Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat

Dalam dunia biologi, kingdom animalia merupakan organisme eukarotik multiseluler yang tidak memiliki dinding sel seperti halnya tumbuhan. Kingdom animalia memiliki anggota yang sangat banyak dengan bentuk tubuh dan alat-alat tubuh yang mempunyai karakteristiknya masing-masing, sehingga mereka diklasifikasikan menjadi 9 filum kingdom animalia.

Adapun 9 filum kingdom animalia ini antara lain filum Porifera, Coelenterata, platyhelmintes, nemathelmintes, annelida, molusca, arthropoda, echinodermata, dan chordate.

Untuk memahami klasifikasi filum kingdom animalia, yuk simak penjelasan lengkapnya!

Porifera berasal dari kata “porus” yang artinya lubang kecil dan “ferre” yang berarti membawa atau mengandung. Jadi Porifera merupakan hewan yang tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil atau pori-pori bahkan hewan ini disebut juga dengan hewan spons.

Porifera belum memiliki jaringan sehingga dimasukan ke dalam subkingdom Parazoa. Umumnya habitat hewan ini ada di laut meski ada beberapa porifera yang hidup di air tawar. Hewan ini memiliki 2 fase kehidupan yaitu berenang bebas saat larva dan menetap (sesil) saat dewasa.

Saluran air pada porifera dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu, ascon, sycon, dan leucon. Dimana, ascon merupakan tipe sistem saluran air yang ada lubang-lubang ostiumnya langsung terhubung lurus ke spongsol; sycon merupakan tipe air akan masuk ke dalam ostium lalu melewati saluran-saluran bercabang sebelum masuk ke dalam spongosol; sedangkan leucon adalah tipe saluran air paling kompleks yang ostiumnya dihubungkan dengan rongga-rongga bercabang yang tidak terhubung langsung menuju spongosol.

(Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Kingdom Animalia)

Berdasarkan zat penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu calcarea (rangka tersusun dari CaCO3), hexactinellida (rangka dari zat silikat), dan demospongiae (rangka dari serabut spongin). Contoh hewan porifera adalah hewan spons (leuconsolenia).

Platyhelminthes berasal dari kata “platy” yang artinya pipih dan “helmins” yang berarti cacing. Dimana, cacing pipih merupakan filum cacing yang paling primitif. Platyhelminthes merupakan hewan triploblastic aselomata dan memiliki simetri bilateral. Filum platyhelmintes ini dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :

  • Kelas Turbellaria (cacing berambut getar)

Anggota kelas ini umumnya hidup bebas dan tubuhnya tidak bersegmen serta bagian luarnya dilapisi epidermis dan dilengkapi bulu getar. Tidak hanya itu, tubuhnya dilengkapi dengan sel-sel penghasil lender (zat mukosa). Contoh hewan kelas turbellaria adalah planaria.

  • Kelas Trematoda (cacing hisap)

Sebagian besar anggota kelas trematoda bersifat parasite pada hewan vertebrata. Bentuk tubuhnya seperti daun dan dilengkapi dengan alat pengisap di bagian mulut dan bagian ventral. Contoh hewannya adalah cacing hati.

  • Kelas Cestoda (cacing pita)

Anggota kelas cestoda bersifat parasite. Bentuk tubuhnya seperti pita dan bersegmen (beruas) atau disebut proglatid. Setiap ruas dilengkapi dengan seperangkat alat hermaprodit, ada juga yang dilengkapi dengan alat hisap pada bagian kepala. Contohnya Taenia saginata (cacing pita sapi) dan Taenia solium (cacing pita babi).

Coelenterata berasal dari kata “koilos” yang artinya rongga dan “enteron” yang berarti usus. Tubuh Coelenterata memiliki rongga sentral seperti usus bernama coelenteron dan gastrovascular yang berfungsi untuk pencernaan makanan.

Sama seperti Porifera, hampir semua anggota Coelenterata hidup di laut dan sebagian di air tawar. Hewan ini hidup melekat pada suatu substrat dan ada juga yang berenang bebas. Contoh hewannya adalah ubur-ubur, anemone laut, dan binatang karang.

Nematode atau Nemathelminthes merupakan cacing yang berbentuk silindris memanjang, sehingga disebut cacing giling. Nematoda merupakan hewan triploblastik pseudoselomata dan contohnya adalah cacing perut, cacing tambang, cacing otot, cacing filarial, dan cacing kremi.

Annelida merupakan cacing yang bentuknya bersegmen-segmen seperti cincin atau gelang, maka annelida disebut juga cacing gelang. Filum annelida ini berhabitat di air baik laut, tawar, maupun di tanah yang lembap.

Annelida ini dibagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas Polychaeta (cacing berambut banyak), contoh cacing wawo dan cacing palolo; Kelas Oligochaeta (cacing berambut sedikit), contohnya cacing tanah; dan kelas Hirudinea, contoh hewannya adalah lintah dan pacet

Mollusca berasal dari kata “mollis” yaitu hewan bertubuh lunak. Ciri utamanya adalah tubuhnya yang bilateral simetris tidak beruas-ruas dan mempunyai cangkok yang terbuat dari CaCO3.

(Baca juga: Mengenal Kingdom Plantae, Ada Apa Saja?)

Filum ini dikelompokan menjadi 5 kelas, yaitu Amphineura (contohnya Chiton); Scaphopoda (contohnya siput gading); Gastropoda (contohnya siput darat); Cephalopoda (contohnya sotong dan gurita); dan Pelecypoda (contohnya remis, tiram, kerang mutiara).

Arthropoda merupakan hewan yang memiliki kaki beruas-ruas atau berbuku-buku. Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu Crustacea (contoh: udang, kepiting), Myriapoda (contoh: kaki seribu, kelabang), Arachnoidea (contoh: laba-laba, kalajengking), dan Insekta (contohnya kupu-kupu, kumbang, lalat, nyamuk).

Echinodermata merupakan hewan yang permukaan tubuhnya dipenuhi oleh duri, sehingga disebut sebagai hewan berkulit duri. Filum Echinodermata dibagi menjadi 5 kelas, yaitu Asteriodea (bintang laut), Echinoidea (landak laut), Ophiuroidea (bintang ular), Crinoidea (lilia laut) dan Holothuroidea (mentimun laut).

Chordata merupakan hewan yang mempunyai notokord yang memanjang sebagai sumbu tubuh. Filum ini dibagi menjadi 3 subfilum yaitu :

Ini merupakan hewan yang notokordnya lenyap pada masa perkembangannya. Contohnya Halochynthia.

Ini merupakan hewan yang notokor, saraf dorsal dan celah faringnya berkembang dengan baik. Contohnya Amphioxus, Branchiostoma.

Ini merupakan hewan yang notokordnya berkembang menjadi vertebrata atau tulang belakang. Vertebrata dibagi menjadi 2 superkelas, yaitu Pisces yang terbagi ke dalam kelas agnatha (ikan tak berahang), Chondrichthyes (ikan bertulang rawan) dan Osteichthyes (ikan bertulang sejati. superkelas kedua adalah Tetrapoda dibagi menjadi kelas Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mamalia.

Jika kamu belajar tentang ilmu taksonomi, kamu tentu tahu bahwa setiap jenis hewan pasti berkerabat dengan hewan lainnya. Umumnya hewan-hewan yang berkerabat dekat bisa terlihat dengan jelas. Misalnya, kamu pasti tahu bahwa singa dan harimau berkerabat dekat, karena mereka memiliki banyak kesamaan dalam hal penampilan maupun tingkah laku.

Namun terkadang penampilan memang bisa menipu. Dua jenis hewan yang terlihat mirip bisa jadi sebenarnya gak berkerabat dekat. Sementara dua jenis hewan yang sama sekali gak mirip pun ternyata malah bisa jadi punya hubungan erat dalam taksonomi. Ini dia 6 contohnya.

Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat
Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat
freefromharm.org

Kamu mungkin bisa menebak bahwa koala dan kanguru berkerabat karena sama-sama merupakan hewan marsupial, alias termasuk dalam kelas Marsupialia. Tapi ternyata kekerabatan kedua jenis hewan ini lebih dekat dari itu. Mereka juga sama-sama tergabung dalam ordo Diprotodontia.

Laman Animal Diversity menjelaskan bahwa ordo Diprotodontia memiliki ciri yaitu sepasang gigi seri di rahang bawah. Mereka juga hanya punya taring atas tapi tidak memiliki taring bawah. Selain kanguru dan koala, hewan marsupial lain yang termasuk Diprotodontia adalah possum dan wombat.

Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat
Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat
travelafricamag.com

Jika dilihat sekilas, hiena sebenarnya tampak lebih mirip anjing daripada kucing. Tapi ternyata mereka termasuk ke dalam subordo Feliformia, alias hewan dari ordo Carnivora yang mirip kucing. Yap, itu artinya hiena justru berkerabat dengan kucing, bukan anjing. Selain hiena, hewan lain yang termasuk Feliformia adalah musang, garangan, dan fossa.

Baca Juga: Hebat, 6 Hewan Ini Sanggup Memangsa Hewan yang Berukuran Lebih Besar 

Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat
Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat
discoverwildlife.com

Sementara subordo lain yang tergabung dalam Carnivora adalah Caniformia alias Carnivora mirip anjing. Yang termasuk di dalamnya adalah serigala, cerpelai, beruang, sigung, dan keluarga anjing laut. Artinya, secara taksonomi, kekerabatan beruang dan anjing laut cukup dekat lho. Gak disangka ya!

Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat
Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat
animalia.bio

Hewan di atas ini bernama mara (Dilochotis patagonum), dan mungkin kamu setuju bahwa mereka sangat mirip dengan kelinci. Bahkan sebutan lain yang mereka miliki adalah kelinci patagonia. Tapi tahukah kamu bahwa ternyata mereka gak berkerabat dengan kelinci, tapi justru tikus?

Ya, marat tergabung dalam ordo Rodentia, yang artinya mereka termasuk rodent alias hewan pengerat. Maka hewan yang berkerabat dekat dengan mereka adalah hewan pengerat lainnya, termasuk tikus. Laman Animalia menyebut bahwa dalam hal ukuran, mereka adalah hewan pengerat terbesar ketiga di dunia, setelah kapibara dan berang-berang.

Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat
Pada takson apa lalat dan nyamuk memiliki kekerabatan paling dekat
wired.com

Platipus adalah salah satu hewan dengan penampilan terunik di dunia. Tubuh dan ekornya mirip berang-berang, paruhnya mirip bebek, dan mereka termasuk mamalia tapi bertelur. Kalau menurutmu, hewan apa yang berkerabat dengan platipus?

Sepertinya masuk akal kalau mereka berkerabat dengan berang-berang atau mungkin bebek, tapi ternyata tidak. Mereka justru berkerabat dengan ekidna, hewan yang gak kalah unik dan lebih mirip gabungan celurut dan landak. Platipus dan ekidna sama-sama tergabung dalam ordo Monotremata, dan mereka sama-sama merupakan hewan mamalia yang bertelur.

Baca Juga: Bertubuh Besar, 5 Hewan Ini Ternyata Pemakan Hewan yang Sangat Kecil 

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.