti larutan air, cairan, dsb. Sementara populasi heterogen berarti unsur-unsur dalam populasi tersebut memiliki sifat yang beragam atau bervariasi. Populasi jenis ini memerlukan batas-batas yang harus ditetapkan terlebih dahulu baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada penelitian di bidang sosial populasi yang digunakan cenderung bersifat heterogen karena subjeknya yang seringkali adalah manusia serta gejala-gejala sosial dalam kehidupan manusia. 2. Pengertian SampelSugiyono (2016, h. 80) menyebut sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik atau berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Pengambilan besar sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya. Sementara teknik pengambilan sampel atau teknik sampling disebutkan oleh Supardi (1993) sebagai suatu cara atau teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian. Margono (2004) menambahkan penentuan sampel ini harus disesuaikan dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar sampel yang diperoleh dapat mewakili populasi (bersifat representatif). Penggunaan sampel diperlukan dalam penelitian kuantitatif karena akan sangat menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya apabila peneliti harus meneliti seluruh individu dalam suatu populasi. Terdapat beberapa manfaat atau kegunaan lain dalam penggunaan sampel dalam penelitian, selengkapnya akan kami bahas di bawah berikut ini:
Supardi (1993) menyebutkan hal penting lainnya mengenai sampel dalam penelitian. Yaitu terkait dengan hal- hal yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam menentukan besar sampel, di antaranya adalah : 1. Tingkat homogenitas anggota populasi. Semakin tinggi tingkat homogenitas suatu populasi maka semakin rendah sampel yang bisa diambil. 2. Presisi yang diharapkan peneliti. Presisi merupakan derajat perbandingan hasil yang didapat dari sampel dengan hasil yang didapat dari populasi. Semakin tinggi presisi yang diharapkan maka semakin besar jumlah sampel yang diambil. 3. Rancangan analisis data penelitian. Jumlah sampel yang ditentukan harus dapat menjamin bahwa data yang diperoleh akan dapat dianalisis dengan rancangan analisis data yang sudah ditentukan. 4. Ketersediaan dana, waktu dan tenaga penelitian. Kesimpulan Perbedaan Populasi dan Sampel Dari pembahasan di atas, barangkali kamu masih bingung perbedaan antara populasi dan sampel. Jadi populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti, sedangkan sampel hanya sebagian dari populasi itu sendiri. Nah, diantara keduanya terdapat istilah parameter dan statistik. Lantas, apa yang dimaksud dengan parameter? Dikatakan parameter apabila keseluruhan anggota populasi memiliki ukuran karakteristik, sedangkan ukuran karakteristik dari sampel disebut dengan statistik. Untuk mempermudah pemahaman, berikut perbedaan populasi dan sampel. Populasi : Adalah seluruh objek yang diteliti Sampel : Bagian dari populasi
Populasi : parameter Sampel : Statistik
Populasi : Dapat dilakukan dengan metode sensus Sampel : Dapat dilakukan dengan metode survei Populasi : Mengidentifikasi karakteristiknya Sampel : menduga karakteristik populasi Itulah sedikit pemahaman sederhana untuk mengetahui perbedaan populasi dan sampel agar lebih paham lagi. Sekian pembahasan tentang populasi dan sampel. Sebenarnya jika mempelajari secara detail tentang metodologi penelitian, tidak hanya membahas tentang sampel saja. tetapi juga membahas banyak hal lain di dunia penelitian. Tentu saja yang masih ada kaitannya dengan dunia penelitian, pengambilan data dan macam-macam. Semoga sedikit pembahasan ini bisa memberikan pengetahuan dan wawasan seputar populasi dan sampel. Langkah Penggunaan Penelitian Sampling1. Menentukan besar atau luas populasi yang akan diteliti.Menentukan besar populasi diperlukan sebagai tahapan awal dalam penentuan sampel karena nantinya dapat memberi batas kepada peneliti tentang populasi yang harus diteliti agar tidak melebar pada populasi lain yang dianggap kurang relevan. 2. Mengenali kualitas anggota populasi yang akan diteliti.Tahapan ini diperlukan agar peneliti dapat mengambil kesimpulan di awal mengenai keadaan anggota populasi. Misalnya seperti apakah populasi yang ada cenderung bersifat homogen atau heterogen, dan lain sebagainya. Selain itu juga mengenali keadaan anggota populasi yang akan diteliti nantinya akan memudahkan kerja peneliti untuk menentukan langkah penentuan besar sampel hingga teknik pengambilan sampel yang harus digunakan. 3. Menetapkan besaran sampel yang akan digunakan.Sama halnya dengan populasi, besaran atau jumlah sampel juga harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga dapat diperkirakan sampel mana saja yang sekiranya mampu mewakili anggota populasi dalam penelitian. Sedang akan melakukan penelitian? Dapatkan buku-buku referensi di Penerbit Deepublish. Atau dapatkan buku-buku seputar penelitian berikut ini : Terimakasih sudah membaca artikel berjudul “Pengertian Populasi dan Sampel”, baca juga artikel lain berikut ini : 1. Apa Itu Metodologi Penelitian? Jenis, Contoh dan Kegunaannya |