Para rasul adalah manusia pilihan yang memiliki ketaatan luar biasa mereka dipilih Allah untuk

Kakbah di Mekkah. (Foto: Wikimedia Commons)

Nabi dan rasul adalah orang-orang yang dipilih Allah SWT untuk menerima wahyu dan risalah Allah SWT kepada umat manusia. Sebagaimana yang telah kita percaya, nabi dan rasul utusan Allah SWT berjumlah 25 orang. Masing-masing dari mereka memiliki kisah tersendiri dalam menyebarkan dan menegakkan ajaran tauhid.

Dari 25 nabi dan rasul yang kita tahu, Allah SWT juga menyebutkan bahwa sebenarnya ada lebih dari itu, tetapi tidak diceritakan di dalam Alquran.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Mu'min ayat 78 yang artinya:

"Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil."

Nah, dari semua nabi dan rasul ada lima di antaranya yang memiliki keistimewaan, yaitu ketabahan yang luar biasa yang disebut dengan Ulul Azmi.

Ulul Azmi terdiri dari dua kata, yaitu Ulul dan Azmi. Ulul berasal dari kata ulu atau uli yang artinya memiliki, sedangkan Azmi berarti keteguhan hati.

Oleh sebab itu, Ulul Azmi memiliki arti sebagai orang yang mempunyai ketabahan, kesabaran, dan keteguhan hati yan luar biasa dalam menjalankan tugas suci sebagai nabi dan rasul.

Siapa saja, sih, nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi tersebut?

Nabi Nuh AS mendapatkan gelar Ulul Azmi karena memiliki kesabaran yang luar biasa dalam menyebarkan ajaran Allah SWT. Setelah melakukan dakwah cukup lama, hanya ada sedikit umat yang mau mengikutinya. Berarti ada banyak umatnya yang malah mengingkarinya, termasuk istri dan anaknya. Hingga suatu hari, Allah SWT memintanya untuk membuat sebuah perahu besar.

Sampai waktunya tiba, Allah SWT memberikan azab pedih berupa banjir bandang untuk kaum Nabi Nuh AS yang mengingkarinya. Ketika banjir itu terjadi, Nabi Nuh AS dan para pengikutnya selamat dari bencana tersebut karena berada di dalam perahu besar yang mereka buat sebelumnya.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hud ayat 42 yang artinya:

“Wahai anakku naiklah ke kapal bersama kami, dan janganlah kamu bersama orang-orang yang ingkar (kafir)”

Di kehidupan Nabi Ibrahim AS kala itu, ada seorang raja terkenal yaitu Namrud, di mana saat itu pula banyak orang yang menyembah berhala. Dia pun berpikir untuk menghancurkan patung-patung berhala agar seluruh masyarakat tidak lagi menyembah patung tersebut.

Hingga suatu ketika, Raja Namrud mengetahui patung-patung yang mereka sembah dihancurkan, Nabi Ibrahim AS pun diberi hukuman mati dengan cara dibakar. Namun, Allah SWT Maha Kuasa, Nabi Ibrahim AS pun selamat dan tidak hangus dibakar api.

Allah SWT berfirman dalam QS. A-Baqarah ayat 68-70 yang artinya:

Bakarlah dia dan bantulah ilah-ilah kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak. Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan itu mereka orang-orang yang paling merugi.”

Beliau adalah nabi ketiga yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Berkat ketabahannya men-syiar-kan ajaran Allah SWT.

Ketika itu, Nabi Musa AS dalam pengejaran para prajurit Raja Fir'un hingga Nabi Musa AS dan para pengikutnya menemukan jalan buntu yang berupa lautan luas. Atas izin Allah SWT, Nabi Musa AS mendapatkan mukjizat yaitu dapat membelah lautan yang akan diseberangi olehnya dan pengikutnya untuk menghindari kejaran prajurit Raja Fir'aun.

Di saat Raja Fir'aun dan pengikutnya melewati lautan yang terbelah, mereka justru ditenggelamkan oleh Allah SWT di. Sampai akhirnya, Nabi Musa AS dan pengikutnya selamat.

Banyak orang yang tidak percaya adanya Allah SWT semasa Nabi Isa AS hidup. Dakwahnya dalam menyebarkan ajaran Allah SWT pun dipenuhi rintangan hingga akhirnya ia mendapatkan gelar Ulul Azmi.

Ada banyak mukjizat yang didapat Nabi Isa AS, tapi yang diingat oleh kebanyakan orang adalah ketika Nabi Isa AS dapat menyembuhkan orang-orang buta dan menghidupkan orang yang sudah meninggal dunia. Rupanya tak hanya itu, ia juga diberi mukjizat berupa kitab Injil.

Beliau merupakan nabi terakhir yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Sama seperti nabi lainnya, ia pun menghadapi banyak cobaan ketika menyebarkan ajaran Allah SWT.

Ketika berdakwah, banyak ancaman yang datang kepada dirinya, termasuk Abu Lahab, Abu Jahal, Abu Sufyan, dan pemimpin kaum Quraisy wakti itu. Nabi Muhammad SAW terus berjuang dalam menegakkan agama Islam hingga akhirnya dia diberikan mukjizat yang sangat nyata dan ada sampai sekarang, yaitu Alquran.


Page 2