Gambar model kepemimpinan jalur-tujuan di atas juga dapat dilihat pada buku teks perilaku organisasi lainnya dengan sedikit perbedaan.5 Menurut Robins, gambar panah pada model jalur-tujuan langsung dari “perilaku pemimpin” ke “hasil” yang terdiri dari kinerja dan kepuasan. Kalau dilihat dari sudut pandang analisis jalur, maka perilaku pemimpin berpengaruh langsung terhadap kinerja dan kepuasan kerja. Gambar model jalur-tujuan menurut Robbins dan Judge adalah sebagai berikut: Show
Gambar: Teori Jalur-Tujuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat mengesankan antara kepemimpinan kharismatik dengan kinerja yang tinggi dan kepuasan pengikut.6 Menurut Judge dan Piccolo dalam Robbins dan Judge, sebuah tinjauan dari 87 studi yang menguji kepemimpinan transformasional menemukan bahwa kepemimpinan transformasional dihubungkan dengan motivasi dan kepuasan pengikut dan kinerja yang tinggi serta persepsi terhadap efektivitas pemimpin.7 Satu analisis menyimpulkan bahwa pemimpin akan dipersepsikan sangat menyenangkan oleh bawahan, dan berhasil menggunakan pengaruh terhadap bawahan, ketika pemimpin berperilaku di dalam cara yang sesuai dengan (1) kebutuhan dan nilai-nilai bawahan, dan (2) keperluan situasi kerja tertentu. Dengan kata lain, teori jalur-tujuan, seperti teori harapan di dalam motivasi kerja, dapat membantu untuk memahami kekomplekan proses kepemimpinan.8 Teori Kepemimpinan Situasional (Situasional Leadership Theor/SLT) Teori Kepemimpinan Kharismatik (Charismatic Leadership Theory) Kepemimpinan Transformasional (Transformational Leadership) Gambar: Susunan Penuh dari Model Kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang bebas dari campur tangan pemimpin (laissez-faire) adalah paling pasif dan oleh karena itu paling kurang efektif. Pemimpin yang menggunakan gaya ini jarang dipandang sebagai efektif. Manajemen dengan perkecualian (management by exception) apakah pasif atau aktif adalah sedikit lebih baik dari pada yang bebas dari campur tangan pemimpin, tetapi masih dianggap kepemimpinan yang tidak efektif. Pemimpin yang mempraktekkan kepemimpinan manajemen dengan perkecualian cenderung ada hanya bila ada masalah, yang sering sangat terlambat. Kepemimpinan dengan memberikan penghargaan tergantung pada kinerja pengikut dapat menjadi gaya kepemimpinan yang efektif. Bagaimanapun, pemimpin tidak akan mendapatkan karyawan yang berkinerja di atas atau melampaui target yang harus dicapai ketika mempraktekkan gaya kepemimpinan ini. Hanya dengan empat gaya kepemimpinan sisanya -yang adalah semua aspek dari kepemimpinan transformasional – adalah pemimpin yang dapat memotivasi pengikut untuk berkinerja melampaui harapan dan melebihi kepentingan diri mereka sendiri demi kepentingan organisasi. Pertimbangan secara individual (individual consideration), rangsangan intelektual (intellectual stimulation), motivasi yang bersifat inspirasional (inspirational motivation), dan pengaruh yang ideal semua hasil dari usaha keras, produktivitas, tinggi, moral, kepuasan, dan efektivitas organisasi yang lebih tinggi, tingkat keluar-masuknya, dan ketidak-hadiran karyawan yang rendah, serta kemampuan organisasi dalam beradaptasi yang besar. Berdasarkan model ini, pemimpin secara umum paling efektif ketika secara teratur menggunakan satu-persatu dari keempat perilaku transformasioanal tersebut.14 Pemimpin transformasional adalah pemimpin yang inovatif dan kreatif, maka mereka memberi semangat kepada pengikut untuk menjadi inovatif dan kreatif juga. Tujuan adalah mekanisme kunci yang lain. Pengikut dari pemimpin transformasional lebih mengejar tujuan yang ambisius, terbiasa dengan dan setuju pada tujuan—tujuan yang strategis dari organisasi, dan percaya bahwa tujuan yang mereka kejar penting secara pribadi. 15 Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik untuk semua situasi dan paling cocok untuk semua orang. Merupakan suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau kepribadian disebut?Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya yang dinyatakan dalam bentuk pola tingkah laku atau kepribadian.
Ika tingkat kesiapan bawahan dikategorikan belum mampu tetapi kemauan ada apa yang harus dilakukan seorang pemimpin?Bawahan tidak mampu tetapi memiliki kemauan (yakin).
Dalam hal ini pemimpin harus mengarahkan, mendukung, dan membantu bawahan melalui komunikasi dua arah, artinya pemimpin mau mendengar pendapat bawahannya tetapi perlu diingat oleh seorang pemimpin bahwa setiap pengambilan keputusan tetap berada pada pemimpin.
Apa yang menyebabkan turunnya komitmen para karyawan?Jawaban: Beban Kerja Terlalu Banyak. Tidak Ada Reward. Loyalitas Karyawan.
Gaya kepemimpinan dimana pemimpin menyerahkan proses pengambilan keputusan pada bawahannya adalah?3. Gaya Kepemimpinan DelegatifGaya Kepemimpinan delegatif dicirikan dengan jarangnya pemimpin memberikan arahan, keputusan diserahkan kepada bawahan, dan diharapkan anggota organisasi dapat menyelesaikan permasalahannya sendiri (MacGrefor, 2004).
|