Panduan adiwiyata kementerian lingkungan hidup 2011

Tujuan diusulkannya PKM-P ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi negatif dan kesulitan belajar fisika siswa SMA di Kabupaten Buleleng, menurut siswa dan guru, serta perbandingannya. Ornek, et al. (2008) menyatakan bahwa penyebab kesulitan belajar fisika siswa dikelompokkan ke dalam tiga faktor umum, yaitu: (1) faktor yang dapat dikontrol siswa, meliputi 6 sub faktor, yaitu: a) kurangnya minat dan motivasi, b) tidak belajar di rumah, c) tidak mengerjakan PR, d) tidak berlatih mengerjakan soal-soal diluar yang ditugaskan, e) kurangnya pengalaman penyelesaian masalah fisika, dan f) rendahnya kemampuan matematika; (2) faktor yang berkaitan dengan metode pembelajaran, meliputi 8 sub faktor, yaitu: a) terlalu banyak tugas, b) tugas/PR/soal ulangan yang terlalu sulit, c) kurangnya konsistensi antara materi yang diajarkan dan materi tugas/PR/ulangan, d) kurangnya pemberian contoh penyelesaian masalah dan aplikasi dalam kehidupan nyata dari materi yang diajarkan, e) Penilaian guru yang tidak objektif, f) pembelajaran yang membosankan, g) karakteristik guru yang jelek, h) faktor yang berhubungan dengan karakteristik pelajaran fisika, meliputi 7 sub faktor, yaitu: a) pelajaran fisika bersifat kumulatif, b) terlalu banyak materi, c) pelajaran fisika sangat abstrak, d) terlalu banyak teori dan rumus, e) terlalu banyak hukum dan aturan yang harus dipelajari, f) pelajaran fisika tidak menarik, dan g) tidak dapat belajar fisika tanpa kemampuan matematika yang bagus. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa jurusan IPA/MIA SMA negeri dan SMA swasta di Kabupaten Buleleng. Sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan teknik tersebut, maka sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa jurusan IPA/MIA di 2 SMAN di daerah pedesaan, 2 SMAN di daerah pinggiran kota, 2 SMAN di daerah perkotaan, dan 2 SMA swasta di Kabupaten Buleleng yang aktif pada tahun pelajaran 2015/2016 serta guru fisika yang mengajari mereka. Terdapat 3 tahapan utama pelaksanaan penelitian ini yaitu: (1) tahap pralapangan, (2) tahap lapangan, dan (3) tahap pasca lapangan. Pada tahap pra-lapangan, terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan, antara lain: (1) penyiapan sarana dan penentuan waktu pelaksanaan penelitian, (2) mengurus perizinan pelaksanaan penelitian, (3) melakukan penjajakan awal dan menilai keadaan lapangan, (4) memilih informan (guru fisika dan siswa yang mereka ajar). Tahap lapangan dapat dijabarkan sebagai berikut: (1) memahami latar penelitian, (2) pengumpulan data, (3) analisis data di lapangan. Pada tahap pasca lapangan terdapat 3 kegiatan, yaitu: (1) analisis data lanjutan, (2) pengambilan simpulan akhir, (3) konfirmasi dan penyusunan laporan. Materi yang akan diolah dalam penelitian ini, yaitu: (1) data kuesioner persepsi negatif dan kesulitan belajar fisika siswa menurut siswa dan guru, dan (2) data transkrip hasil wawancara dengan siswa dan guru terkait dengan alasan-alasan yang melatarbelakangi persepsi tersebut. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada 2, yaitu: kuesioner dan wawancara. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner, pedoman wawancara, dan alat bantu perekam elektronik berupa kamera digital dan perekam video (handycam) serta alat bantu pencatatan di lapangan yakni, buku, pensil, dan pulpen. Analisis data dilakukan dalam 2 tahap yaitu: (1) analisis selama peneliti masih berada di lapangan; dan (2) analisis setelah pengumpulan data berakhir (Sugiyono, 2008). Pada setiap tahapan tersebut, terdapat tiga sub tahapan yang akan dilakukan, yakni: (1) tahap reduksi data (2) tahap paparan data, dan (3) tahap verifikasi data serta penarikan simpulan. Keabsahan data dinilai berdasarkan kuantitas dan kualitas data. Dari segi kuantitas, peneliti harus memastikan semua data yang berkaitan dengan masalah penelitian sudah tersedia dalam sumber data. Dari segi kualitas, terdapat dua hal yang esensial, yakni reliabilitas dan validitas data. Proses pengumpulan data akan dilakukan selama 3 bulan dengan total anggaran biaya Rp 12.155.400. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pihak guru, pihak sekolah, dan pihak pemerintah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran fisika SMA di Kabupaten Buleleng.

  • Buku Panduan Adiwiyata 2011

    i

    KATA PENGANTAR

    Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) telah disepakati pada tanggal 19 Februari 2004 oleh 4 (empat) departemen yaitu Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KNLH), Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Agama dan Departemen Dalam Negeri. Kebijakan ini sebagai dasar arahan bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pelaksanaan dan pengembangan PLH di Indonesia serta sebagai salah satu solusi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian fungsi lingkungan hidup.

    Dalam implementasinya, PLH di arahkan pada kelembagaan PLH; peningkatan kualitas sumber daya manusia; pengembangan sarana dan prasarana; peningkatan dan efisiensi penggunaan anggaran; pengembangan materi PLH; peningkatan komunikasi dan informasi; pemberdayaan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan dan pengembangan metode PLH, dengan harapan agar seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan Hidup.

    Dalam upaya mempercepat pengembangan PLH khususnya jalur pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, maka pada tanggal 21 Februari 2006 telah dicanangkan PROGRAM ADIWIYATA, dengan tujuan mendorong dan membentuk sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.

    Panduan Adiwiyata tahun 2011 ini merupakan implementasi Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Diharapkan agar dengan Panduan Program Adiwiyata ini, pelaksanaan Adiwiyata lebih mudah dipahami, terukur dan transparan, sehingga untuk itu maka dijabarkan dengan lebih rinci beberapa hal sebagai berikut :

  • 1. Kuesioner dan petunjuk pengisiannya2. Mekanisme penilaian dan pembobotan hasil penilaian.3. Pembentukan Tim Pengelola Program Adiwiyata di tingkat Propinsi

    dan Kabupaten/ Kota

    Diharapkan dengan Panduan Program Adiwiyata ini keikutsertaan pihak sekolah dalam program Adiwiyata akan semakin meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas. Di lain pihak pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten/kota telah dilibatkan sejak dari pendistribusian panduan program Adiwiyata, sosialisasi, penerimaan dokumen keikutsertaan sekolah dalam program Adiwiyata, penilaian Adiwiyata (Administrasi dan teknis), sampai pemberian penghargaan dan pembinaan serta mengalokasikan biaya untuk pengembangan program Adiwiyata.

    Dalam upaya meningkatkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan, melalui semakin banyak sekolah yang ikut program Adiwiyata, maka dilakukan pengembangan Program Adiwiyata diarahkan sejalan dengan pembangunan daerah, sehingga percepatan terwujudnya Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan menjadi harapan semua pihak.

    Akhirnya, kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan mendukung pelaksanaan program Adiwiyata.

    Jakarta, 10 Desember 2010Deputi Bidang KomunikasiLingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat

    Ilyas Asaad

    ii

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan masyarakat international telah menyepakati pentingnya menjaga bumi dari pencemaran dan kerusakan. Salah satu komitmen Pemerintah dalam menjaga bumi dari pencemaran dan kerusakan adalah melalui strategi nasional, pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan merupakan kunci untuk mempersiapkan kita (dengan pengetahuan, keahlian, nilai dan sikap) agar pembangunan yang kita lakukan saat ini tidak mengorbankan generasi masa depan.

    Pembangunan yang kita lakukan saat ini melalui Kabinet Indonesia Bersatu mengalami perkembangan diberbagai sektor. Namun disamping itu, kita juga memiliki permasalahan lingkungan, khususnya bencana, antara lain: tsunami, longsor, banjir, kebakaran hutan, dan gunung meletus yang yang menimbulkan kerugian baik materi maupun korban manusia. Disisi lain, era globalisasi telah berproses dan akan terjadi tuntutan suatu produk industri yang harus memenuhi kriteria konsumen yaitu produk bermutu (ISO 9000, Ecolabel) dan lingkungan hidup (ISO 14.001), sehingga suatu proses produksi harus memperhatikan penanganan bahan baku, pengolahan, dan produk harus mamperhatikan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup.

    Melihat persoalan lingkungan hidup yang terjadi dan kapasitas sumberdaya manusia yang memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup, maka program Pendidikan Lingkungan Hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu terus dikembangkan memberikan pemahaman, penyadaran, dan tuntunan kepada siswa dalam bersikap dan berprilaku peduli dan berbudaya lingkungan.

    Oleh karena itu, kami menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup melalui program Adiwiyata, program ini perlu mendapat dukungan dan partsipasi semua pemangku pendidikan untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

  • iv

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    Panduan Adiwiyata ini dapat dijadikan acuan bagi pemangku pendidikan di pusat dan daerah dalam meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Untuk itu para pemangku pendidikan di pusat dan daerah baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota dapat bekerjasama dan bahu membahu dengan pihak lainnya untuk melaksanakan pengelolaan dan menyukseskan program Adiwiyata.

    Semoga Buku Panduan Adiwiyata ini dapat bermanfaat dan mempermudah para pemangku pendidikan baik di pusat maupun di daerah dalam mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

    Jakarta, 10 Desember 2010Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

    Prof. Soeyanto, Ph.D

  • Buku Panduan Adiwiyata 2011

    v

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar Deputi VI ...................................... iKata Pengantar Dirjen Mandikdasmen ......................... iiiDaftar Isi ........................................................... v I. Pendahuluan ................................................... 1

    a. Perkembangan PLH Di Indonesia ...................... 1b. Pengertian dan Tujuan Program Adiwiyata ............. 2c. Norma Dasar Program Adiwiyata ........................ 3d. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata ................ 3e. Keuntungan Mengikuti Program Adiwiyata .............. 4

    II. Indikator & Kriteria ............................................. 5a. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya

    Lingkungan .................................................... 5b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan ......... 6c. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif .......... 6d. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung

    Sekolah ...................................................... 6

    III. Mekanisme Pelaksanaan ....................................... 8a. Proses Seleksi .............................................. 8b. Penilaian .................................................... 8c. Penghargaan .............................................. 11d. Tim penilai, kode etik dan tata cara penilaian ......... 11e. Jadwal kegiatan .......................................... 13f. Pembinaan dan pelaporan ................................ 14g. Pembiayaan ............................................... 14

    IV. Benchmark Sekolah Adiwiyata ................................. 15a. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya

    Lingkungan .................................................. 15

  • Buku Panduan Adiwiyata 2011

    b. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan ........ 17c. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif .......... 18d. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung

    Sekolah ...................................................... 19

    V. Kuesioner dan Petunjuk Pengisian ............................ 21

    VI. Panduan penilaian ................................................ 39a. Administrasi .................................................. 39b. Teknis ....................................................... 45

    VII. Penutup ........................................................... 66

    Lampiran ............................................................. 69

    vi

  • 1Buku Panduan Adiwiyata 2011

    I. PENDAHULUAN

    A. Perkembangan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) di Indonesia.Perkembangan penyelenggaraan PLH di Indonesia dilaksanakan

    oleh Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta pada tahun 1975. Pada tahun 1977/1978 rintisan Garis-garis Besar Program Pengajaran Lingkungan Hidup diujicobakan di 15 Sekolah Dasar Jakarta. Pada tahun 1979 di bawah koordinasi Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Meneg PPLH) dibentuk Pusat Studi Lingkungan (PSL) di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, dimana pendidikan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL mulai dikembangkan). Sampai tahun 2010, jumlah PSL yang menjadi Anggota Badan Koordinasi Pusat Studi Lingkungan (BKPSL) telah berkembang menjadi 101 PSL.

    Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departeman Pendidikan Nasional (Ditjen Dikdasmen, Depdiknas), menetapkan bahwa penyampaian mata ajar tentang masalah kependudukan dan lingkungan hidup secara integratif dituangkan dalam sistem kurikulum tahun 1984 dengan memasukan masalah-masalah kependudukan dan lingkungan hidup ke dalam semua mata pelajaran pada tingkat menengah umum dan kejuruan. Tahun 1989/1990 hingga 2007, Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, melalui Proyek Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) melaksanakan program Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup; sedangkan Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) mulai dikembangkan pada tahun 2003 di 120 sekolah. Sampai dengan berakhirnya tahun 2007, proyek PKLH telah berhasil mengembangkan SBL di 470 sekolah, 4 Lembaga Pemjamin Mutu (LPMP) dan 2 Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG).

    Prakarsa Pengembangan Lingkungan Hidup juga dilakukan oleh LSM. Pada tahun 1996/1997 terbentuk Jaringan Pendidikan Lingkungan yang beranggotakan LSM-LSM yang berminat dan menaruh perhatian terhadap Pendidikan Lingkungan Hidup. Hingga tahun 2010, tercatat 150 anggota JPL (perorangan dan lembaga) yang bergerak dalam pengembangan

  • 2Buku Panduan Adiwiyata 2011

    dan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Sedangkan tahun 1998 2000 Proyek Swiss Contact berpusat di VEDC (Vocational Education Development Center) Malang mengembangkan Pendidikan Lingkungan Hidup pada Sekolah Menengah Kejuruan melalui 6 PPPG lingkup Kejuruan dengan melakukan pengembangan materi ajar PLH dan berbagai pelatihan lingkungan hidup bagi guru-guru SD, SMP, dan SMA termasuk Sekolah Menengah Kejuruan.

    Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan pada tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata, Dimulai dilaksanakan di wilayah Pulau Jawa dengan melibatkan instansi pemerintah, perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang Pendidikan Lingkungan Hidup.

    Pelaksanaan program Adiwiyata merupakan amanah Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan tindak lanjut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 02 tahun 2009 tentang pedoman pelaksanaan program Adiwiyata.

    Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, belum dapat menjawab kendala yang dihadapi daerah, khususnya bagi sekolah yang melaksanakan program Adiwiyata belum dapat mengukur keberhasilannya, sistem penilaian belum transparan, dll. oleh karena itu diperlukan penyempurnaan Buku Panduan Pelaksanaan Program Adiwiyata 2011.

    B. Pengertian dan Tujuan Program AdiwiyataProgram Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian

    Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.

  • 3Buku Panduan Adiwiyata 2011

    Dalam pelaksanaannya Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para stakeholders, menggulirkan Program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah melaksanakan proses belajar mengajar materi lingkungan hidup dan turut berpartisipasi melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya.

    Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta ADI dan WIYATA. ADI mempunyai makna: besar, agung, baik, ideal atau sempurna. WIYATA mempunyai makna: tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung, secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna: Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

    Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

    Kegiatan utama Program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.

    C. Norma Dasar Program AdiwiyataProgram dan kegiatan yang dikembangkan harus berdasarkan

    norma-norma dasar dan berkehidupan yang meliputi antara lain: Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.

    D. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata1. Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah

    yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.

    2. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif

  • 4Buku Panduan Adiwiyata 2011

    E. Keuntungan mengikuti Program AdiwiyataKeuntungan yang diperoleh sekolah dalam mengikuti Program Adiwiyata adalah:1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional

    sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya.2. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan

    konsumsi berbagai sumber daya dan energi.3. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan

    kondusif bagi semua warga sekolah.4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.5. Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan

    negatif dimasa yang akan datang.6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai-

    nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.

    7. Mendapat penghargaan Adiwiyata.

  • 5Buku Panduan Adiwiyata 2011

    II. Indikator dan Kriteria Program Adiwiyata

    Dalam mewujudkan Program Adiwiyata telah ditetapkan berbagai indikator:A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan.C. Pengembangan Kegiatan Berbasis Partisipatif.D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah.Indikator Program Adiwiyata dijabarkan dalam beberapa kriteria yaitu:

    A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya LingkunganUntuk mewujudkan Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan maka diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata yaitu partisipatif dan berkelanjutan. Pengembangan Kebijakan sekolah yang diperlukan untuk mewujudkan Sekolah Peduli Berbudaya Lingkungan tersebut adalah:1. Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.2. Kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran

    pendidikan lingkungan hidup.3. Kebijakan peningkatan SDM (tenaga kependidikan dan non

    kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan sumber daya

    alam.5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan

    sekolah yang bersih dan sehat.6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana

    bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.

    B. Pengembangan Kurikulum Berbasis LingkunganPenyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat

  • 6Buku Panduan Adiwiyata 2011

    dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan hidup untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan dapat dicapai dengan melakukan hal-hal berikut:1. Pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran.2. Penggalian dan pengembangan materi serta persoalan lingkungan

    hidup yang ada di mayarakat sekitar.3. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan

    budaya.4. Pengembangan kegiatan kurikuler untuk peningkatan

    pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.

    C. Pengembangan Kegiatan Berbasis PartisipatifUntuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, warga sekolah perlu dilibatkan dalam berbagai aktivitas pembelajaran lingkungan hidup. Selain itu sekolah juga diharapkan melibatkan masyarakat di sekitarnya dalam melakukan berbagai kegiatan yang memberikan manfaat baik bagi warga sekolah, masyarakat maupun lingkungannya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh warga sekolah dalam mengembangkan kegiatan berbasis partisipatif adalah:1. Menciptakan kegiatan ektrakurikuler/kurikuler di bidang

    lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah.2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh

    pihak luar.3. Membangun kegiatan kemitraan dalam pengembangan

    pendidikan lingkungan hidup di sekolah.

    D. Pengelolaan dan atau Pengembangan Sarana Pendukung SekolahDalam mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan perlu didukung sarana prasarana yang mencerminkan upaya pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan dan pengembangan

  • 7Buku Panduan Adiwiyata 2011

    sarana tersebut meliputi:1. Pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk

    pendidikan lingkungan hidup.2. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di

    luar kawasan sekolah.3. Penghematan sumberdaya alam (air, listrik) dan ATK.4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.5. Pengembangan sistem pengelolaan sampah.

  • 8Buku Panduan Adiwiyata 2011

    III. MEKANISME PELAKSANAAN

    A. Proses Seleksi

    B. Penilaian

    1. Pelaksanaan Penilaian di tingkat kabupaten/kota dilaksanakan oleh tim penilai kabupaten/kota berdasarkan SK bupati/walikota. Pelaksanaan penilaian dibagi dalam dua tahap. tahap pertama dilakukan penilaian administrasi, apabila persyaratan administrasi terpenuhi dilakukan penilaian tahap kedua terkait aspek teknis. Sekolah yang memenuhi kriteria Nominasi Calon Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten/ kota dapat diusulkan ke Provinsi untuk diseleksi menjadi Calon Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi.Adapun komposisi bobot penilaian Nominasi Calon Sekolah Adiwiyata adalah sebagai berikut: 40% (indikator kebijakan lingkungan) 30% (indikator kurikulum berbasis lingkungan)

  • 9Buku Panduan Adiwiyata 2011

    20% (indikator kegiatan berbasis partisipatif) 10% (indikator sarana dan prasarana ramah lingkungan)Hasil tim penilai Kabupaten/Kota disampaikan kepada Bupati/Walikota dan tembusannya disampaikan kepada Kepala Badan/Kantor Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan sekolah yang dinilai

    2. Pelaksanaan Penilaian di tingkat provinsi dilaksanakan oleh tim penilai provinsi berdasarkan SK Gubernur. Pelaksanaan penilaian dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan penilaian administrasi, apabila persyaratan administrasi terpenuhi dilakukan penilaian tahap kedua terkait aspek teknis. Sekolah yang mencapai kriteria Calon Sekolah Adiwiyata dapat diusulkan ke pusat untuk diseleksi menjadi Sekolah Adiwiyata tingkat nasional.Adapun komposisi bobot penilaian Calon Sekolah Adiwiyata adalah sebagai berikut: 40% (indikator kebijakan lingkungan) 30% (indikator kurikulum berbasis lingkungan) 20% (indikator kegiatan berbasis partisipatif) 10% (indikator sarana dan prasarana ramah lingkungan)Hasil tim provinsi disampaikan kepada Gubernur, dan tembusan di sampaikan kepada Badan Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Sekolah yang dinilai.

    3. Pelaksanaan Penilaian di tingkat nasional dilaksanakan oleh tim penilai nasional berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup. Pelaksanaan penilaian dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan penilaian administrasi, apabila persyaratan administrasi terpenuhi dilakukan penilaian tahap kedua terkait aspek teknis. Sekolah yang mencapai kriteria Sekolah Adiwiyata (tahun 1) dapat diusulkan menerima penghargaan Adiwiyata tingkat nasional

    Adapun komposisi penilaian Sekolah Adiwiyata adalah sebagai berikut:

  • 10

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    40% (indikator kebijakan lingkungan) 30% (indikator kurikulum berbasis lingkungan) 20% (indikator kegiatan berbasis partisipatif) 10% (indikator sarana dan prasarana ramah lingkungan)

    Hasil tim nasional disampaikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan tembusannya disampaikan kepada Menteri Pendidikan.

    4. Pelaksanaan penilaian Sekolah Adiwiyata tahun 2 (dua) di dilaksanakan oleh provinsi berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup. Pelaksanaan penilaian mencakup aspek teknis. Adapun komposisi penilaian Sekolah Adiwiyata tahun ke 2 (dua) adalah sebagai berikut: 30% (indikator kebijakan lingkungan) 40% (indikator kurikulum berbasis lingkungan) 20% (indikator kegiatan berbasis partisipatif) 10% (indikator sarana dan prasarana ramah lingkungan)Hasil

    tim provinsi disampaikan kepada Gubernur dan tembusannya disampaikan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional.

    5. Pelaksanaan Penilaian Sekolah Adiwiyata Mandiri dilaksanakan oleh tim penilai pusat berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup. Pelaksanaan penilaian mencakup aspek teknis. Sekolah yang mencapai kriteria Sekolah Adiwiyata tahun ke 2 berhak diusulkan menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri

    Adapun komposisi penilaian Sekolah Adiwiyata Mandiri adalah sebagai berikut: 20% (indikator kebijakan lingkungan) 40% (indikator kurikulum berbasis lingkungan) 30% (indikator kegiatan berbasis partisipatif) 10% (indikator sarana dan prasarana ramah lingkungan)Hasil

    tim nasional disampaian kepada Menteri Lingkungan Hidup dan tembusannya disampaikan kepada Menteri Pendidikan.

    C. Penghargaan 1. Nominasi Calon Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten/ kota

  • 11

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    mendapat penghargaan/sertifikat dari Bupati/Walikota 2. Calon Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi mendapatkan

    penghargaan dari Gubernur 3. Sekolah Adiwiyata tahun 1 mendapatkan penghargaan dari

    Menteri Lingkungan Hidup. Penghargaan Adiwiyata tahun ke 1, bagi sekolah yang selama 1 tahun telah menunjukkan perkembangan kinerja 4 indikator Adiwiyata secara konsisten

    4. Sekolah Adiwiyata tahun ke 2 mendapatkan penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup. Penghargaan Adiwiyata tahun ke 2, bagi sekolah yang selama 2 tahun telah menunjukkan perkembangan kinerja 4 indikator Adiwiyata secara konsisten.

    5. Sekolah Adiwiyata tahun ke 3 mendapatkan Penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Menteri Lingkungan Hidup. Penghargaan Adiwiyata Mandiri, bagi sekolah yang selama 3 tahun telah menunjukkan perkembangan kinerja 4 indikator Adiwiyata secara konsisten.

    Sebagai gambaran dapat dilihat pada tabel berikut:No Program Adiwiyata Tingkat Tim Penilai Penghargaan

    Nominasi Calon Sekolah Adiwiyata

    Kabupaten/ kota

    Kabupaten/ kota

    Bupati/ Walikota

    Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi Provinsi Gubernur Sekolah Adiwiyata tahun 1 Nasional Pusat Menteri LHSekolah Adiwiyata tahun 2 Nasional Ekoregion

    dan ProvinsiMenteri LH

    Sekolah Adiwiyata Mandiri Nasional Pusat Menteri LH

    D. Tim Penilaian, Kode Etik dan Tata Cara Penilaian Tim penilai Adiwiyata dapat dilakukan melalui :

    1. Tim penilai tingkat kabupaten/kota terdiri dari wakil Badan/Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan LSM yang bergerak dibidang lingkungan hidup ditetapkan oleh Bupati/Walikota.

    2. Tim penilai tingkat propinsi terdiri dari wakil Badan/Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, perguruan tinggi dan

  • 12

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    LSM yang bergerak dibidang lingkungan hidup ditetapkan oleh Gubernur.

    3. Tim penilai tingkat nasional terdiri dari wakil Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pendidikan Nasional, perguruan tinggi dan LSM yang bergerak dibidang lingkungan hidup, ditetapkan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup.

    Kode etik tim penilai meliputi :1. Melakukan penilaian secara obyektif dan independen sesuai

    fakta di lapangan;2. Menaati semua ketentuan mekanisme penilaian 3. Tidak menerima dan/atau menjanjikan untuk memberikan

    sesuatu dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan PENGELOLAAN penilaian;

    4. Berkomunikasi secara sopan dan profesional dalam melaksanakan penilaian;

    5. Berpenampilan pantas dan rapi dalam melaksanakan penilaian teknis; dan

    6. Menjaga rahasia hasil penilaian sesuai ketentuan yang berlaku7. Pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi berupa

    pemberhentian sebagai tim penilai.8. Pemberhentian tim penilai dilakukan pada tingkat Kabupaten/

    Kota oleh Bupati/Walikota, tingkat Propinsi oleh Gubernur, tingkat Nasional oleh Menteri Lingkungan Hidup

    Tata Cara Penialaian Adiwiyata:1. Penilaian Adiwiyata terdiri dari 2 komponen yaitu penilaian

    administrasi dan penilaian teknis2. Tahapan penilaian adalah sbb:

    Tahap 1, Penilaian Administrasi yaitu: penilaian/ evaluasi kelengkapan dokumen administrasi; sekolah dipilih berdasarkan peringkat hasil penilaian tertinggi untuk penilaian tahap selanjutnya.

    Tahap 2, Penilaian Teknis yaitu penilaian lapangan; mengevaluasi pelaksanaan PLH di sekolah melalui observasi

  • 13

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    dan wawancara Tahap 3, Penilaian akhir; penilain dengan cara menjumlahkan

    nilai administrasi dengan bobot 15% dengan nilai teknis dengan bobot 85%.

    E. Jadwal Kegiatan

    No KEGIATAN WAKTU1. Pengiriman Daftar Isian Kuisioner oleh Sekolah ke

    BLH/Kantor LHBatas Akhir Januari

    2. Penilaian pada Sekolah yang ikut Program Adiwiyata Tingkat Kabupaten/Kota oleh Tim Penilai

    01 15 Februari

    3. Pemberian Penghargaan kepada Calon Sekolah Adiwiyata atau Sekolah Adiwiyata oleh Bupati/Walikota

    18 20 Februari

    4. Pengiriman Sekolah Adiwiyata terbaik Tingkat Kabupaten/Kota ke BLH Provinsi

    22 28 Februari

    5. Penilaian pada Sekolah Adiwiyata Tingkat Propinsi oleh Tim Penilai propinsi

    01 5 Maret

    6. Pemberian Penghargaan kepada Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi oleh Gubernur

    5 - 7 Maret

    7. Pengiriman Sekolah Adiwiyata terbaik Tingkat Provinsi ke Deputi VI KLH

    8 - 10 Maret

    8. Penilaian pada Sekolah Adiwiyata Tingkat Pusat oleh Tim Penilai

    April Mei

    9. Pemberian Penghargaan kepada Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup

    05 Juni

    10. Koordinasi program Adiwiyata pada PPE, BLH dan Dinas Pendidikan Provinsi oleh KLH dan Kementerian Pendidikan

    Juli - Agustus

    11. Sosialisasi dan Pembinaan Teknis pada BLH dan Dinas Pendidikan Provinsi oleh KLH dan Kementerian Pendidikan

    Sep Nopember

    12. Evaluasi keterlaksanaan program Adiwiyata oleh KLH dan Kementerian Pendidikan

    Desember

  • 14

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    F. Pembinaan dan LaporanPelaksanaan pembinaan meliputi :1. Pembinaan sekolah ditingkat kabupaten/kota oleh Badan/Kantor

    Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan/atau dinas terkait di kabupaten/kota.

    2. Pembinaan tingkat Propinsi kepada pemerintah kabupaten/kota oleh Badan Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan dan/atau dinas terkait di Provinsi.

    3. Pembinaan tingkat nasional kepada pemerintah propinsi dilakukan oleh instansi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan Nasional .

    4. Laporan pelaksanaan pembinaan Adiwiyata meliputi:a. Laporan pelaksanaan pembinaan Adiwiyata tingkat

    kabupaten/kota disampaikan oleh Kepala Badan/Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota kepada Bupati/Walikota tembusannya disampaikan kepada Gubernur Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan Propinsi.

    b. Laporan pelaksanaan pembinaan Adiwiyata tingkat propinsi disampaikan Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi, kepada Gubernur tembusannya disampaikan kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional

    c. Laporan pelaksanaan pembinaan Adiwiyata tingkat Nasional disampaikan kepada Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional

    G. Pembiayaan 1. Biaya pengelolaan Program ADIWIYATA dibebankan pada Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.

    2. Pembiayaan dapat juga berasal dari sumber lain yang tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  • 15

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    IV. BENCHMARK SEKOLAH ADIWIYATA

    1. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan

    No Kriteria Benchmark1 Visi dan misi sekolah yang

    peduli dan berbudaya lingkunganKebijakan Sekolah mempunyai norma-norma dasar dan prinsip-prinsip dasar Adiwiyata.

    Visi misi tertuang dalam dokumen KTSP Dalam visi dan misi mencerminkan upaya

    perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

    Visi dan misi diuraikan dalam rencana program dan kegiatan sekolah

    Visi dan misi terinternalisasi (tahu dan paham) kepada semua warga sekolah

    2 Pengembangan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup.Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

    Adanya kebijakan tentang pengembangan materi pembelajaran PLH yang tertuang dalam dokumen KTSP

    Adanya kebijakan tentang pelaksanaan kegiatan rutin bertema lingkungan hidup yang mendukung pembelajaran lingkungan hidup sekurang-kurangnya sekali sebulan (pada hari bertema lingkungan dan atau yang lainnya).

    3. Peningkatan kapasitas SDM (tenaga kependidikan dan non kependidikan) di bidang pendidikan lingkungan hidup.Program yang mendukung terciptanya peningkatan kapasitas SDM.

    Adanya kebijakan peningkatan kapasitas SDM di bidang lingkungan melalui kegiatan seperti seminar, lokakarya/workshop, berjumlah sekurang-kurangnya 50% dari jumlah total tenaga pendidik dan non kependidikan, baik atas inisiatif sekolah maupun pihak lain selama 4 tahun

    Adanya kebijakan peningkatan kapasitas SDM di bidang lingkungan melalui kegiatan study banding, training dan pendidikan berjenjang berjumlah sekurang-kurangnya 20% dari jumlah tenaga pendidik dan non kependidikan, baik atas inisiatif sekolah maupun pihak lain selama 4 tahun

    4. Kebijakan sekolah dalam upaya penghematan SDA.Kebijakan sekolah tentang upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya

    Adanya kebijakan sekolah dalam upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, dan plastik, termasuk petunjuk teknis dan pelaksanaannya, didukung oleh komite dan melibatkan seluruh warga sekolah, serta dilakukan monitoring secara rutin.

  • 16

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    5. Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.Peraturan/tata tertib sekolah yang mengatur terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

    Adanya kebijakan, peraturan dan/atau tata tertib sekolah yang mengatur kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah, seperti pengelolaan kantin, sampah, toilet, ruang kelas, dan kawasan sekolah yang berwawasan lingkungan (mis: ketersediaan ruang terbuka hijau)

    Adanya kebijakan sekolah untuk sosialisasi penerapan Pendidikan LH melalui rapat, upacara, seminar, serta penyebaran leaflet, spanduk, dan booklet kepada semua warga sekolah.

    6. Kebijakan sekolah untuk pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.Pengalokasian dana dari anggaran sekolah (RAPBS) untuk kegiatan yang berhubungan dengan LH.

    Mengalokasikan dana sekolah secara rutin dalam RAPBS untuk kegiatan pengelolaan dan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup (misalnya: peningkatan kualitas fisik lingkungan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan materi ajar), minimal 10% dari total anggaran.

    Adanya kebijakan penggalangan dana mandiri untuk pengelolaan lingkungan hidup, misalnya: pengumpulan dana dari penjualan kompos hasil karya warga sekolah, penjualan hasil tanaman langka yang dipelihara sekolah, penggalangan dana lingkungan yang berasal dari kerjasama dengan sponsor yang peduli lingkungan, dll.

  • 17

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    2. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan

    No Kriteria Benchmark1. Pengembangan kurikulum

    pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Kegiatan pembelajaran menerapkan model integrasi maupun monolitik (muatan lokal) yang berbasis pada tema-tema lingkungan hidup.

    Pembelajaran PLH terlaksana secara terintegrasi pada mata pelajaran dan monolitik sebagai mata pelajaran tersendiri (muatan lokal). (catatan: apabila PLH menjadi bagian dari mata pelajaran pengembangan diri, maka harus diikuti oleh semua peserta didik).

    Tersusunnya KTSP/silabus PLH yang monolitik

    Rekapitulasi hasil identifikasi materi PLH yang terintegrasi .

    Setiap guru pengampu PLH (monolitik dan integrasi) memiliki RPP PLH sesuai beban materi yang diajarkan.

    Tersedia bahan ajar/literatur/ referensi sekurang-kurangnya 10 judul yang relevan dengan isu lingkungan;

    Terdokumentasinya hasil Evaluasi Hasil Belajar PLH setiap peserta didik.

    2. Penggalian dan pengembangan materi dan persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar.Persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar menjadi topik pembelajaran.

    Teridentifikasinya isu lingkungan lokal yang dapat mendukung penerapan Perda, Renstra, kebijakan lain tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dari Pemda setempat.

    Pembelajaran PLH terlaksana melalui kegiatan ekplorasi permasalahan lingkungan hidup masyarakat;

    Tersusunnya materi terkait dengan potensi dan persoalan lingkungan hidup masyarakat setempat tertuang didalam KTSP;

    Terlibatnya Komite sekolah dalam penentuan materi pembelajaran pendidikan lingkungan hidup

    Tersedianya bahan ajar yang kontekstual dengan potensi dan persoalan lingkungan hidup di masyarakat sekitar

  • 18

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    3. Pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.

    Mengembangkan metoda belajar sehingga murid dapat mempelajari aspek-aspek lingkungan hidup melalui pengamatan & investasi langsung serta mengaitkannya dengan konteks sosial dan ekonomi.

    Adanya aksi provokatif yang mendorong terciptanya karakter peduli dan berbudaya lingkungan ;

    Pembelajaran LH dilakukan secara proporsional antara teori dan praktik;

    Penerapan secara variatif metode pembelajaran yang berfokus pada siswa (student center) sesuai kebutuhan antara lain FGD (Focus Group Discussion), penugasan, observasi, project work, dll

    Pemanfaatan nara sumber antara lain tokoh masyarakat , pakar lingkungan hidup, orang tua peserta didik secara terencana dan terkait dengan materi pembelajaran;

    Pemanfaatan nilai kearifan dan budaya lokal dalam pembelajaran LH;

    Pemanfaatan lingkungan sekitar (abiotik dan biotik).

    4. Pengembangan kegiatan kurikuer untuk peningkatan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang lingkungan hidup.Sekolah diharapkan dpt mengembang berbagai keg kurikuler dlm pembelajaran persoalan ling berupa karya/aksi nyata & pengemb. topik bahan ajar ttg LH

    Terlaksananya kegiatan perlindungan dan pengelolaan LH yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum, dan hasil kegiatannya yang mendukung peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang LH sesuai dengan 50% dari jumlah mata pelajaran yang di integrasikan dan monolitik.

    Mengimplementasikan hasil pembelajaran PLH secara terbuka bagi masyarakat (pameran, seminar atau workshop) minimal 2 kegiatan per tahun.

    3. Pengembangan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif.

    No Kriteria Benchmark1. Menciptakan kegiatan ekstra

    kurikuler/kurikuler di bidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah. Sekolah diharapkan dapat menciptakan kegiatan ekstra kurikuler untuk pembelajaran lingkungan hidup bagi warga sekolah (partisipatif).

    Telaksananya secara rutin pertahun minimal 1 kegiatan bertema lingkungan hidup pada setiap program ekstra kurikuler/kokurikuler

    Terlaksananya kegiatan lingkungan berbasis partisipatif yang diprakarsai oleh sekolah dengan melibatkan masyarakat sekitar lebih dari 4 kegiatan per tahun

  • 19

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    2. Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar.Sekolah dapat memanfaatkan berbagai kegiatan di luar sekolah di bidang lingkungan hidup sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa.

    Telah mengikuti lebih dari 4 kegiatan aksi lingkungan hidup yang diprakarsai oleh pihak luar sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa

    3. Membangun kegiatan kemitraan atau memprakarsai pengembangan pendidikan LH di sekolah. Sekolah dapat bermitra dengan pihak ketiga dan memprakarsai kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran lingkungan hidup.

    Telah melakukan lebih dari 5 kegiatan kemitraan dan memprakarsai berbagai kegiatan aksi lingkungan hidup dan senantiasa membangun kerjasama jangka panjang & berkelanjutan untuk pengembangan program lingkungan hidup dengan berbagai pihak.

    4. Pengembangan dan/atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang ramah lingkungan

    No Kriteria Benchmark1. Pengembangan fungsi sarana

    pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidupSarana sekolah dimanfaatkan sebagai media pembelajaran lingkungan hidup.

    Adanya pemanfaatan lebih dari 5 prasarana/sarana sekolah sebagai media pembelajaran lingkungan hidup.

    2. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan di dalam dan di luar kawasan sekolah.Sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan sekitarnya dengan menerapkan sistem pengelolaan:

    Cahaya ruang.a. Ventilasi udara yang sehat.b. Pemeliharaan dan pengaturan c. pohon peneduh/penghijauan.Pemeliharaan dan pengelolaan d. fasilitas sanitasi

    Tersedianya dan terpeliharanya dengan baik semua sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan meliputi :pengaturan cahaya ruangan, ventilasi udara secara alami, pemeliharan dan pengaturan pohon peneduh atau penghijauan, pemanfaatan sumur resapan dan atau biopori serta pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah.

  • 20

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    3. Penghematan Sumberdaya alam (listrik, air) dan ATK. Sekolah diharapkan melakukan sistem pengelolaan hemat SDA (listrik, air), ATK, plastik dan bahan lainnya

    Terlaksananya upaya penghematan terhadap efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya, serta dapat dibuktikan keberhasilannya selama 3 tahun.

    4. Peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat.Sekolah bertanggungjawab dalam peningkatan kualitas pelayanan makanan sehat bagi warga sekolah.

    Adanya : lokasi kantin yang memenuhi syarat

    kebersihan dan ramah lingkungan, pemeriksaan berkala minimal 1 kali setahun

    terhadap kualitas makanan kantin, pemantauan terhadap jenis, kemasan

    makan dan kebersihan kantin secara rutin minimal 1 kali sebulan,

    penggunaan kemasan ramah lingkungan, pemberian penyuluhan secara rutin kepada

    pedagang minimal 1 kali setahun, guru penanggungjawab kantin atau

    pengelola/penyedia makanan sehat. 5. Pengembangan sistem

    pengelolaan sampah.Sekolah bertanggungjawab dalam peningkatan kualitas pengelolaan sampah.

    Adanya : Praktek pemilahan sampah pengelolaan sampah yang memenuhi syarat:

    penyediaan tempat sampah terpisah, minimal 2 jenis (organik/anorganik), kegiatan 3R dan pengomposan, penyediaan jumlah tenaga kebersihan yang mencukupi, adanya mekanisme keterlibatan peserta didik dan guru.

    Perubahan perilaku warga sekolah dalam memperlakukan sampah.

  • 21

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    V. KUESIONER DAN PETUNJUK PENGISIAN

    1. Kuesioner

    A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan1. (i) Apakah ada kebijakan sekolah yang peduli dan berbudaya

    Lingkungan Hidup di sekolah Saudara? a. Belum ada b. Ada (lampirkan)

    (ii).Jika ada, a. SK b. RIPS/RPS/Renstra/RKS c. KTSP

    2. Apakah ada kebijakan sekolah dalam pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup?

    a. Belum ada. b. Ada (lampirkan).

    3. (i). Apakah ada kebijakan sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan rutin tahunan bertema LH?

    a. Belum ada. b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-3 kegiatan selama satu tahun (lampirkan). b. 4-6 kegiatan selama satu tahun (lampirkan). c. > 6 kegiatan selama satu tahun (lampirkan).

    4. (i). Apakah ada kebijakan sekolah tentang peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang LH bagi warga sekolah diluar peserta didik dalam 3 tahun terakhir?

    a. Belum ada. b. Ada.

    (ii). Jika ada, uraikan dalam tabel (lihat panduan)5. (i). Apakah ada kebijakan sekolah untuk melakukan sosialisasi

  • 22

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    penerapan Pendidikan Lingkungan Hidup kepada warga sekolah (pengawas, guru,

    komite sekolah, yayasan sekolah, orangtua siswa, siswa, petugas sekolah) selama 3 tahun terakhir?

    a. Belum ada. b. Ada (lampirkan).

    (ii). Jika ada, a. 1-3 jenis kegiatan (lampirkan).b. 4-6 jeniskegiatan (lampirkan).c. > 6 jenis kegiatan (lampirkan).

    6. Apakah ada kebijakan sekolah dalam upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya ?

    a. Belum ada. b. Ada (lampirkan). 7. Apakah ada kebijakan sekolah terkait terciptanya lingkungan

    sekolah yang bersih dan sehat?a. Belum ada.b. Ada (lampirkan).

    8. Apakah ada kebijakan sekolah untuk merencanakan kegiatan dan mengalokasikan anggaran bagi kegiatan pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup ? a. Belum adab. Ada, tidak tertuang dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran

    Pembiayaan belanja Sekolah (RKAS) (dengan menyebutkan sumber dananya).

    c. Ada, tertuang dalam RKAS (lampirkan).

    B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup1. (i) Apakah pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan

    Lingkungan Hidup sudah dilaksanakan dengan baik dan benar? a. Belum b. Sudah

    (ii) Jika ada, a. Integrasi atau monolitik.

  • 23

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    b. Integrasi dan monolitik.2. (i).Apakah ada upaya penambahan dan/atau pengembangan

    materi Pendidikan Lingkungan Hidup berdasarkan isu lokal lingkungan hidup yang ada di wilayah sekitar ?

    a. Belum ada. b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-3 isu b. >3 isu

    3. (i). Apakah ada upaya penambahan dan/atau pengembangan materi Pendidikan Lingkungan Hidup terkait dengan isu lingkungan hidup global?a. Belum ada.b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1 3 isu b. > 3 isu

    4. (i). Apakah ada pengembangan metode pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup ?a. Belum adab. Ada

    (ii) Jika ada, a. 1-3 metode b. >3 metode

    5. (1). Apakah ada pemanfaatan sumber belajar lain tentang LH?a. Belum ada.b. Ada.

    (ii). Jika ada (Jawaban bisa lebih dari 1),a. media elektronik.b. media cetak.c. nara sumber di luar sekolah.d. lingkungan hidup sekitar.

    6. (i). Apakah ada kegiatan kurikuler sekolah yang menghasilkan karya/aksi nyata dalam hal mengimplementasikan hasil

  • 24

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    pembelajaran yang bertema LH dalam 3 tahun terakhir?a. Belum ada.b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 15 jenis kegiatan (lampirkan). b. > 5 jenis kegiatan (lampirkan).

    C. Pengembangan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

    1. (i). Apakah ada kegiatan dalam ekstrakurikuler atau kokurikuler yang mendukung pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan hidup peserta didik ?

    a. Belum ada. b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-3 jenis kegiatan (lampirkan).

    b. > 3 jenis kegiatan (lampirkan).2. (i). Apakah ada kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh

    sekolah dan melibatkan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah?a. Belum ada.b. ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-3 kegiatan (lampirkan).b. > 3 kegiatan (lampirkan).

    3. (i). Apakah ada kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh pihak luar yang diikuti sekolah?a. Belum ada.b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-5 kegiatan (lampirkan).b. > 5 kegiatan (lampirkan).

    4. (i). Apakah ada kegiatan kemitraan yang dilakukan sekolah dengan pihak luar (institusi terkait, pihak swasta atau

  • 25

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    LSM) dalam pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup ?a. Belum ada.b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-3 kegiatan (lampirkan).b. > 3 kegiatan (lampirkan).

    D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang ramah lingkungan

    1. (i).Apakah ada pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran LH?

    a. Belum ada. b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-3 pemanfaatan (lampirkan).b. > 3 pemanfaatan (lampirkan).

    2. (i). Apakah ada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan?a. Belum ada.b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-3 pengelolaan (lampirkan).b. > 3 pengelolaan (lampirkan).

    3. (i). Apakah ada upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah? a. Belum ada. b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-3 upaya (lampirkan).b. > 3 upaya (lampirkan).

    4. (i). Apakah ada upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor,

  • 26

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    plastik dan bahan lainnya ?a. Belum ada.b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-3 upaya (lampirkan).b. > 3 upaya (lampirkan).

    5. (i). Apakah ada upaya pengelolaan kantin dan atau makanan yang sehat di sekolah?a. Belum ada. b. Ada.

    (ii). jika ada, a. 1-3 upaya (lampirkan). b. > 3 upaya (lampirkan).

    6. (i). Apakah ada upaya pengelolaan sampah untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah?a. Belum Ada.b. Ada.

    (ii). Jika ada, a. 1-3 upaya (lampirkan).b. > 3 upaya (lampirkan).

  • 27

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    Outline Laporan Pelaksanaan Kegiatan

    Program AdiwiyataTahun ............*)

    A. PENGEMBANGAN KEBIJAKAN SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

    No Kegiatan Pelaksanaan Sasaran Hasil yang Dicapai

    Kendala Pelaksanaan

    Tindak Lanjut

    B. PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGANNo Kegiatan Pelaksanaan Sasaran Hasil yang

    DicapaiKendala Pelaksanaan

    Tindak Lanjut

    C. PENGEMBANGAN KEGIATAN LINGKUNGAN BERBASIS PARTISIPATIF

    No Kegiatan Pelaksanaan Sasaran Hasil yang Dicapai

    Kendala Pelaksanaan

    Tindak Lanjut

    D. PENGEMBANGAN DAN ATAU PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG SEKOLAH YANG RAMAH LINGKUNGAN

    No Kegiatan Pelaksanaan Sasaran Hasil yang Dicapai

    Kendala Pelaksanaan

    Tindak Lanjut

    Keterangan tabel :1. Kolom Kegiatan menguraikan kegiatan yang telah dilakukan.2. Kolom Pelaksanaan menguraikan waktu pelaksanaan kegiatan .

  • 28

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    3. Kolom Sasaran menguraikan para pihak yang terlibat dalam kegiatan yang dimaksud.

    4. Kolom Hasil yang dicapai menguraikan hasil yang telah dicapai dari kegiatan yang dimaksud.

    5. Kolom Kendala Pelaksanaan menguraikan kendala dan permasalahan yang dihadapi .

    6. Kolom Tindak Lanjut menguraikan rencana tindak lanjut untuk tahun berikutnya (bila diperlukan).

    *) Tahun yang dimaksud adalah sesuai dengan tahun ajaran misalnya Juli 2010 Juni 2011

    2. Petujuk Pengisian Kuesioner

    Pengisian Bagian AKhusus untuk bagian A, mohon melampirkan dokumen KTSP dokumen I dan lembar pengesahan.1. Kebijakan sekolah peduli dan berbudaya Lingkungan Hidup

    tercermin dalam visi misi sekolah yang tercantum pada Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Rencana Induk Pengembangan Sekolah (RIPS) atau Rencana Stategis (Renstra). Visi dan misi sekolah secara jelas mencerminkan peduli dan berbudaya lingkungan hidup, misalnya dengan mencantumkan kata kata antara lain: pelestarian lingkungan hidup, peningkatan kualitas lingkungan hidup, mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, dll. Apabila belum tercantum dalam dokumen KTSP/RIPS/Renstra dapat dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan. Semua dokumen diatas harus ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Komite Sekolah dan dibubuhi stempel sekolah. Lampirkan dokumennya.

    2. Kebijakan sekolah dalam pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup berupa Surat Keputusan terkait dengan pengembangan KTSP secara integratif dan atau monolitik. Lampirkan dokumennya.

    3. Kebijakan sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan rutin tahunan bertema LH berupa Surat Keputusan atau Surat Edaran.

  • 29

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    Kegiatan rutin tahunan yang akan dilakukan oleh sekolah berkaitan dengan peringatan hari hari LH (lihat Box) atau peringatan hari-hari besar lainnya dengan mengangkat tema LH, seperti Peringatan Hari Kemerdekaan RI, Peringatan Hari Pahlawan, dll). Lampirkan lengkap dengan agenda kegiatannya.

    Hari-Hari Peringatan Nasional/Internasional yang bertema LH a. Tanggal 10 Januari : Hari Pencanangan Gerakan Satu Juta Pohon b. Tanggal 2 Februari : Hari Lahan Basah c. Tanggal 21 Februari : Hari Sampah d. Tanggal 20 Maret : Hari Kehutanan Sedunia e. Tanggal 22 Maret : Hari Air f. Tanggal 22 April : Hari Bumi g. Tanggal 22 Mei : Hari Keanekaragaman Hayati h. Tanggal 5 Juni : Hari Lingkungan Hidup Sedunia i. Tanggal 16 September : Hari Ozon Sedunia j. Tanggal 5 Oktober : Hari Habitat k. Tanggal 5 Nopember : Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

    4. Kebijakan tentang peningkatan Kapasitas SDM warga sekolah diluar peserta didik di bidang lingkungan hidup dapat dilakukan melalui seminar, lokakarya/workshop, studi banding, training/magang, pendidikan berjenjang (formal dan non formal). Data yang disampaikan adalah data 3 tahun terakhir. (Lampirkan data pendukung: sertifikat, surat-surat, dll, masing-masing 1 data pendukung untuk tiap jenis kegiatan, sedangkan sisanya akan diverifikasi di tempat). Mohon untuk mengisi tabel dibawah ini.

    No. Jenis Kegiatan Nama Kegiatan Tahun Jumlah orang1. Seminar2. Lokakarya/Workshop3. Studi Banding4. Training5. Pendidikan Berjenjang

  • 30

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    5. Kebijakan sekolah untuk melakukan sosialisasi penerapan Pendidikan LH kepada warga sekolah (pengawas, guru, komite sekolah, yayasan sekolah, orangtua siswa, siswa, petugas sekolah) selama 3 tahun terakhir berupa Surat Keputusan atau Surat Edaran. Sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk pengarahan reguler pada saat upacara bendera, rapat (pengawas sekolah, guru, komite sekolah, yayasan sekolah, orang tua peserta didik, peserta didik, petugas sekolah) dengan melampirkan agenda atau materi yang disampaikan. (Lampirkan dokumennya)

    6. Kebijakan sekolah dalam upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya berupa Surat Keputusan dengan melampirkan petunjuk pelaksanaan dan penanggung jawab serta ditandatangani oleh yang berwenang. (Lampirkan dokumennya).

    7. Kebijakan sekolah terkait terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat berupa Surat Keputusan atau Surat Edaran, antara lain kegiatan 7 K (Keindahan, kebersihan, kerindangan, kerapihan, ketertiban, keamananan, kenyamanan), tempat sampah terpisah, piket kebersihan, pemeliharaan lingkungan hidup, pengaturan kawasan bebas rokok, dengan mencantumkan antara lain: petunjuk pelaksanaan dan penanggung jawab. (Lampirkan dokumen).

    8. Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan anggaran bagi kegiatan yang terkait dengan pendidikan LH khusus yang berkaitan dengan kegiatan pengembangan pendidikan lingkungan hidup, misalnya training bertema lingkungan hidup, kegiatan lingkungan hidup, penyediaan prasarana kebersihan, penghijauan, kompos dll. (Lampirkan dokumen RAPBS atau non RAPBS)

    Pengisian Bagian BKhusus untuk bagian B, mohon melampirkan dokumen KTSP dokumen II yang terkait dengan pembelajaran PLH.

    1. Pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup dapat dilaksanakan secara :- Integrasi adalah menyisipkan materi lingkungan hidup ke dalam

    struktur kurikulum sesuai jenjang pendidikan seperti mata

  • 31

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    pelajaran wajib, muatan lokal (selain PLH) dan pengembangan diri yang relevan.

    - Monolitik adalah mengajarkan materi pendidikan lingkungan hidup yang dialokasikan pada jam pelajaran khusus dan berdiri sendiri sebagai mata pelajaran, misalnya sebagai mata pelajaran PLH dalam muatan lokal. (Lampirkan Silabus dan RPP mata pelajaran terkait)

    2. Pengembangan materi Pendidikan LH berdasarkan isu lokal yang dimaksud adalah isu lingkungan hidup yang ada di wilayah sekitar baik yang merupakan potensi maupun yang memberi dampak negatif/positif terhadap masyarakat, misalnya: pelestarian fauna/flora, kekayaan sumberdaya hayati, kearifan budaya lokal, pengelolaan sampah, kekeringan, pencemaran air/udara/tanah, krisis Sumber Daya Air, penggundulan hutan, kabut asap, bencana alam dll. (Lampirkan Silabus/RPP/Modul/Hand Out terkait dengan isu yang dimaksud).

    3. isu LH global yang dimaksud adalah isu lingkungan hidup yang sudah diatur dalam konvensi internasional, seperti energy, ozon, perubahan iklim, keanekaragaman hayati, bahan berbahaya dan beracun, tumpahan minyak, kelautan, dll. (Lampirkan Silabus/RPP/Modul/Hand Out dan dokumen lain yang mendukung).

    4. Metode pembelajaran PLH yang dimaksud adalah cara belajar aktif yang berfokus pada peserta didik seperti : ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi, laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium, dll (Lampirkan Silabus/RPP/Modul/Hand Out/photo).

    5. Sumber belajar lain tentang LH yang dimaksud adalah diluar buku pelajaran wajib dan guru, misalnya dari sumber media elektronik, media cetak, lingkungan alam sekitar, nara sumber di luar sekolah, dll. (Lampirkan Silabus/RPP/Modul/Hand Out dan dokumen lain yang mendukung).

    6. Kegiatan kurikuler dimaksud adalah kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan hidup yang menghasilkan karya/aksi nyata bertema lingkungan hidup dan menjadi penilaian

  • 32

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    mata pelajaran terkait. Karya/aksi nyata tersebut misalnya hasil karya peserta didik, seperti produk tertentu, makalah, Puisi, Artikel, Laporan Penelitian.(Lampirkan dokumentasi hasil karya/aksi yang dimaksud).

    Pengisian Bagian C.

    1. Pengembangan kegiatan dalam ekstrakurikuler (kegiatan tidak diwajibkan atau kegiatan yang diminati peserta didik seperti kegiatan: pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, Majalah Dinding, dll.); atau ko-kurikuler (kegiatan pembelajaran diluar mata pelajaran, seperti Masa Orientasi Sekolah, Pesantren Kilat, Karya Wisata, piket kebersihan, Jumat bersih, lomba kebersihan/perawatan taman/toga, simulasi bencana dll) yang dapat mendukung pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan hidup bagi peserta didik.Sebutkan jenis ekstrakurikuler atau ko-kurikuler dimana kegiatan tersebut dilaksanakan beserta bentuk/topik/tujuan kegiatan yang mendukung pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan hidup yang dimaksud. (Lampirkan laporan kegiatan yang terkait dengan perilaku berbudaya lingkungan hidup, dilengkapi data pendukung lainnya, seperti foto)

    2. Kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai sekolah dapat berupa kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar sekolah (minimal dalam wilayah Kecamatan) seperti Jumat Bersih, penanaman pohon/penghijauan, pengelolaan sampah, kampanye lingkungan hidup, seminar lingkungan hidup, lomba-lomba lingkungan dll. (Lampirkan dokumen pendukungnya).

    3. Kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai oleh pihak luar (instansi pemerintah, pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat) seperti: penelitian lingkungan hidup, lomba sekolah sehat (UKS), lomba kebersihan sekolah, lomba menggambar bertema lingkungan hidup, lomba cipta lagu lingkungan hidup, lomba debat/pidato/orasi bertema lingkungan hidup dan aksi-aksi lingkungan hidup lainnya. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh kelompok/individu. (Lampirkan

  • 33

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    dokumen pendukung, antara lain: surat undangan, surat tugas, laporan, foto, sertifikat, dll).

    4. Kegiatan kemitraan yang dilakukan sekolah dengan pihak luar (institusi terkait, pihak swasta atau LSM) dalam pengembangan Pendidikan LH adalah kegiatan kerjasama antara sekolah dengan berbagai pihak di luar sekolah (sekolah lain, instansi-instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat/swasta/industri/ormas,dll) dalam suatu bentuk kegiatan pembinaan/pengembangan pendidikan lingkungan hidup. Kemitraan tersebut harus tertuang dalam dokumen kerjasama. Kegiatan ini misalnya :

    a. Adopsi terhadap sekolah oleh pihak swasta/industri dalam rangka pembinaan sekolah berbasis lingkungan hidup.

    b. Penyusunan materi ajar lingkungan hidup.c. Pembuatan alat peraga untuk penjelasan pembelajaran materi

    lingkungan hidup .d. Penanaman pohon

    (Lampirkan dokumen pendukung, antara lain surat undangan, notulen, foto, sertifikat, MOU/Surat Perjanjian Kerjasama, dll).

    Pengisian Bagian D

    1. Pemanfaatan sarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan sebagai media pembelajaran LH adalah penggunaan/ pemanfaatan sarana pendukung sekolah yang telah ada untuk mendukung kegiatan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup, misalnya: tempat sampah untuk pembelajaran pemilahan sampah, pemanfaatan taman/kebun, toga, tabulapot, flora/fauna langka, pembibitan, rumah kaca sebagai laboratorium alam untuk pembelajaran tentang keanekaragaman hayati, dll. (Lampirkan Silabus/RPP/laporan kegiatan, foto/dokumentasi pendukung lainnya).

    2. Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan hidup, misalnya: a. Ruang kelas memiliki pengaturan cahaya, ventilasi udara

    secara alami.

  • 34

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    b. Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh/penghijauan.c. Pemanfaatan sumur resapan dan/atau biopori

    (Lampirkan dokumen pendukung).3. Upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan

    dan kesehatan lingkungan sekolah meliputi MCK, drainase, penampungan air (bersih dan kotor), mulai dari pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan misalnya : a. Pengelolaan sanitasi sekolah melibatkan guru dan peserta

    didik, selain tenaga khusus,b. Membuat mekanisme dan jadwal untuk kegiatan pengelolaan

    sanitasi, c. Pengadaan air bersih yang mencukupi untuk semua warga

    sekolah,d. Pengelolaan air limbah dari berbagai sumber,e. Upaya pemeliharaan dan pembersihan drainase di dalam dan

    di lingkungan sekolah (sampah, gulma dan sedimen).(Lampirkan dokumen pendukung).

    4. Upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya misalnya penggunaan air, listrik, kertas dengan efisien. (Lampirkan foto display Juklak, tata tertib, himbauan di lokasi yang tepat dan data pendukung lainnya).

    5. Upaya pengelolaan kantin dan atau makanan yang sehat dengan kemasan yang ramah lingkungan dapat dilakukan misalnya: a. Penempatan lokasi kantin yang memenuhi syarat kebersihan

    (tidak dekat WC/TPS).b. Pemeriksaan berkala kualitas makanan kantin (pemeriksaan

    Penggunaan bahan baku, pewarna dan bahan pengawet). c. Penggunaan kemasan yang ramah lingkungan hidup.d. Pemberian pemahaman/penyuluhan kepada pedagang/

    pegawai kantin. e. Penyediaan tempat sampah terpisahf. Penyediaan tempat pencucian dan saluran pembuangan g. Pengawasan makanan kantin melibatkan guru dan peserta

    didikh. Himbauan makanan sehat

  • 35

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    (Lampirkan dokumen pendukungnya).6. Upaya pengelolaan sampah yang dimaksud antara lain :

    a. Penyediaan tempat sampah terpisah (organik/anorganik) di kelas, kantin, kantor, bengkel dan laboratorium,

    b. Kegiatan 3R dan pengomposan c. Penyediaan jumlah tenaga kebersihan yang mencukupi. d. Adanya mekanisme keterlibatan peserta didik dan guru e. Kebersihan sekolah serta kebersihan di sekitar sekolah, f. Adanya tempat sampah sementara di lingkungan hidup sekolah

    (TPS) dan adanya jadwal pengangkutan sampah ke TPS wilayah masing-masing.(Lampirkan dokumen pendukung).

    CATATAN:1. Perlu diperhatikan kurun waktu pelaksanaan kebijakan, program,

    kegiatan.2. Untuk kelengkapan kuesioner, wajib menyampaikan semua lampiran

    yang terkait dengan pertanyaan yang dimaksud.3. Semua lampiran disusun berdasarkan urutan pertanyaan kuesioner

    dan mencantumkan nomor pertanyaan di sudut kanan atas, contoh:

    Lampiran: A.3.(ii).aKeterangan: Lampiran: A.3.(ii).a adalah lampiran untuk indikator bagian A,

    pertanyaan nomor 3.(ii), pilihan a.

  • 36

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    Outline Rencana Kegiatan

    Pengembangan Sekolah Adiwiyata

    Rencana kegiatan terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu :

    A. Latar belakang: Uraian motivasi dan harapan sekolah dalam mengikuti Program Adiwiyata

    B. Potensi dan Kendala : Uraian potensi dan kendala sekolah dalam mewujudkan Program Adiwiyata

    Uraian A dan B, maksimal 3 (tiga) lembar dengan spasi 1,5, Font Arial, Size 12.

    C. Rencana Kegiatan: Uraian rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh sekolah untuk mewujudkan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan selama 4 tahun.

    Tabel rencana kegiatan

    A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan

    Tujuan Kegiatan Sasaran Output WAKTUI II III IV

    B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

    Tujuan Kegiatan Sasaran Output WAKTUI II III IV

  • 37

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    C. Pengembangan Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

    Tujuan Kegiatan Sasaran Output WAKTUI II III IV

    D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah Yang Ramah Lingkungan

    Tujuan Kegiatan Sasaran Output WAKTUI II III IV

    MengetahuiKepala Sekolah Komite Sekolah

    Stempel Sekolah (.............................) (........................)

    Keterangan tabel :

    1. Kolom Tujuan menguraikan kriteria dari ke 4 indikator Sekolah Adiwiyata

    2. Kolom Kegiatan menguraikan kegiatan yang akan dilakukan terkait tujuan yang ingin dicapai

    3. Kolom Sasaran menguraikan para pihak yang terlibat dalam kegiatan yang dimaksud.

    4. Kolom Output menguraikan hasil yang ingin dicapai dari kegiatan yang dimaksud.

    5. Kolom Waktu menguraikan waktu pelaksanaan pertahun selama 4 tahun.

  • 38

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    Contoh Pengisian Tabel :

    A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan

    Tujuan Kegiatan Sasaran Output WAKTUI II III IV

    Mengembangkan visi dan misi

    Revisi visi dan misi sekolah Adiwiyata

    Kepsek, Guru, Komite

    Visi dan Misi tercantum dalam KTSP

    Sosialisasi visi dan misi sekolah Adiwiyata

    Seluruh Warga Sekolah

    Tersosialisasi visi dan misi sekolah Adiwiyata

    B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan Hidup

    Tujuan Kegiatan Sasaran Output WAKTUI II III IV

    Mengembangkan kurikulum pembelajaran PLH

    Menyusun silabus terkait PLH secara integrasi

    Kepsek, Guru mata pelajaran terkait

    Silabus Mapel terintegrasi

    Menyusun silabus terkait PLH secara monolitik

    Kepsek, Guru mata pelajaran PLH

    Silabus Mapel Monolitik PLH

  • 39

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    VI. PANDUAN PENILAIAN

    a. Penilaian Administrasi

    Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya LingkunganA. ITEM PERTANYAAN JAWABAN NILAI KETA.1.Apakah ada kebijakan sekolah yang peduli dan berbudaya Lingkungan Hidup di sekolah Saudara? Kebijakan Sekolah mempunyai norma-norma dasar dan prinsip-prinsip dasar Adiwiyata.

    Belum 0ada: SKRIPS/RPS/Renstra/RKSada: KTSP

    3,36,610

    Visi & misi mencerminkan unsur a.l :

    pelestarian lingkungan1. peningkatan kualitas 2. lingkungan,

    mencegah pencemaran3. kerusakan lingkungan.4.

    Yang dinilai adalah pencantuman visi/misi tsb diatas dalam dokumen (SK/RIPS/KTSP)(Jika sudah KTSP cek dokumen I)

    A.2.Apakah ada kebijakan sekolah dalam pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup?Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

    Belum Ada 0ada: SK/SEada: KTSP

    510

    (Jika sudah KTSP cek dokumen I)

    A.3.Apakah ada kebijakan sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan rutin tahunan bertema LH?Kebijakan sekolah yang mendukung terciptanya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.

    Belum Ada 0Ada: 1-3 kegiatanada: 4 6 kegiatanada: > 6 kegiatan

    4610

    Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan bertema LH, nilai diberikan sesuai dengan dokumen yang dilampirkan bersama agenda kegiatannya.

  • 40

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    A.4.Apakah ada kebijakan sekolah tentang peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang LH bagi warga sekolah diluar peserta didik dalam 3 tahun terakhir?

    Program yang mendukung terciptanya peningkatan kapasitas SDM.

    Belum Ada 0 Penilaian diberikan pada partisipasi aktif menjadi peserta peningkatan SDM yang berkaitan dengan PLH.

    Seminar : Bobot = 1 Max = 10 orgNilai/ 1 org = 0.0667Lokakarya/workshop :Bobot = 2 Max = 5 orgNilai/ 1 org = 0.2667Study banding :Bobot = 3Max = 5 orgNilai/ 1 org = 0.4000Training : Bobot = 4 Max = 5 org Nilai/ 1 org = 0.5333Pendidikan Berjenjang:Bobot = 5 Max = 2 orgNilai/ 1 org = 1.6667

    A.5.Apakah ada kebijakan sekolah untuk melakukan sosialisasi penerapan Pendidikan LH kepada warga sekolah (pengawas, guru, komite sekolah, yayasan sekolah, orangtua siswa, siswa, petugas sekolah) selama 3 tahun terakhir?

    Peraturan/tata tertib sekolah yang mengatur terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

    Belum Ada 0 kegiatan yang dimaksud adalah jenis bukan frekuensi kegiatan

    Ada: 1-3 kegiatanada: 4 6 kegiatanada: > 6 kegiatan

    4610

  • 41

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    A.6.Apakah ada kebijakan sekolah dalam upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya ?

    Kebijakan sekolah tentang upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya

    Belum Ada 0Ada: SK/SEada: Juklak/Juknis/Tatibada: SK/SE, Juklak/juknis/Tatib

    3,36,610

    Tidak dihitung berdasarkan jumlah SDA

    A.7.Apakah ada kebijakan sekolah terkait terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat ?

    Peraturan/tata tertib sekolah yang mengatur terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

    Belum Ada 0 Tidak termasuk himbauan Ada: SK/SE

    ada: Juklak/Juknis/Tatibada: SK/SE, Juklak/juknis/Tatib

    3,36,610

    A.8.Apakah ada kebijakan sekolah untuk merencanakan kegiatan dan mengalokasikan anggaran bagi kegiatan pengambangan yang terkait dengan pendidikan LH?

    Pengalokasian dana dari anggaran sekolah (RAPBS) untuk kegiatan yang berhubungan dengan LH.

    Belum Ada 0Ada, tidak tertuang dalam RKAS

    5

    Ada, tertuang dalam RKAS

    10

  • 42

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan HidupB. ITEM PERTANYAAN JAWABAN NILAI KET

    B.1.Apakah pengembangan kurikulum pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup sudah dilaksanakan dengan baik dan benar?

    Kegiatan pembelajaran menerapkan model integrasi maupun monolitik (muatan lokal) yang berbasis pada tema-tema lingkungan hidup.

    Belum Ada 0 Dokumen KTSP buku IIAda: terintegrasi atau monolitik

    5

    Ada: terintegrasi dan monolitik

    10

    B.2.Apakah ada upaya penambahan dan/atau pengembangan materi Pendidikan LH berdasarkan isu lokal lingkungan hidup yang ada di wilayah sekitar ?

    Persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar menjadi topik pembelajaran.

    Belum Ada 0Ada: 1 isu 2,5Ada: 2 isu 5,0Ada: 3 isu 7,5

    Ada: > 3 isu 10

    B.3.Apakah ada upaya penambahan dan/atau pengembangan materi PLH terkait dengan isu lingkungan hidup global ?

    Persoalan lingkungan hidup global yang ada di masyarakat sekitar menjadi topik pembelajaran.

    Belum Ada 0Ada: 1 isu 2,5Ada: 2 isu 5,0Ada: 3 isu 7,5

    Ada: > 3 isu 10

  • 43

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    B.4.Apakah ada pengembangan metode pembelajaran Pendidikan LH?

    Mengembangkan metoda belajar sehingga murid dapat mempelajari aspek-aspek lingkungan hidup melalui pengamatan & investasi langsung serta mengaitkannya dengan konteks sosial dan ekonomi.

    Belum Ada 0Ada: 1 metode 2,5Ada: 2 metode 5,0Ada: 3 metode 7,5Ada: > 3 metode 10

    B.5.Apakah ada pemanfaatan sumber belajar lain tentang LH?

    Belum Ada 0 *) dokumen lain yg dimaksud seperti

    undangan narasumberAda: hanya 1 saja 2,5Ada: hanya 2 saja 5,0Ada: hanya 3 saja 7,5

    Ada: lengkap 4 10

    B.6.Apakah ada kegiatan kurikuler sekolah yang menghasilkan karya/aksi nyata dalam hal mengimplementasikan hasil pembelajaran yang bertema LH dalam 3 tahun terakhir ?

    Sekolah diharapkan dpt mengembang berbagai keg kurikuler dlm pembelajaran persoalan ling berupa karya/aksi nyata & pengemb. topik bahan ajar ttg LH

    Belum Ada 0Ada: 1 kegiatan 1,5 Yang dimaksud adalah

    jenis kegiatan , bukan frekuensi

    Ada: 2 kegiatan 3,0Ada: 3 kegiatan 4,5Ada: 4 kegiatan 6,0Ada: 5 kegiatan 7,5

    Ada: > 5 kegiatan 10

  • 44

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    Pengembangan Kegiatan Lingkungan Berbasis PartisipatifC.

    C.1.Apakah ada kegiatan dalam ekstrakurikuler atau kokurikuler yang mendukung pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan hidup peserta didik ?Sekolah diharapkan dapat menciptakan kegiatan ekstra kurikuler untuk pembelajaran lingkungan hidup bagi warga sekolah (partisipatif).

    Belum Ada 0Ada: 1 kegiatan 2,5 Yang dimaksud adalah

    jenis kegiatan , bukan frekuensi

    Ada: 2 kegiatan 5,0Ada: 3 kegiatan 7,5Ada: 3 kegiatan 10,0

    C.2.Apakah ada kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh sekolah dan melibatkan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah

    Belum Ada 0 Yang dimaksud adalah jenis kegiatan , bukan frekuensi

    Ada: 1 kegiatan 2,5Ada: 2 kegiatan 5,0Ada: 3 kegiatan 7,5

    Ada: > 3 kegiatan 10

    C.3.Apakah ada kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh pihak luar yang diikuti sekolah?Sekolah dapat memanfaatkan berbagai kegiatan di luar sekolah di bidang lingkungan hidup sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswa.

    Belum Ada 0 Yang dimaksud adalah jenis kegiatan , bukan frekuensi

    Ada: 1 kegiatan 1,5Ada: 2 kegiatan 3,0Ada: 3 kegiatan 4,5Ada: 4 kegiatan 6,0Ada: 5 kegiatan 7,5

    Ada: > 5 kegiatan 10

    C.4.Apakah ada kegiatan kemitraan yang dilakukan sekolah dengan pihak luar (institusi terkait, pihak swasta atau LSM) dalam pengembangan Pendidikan LH?Sekolah dapat bermitra dengan pihak ketiga dan memprakarsai kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran lingkungan hidup.

    Belum Ada 0 Yang dimaksud adalah jenis kegiatan , bukan frekuensi

    Ada: 1 kegiatan 2,5Ada: 2 kegiatan 5,0Ada: 3 kegiatan 7,5

    Ada: > 3 kegiatan 10

  • 45

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang ramah D. lingkungan

    D.1.Apakah ada pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media pembelajaran LH?

    Belum Ada 0 Fasilitas yang ada tapi tidak terkait dengan pembelajaran tidak

    dinilai.

    Ada: 1 pemanfaatan 2,5Ada: 2 pemanfaatan 5Ada: 3 pemanfaatan 7,5

    Ada: > 3 pemanfaatan

    10

    D.2.Apakah ada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan?

    Belum Ada 0Ada: 1 pengelolaan 2,5Ada: 2 pengelolaan 5Ada: 3 pengelolaan 7,5

    Ada: > 3 pengelolaan

    10

    D.3.Apakah ada upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah?

    Belum Ada 0Ada: 1 upaya 2,5Ada: 2 upaya 5,0Ada: 3 upaya 7,5

    Ada: > 3 upaya 10D.4.

    Apakah ada upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor, plastik dan bahan lainnya ?

    Belum Ada 0 *) upaya dapat dibuktikan misalnya : penurunan rekening listrik, air, kertas dll

    Ada: 1 upaya 2,5

    Ada: 2 upaya 5,0Ada: 3 upaya 7,5

    Ada: > 3 upaya 10

    D.5.Apakah ada upaya pengelolaan kantin dan atau makanan yang sehat di sekolah?

    Belum Ada 0 Jenis upaya, lihat panduan. Jika tdk memiliki dapat dilihat dari penyediaan makanan sehat

    Ada: 1 upaya 2,5Ada: 2 upaya 5,0Ada: 3 upaya 7,5

    Ada: > 3 upaya 10D.6.

    Apakah ada upaya pengelolaan sampah untuk menunjang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah?

    Belum Ada 0 Jenis upaya, lihat panduanAda: 1 upaya 2,5

    Ada: 2 upaya 5,0Ada: 3 upaya 7,5

    Ada: > 3 upaya 10

  • 46

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    ITEM

    PER

    TAN

    YAA

    NIN

    DIK

    ATO

    R P

    ENIL

    AIA

    N

    KO

    MPO

    NEN

    PEN

    JELA

    SAN

    IND

    IKAT

    OR

    CA

    RA

    PEN

    ILA

    IAN

    A.1

    . Apa

    kah

    seko

    lah

    Saud

    ara

    suda

    h m

    empu

    nyai

    Vis

    i da

    n M

    isi

    seko

    lah y

    ang

    berw

    awas

    an

    ling

    kung

    an h

    idup

    yan

    g di

    urai

    kan

    dala

    m R

    enca

    na Ind

    uk

    Peng

    emba

    ngan

    Sek

    olah

    (RIP

    S)?

    Visi

    mis

    i m

    engg

    amba

    rkan

    ;U

    paya

    Per

    lind

    unga

    n

    Upa

    ya p

    enge

    lola

    an

    Liha

    t do

    kum

    en y

    ang

    mem

    uat

    vi

    si m

    isi se

    kola

    h ya

    ng t

    elah

    di

    lega

    lisa

    si.

    Apa

    kah

    visi

    mis

    i te

    rseb

    ut d

    imua

    t da

    lam

    KTSP

    , RIP

    S/RPS

    /Ren

    stra

    /RKS

    atau

    han

    ya

    dite

    tapk

    an d

    enga

    n se

    buah

    Sur

    at

    Kepu

    tusa

    n Ke

    pala

    sek

    olah

    .Vi

    si m

    isi di

    mak

    sud

    m

    engg

    amba

    rkan

    upa

    ya

    perl

    indu

    ngan

    dan

    pen

    gelo

    laan

    ling

    kung

    an h

    idup

    Nilai

    1,

    jika

    men

    ggam

    bark

    an u

    paya

    pe

    rlin

    dung

    an d

    an 0

    jik

    a ti

    dak

    men

    ggam

    bark

    anN

    ilai

    1,

    jika

    men

    ggam

    bark

    an u

    paya

    pe

    ngel

    olaa

    n da

    n 0,

    jik

    a ti

    dak

    men

    ggam

    bark

    anVi

    si m

    isi di

    dok

    umen

    tasi

    kan

    ;D

    alam

    KTSP

    D

    i lu

    ar K

    TSP

    Nilai

    2,

    jika

    dal

    am K

    TSP

    N

    ilai

    1,

    jika

    di lu

    ar K

    TSP

    Visi

    mis

    i di

    paha

    mi ol

    eh ;

    Kep

    sek

    G

    uru

    Si

    swa

    Ko

    mit

    e

    War

    ga s

    ekol

    ah lai

    nnya

    Waw

    anca

    ra d

    enga

    n Ke

    psek

    /

    Wak

    asek

    / G

    uru

    (gur

    u di

    pilh

    se

    cara

    aca

    k) /

    Kom

    ite

    (jik

    a m

    emun

    gkin

    kan)

    . In

    form

    asi

    yang

    har

    us d

    iper

    oleh

    ada

    lah

    pem

    aham

    an t

    enta

    ng v

    isi-

    mis

    i.

    Den

    gan

    keps

    ek/w

    akas

    ek j

    uga

    ke

    terk

    aita

    n vi

    si m

    isi de

    ngan

    Re

    nstr

    a/KTSP

    /RAPB

    SBe

    bera

    pa c

    onto

    h pe

    rtan

    yaan

    yan

    g da

    pat

    diaj

    ukan

    ada

    lah:

    Kap

    an p

    erta

    ma

    kali V

    isi da

    n M

    isi

    ya

    ng m

    emilik

    i as

    pek

    ling

    kung

    an

    hidu

    p di

    cana

    ngka

    n?

    Jela

    skan

    mak

    sud

    kata

    lin

    gkun

    gan

    ya

    ng a

    da d

    alam

    vis

    i-m

    isi?

    Nilai

    1 j

    ika

    unsu

    r w

    arga

    seko

    lah

    mem

    aham

    i vi

    si

    mis

    i se

    kola

    hN

    ilai

    0,

    jika

    uns

    ur w

    arga

    seko

    lah

    ters

    ebut

    tid

    ak

    mem

    aham

    i

    Dilak

    sana

    kan

    seca

    ra ;

    Terp

    rogr

    am

    Tida

    k Te

    rpro

    gram

    Terp

    rogr

    am,

    jika

    tin

    dakl

    anju

    tnya

    dim

    uat

    dala

    m p

    eren

    cana

    an

    seko

    lah

    (RIP

    S) d

    an t

    idak

    te

    rpro

    gram

    jik

    a ti

    dak

    dim

    uat

    dala

    m R

    IPS

    Nilai

    2,

    jika

    ter

    prog

    ram

    N

    ilai

    1,

    jika

    tid

    ak

    te

    rpro

    gram

    b. P

    enila

    ian

    Tekn

    is

  • 47

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    A.2

    . Apa

    kah

    ada

    kebi

    jaka

    n se

    kola

    h ya

    ng d

    itua

    ngka

    n da

    lam

    SK

    /SE

    dala

    m p

    enge

    mba

    ngan

    m

    ater

    i pe

    mbe

    laja

    ran

    LH?

    Did

    okum

    enta

    sika

    n pa

    da ;

    Inte

    gras

    i da

    lam

    KTSP

    *

    )

    Inte

    gras

    i di

    lua

    r KTSP

    M

    onol

    itik

    dal

    am K

    TSP

    *

    )

    Mon

    olit

    ik d

    i lu

    ar K

    TSP

    *

    ) Li

    hat

    doku

    men

    1 d

    an 2

    KTSP

    unt

    uk m

    emas

    tika

    n ba

    hwa

    peng

    emba

    ngan

    mat

    eri

    pem

    bela

    jara

    n te

    lah

    dite

    tapk

    an

    seba

    gai ke

    bija

    kan

    seko

    lah,

    bai

    k se

    cara

    int

    egra

    si a

    tau

    mon

    olit

    ikJi

    ka k

    ebij

    akan

    dim

    aksu

    d di

    atur

    dala

    m K

    TSP

    , do

    kum

    en t

    erse

    but

    tela

    h di

    sahk

    an o

    leh

    peja

    bat

    dan

    piha

    k ya

    ng b

    erw

    enan

    g.W

    awan

    cara

    dilak

    ukan

    den

    gan

    Ke

    psek

    /Wak

    asek

    Be

    bera

    pa p

    oint

    per

    tany

    aan

    yang

    di

    ajuk

    an:

    Men

    urut

    Kep

    sek/

    Wak

    asek

    , ap

    a

    yang

    dim

    aksu

    d pe

    ngem

    bang

    an

    pend

    idik

    an L

    H?

    Baga

    iman

    a m

    enja

    bark

    anny

    a?

    Baga

    iman

    a m

    ater

    i pe

    mbe

    laja

    ran

    LH

    seb

    elum

    nya?

    Baga

    iman

    a pe

    ngem

    bang

    an m

    ater

    i

    pem

    bela

    jara

    n LH

    dilak

    sana

    kan

    di

    seko

    lah

    ini?

    Nilai

    4,

    jika

    int

    egra

    si

    da

    lam

    KTSP

    Nilai

    3,

    jika

    int

    egra

    si d

    i

    luar

    KTSP

    Nilai

    2,

    jika

    mon

    olit

    ik

    da

    lam

    KTSP

    Nilai

    1,

    jika

    mon

    olit

    ik d

    i

    luar

    KTSP

    A.3

    . Apa

    kah

    ada

    kebi

    jaka

    n se

    kola

    h ya

    ng d

    itua

    ngka

    n da

    lam

    SK

    /SE

    untu

    k ke

    giat

    an r

    utin

    ta

    hun

    an b

    erte

    ma

    LH?

    Pend

    okum

    enta

    sian

    tem

    a ke

    giat

    an;

    Leng

    kap

    Ti

    dak

    leng

    kap

    Kegi

    atan

    rut

    in t

    ahun

    an y

    ang

    di

    mak

    sud

    adal

    ah s

    emua

    keg

    iata

    n ya

    ng b

    erte

    ma

    ling

    kung

    an d

    an

    dire

    ncan

    akan

    seb

    agai

    age

    nda

    tahu

    nan

    seko

    lah

    dan

    diat

    ur

    dala

    m S

    K/S

    E ke

    pala

    sek

    olah

    . N

    amun

    , ka

    dang

    kal

    a se

    kola

    h te

    lah

    mel

    akuk

    an k

    egia

    tan

    dim

    aksu

    d te

    tapi

    tid

    ak d

    iatu

    r de

    ngan

    SK/S

    E.

    Nilai

    2,

    jika

    len

    gkap

    (ad

    a

    SK/S

    E da

    n di

    sert

    ai a

    gend

    a ac

    ara)

    N

    ilai

    1,

    jika

    tid

    ak len

    gkap

  • 48

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    A.4

    . Apa

    kah

    ada

    kebi

    jaka

    n se

    kola

    h te

    ntan

    g pe

    ning

    kata

    n ka

    pasi

    tas

    SDM

    di bi

    dang

    LH

    bag

    i w

    arga

    sek

    olah

    ?

    Pend

    okum

    enta

    sian

    keb

    ijak

    an

    peni

    ngka

    tan

    kapa

    sita

    s SD

    M;

    Leng

    kap

    (SK/S

    E da

    n

    dise

    rtak

    an b

    ukti

    ki

    ikut

    sert

    aan

    kegi

    atan

    --

    sert

    ika

    t, u

    ndan

    gan

    dan

    seje

    nisn

    ya--

    )Ti

    dak

    leng

    kap

    Perl

    u di

    perh

    atik

    an s

    eber

    apa

    ba

    nyak

    ora

    ng y

    ang

    men

    giku

    ti

    peni

    ngka

    tan

    kapa

    sita

    s SD

    M d

    i bi

    dang

    LH

    . P

    enin

    gkat

    an t

    erse

    but

    beru

    pa k

    egia

    tan

    sem

    inar

    , lo

    kaka

    rya/

    wor

    ksho

    p, leb

    ih 5

    0%

    dari

    jum

    lah

    tena

    ga p

    endi

    dik

    dan

    non

    kepe

    ndid

    ikan

    . Se

    dang

    kan

    st

    udy

    band

    ing,

    pel

    atih

    an leb

    ih

    20% d

    ari ju

    mla

    h te

    naga

    pen

    didi

    k da

    n no

    n ke

    pend

    idik

    an d

    i se

    kola

    h ya

    ng b

    ersa

    ngku

    tan.

    W

    awan

    cara

    kep

    ada

    guru

    /

    kary

    awan

    yan

    g pe

    rnah

    men

    giku

    ti

    trai

    ning

    , se

    min

    ar,

    dan

    lain

    -lai

    n.

    Pert

    anya

    an m

    enya

    ngku

    t fr

    ekue

    nsi,

    m

    ater

    i ya

    ng d

    iper

    oleh

    , pe

    nera

    pan

    di s

    ekol

    ah,

    dan

    lain

    seb

    agai

    nya

    (seb

    agai

    kon

    rm

    asi

    info

    rmas

    i).

    Nilai

    2,

    jika

    len

    gkap

    (ad

    a

    SK/S

    E da

    n di

    sert

    ai b

    ukti

    ke

    ikut

    sert

    aan)

    N

    ilai

    1,

    jika

    tid

    ak len

    gkap

    Bent

    uk k

    egia

    tan,

    ada

    lah

    ;se

    min

    ar,

    loka

    kary

    a/

    wor

    ksho

    p; >

    50

    % t

    enag

    a pe

    ndid

    ik d

    an

    non

    kepe

    ndid

    ikan

    stud

    y ba

    ndin

    g/pe

    lati

    han/

    m

    agan

    g;>

    20 %

    ten

    aga

    pend

    idik

    dan

    no

    n ke

    pend

    idik

    anpe

    ndid

    ikan

    ber

    jenj

    ang

    Nilai

    1,

    jika

    sem

    inar

    /

    loka

    krya

    /wor

    ksho

    p di

    ikut

    i ol

    eh 5

    0% t

    enag

    a pe

    ndid

    ik

    dan

    non.

    Nilai

    0,

    jika

    ku

    rang

    dar

    i 50

    %N

    ilai

    1,

    jika

    stu

    dy

    ba

    ndin

    g/pe

    lati

    han/

    mag

    ang

    diik

    uti >2

    0%

    tena

    ga p

    endi

    dik

    dan

    non.

    N

    ilai

    0 j

    ika

  • 49

    Buku Panduan Adiwiyata 2011

    A.5

    . Apa

    kah

    ada

    kebi

    jaka

    n se

    kola

    h un

    tuk

    mel

    akuk

    an

    sosi

    alis

    asi pe

    nera

    pan

    PLH

    ke

    pada

    war

    ga s

    ekol

    ah

    Dok

    umen

    tasi

    pad

    a ;

    SK/S

    E

    buka

    n SK

    /SE

    Liha

    t do

    kum

    en (

    yang

    dib

    uat

    ole

    h

    seko

    lah

    yang

    men

    gatu

    r te

    ntan

    g im

    plem

    enta

    si d

    ari so

    sial

    isas

    i pe

    nera

    pan

    PLH

    kep

    ada

    war

    ga

    seko

    lah.

    Apa

    kah

    doku

    men

    di

    mak

    sud

    ters

    ebut

    di da

    lam

    SK/S

    E at

    au b

    ahka

    n be

    lum

    dia

    tur

    dala

    m

    SK/S

    E ke

    pala

    sek

    olah

    .D

    ari si

    si f

    reku

    ensi

    keg

    iata

    n,

    se

    bera

    pa b

    anya

    k ke

    giat

    an

    sosi

    alis

    asi te

    lah

ADIWIYATA mencangkup apa saja?

Gerakan yang dimaksud dalam adiwiyata ini terdapat dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 52 Tahun 2019 tentang “Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah”, mencakup penerapan perilaku ramah lingkungan hidup (PRLH); konservasi energi; konservasi air; pembelajaran pada mata pelajaran atau ...

Apa saja aspek aspek program ADIWIYATA?

Siapkan 4 Aspek Pokok Menjadi Sekolah Adiwiyata.
Kebijakan Berwawasan Lingkungan;.
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan;.
Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif; dan..
Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan..

Apa itu PRLH dalam ADIWIYATA?

Perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab yang dimaksud dalam pasal tersebut disebut Penerapan Perilaku Ramah Lingkungan Hidupyang disingkat PRLH. Menurut Pasal 1 peraturan menteri ini, PRLH merupakan sikap dan tindakan warga sekolah dalam menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan hidup.

Program ADIWIYATA sejak kapan?

Adiwiyata di Indonesia dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup sejak tahun 2005 untuk pulau Jawa.