Pada umumnya masa kanak-kanak pada anak perempuan akan ditinggalkan ketika memasuki usia

Digital. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Disusun oleh:Atho' Zukhruf ThufailAghnina Bil IlmiAkrimna Bil Fahmi

Khoiruz Zadit Taqwa al-Kaff

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual. Awal dari masa kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Hal ini merupakan perubahan besar dalam pola kehidupannya , pada sebagian besar anak. Kebanyakan anak berada dalam keadaan tidak seimbang, anak mengalami gangguan emosional sehingga sulit untuk hidup bersama dan bekerja sama. Masuk kelas satu, merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai, dan perilaku.

Perubahan fisik yang terjadi menjelang berakhirnya masa kanak-kanak menimbulkan keadaan ketidakseimbangan di mana pola kehidupan yang sudah terbiasa menjadi terganggu sampai tercapainya penyesuaian diri terhadap perubahan ini.

Akhir masa kanak-kanak tidak dapat diketahui secara tepat kapan periode ini berakhir , ini disebabkan perbedaan kematangan seksual anak laki-laki dan perempuan.

I.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas dapat ditarik beberapa akar permasalahan ,yaitu :

1.Berapakah rentang atau batasan usia akhir masa kanak-kanak ? mengapa kemudian terjadi perbedaan pada tahapan akhir anak pada proses penyesuaian dirinya?

2.Mengapa masa akhir kanak-kanak dianggap begitu significant untuk dibahas?

3.Apa saja perubahan yang terjadi pada masa akhir kanak-kanak dilihat dari perubahan secara fisik  maupun psikis?

I.3. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Jiwa Perkembangan dan untuk menambah wawasan kita mengenai masa akhir kanak-kanak yang membawa banyak perubahan terhadap sikap anak.

I.4. Metode Penulisan

Dalam pembuatan makalah ini , kami menggunakan proses pencarian materi terhadap buku-buku yang relevan dan juga  mengadakan searching di website untuk mencari bahan terhadap pembahasan akhir masa kanak-kanak.

BAB II

PEMBAHASAN

A.AKHIR MASA KANAK-KANAK

Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari enam tahun  sampai tiba saatnya individu menjadi matang secara seksual, yaitu sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun bagi anak laki-laki .

Bagi indonesia kriteria umur memegang peranan penting. Anak baru bisa diterima bila ia sudah mencapai umur 7 tahun. Pertama, anak harus dapat bekerjasama dalam kelompok dengan anak-anak lain, yaitu tidak boleh masih bergantung pada ibunya, melainkan harus dapat menyesuaikan diri dengan kelompok teman-teman sebaya. Kedua , anak harus dapat mengamati secara analitis. Ia harus sudah dapat mengenal bagian-bagian dari keseluruhan dan dapat menyatukan kembali bagian-bagian tersebut. Jadi di sini anak harus sudah mempunyai kemampuan memisah-misahkan. Ketiga, anak secara jasmaniah harus sudah mencapai bentuk anak sekolah. Petunjuk untuk ini adalah kalau suah dapat memegang telinga kirinya dengan kanan melaui atas kepala, begitupun juga sebaliknya yang kidal. Inilah yang disebut ukuran filipino. (MONKS, 2002)

Ciri Akhir Dari Masa Kanak-Kanak

1.Label  yang digunakan oleh orang tua , akhir masa kanak-kanak merupakan usia yang menyulitkan. Suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya dibanding orang tua atau keluarga.

2.Label yang digunakan oleh para pendidik, yang melabelkan akhir masa kanak-kanak dengan usia sekolah dasar. Para pendidik juga memandang periode ini sebagai periode kritis dalam dorongan prestasi.

3.Label yang digunakan oleh ahli psikologi. Bagi ahli psikologi , masa akhir kanak-kanak adalah usia berkelompok  , usia penyesuaian diri , usia kreatif, serta usia bermain.

Label Perkembangan Akhir Masa Kanak-Kanak

Label perkembangan akhir masa kanak-kanak untuk memperoleh tempat di dalam kelompok sosial , anak yang lebih besar harus menyelesaikan pelbagai tugas dalam perkembangan. Kegagalan dalam pelaksanaannya mengakibatkan pola prilaku yang tidak matang, sehingga sulit diterima oleh kelompok teman-teman sebayanya yang sudah menguasai tugas-tugas perkembangan tersebut.

Sekarang penguasaan ini menjadi tanggung jawab guru-guru dan sebagian kecil tanggung jawab kelompok teman-temannya. Jadi, bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua seperti tahun-tahun prasekolah.

Kematangan seksual anak laki-laki lebih lambat dari anak perempuan, sehingga masa kanak-kanak yang dialami lebih lama.

B.PERKEMBANGAN FISIK PADA MASA AKHIR KANAK-KANAK

1.Tinggi

Kenaikan tinggi pertahun adalah 2-3 inchi. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai tinggi badan 58 inchi dan anak laki-laki 57,5 inchi.

2.Berat

Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi, berkisar antara 3-5 per tahun. Rata-rata anak perempuan sebelas tahun mempunyai berat 88,5 pon dan anak laki-laki 85,5 pon.

3.Perbandingan tubuh

Beberapa perbandingan wajah yang kurang baik menghilang dengan bertambah besarnya mulut dan rahang, dahi melebar dan merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi lebih besar dan lebih membentuk. Badan memanjang dan menjadi lebih langsing, leher menjadi lebih panjang, dada melebar, perut tidak buncit, lengan dan tungkai memanjang, tangan dan  kaki dengan lambat tumbuh membesar.

4.Kesederhanaan

Perbandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada masa akhir kanak-kanak menyebabkan eningkatnya kesederhaan  pada saat ini. Disamping itu kurangnya perhatiaan terhadap penampilan dan kecenderungan untuk berpakaian seperti teman-teman tanpa memperdulikan pantas tidaknya, juga menambah kesederhanaan.

5.Perbandingan otot lemak

Selama akhir masa kanak-kanak jaringan lemak berkembang lebih cepat daripada jaringan otot yang perkembangannya baru mulai melejit pada awal pubertas. Anak yang berbentuk endomorfik jaringan lemaknya jauh lebih banyak daripada jaringan otot sedangkan pada tubuh mesomorfik keadaannya terbalik. Pada bentuk tubuh ektomorfik tidak terdapat jaringan yang melebihi jaringan lainnya sehingga cenderung tampak kurus.

6.Gigi

Pada permulaan pubertas , umumnya seorang anak sudah mempunyai 22buah gigi tetap. Keempat gigi terakhir, muncul selama masa remaja. (hurlock, 1953)

Faktor Yang Dapat Mempengarui Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Adalah Sebagai Berikut :


  1. Faktor heredokonstitusionil
  2. Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)

a. Faktor heredokonstusionil adalah Gen yang terdapat di dalam nukleus dari telur yang dibuahi pada masa embrio mempunyai sifat tersendiri pada tiap individu. Manifestasi hasil perbedaan antara gen ini dikenal sebagai hereditas. DNA yang membentuk gen mempunyai peranan penting dalam transmisi sifat-sifat herediter. Timbulnya kelainan familial, kelainan khusus tertentu, tipe tertentu dan dwarfism adalah akibat transmisi gen yang abnormal. Haruslah diingat bahwa beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin atau gizi. Peranan genetik pada sifat perkembangan mental masih merupakan hal yang diperdebatkan. Memang hereditas tidak dapat disangsikan lagi mempunyai peranan yang besar tapi pengaruh lingkungan terhadap organisme tersebut tidak dapat diabaikan. Pada saat sekarang para ahli psikologi anak berpendapat bahwa hereditas lebih banyak mempengaruhi inteligensi dibandingkan dengan lingkungan.Sifat-sifat emosionil seperti perasaan takut, kemauan dan temperamen lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan dibandingkan dengan hereditas.

1.      Jenis kelamin, Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lainnya sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri. Wanita menjadi dewasa lebih dini, yaitu mulai adolesensi pada umur 10 tahun,  pria mulai pada umur 12 tahun.

2.      Ras atau bangsa, Oleh beberapa ahli antropologi disebutkan bahwa ras kuning mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan ras kulit putih. Perbedaan antar bangsa tampak juga bila kita bandingkan orang Skandinavia yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Italia.

3.      Keluarga, Tidak jarang dijumpai dalam suatu keluarga terdapat anggota keluarga yang pendek  anggota keluarga lainnya tinggi.

4.      Umur, Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa adolesensi

b. Faktor lingkungan

a). Gizi (defisiensi vitamin, jodium dan lain-lain).Dengan menghilangkan vitamin tertentu dari dalam makanan binatang yang sedang hamil, Warkany menemukan kelainan pada anak binatang tersebut. Jenis kelainan tersebut dapat diduga sebelumnya dengan menghilangkan vitamin tertentu. Telah dibuktikan pula bahwa kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal. Diketahui pula bahwa pada ibu dengan keadaan gizi jelek tidak dapat terjadi konsepsi. Hal ini disinggung pula oleh Warkany dengan mengatakan ‘The most serious congenital malformation is never to be conceived at all”.

b). Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidroamnion).Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan oligohidroamnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterin akhir. Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.

c). Toksin kimia (propiltiourasil, aminopterin, obat kontrasepsi dan lain-lain).Telah lama diketahui bahwa obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kelainan seperti misalnya palatoskizis, hidrosefalus, distosis kranial.

.

d). Radiasi (sinar Rontgen, radium dan lain-lain).Pemakaian radium dan sinar Rontgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus. Contoh kelainan yang pernah dilaporkan ialah mikrosefali. Spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak. Kelainan yang ditemukan akibat radiasi bom atom di Hiroshima pada fetus ialah mikrosefali, retardsai mental, kelainan kongenital mata dan jantung

e). Infeksi (trimester I: rubella dan mungkin penyakit lain, trimester II dan berikutnya: toksoplasmosis, histoplasmosis, sifilis dan lain-lain).Rubela (German measles) dan mungkin pula infeksi virus atau bakteri lainnya yang diderita oleh ibu pada waktu hamil muda dapat mengakibatkan kelainan pada fetus seperti katarak, bisu-tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan kongenital jantung. Kongenital merupakan contoh infeksi yang dapat menyerang fetus intrauterin hingga terjadi gangguan pertumbuhan fisik dan mental. Toksoplasmosis pranatal dapat mengakibatkan makrosefali kongenital atau mikrosefali dan retinitis.g). Imunitas (eritroblastosis fetalis, kernicterus)Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah bayi yang kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi akan timbul anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia ini dan dapat terjadi kerusakan.

f). Anoksia embrio (gangguan fungsu plasenta)Keadaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu. (TAFANY, 2007)

C.KETERAMPILAN AKHIR MASA KANAK-KANAK

Pada akhir permulaan akhir masa kanak-kanak, anak-anak mempunyai sejumlah besar keterampilan yang mereka pelajari selama tahun-tahun prasekolah. Keterampilan yang dipelajari oleh anak-anak sebagian besar bergantung pada lingkungan, sebagian pada kesempatan untuk belajar, sebagian pada bentuk tubuh dan sebagian lagi bergantung pada apa yang sedang digemari oleh teman-teman sebaya.

Perbedaan seks yang menonjol misalnya, tidak hanya terdapat dalam keterampilan bermain tetapi juga dalam tingkat kesempurnaan menampilkan permainan tersebut . Pada umumnya, anak perempuan melebihi anak laki-laki dalam berbagai keterampilan yang melibatkan oto-otot yang lebih halus, seperti melukis, menjahit, dan menganyam, sedangkan anak laki-laki pandai dalam berbagai keterampilan yang melibatkan otot-otot yang lebih kasar, seperti melempar basket, menendang bola dalam jarak jauh, dan melakukan lompat jauh.

Status sosial ekonomi keluarga juga sangat mempengaruhi jumlah dan jenis keterampilan yang dipelajari anak-anak. Anak yang berasal dari tingkat sosial ekonomi atas pada umumnya cenderung mempunyai lebih sedikit keterampilan dari pada anak yang berasal dari tingkatan yang lebih rendah, karena keterampilan yang dipelajari lebih terpusat dalam bidang keterampailan menolong yang bersifat sendiri dan sosial, sedangkan anak yang tingkat sosial menengah dan tinggi lebih terpusat pada kelompok keterampilan bermain.

Kategori Keterampilan Akhir Masa Kanak-kanak

Keterampilan akhir-akhir kanak-kanak dapat ke dalam empat kategor, yaitu :

1.Keterampilan Menolong Diri Sendiri

Anak yang lebih besar, harus dapat makan, berpakaian, mandi, dan berdandan sendiri. Hampir secepat dan semahir orang dewasa, dan keterampilan tidak memerlukan perhatian sadar yang penting pada awal masa kanak-kanak.

2.Keterampilan Menolong Orang Lain

Keterampilan menurut kategori ini bertalian dengan menolong orang-orang lain. Di rumah mencakup membersihkan tempat tidur, membersihkan debu dan menyapu, di sekolah mencakup mengosongkan tempat sampah dan membersihkan papan tulis, dan didalam kelompok bermain mencakup menolong membuat rumah-rumah atau merencanakan lapangan basket.

3.Keterampilan Sekolah

Di sekolah anak mengembangkan berbagai keterampilan yang diperlukan untuk menulis, menggambar, melukis, membentuk tanah liat, menari, mewarnai dengan krayon, menjahit, memasak dan pekerjaan tangan dengan menggunakan kayu.

4.Keterampilan Bermain

Anak belajar berbagai keterampilan bermain sepertimelempar dan menangkap bola, naik sepeda, sepatu roda dan berenang.

Keterampilan bermain lebih penting bagi anak pada awal periode ini dibandingkan dengan pada saat ia menjelang puber. Perlu diperhatikan bahwasanya semua keterampilan masa akhir kanak-kanak mempengaruhi sosialisasi anak secara langsung maupun tidak langsung.

Pilihan penggunaan tangan

Beberapa keterampilan tangan dilakukan dengan tangan kanan, sedangkan keterampilan lain dilakukan dengan tangan kiri. Banyaknya kesulitan yang dihadapi dalam mengubah pilihan penggunaan tangan, maka keterampilan harus dikuasai sangat sedikit anak-anak kidal yang mau mengubah penggunaan tangan kanan pada awal periode kanak-kanak. Timbulnya kesulitan dan gangguan emosional dalam mengubah penggunaan tangan pada usia ini, guru sekolah dasar  tidak memaksa anak mengubah keterampilan tangan kanan. Guru mendorong anak kidal untuk mempelajari keterampilan baru dengan menggunakan tangan kanan. (hurlock, 1953)

D.KEMAJUAN BERBICARA

Dengan meluasnya cakrawala sosial anak-anak, anak menemukan bahwa berbicara merupakan sarana penting untuk memperoleh tempat didalam kelompok. Hal ini membuat dorongan yang kuat untuk berbicara lebih baik. Bantuan untuk memperbaiki pembicaraan pada akhir masa kanak-kanak berasal dari empat sumber.

·Pertama, orang tua dari kelompok sosial ekonomi menengah keatas merasa bahwa berbicara sangat penting sehingga mereka memacu anak-anak mereka untuk berbicara lebih baik dengan memperbaiki setiap ucapan yang salah, meemperbaiki kesalahan tata bahasa dan mendorong untuk berperan serta dalam setiap pembicaraan keluarga yang bersifat umum.

·Kedua, radio dan televisi memberikan contoh yang baik bagi pembicaraan anak-anak yang lebih besar sebagaimana halnya bagi anak-anak tahun-tahun prasekolah. Radio dan televisi juga mendorong untuk didengarkan secara seksama sehingga kemampuan untuk mengertiapa yang dikatakan oleh orang lain meningkat.

·Ketiga, setelah anak belajar membaca, ia menambah kosa kata dan terbiasa dengan bentuk kalimat yang benar.

·Keempat, setelah anak mulai sekolah, kata-kata yang salah ucap dan arti-arti yang salah biasanya cepat diperbaiki oleh guru.

Kosakata khusus pada akhir masa kanak-kanak

a.Kosakata etiket

Pada akhir kelas satu, anak yang dirumah terlatih menggunakan kata-kata seperti “minta tolong” dan “terimakasih”. Hal tersebut merupakan kosa kata etiket orang-orang dewasa dalam lingkungan keluarganya.

b.Kosakata warna

Anak belajar nama semua warna yang umum dan warna yang tidak terlampau umum dipelajari segera setelah masuk sekolah dan memperoleh pendidikan formal dalam kesenian.

c.Kosa kata bilangan

Dari pelajaran hitung disekolah anak belajar nama dan arti bilangan

d.Kosa kata waktu

Kosa kata waktu dari anak yang lebih besar sama dengan kosa kata waktu dari orang-orang dewasa dengan siapa dia berhubungan, walaupun  pengertiannya tentang kata-kata waktu kadang-kadang tidak tepat.

e.Kata-kata populer dan makian

Anak belajar kata-kata populer dan kata-kata makian kanak-kanak dari anak-anak yang lebih besar dilingkungan tetangga. Dengan menggunakan kata-kata tersebut anak merasa dewasa dan mereka segera mengetahui bahwa penggunaan kata-kata tersebut mempunyai nilai perhatian yang lebih besar. Memaki oleh anak-anak sering digunakan sebagai cara menarik perhatian.

f.Kosa kata rahasia

Anak menggunakan kosa kata rahasia untuk berkomunikasi dengan sahabatnya. Dapat berbentuk tulisan, terdiri dari kode-kode yang dibentuk dengan lambang-lambang atau pengganti huruf, lisan terdiri dari kata-kata yang dirusak atau kinetik, terdiri dari isarat-isarat dan penggunaan jari-jari untuk mengkomunikasikan kata-kata. Sebagian besar anak mulai menggunakan salah satu atau beberapa bentuk kata rahasia ini pada saat ia masuk kelas tiga dan penggunaan ini mencapai puncaknya beberapa saat belum masa puber. (hurlock, 1953)

E.PERKEMBANGAN EMOSIONAL  SERTA PERILAKU SOSIAL PADA MASA AKHIR KANAK KANAK

1. Perkembangn Emosi Masa akhir Kanak Kanak

Emosi merupakan salah satu aspek perkembangan yang melekat pada diri anak-anak. Kondisi emosi itu sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu : positif, misal gembira dan negatif, misal sedih. Konsep emosi cukup penting bila dikaitkan dengan fungsinya dalam hubungan interpersonal. Dalam hal ini, ekspresi emosi akan menjadi fasilitasi bagi seorang anak untuk dapat mengungkapkan perasaannya, perilakunya, serta keinginan-keinginannya.
Pada hubungan anak dan orangtua, ekspresi emosi merupakan bahasa pertama kali dalam berkomunikasi. Seorang bayi telah mampu bereaksi terhadap ekspresi wajah dan nada suara orang tuanya. Sebaliknya, orang tua akan berusaha membaca makna dari tangisan bayinya. Seiring dengan usia,
Pegaulan yang semakin luas membawa anak belajar bahwa ungkapan emosi yang kurang baik tidak diterima oleh teman-temannya. Oleh karena itu dia mulai belajar untuk mengendalikan dan mengontrol emosinya pola emosi yang diajarkan orangtua pada anak-anaknya akan membawa dampak terhadap perkembangan emosi seseorang. Orangtua yang mengajari anak untuk dapat mengontrol emosi dan memandang emosi negatif sebagai hal yang wajar, disertai dengan cara-cara mengatasinya akan memunculkan kemampuan anak dalam mengatur emosi sehingga menghindarkan anak dari masalah-masalah perilaku.

Seiring dengan waktu, emosi memainkan peran yang kuat terhadap hubungan sosial seorang anak. Seorang anak yang dapat mengatur emosi secara positif akan menjadi anak yang populer dan disenangi oleh teman-temannya.
Emosi-emosi yang secara umum dialami pada tahap perkembangan usia sekolah ini adalah marah, takut, cemburu, iri hati, kasih sayang, rasa ingin tahu, dan kegembiraan.

Perkembangan emosi

ØMenunjukan dan menamakan perasaan

ØMemiliki kontrol emosi yang lebih baik

ØMemperlihatkan konsentrasi rendah bila berpisah dengan orang tua

ØMenunjukan selera humor

ØBelajar bemnner dan salah

ØMengembangkan hati nurani (empati) memperlihatkan reaksi dengan orang lain

ØSensitif dengan tertawaan dan kritik

ØMenunjukan kekhawatiran berlebih seperti: perang , kehilangan orang tua

ØMemperlihatkan ketekunan

ØMenunjukan empati : merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.

Perkembangan emosi pada masa kanak-kanak akhir  tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan social. Orang-orang disekitarnyalah yang banyak mempengaruhi perilaku sosialnya. Dunia sosioemosional anak menjadi semakin kompleks dan berbeda pada masa ini. Interaksi dengan keluarga, teman sebaya, sekolah dan hubungan dengan guru memiliki peran yang pentingdalam hidup anak.maka di bawah ini akan dilanjutkan dengan pemaparan mengenai perkembangan sosial pada mas aakhir kanak kanak. (RAHMA, 2014)


2. Pengelompokan Sosial Dan Perilaku Sosial Masa Akhir Kanak-Kanak

a)Ciri geng Anak-anak

ØGeng anak merupakan kelompok bermain

ØUntuk menjadi anggota geng, anak harus diajak

Ø Pada mulanya geng terdiri dari tiga atau empat anggota, tetapi jumlah ini     meningkat dengan bertambah besarnya anak dan bertambahnya minat pada olahraga

Ø Geng anak laki-laki lebih sering terlibat dalam perilaku sosial buruk pada anak perempuan.

ØKegiatan geng yang populer meliputi permainan dan olahraga, pergi ke bioskop, dan berkumpul untuk bicara atau makan bersama.

ØGeng mempunyai pusat tempat pertemuan, biasanya yang jauh dari pengawasan orang-orang dewasa.

Ø.Sebagian besar kelompok mempunyai tanda keanggotaan, misalnya anggota kelompok memakai pakaian yang sama.

Ø Pemimpin geng mewakili ideal kelompok dan hampir dalam segala hal lebih unggul daripada anggota-anggota yang lain. (yusyuf, 2011)

b)Efek dari keanggotaan kelompok

ØMenjadi anggota geng seringkali menimbulkan pertengkaran dengan orangtua dan penolakan terhadap standar orangtua.

Ø Permusuhan antara anak laki-laki dan anak perempuan semakin meluas.

Ø Kecenderungan anak yang lebih tua untuk mengambangkan prasangka terhadap anak yang berbeda.

Ø Dalam banyak hal merupakan akibat yang paling merusak, ialah cara anak memperlakukan anak-anak yang bukan anggota geng, mereka seringkali bersifat kejam kepada anak-anak yang tidak dianggap sebagai anggota geng.

Bermain secara berkelompok memberikan peluang dan pelajaran kepada anak untuk berinteraksi, bertenggang rasa dengan sesama teman. Permainan yang disukai cendrung bermain kelompok.

Pengaruh teman sebaya sangat besar baik yang bersifat positif seperti pengembagan konsep diri dan pembentukan diri maupun negative.

F.PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM HUBUNGAN KELUARGA PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK

Kemerosotan dalam hubungan keluarga yang dimulai pada bagian akhir masa bayi terus berlangsung pada masa kanak-knak, hal ini menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia. Dimana terjadi hubungan baik terhadap anak dan orang tua dan sanak saudara, dan tampaknya anak lebih menyukai pertemuan-pertemuan dalam keluarga. Namun sebenarnya anak lebih senang berhubungan dengan teman-temannya sendiri dan bersikap kritis serta membenci orang tua dan sanak keluarga yang lain.

Efek dari hubungan keluarga

Pengaruh mendalam dari hubungan anak dan keluarga jelas terlihat dalam bidang kehidupan sebagai berikut:

1.Pekerjaan di sekolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat dipengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga. Hubungan keluarga sehat dapat menimbulkan dorongan untuk berprestasi, sedangkan hubungan keluarga yang tidak sehat dapat memberi efek yang burukterhadap kemampuan berkonsentrasi anak.

2.Hubungan keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian diri secara sosial di luar rumah.

3.Peran yang dimainkan dirumah menentukan peran diluar rumah.

4.Jenis metode pelatihan anak yang digunakan anak dirumah mempengaruhi peran anak.

5.Cita-cita dan prestasi anak diberbagai bidang sangat dipengaruhi oleh sikap orang tua.

6.Apakah anak akan bersikap kreatif atau bersikap konformistis dalam perilaku sangat dipengaruhi oleh pelatihan dirumah.

7.Hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan keperibadian anak-anak.

Pandangan anak-anak tentang diri mereka sendiri merupakan cerminan langsung dari apa yang dinilai dan cara mereka diperlakukan  oleh anggota-anggota keluarga. (hurlock, 1953)

G.PERUBAHAN-PERUBAHAN KEPERIBADIAN

Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak masuk sekolah, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan keperibadiannya. Perubahan ini tidak hanya terjadi pada konsep diri tetapi juga pada sifat-sifat orang lain yang dinilai dan dan dikagumi  dan juga perubahan-perubahan yang terjadi pada anak itu sendiri.

1.Konsep diri ideal

Menjelang berakhirnya masa kanak-kanak, anak mulai mengagumi tokoh-tokoh dalam sejarah, cerita khayal kemudian anak membentuk konsep diri yang ideal seperti tokoh yang diinginkannya.

2.Mencari identitas

Anak-anak pada umumnya memasuki periode akhir masa kanak-kanak dan berminat dalam keanggotaan kelompok, mereka sangat ingin menyesuaikan mulai dari gaya berbicara sampai dengan standar penampilan yang ditetapkan  kelompok tersebut. Karena mereka takut kehilangan dukungan dari anggota kelompok mereka berusaha meniru namun kadang-kadang berlebihan. (TAFANY, 2007)

H.BAHAYA PADA MASA AKHIR KANAK-KANAK

Bahaya pada akhir masa kanak-kanak dapat berbentuk bahaya fisik dan psikologis.

1.Bahaya fisik

a)Penyakit : karena vaksin terhadap sebagian penyakit anak-anak sekarang mudah di dapat, maka penyakit yang di derita anak-anak terutama adalah salesma, dan gangguan-gangguan pencernaan yang jarang menimbulkan akibat fisik yang lama.

b)Kegemukan: kegemukan pada anak-anak lebih besar dapat disebabkan karena kondisi kelenjar, tetapi lebih sering disebabkan kebanyakan makan terutama karbohidrat.

c)Bentuk tubuh yang tidak sesuai: anak perempuan yang bentuk tubuhnya kelaki-lakian, dan anak laki-laki yang bentuk fisiknya seperti perempuan sering dicemooh oleh orang-orang disekitarnya.

d)Kecelakaan: sering kalipun kecelakaan tidak meninggalkan bekas-bekas fisik namun kecelakaan dapat meniggalkan bekas psikologis.

e)Kecanggungan: kalau anak mulai membanding-bandingkan diri dengan teman-teman seusianya, ia sering mendapatkan kecanggungan dan kekakuan menghalangi dirinya untuk melakukan apa yang dilakukan oleh teman-teman.Akibatnya anak mulai memandang diri kurang dari teman-teman sebayanya.

f)Kesederhanaan: berbeda dengan remaja atau orang dewasa yang mengembangkan perasaan ketidakmampuan pribadi kalau mengetahui bahwa mereka dianggap tidak menarik, banyak anak-anak yang sederhana relatif kurang memperdulikan penampilan mereka kecuali kalau keadaannya sangat tidak menarik, sehingga menimbulkan komentar yang kurang menyenangkan dari teman-temannya. (hurlock, 1953)

2.Bahaya psikologis

a)Bahaya dalam berbicara

Ada  4 bahaya berbicara yang umum terdapat pada akhir masa kanak-kanak yaitu ;

1)Kosakata

2)Kesalahan dalam berbicara

3)Anak yang mempunyai kesulitan berbicara

4)Pembicaraan yang bersifat egosentris.

b)Bahaya emosi

Anak akan dianggap tidak matang oleh teman-teman sebaya maupun orang-orang dewasa kalau ia masih menunjukkan pola ekspresi emosi yang kurang menyenangkan seperti amarah yang meledak-ledak dan bila emosi yang buruk seperti marah dan cemburu masih sangat kuat sehingga kurang disenangi oleh orang lain.

c)Bahaya sosial

Terdapat lima jenis anak yang penyesuaiannya dipengaruhi oleh bahaya sosial yaitu ;

1)Anak yang ditolak atau diabaikan oleh kelompok teman-teman akan kurang mempunyai kesempatan untuk belajar bersifat sosial.

2)Anak yang terkucil, yang tidak memiliki persamaan dengan kelompok teman-teman akan menganggap dirinya “berbeda” dan merasa tidak mempunyai kesempatan untuk diterima oleh teman-teman.

3)Anak yang mobilitas sosial dan grafisnya tinggi mengalami kesulitan untuk diterima dalam kelomok yang sudah terbentuk.

4)Anak yang berasal dari kelompok ras atau kelompok agama yang terkena prasangka.

5)Dan para pengikut yang ingin menjadi pemimpin kemudian menjadi anak yang penuh dengki dan tidak puas.

d)Bahaya bermain

Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan terasa kekurangan kesempatan untuk mempelajari permainan dan olahraga yang penting untuk menjadi anggota kelompok. Anak yang dilarang berkhayal atau dilarang melakukn kegiatan kreatif dan bermain akan mengembangkan kebiasaan penurut yang kaku. (hurlock, 1953)

I.KEBAHAGIAAN PADA MASA AKHIR KANAK-KANAK

Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan dalam periode ini juga akan menimbulkan kebahagiaan pada periode berikutnya.

Sekalipun kebahagiaan yang dialami pada periode ini tidak menjamin kebahagiaan seumur hidup, tetapi kondisi-kondisi yang menimbulkan kebahagiaan akan terus memberikan kebahagiaan pada tahun-tahun berikutnya, terutama bila tiga faktor kebahagiaan terpenuhi, yaitu penerimaan/dukungan, kasih sayang, dan prestasi.

BAB III

PENUTUP

Rentang waktu akhir masa kanak-kanak ternyata mempunyai ukuran tersendiri untuk setiap individu sampai dirinya matang secara seksual, biasanya rentang waktu antara enam sampai tiga belas tahun untuk anak perempuan dan enam sampai empat belas tahun untuk anak laki-laki. Mengapa setiap individu tidak sama proses akhir pematangan seksualnya, hal ini disebabkan oleh berbedanya kandungan hormon setiap manusia. Untuk mereka yang kandungan hormonnya banyak maka dapat di pastikan anak ini akan mencapai kematangan seksual pada usia yang lebih cepat.

Masa akhir kanak-kanak menjadi begitu significant untuk di bahas karena didalamnya terdapat beberapa hal seperti perubahan-perubahan kepribadian, pencarian identitas, dan memulai adanya peniruan terhadap konsep diri. Di rentang akhir masa kanak-kanak juga terdapat beberapa bahaya seperti :

Bahaya pada akhir masa kanak-kanak


  • Bahaya fisik
  • Perubahan bentuk tubuh
  • Bentuk tubuh yang tidak sesuai
  • Kecelakaan
  • Ketidakmampuan fisik
  • Rasa canggung
  • Kesederhanaan

Bahaya Psikologi


  • Cemas
  • Emosinya tidak stabil
  • Tidak percaya diri
  • Selalu membandingkan keadaan dirinya dengan orang lain

Yang menjdikannya begitu penting untuk kita bahas. Secara ringkas, banyak sekali perubahan yang terjadi pada akhir masa kanak-kanak baik itu secara fisik maupun psikis, perubahan dan pertumuhan ini disebabkan oleh dua faktor yaitu :


  1. Faktor heredokonstitusionil
  2. Faktor lingkungan (pranatal dan pascanatal)