Pada tahapan mekanisme kontraksi otot, kepala miosin bergerak menarik aktin bersamanya, sehingga bagian sarkomer

Pada tahapan mekanisme kontraksi otot, kepala miosin bergerak menarik aktin bersamanya, sehingga bagian sarkomer

We’ve detected that JavaScript is disabled in this browser. Please enable JavaScript or switch to a supported browser to continue using twitter.com. You can see a list of supported browsers in our Help Center.

Help Center

Pada tahapan mekanisme kontraksi otot, kepala miosin bergerak menarik aktin bersamanya, sehingga bagian sarkomer

We’ve detected that JavaScript is disabled in this browser. Please enable JavaScript or switch to a supported browser to continue using twitter.com. You can see a list of supported browsers in our Help Center.

Help Center

Otot dikatakan bergerak atau melakukan fungsinya apabila terjadi kontraksi atau pemendekan Sarcomer. Pada artikel mekanisme kerja otot bagian 1, telah dijelaskan proses-proses penghantaran impuls pada Neuromuscular Junction. Namun proses gerak otot ini tidak berhenti pada tahap itu saja, melainkan hingga adanya pergerakan / pergeseran  antara Thin dan Thick Filamen. Mekanisme ini disebut pula dengan Sliding Filament Theory. Artikel berikut akan menjelaskannya secara sederhana untuk Anda.

Pada tahapan mekanisme kontraksi otot, kepala miosin bergerak menarik aktin bersamanya, sehingga bagian sarkomer

Miofilament adalah unit terkecil dari otot yang terdiri dari Thin dan Thick Filament. Thin Filament merupakan serabut penyusun otot yang terdiri dari protein Aktin, Troponin, dan Tropomyosin, sedangkan Thick Filament terdiri dari protein Myosin.

Protein Aktin: protein berbentuk rantai ganda (Double Helical Chain) yang memiliki struktur yang dinamakan Binding Site sebagai tempat melekatnya protein Myosin saat terjadi pergeseran / pergerakan.

Troponin: tiga molekul kompleks yang menjadi satu kesatuan. Troponin merupakan tempat melekatnya kalsium. Kalsium yang melekat pada bagian ini membuat Binding Site yang tertutupi oleh Tropomyosin terbuka.

Tropomyosin: protein yang menyerupai benang dengan fungsi menutupi Binding Site pada Aktin ketika tidak berkontraksi.

Myosin: protein yang berbentuk seperti stik golf/memiliki kepala pada bagian ujungnya yang sering disebut Cross Bridges. Kepala Myosin ini yang memungkinkan adanya pergeseran (ke depan maupun ke belakang) pada Thin Filament sehingga pergerakan pun terjadi. Cross Bridges akan menempel pada Binding Site Thin Filament ketika mengalami Power Stroke (kontraksi Cross Bridges kaya energi).

 

Pada tahapan mekanisme kontraksi otot, kepala miosin bergerak menarik aktin bersamanya, sehingga bagian sarkomer

Sliding Filament Theory dimulai dari adanya kalsium yang dilepaskan/dikeluarkan oleh Terminal Cisternae ke Sitosol. Kalsium ini akan menempel pada Troponin sehingga membuat Tropomyosin yang menutupi Binding Site terbuka. Cross Bridges kaya ATP terhidrolisis (ADP) akan mengalami Power Stroke sehingga Myosin akan menempel pada Binding Site dan melakukan geraknya (pergeseran Thin Filament).

Pada tahapan mekanisme kontraksi otot, kepala miosin bergerak menarik aktin bersamanya, sehingga bagian sarkomer

Adanya ATP (Adenosine Triphosphate) yang menempel pada Cross Bridges saat Power Stroke akan melepas atau memutus ikatan antara Cross Bridges dengan Binding Site sehingga Myosin kembali ke tempat semula. Kalsium yang menempel pun ikut terlepas sehingga Binding Site Thin Filament tertutup kembali oleh Tropomyosin dan kalsium kembali ke Sarcoplasmic Reticulum, Dengan demikian pergeseran tidak terjadi lagi.

Kontributor : Jansen Ongko

Otot adalah alat gerak aktif pada sistem gerak manusia yang dapat menggerakkan kerangka manusia. Selain itu, otot juga memiliki fungsi lain, seperti menggerakkan bagian tubuh lainnya, yaitu jantung, saluran pencernaan, saluran pernapasan, sistem sirkulasi, dan sistem reproduksi.

Baca Juga: Penjelasan Bagian-Bagian Penyusun pada Sistem Gerak Manusia

Mekanisme Kerja Otot Manusia

Otot dapat melakukan dua kerja, yaitu kontraksi dan relaksasi. Pada otot, kontraksi adalah keadaan saat otot menegang dan memendek untuk memberikan pergerakan tulang atau rangka tubuhmu. Sedangkan, relaksasi adalah kondisi ketika otot kembali memanjang.

Otot tersusun atas dua jenis protein, yaitu aktin dan myosin. Aktin adalah protein pembentuk filamen halus yang terbagi menjadi dua, yaitu protein troponin dan tropomiosin. Selanjutnya, myosin. Miosin adalah protein pembentuk filamen tebal yang bertugas menarik aktin ketika kontraksi otot terjadi. Dalam pergerakan, mereka saling bekerja sama.

Pada satuan otot terkecil yang disebut sarkomer terbagi menjadi 4 daerah, yakni Pita I, Pita A, Zona H, dan Garis Z. Pada Pita I hanya ada aktin di dalamnya. Sementara itu, Pita A memiliki aktin dan miosin sekaligus. Zona H hanya memiliki miosin saja. Garis Z sendiri adalah penghubung antar sarkomer.

Tahapan Mekanisme Kerja Otot Manusia

  1. Otot menerima rangsangan dari sistem saraf pusat

Mekanisme kerja otot dimulai dengan adanya sinyal atau rangsangan yang menyebabkan timbulnya kontraksi. Sinyal tersebut berasal dari sistem saraf pusat yang terjadi akibat aktivitas otak atau tulang belakang.

  1. Rangsangan dari otak menyebabkan reaksi kimia

Sinyal tersebut akan diterima oleh zat kimia yang disebut dengan asetilkolin. Zat kimia ini yang akan menyebabkan berbagai reaksi kimia pada otot. Salah satunya adalah pembebasan ion Ca²+ (kalsium) dari retikulum sarkoplasma. Reaksi kimia ini juga akan merangsang pergerakan troponin dan tropomiosin dalam senyawa aktin dan miosin. Pergerakan ini memicu terjadinya kontraksi otot.


Page 2

Tahapan mekanisme kerja otot selanjutnya adalah proses melemasnya otot setelah rangsangan atau sinyal sudah tidak dikirimkan lagi oleh sistem saraf pusat. Pada saat itu, reaksi kimia yang terjadi karena adanya rangsangan kembali seperti saat normal. Dengan begitu, otot yang sempat berkontraksi atau memendek akibat reaksi kimia yang terjadi akan memanjang dan melemas. Meski begitu, mekanisme kerja otot bisa berbeda-beda dan tergantung pada jenis ototnya.

Baca Juga: Gangguan-Gangguan pada Sistem Gerak Manusia

Jenis Otot Berdasarkan Cara Kerja

Tulang dapat bergerak karena adanya otot. Lalu, bagaimana caranya otot bekerja? Berdasarkan cara kerjanya, otot itu dibedakan menjadi dua macam:

Otot sinergis adalah otot yang bekerja sama secara searah. Otot berkontraksi dan berelaksasi secara bersamaan. Saat satu otot berkontraksi, otot lainnya juga ikut berkontraksi. Saat satu otot relaksasi, otot lainnya juga ikut relaksasi.

Kebalikan dari sinergis, otot antagonis adalah otot yang bekerja berlawanan. Artinya, apabila satu otot mengalami kontraksi, otot yang lain melakukan relaksasi. Contohnya, pada otot bisep dan trisep.

Tipe-Tipe Kontraksi Otot Manusia

Tipe kontraksi ini terjadi saat otot digunakan untuk mengangkat atau memindahkan sebuah benda. Saat itu kontraksi dimulai akan timbul ketegangan pada otot yang membuatnya memendek. Baru setelah itu, otot cukup kuat untuk mengangkat benda tersebut. Tipe ini termasuk kontraksi otot yang paling sering terjadi. Pada mekanisme kontraksi otot ini, gaya yang dihasilkan selalu kurang dari kekuatan maksimum otot.

Ketika kekuatan yang dibutuhkan otot untuk mengangkat benda berkurang, kecepatan kontraksi justru meningkat. Hal ini terjadi hingga otot berhasil mencapai kecepatan kontraksi paling maksimum.

Kontraksi eksentrik adalah gerakan otot yang memanjang atau meregang. Mekanisme kerja otot pada saat kontraksi ini terjadi adalah serabut otot akan meregang akibat kekuatan dari luar otot yang lebih besar dari yang dapat dihasilkan oleh otot itu sendiri.


Page 3

Pada tahapan mekanisme kontraksi otot, kepala miosin bergerak menarik aktin bersamanya, sehingga bagian sarkomer

Pengertian, Unsur dan Fungsi Sejarah

Rabu, 22 Juni 2022 | 11:25 WIB

Pada tahapan mekanisme kontraksi otot, kepala miosin bergerak menarik aktin bersamanya, sehingga bagian sarkomer

Unsur, Rumus dan Contoh Soal Lingkaran

Rabu, 22 Juni 2022 | 10:37 WIB

Pada tahapan mekanisme kontraksi otot, kepala miosin bergerak menarik aktin bersamanya, sehingga bagian sarkomer

Apa Yang Dimaksud Dengan Suksesi Ekologi?

Rabu, 22 Juni 2022 | 01:00 WIB