Penanganan pada luka kecil yang tidak terlalu dalam adalah

Luka sayatan adalah luka yang tidak boleh disepelekan. Untuk luka sayat yang kecil, Anda bisa menanganinya dengan perawatan rumahan. Luka sayat yang dalam dan besar membutuhkan penanganan medis di rumah sakit.

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Luka sayatan kecil dapat ditangani dengan perawatan rumahan

Luka sayatan adalah salah satu jenis luka yang paling sering terjadi. Luka yang dikenal sebagai vulnus insivum dalam dunia medis ini umumnya disebabkan karena tangan yang teriris pisau atau kecelakaan dalam menggunakan mesin atau alat-alat kerja lainnya. Luka sayat tidak boleh Anda sepelekan karena sayatan yang dalam dapat menyebabkan perdarahan besar dan berkepanjangan.Penanganan luka sayatan dilakukan berdasarkan keparahannya. Jika luka sayat yang Anda alami termasuk dangkal atau tidak dalam, dan perdarahan hanya terjadi sebentar, Anda hanya memerlukan perawatan rumahan untuk menyembuhkan luka ini.Namun, jika luka sayatan tergolong dalam dan panjang, atau mengakibatkan perdarahan yang tidak kunjung berhenti, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.Mari kenali lebih jauh seputar penanganan luka sayatan berdasarkan tingkat keparahannya dan potensi komplikasinya yang perlu diwaspadai.

Cara mengobati luka sayatan dengan perawatan rumahan

Luka sayat yang dangkal atau kecil dapat diobati dengan sejumlah perawatan rumahan sederhana. Berikut adalah cara mengobati luka sayatan kecil yang bisa Anda lakukan di rumah.Pertama-tama, Anda perlu menghentikan perdarahan yang terjadi. Misalnya, apabila Anda mengalami luka sayat di tangan atau jari, tekan bagian yang luka dengan menggunakan perban, handuk, atau sapu tangan kering dan bersih selama beberapa menit.Anda juga perlu mengangkat bagian yang luka di atas kepala untuk mengurangi aliran darah sehingga perdarahan dapat dihentikan. Sementara itu, jika perdarahan terjadi di bagian tubuh bawah, cobalah untuk berbaring dan angkat bagian yang luka di atas jantung Anda.Ketika perdarahan di luka sayatan yang Anda alami sudah berhenti, segera bersihkan dan berikan perlindungan untuk mencegahnya mengalami infeksi. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
  • Cuci tangan Anda dengan air bersih dan keringkan secara menyeluruh.
  • Bersihkan luka sayatan dengan air mengalir dan sabun. Hindari produk dengan embel-embel 'antiseptik' karena berpotensi merusak kulit dan menghambat penyembuhan.
  • Keringkan luka sayatan dengan handuk bersih.
  • Oleskan salep antibiotik untuk membantu mempercepat penyembuhan luka sayat. Anda bisa membelinya di apotek atau toko obat terdekat.
  • Tutup luka sayat dengan menggunakan plester khusus luka atau perban yang steril. Perban dapat digunakan untuk luka sayat yang ukurannya agak besar, tapi jangan membebat bagian yang luka secara terlalu ketat agar aliran darah tidak terganggu.
  • Ganti perban atau plester secara rutin supaya tidak kotor. Anda juga dapat menggunakan penutup luka yang antiair sehingga luka tetap kering saat mandi atau terkena air. Plester atau perban ini bisa Anda lepas setelah luka sayat sepenuhnya sembuh.
  • Jika ada memar atau pembengkakan di sekitar bagian yang luka, Anda bisa mengompresnya dengan es yang dibungkus handuk bersih. Hindari menempelkan es secara langsung ke luka sayat karena bisa menyebabkan frostbite atau radang dingin.
Apabila luka sayatan yang Anda alami menyebabkan rasa sakit yang tidak tertahankan, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen.Hindari obat-obatan yang mengandung aspirin karena bisa menyebabkan atau memperpanjang perdarahan.Di samping ketiga langkah di atas, Anda juga perlu menghindari kebiasaan buruk, seperti mengorek-ngorek atau menarik bagian luka sayat yang telah kering atau terkelupas, supaya bisa cepat sembuh.

Tanda-tanda luka sayatan yang harus mendapatkan penanganan medis

Luka sayatan yang dalam dan panjang perlu segera diperiksakan ke rumah sakit terdekat untuk menghindari komplikasi. Luka ini kemungkinan membutuhkan jahitan yang hanya bisa dilakukan oleh dokter. Berikut adalah tanda-tanda luka sayat yang perlu mendapatkan penanganan medis:
  • Luka sayat yang dalam hingga terputusnya pembuluh darah.
  • Perdarahan tidak kunjung berhenti meski sudah dilakukan penanganan rumahan.
  • Perdarahan terjadi di pembuluh darah atau arteri. Perdarahan dari arteri terjadi secara menyembur atau memuncrat, warnanya merah terang, dan umumnya sulit dikontrol.
  • Luka sayat yang parah di wajah. Perawatan darurat diperlukan untuk mencegah jaringan parut.
  • Luka sayat terjadi di telapak tangan dan terlihat mengalami infeksi. Infeksi jenis ini mudah menyebar dengan cepat.
  • Luka sayat sangat besar atau menyebabkan banyak kerusakan jaringan.
  • Kehilangan sensasi secara signifikan atau persisten (berulang) di dekat luka sayat atau sulit menggerakkan anggota tubuh Anda.
  • Ada benda asing yang terjebak di dalam luka sayatan yang Anda alami.
Di rumah sakit, luka sayatan yang Anda alami umumnya diperkiksa terlebih dahulu untuk memastikan adanya risiko infeksi atau tidak. Suntikan tetanus mungkin diperlukan untuk mencegah penyakit ini.Luka sayat kemudian dapat ditutup dengan jahitan atau strip sebelum dibungkus perban. Jika ada risiko infeksi, luka sayatan biasanya tidak ditutup karena bisa menjebak infeksi di dalamnya.

Komplikasi luka sayatan yang bisa terjadi

Luka sayatan yang terinfeksi dapat menyebabkan demam

Komplikasi dari luka sayatan adalah infeksi atau perdarahan. Luka sayatan yang Anda alami berpotensi mengalami infeksi jika:
  • Ukuran luka sayat lebih panjang dari 5 centimeter.
  • Ada sesuatu di dalam luka sayat sebelum dibersihkan, seperti pecahan kaca atau kerikil.
  • Terkontaminasi dengan kotoran, nanah, atau cairan tubuh lainnya.
  • Tepi luka sayat tampak bergerigi.
  • Luka sayat disebabkan oleh gigitan binatang atau manusia.
  • Luka sayat disebabkan benda yang kotor yang bisa menyebabkan tetanus.
Sementara itu, ada sejumlah tanda yang bisa Anda identifikasi jika luka sayatan telah terinfeksi.
  • Nanah terbentuk di dalam atau di sekitar luka sayat.
  • Adanya bengkak, kemerahan, atau peningkatan rasa sakit di area luka sayat.
  • Suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius alias demam.
  • Merasa tidak enak badan.
  • Pembengkakan kelenjar di bawah dagu, leher, ketiak, atau selangkangan.
Anda tidak perlu khawatir jika mengalami infeksi pada luka sayatan karena masalah ini umumnya dapat diatasi dengan obat-obatan antibiotik.Selain infeksi, Anda juga bisa mengalami masalah perdarahan jika perdarahan terjadi secara terus-menerus dan tidak kunjung berhenti meski sudah ditangani.Kondisi ini dapat menandakan adanya pembuluh darah yang rusak, gangguan perdarahan, atau merupakan efek samping dari obat-obatan tertentu, misalnya obat pengencer darah yang biasa diresepkan untuk menangani masalah jantung.Itulah penjelasan seputar luka sayatan dan penanganannya yang dapat Anda lakukan. Apabila Anda memiliki pertanyaan seputar masalah kesehatan, Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.

penyembuhan lukabekas luka

Healthline. https://www.healthline.com/health/cut-finger#precautions
Diakses pada 21 Juli 2021
Healthline. https://www.healthline.com/health/open-wound#complications
Diakses pada 21 Juli 2021
NHS. https://www.nhs.uk/conditions/cuts-and-grazes/
Diakses pada 21 Juli 2021

Zinc adalah salah satu mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Manfaat zinc bagi tubuh bisa membantu menangani jerawat hingga mempercepat penyembuhan luka. Namun, dosis kebutuhan zinc harian untuk orang dewasa tidak boleh lebih dari 11 mg per hari.

18 Des 2019|Rieke Saraswati

Selain paparan panas, bahan kimia di sekitar Anda dapat menimbulkan luka bakar. Jika hal tersebut terjadi maka penanganan luka bakar harus segera dilakukan. Bagaimana caranya?

09 Des 2019|Annisa Amalia Ikhsania

Cara menghilangkan keloid secara alami bisa dengan bawang putih, madu, bawang merah, hingga aloe vera. Meski demikian, berbagai penghilang keloid alami ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitasnya.

Dijawab Oleh dr. RH Rafsanjani

Dijawab Oleh dr. Vina Liliana