Sebutkan sikapmu terhadap teman yang berbeda kesenangan

Sebutkan sikapmu terhadap teman yang berbeda kesenangan

Apakah Anda merasa tidak memiliki cukup waktu? Apakah sepertinya Anda tidak pernah bisa menyelesaikan semua pekerjaan Anda, atau Anda kesulitan mencari waktu yang cukup untuk keluarga Anda, apalagi berolahraga dan tidur cukup agar Anda tetap sehat? Apakah Anda merasa bahwa waktu adalah musuh Anda?

Waktu adalah satu-satunya sumber daya yang dapat habis. Kita dapat menambah kekayaan, kesuksesan, atau karyawan, atau teman-teman tetapi kita tidak dapat menambah waktu. Setiap kita hanya memiliki 24 jam dalam sehari, dan hanya satu kesempatan seumur hidup. Waktu adalah sesuatu yang terbatas dan tidak ada satu orangpun yang menyukai batas, wajar jika Anda merasa dikejar-kejar oleh waktu.

Tetapi itu bukanlah hal yang benar. Kita perlu mengubah sikap ini dan mulai melihat tuntutan waktu kita sebagai hal yang baik dalam hidup kita.

Inilah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk bersahabat dengan waktu:

Ini mungkin terdengar konyol, terutama ketika jam 1 pagi saat Anda tidak bisa tidur karena Anda harus memenuhi tenggat waktu di pagi hari. Namun cobalah untuk berpikir jika Anda tidak punya pekerjaan, atau hal yang tidak terlalu menuntut. Mungkin Anda juga tidak memiliki pasangan, keluarga, atau teman untuk mengisi waktu Anda. Itu tidak terdengar sangat menarik, bukan?

Alasan Anda selalu merasa terdesak waktu adalah bahwa ada begitu banyak hal hebat yang ingin Anda lakukan seperti bekerja, menulis untuk kesenangan, membaca, menghabiskan waktu bersama pasangan, keluarga dan teman, mendaki, yoga, musik dan hal-hal lain yang berada disekitar Anda. Jika Anda menghabiskan terlalu banyak waktu pada pekerjaan yang Anda benci atau orang-orang yang tidak Anda cintai, maka itu adalah masalah, masalah yang harus Anda selesaikan. Tetapi masalah Anda bukanlah karena kurangnya waktu. Ketika Anda menghabiskan waktu Anda bersama dengan hal-hal yang Anda cintai, Anda tidak akan pernah merasa bahwa Anda sedang membuang-buang waktu Anda. 

Kata "tetapi" adalah tentang berjuang dengan sesuatu yang tidak Anda inginkan. Mari ambil contoh, ketika Anda memiliki pikiran “saya ingin ke pantai “tetapi” saya juga ingin bekerja”. Jika faktanya dibalik menjadi Anda tidak ingin ke pantai dan Anda juga tidak ingin bekerja, maka itu adalah kebohongan. Jika Anda menyukai pekerjaan Anda dan Anda menyukai pantai maka Anda tidak harus berjuang, Anda harus memilih. Mungkin Anda akan pergi ke pantai besok dan menyelesaikan segala pekerjaan Anda hari ini. Atau mungkin Anda akan membolos hari ini dan bekerja ekstra besok. Cobalah untuk menghilangkan kata “tetapi” dari pikiran Anda. Mulailah untuk memilih dan mengambil keputusan untuk melakukan suatu hal.

Pernahkah Anda berpikir seperti ini, "Jika saya sampai ke kantor dua jam lebih awal dan kemudian pulang dua jam terlambat dan melewatkan makan siang saya, apakah hal itu bisa menggedor dan menyelesaikan proyek ini dalam dua hari, tidak perlu seminggu seperti yang ditentukan"? 

Jika iya, jangan lakukan hal tersebut. Tentu, Anda dapat merencanakan untuk bekerja 15 jam sehari setiap hari tetapi jika Anda melakukannya, Anda akan menghilangkan efisiensi waktu Anda. Anda justru akan menjadi kelelahan dan sengsara. Anda mungkin berharap dapat melakukan pekerjaan yang terbaik setiap jam saat Anda bangun, tetapi faktanya adalah hal tersebut tidak bisa untuk dilakukan.

Jadi jika Anda tiba di kantor pukul 7 pagi, pastikan untuk berhenti bekerja pukul 5 atau lebih sedikit dan pulanglah. Manfaatkan waktu Anda untuk berlari atau bermain dengan anak-anak Anda. Atau Anda juga bisa membaliknya, ambilah waktu Anda di pagi hari untuk berolahraga dan bersenang-senang. Ketika Anda tiba di tempat kerja, Anda memiliki tubuh yang segar dan kemudian dapat menyelesaikan pekerjaan Anda dengan baik. Ingat bahwa Anda tidak dapat melakukan semuanya sekaligus. Semakin Anda berusaha dengan sangat keras, semakin Anda kehilangan efisiensi waktu yang justru malah membuat Anda menderita.  

Anda harus mendengarkan jam batin Anda sendiri dan menyusun hari Anda dengan tepat. Jika menurut Anda, Anda memerlukan waktu untuk berolahraga di pagi hari sebelum bekerja, lakukanlah. Atau Anda mungkin membutuhkan waktu untuk bersosialisasi bersama teman-teman Anda setelah pulang bekerja, Anda juga dapat melakukannya. Setiap orang memiliki ritme yang berbeda. Untuk beberapa orang, ide-ide kreatif dapat bermunculan di pagi hari dan beberapa mungkin muncul di siang ataupun sore hari. Anda adalah orang yang mengenal diri Anda dengan baik, jadi buatlah jadwal yang benar-benar memungkinkan Anda berfungsi secara maksimal. 

Dalam satu hari, Anda mungkin memiliki tugas untuk memposting kolom ke situs, mewawancarai seorang tokoh terkenal, menghabiskan waktu mempromosikan produk dan terhubung dengan jaringan di media sosial, menulis dan menjawab email selama beberapa hari, mengadakan pertemuan dua jam dengan penasihat keuangan , dan pekerjaan  lainnya. Itu adalah hari kerja yang lumayan padat, tetapi Anda masih memiliki tiga item yang tersisa di daftar tugas harian Anda.  

Ini bisa membuat Anda kesal tetapi cobalah untuk menjauhkan diri Anda dari rasa kesal tersebut. Anda harus belajar untuk menerima setiap tugas-tugas Anda dengan berlapang dada. Pada titik tertentu Anda harus mengakui bahwa Anda telah melakukan semua yang dapat Anda lakukan hari ini, berikan apresiasi untuk setiap kerja keras yang Anda lakukan pada hari tersebut, lalu pergilah untuk menghabiskan waktu bersama keluarga Anda, atau menghabiskan waktu dengan melakukan kesenangan atau hobi yang Anda miliki. Itu adalah sesuatu yang benar-benar dapat Anda syukuri.

Itulah kelima hal yang dapat Anda lakukan untuk menjadikan waktu sebagai sahabat, bukan lawan. Pastikan bahwa Anda memberikan diri Anda ruang yang cukup untuk melakukan setiap hal yang membuat Anda bahagia, sehingga Anda selalu memiliki energi dan kekuatan yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan Anda dengan maksimal. 

Ilustrasi contoh sikap yang baik terhadap teman yang berbeda agama. Sumber: Pexels.com

Indonesia merupakan negara dengan etnis, suku, ras dan agama yang bermacam-macam. Tak heran jika semboyan negara ini adalah Bhinneka Tunggal Ika atau berbeda-beda tapi tetap satu.

Jika dilihat dari sisi kepercayaan, ada 6 agama yang diakui oleh negara Indonesia. Hal ini tertuang dalam asal 1 UU PNPS No 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama.

Undang-undang tersebut menyatakan bahwa agama-agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu.

Meskipun Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim, tak menutup kemungkinan kita akan berteman dengan seseorang yang beda agama.

Lalu, bagaimana sikap yang baik terhadap teman yang berbeda agama? Simak jawabannya di bawah ini.

Mengapa Kita Perlu Bersikap terhadap Teman yang Berbeda Agama?

Sebelum memahami sikap yang baik terhadap teman yang berbeda agama, sebaiknya kita mengetahui alasan mengapa kita harus bersikap baik termasuk pada teman yang berbeda agama.

Agama adalah kumpulan aturan yang datang dari Tuhan untuk mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan sesamanya dan mengatur hubungan antara manusia dengan alam semesta.

Indonesia sendiri sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, memiliki 6 agama yang diakui oleh negara. Artinya, Indonesia memiliki keberagaman kepercayaan.

Dengan keberagaman kepercayaan ini memiliki potensi konflik yang besar. Hal ini disebutkan oleh Dadang Sudiadi dalam Menuju Kehidupan Harmonis dalam Masyarakat yang Majemuk.

Memeluk agama dan menghormati kepercayaan orang lain adalah contoh sikap yany baik. Sumber: Pexels.com

Adapun konflik yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat, misalnya konflik perbedaan kepentingan, pandangan, nilai akan menimbulkan perbedaan atas sesuatu yang kemungkinan besar menimbulkan reaksi berdasarkan persepsi tersebut atas sesuatu itu.

Konflik yang ditimbulkan tersebut akan berpotensi sebagai akar dari kerusuhan. Jika kerusuhan terjadi karena konflik horizontal maka kita akan terpecah-belah dan tak akan hidup dengan rukun.

Bagaimana Sikap yang Baik terhadap Teman yang Berbeda Agama?

Sebagai negara pluralisme, sebaiknya kita memiliki sikap yang baik dan bijaksana dalam memperlakukan seseorang, terlebih yang memiliki pandangan berbeda dengan kita.

Sikap juga merupakan implementasi dari sila pertama Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa.

Menurut buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket A yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sila ini mengajarkan kita untuk hormat menghormati, hidup rukun dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda.

Tak hanya itu, kita tak boleh memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa kepada orang lain.

Dengan mengamalkan sikap ini, maka kita akan menciptakan kehidupan yang toleran dan damai.

Contoh Sikap yang Baik terhadap Teman yang Berbeda Agama

Contoh sikap yang baik terhadap teman yang berbeda agama adalah bermain bersama teman meski memiliki perbedaan agama. Sumber: Pexels.cok

  1. Menghormati teman yang berbeda agama.

  2. Tidak mengejek kepercayaan dari teman yang berbeda dengan agama kita.

  3. Menghormati pelaksanaan ibadah teman kita yang berbeda agama.

  4. Tidak memaksa teman kita untuk percaya terhadap agama yang kita anut.

  5. Bersikap ramah, sopan dan santun terhadap teman yang berbeda agama.

  6. Membantu teman kita yang mengalami kesulitan meski memiliki agama yang berbeda dengan kita.

  7. Mengajak teman kita yang beda agama bermain bersama.

  8. Menghormati kegiatan keagamaan ketika merayakan hari besar agama lain.


Page 2