Pada bagian ujung akar terdapat struktur pelindung yang disebut

Tumbuhan terdiri dari struktur atau bagian yang masing-masing mempunyai fungsi untuk menopang kehidupannya. Secara umum, fungsi dan struktur tanaman meliputi akar, batang, daun, dan bunga.

Pada kesempatan kali ini, akan dibahas secara lengkap mengenai apa itu akar, fungsi, jenis, sifat dan lain-lain.

Pengertian Akar

Akar merupakan salah satu bagian penting dari tumbuhan. Berdasarkan pengertiannya, akar adalah bagian pokok selain batang dan daun pada tumbuhan yang tumbuh menuju inti bumi kormus.

Pada bagian ujung akar terdapat struktur pelindung yang disebut
Pixabay

Pada tanaman vaskular, bagian akar tanaman umumnya tumbuh di bawah permukaan tanah. Tapi ada juga akar yang tumbuh di atas permukaan tanah. Contohnya pada tanaman air, sistem perakarannya berada di air dan tidak mencapai tanah, serta ada juga tipe akar yang berada di atas permukaan atau akar mengapung.

Pada tanaman air, akar dan batang tanaman bisa terlihat serupa. Sehingga untuk membedakannya dapat dilihat dari tumbuh atau tidaknya daun. Batang tanamanmerupakan tempat tumbuhnya daun, sementara akar tidak ditumbuhi daun.

Fungsi Akar Tanaman

Akar memiliki fungsi yang penting untuk menyokokng kehidupan tumbuhan, antara lain:

1. Menyerap Air dan Nutrisi Dalam Tanah

Akar berfungsi menyerap nutrisi organik dan anorganik yang dibutuhkan tanaman. Nutrisi ini kemudian akan terserap ke bagian lainnya. Tanaman sangat membutuhkan air, yaitu sekitar 80%. Akar adalah organ yang bertugas menyerap air dari dalam tanah untuk kemudian digunakan sebagai pendukung pertumbuhan tanaman.

2. Perantara dan Penopang Tanaman

Karena adanya akar, maka tanaman dapat berdiri tegak di atas permukaan tanah. Akar akan tumbuh memanjang sehingga bisa menopang tanaman saat ukuran tanaman menjadi semakin besar.

3. Menyimpan Makanan dan Nutrisi

Akar berfungsi mengangkut unsur hara serta dapat pula menyimpannya dalam bentuk cadangan makanan sebelum disalurkan ke bagian tanaman yang lain. Contoh tanaman yang menyimpan makanan pada akarnya adalah umbi-umbian seperti singkong, kentang, ubi, talas, dan lai-lain.

4. Reproduksi Vegetatif 

Beberapa tanaman bereproduksi dengan bantuan akar, misalnya tumbuhan paku. Tanaman jenis ini akan memperbanyak dirinya dengan cara melakukan duplikasi, kemudian mulai berkembang biak.

5. Proses Fotosintesis

Bukan hanya daun yang berfungsi untuk fotosintesis pada tumbuhan. Akar juga memiliki klorofil meskipun jumlahnya tidak sebanyak klorofil daun. Oleh sebab itu, pada akar juga terjadi proses fotosintesis.

6. Alat Respirasi

Pada beberapa tanaman seperti pohon beringin dan tembakau, akar berfungsi sebagai alat respirasi.

Arah Pertumbuhan Akar

Menurut arah tumbuhnya, akar dibagi menjadi 2 jenis, yaitu akar geotropi dan hidrotropi. Berikut ini adalah penjelasan dari 2 jenis akar tersebut, antara lain:

1. Geotropi

Tumbuhan dengan akar geotropi memiliki sistem perakaran yang tumbuh dan masuk ke arah pusat bumi atau ke dalam tanah. Kebanyakan tanaman yang tumbuh di tanah dan di atas permukaan laut merupakan jenis geotropi.

2. Hidrotropi

Sementara tumbuhan dengan akar hidrotropi mempunyai akar yang tumbuh ke arah air dan menjauhi udara serta cahaya. Contohnya adalah akar pada berbagai macam tanaman air.

Sifat Akar

Secara umum, akar tumbuh-tumbuhan mempunyai sifat sama. Berikut ini adalah karakteristik akar yang jamak dimiliki tanaman, antara lain:

  • Warnanya bukan hijau, melainkan cenderung kekuningan atau berwarna keputihan.
  • Ujung akar dapat tumbuh secara berkelanjutan
  • Bagian ujung akar cenderung berbentuk runcing, gunanya agar lebih mudah menembus tanah
  • Akar viasanya tumbuh di dalam tanah, walaupun ada juga akar yang tumbuh melayang di dalam air atau mengapung
  • Tidak memiliki buku-buku dan tidak beruas
  • Tidak memiliki daun ataupun sisik

Struktur Akar

Secara morfologi atau ciri bentuknya, akar dapat dibagi menjadi bagian-bagian berikut ini:

Pada bagian ujung akar terdapat struktur pelindung yang disebut
entrancei.com

1. Pangkal Akar

Bagian ini disebut juga sebagai leher akar atau collum. Pangkal akar letaknya bersambungan dengan pangkal batang.

2. Ujung Akar

Nama lainnya ujung akar adalah apex radicis. Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda. Bagian ini terdiri dari jaringan-jaringan yang dapat bertumbuh.

3. Batang Akar

Batang akar disebut juga corpus radicis. Bagian ini terdapat di antara leher dan ujung akar.

4. Cabang Akar

Percabangan akar disebut sebagai radix lateralis. Cabang-cabang akar tidak langsung tersambung dengan pangkal batang, namun keluar dari akar pokok. Bagian yang keluar ini juga memiliki cabang-cabang lain.

5. Serabut Akar

Nama lain serabut akar adalah fibrilla radicalis. Serabut akar merupakan cabang akar yang teksturnya halus dan berserabut.

6. Bulu-Bulu Akar

Bulu akar disebut juga rambut akar atau pilus radicalis. Bulu-bulu akar sebenarnya adalah tonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang. Teksturnya seperti bulu atau rambut. Karena adanya bulu-bulu akar ini maka bidang penyerapan akar menjadi lebih luas, sehingga akar dapat menyerap lebih banyak makanan dan air.

7. Tudung Akar

Tudung akar juga dinamakan calyptras. Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya ada di paling ujung. Tudung akar terdiri atas jaringan yang berguna melindungi ujung akar yang masih muda dan belum terlalu kuat.

Anatomi Akar

Struktur sel yang ada pada akar tanaman terdiri rambut akar, epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Sedangkan jaringan vaskular terletak pada bagian tengah akar, fungsinya untuk memindahkan dan menyerap air dari akar ke bagian-bagian lain dari tanaman.

1. Epidermis

Epidermis adalah bagian terluar akar. Epidermis merupakan 1 lapisan dinding tipis dan tersusun dari sel-sel yang rapat satu dengan yang lain. Karena kerapatannya, maka tidak terbentuk ruang atau rongga antar sel.

Epidermis sangat mudah ditembus air karena memiliki sifat semipermiabel. Epidermis berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya, sehingga bagian ini dapat mengalami penebalan agar struktur akar menjadi lebih kuat.

Pada permukaan epidermis terdapat bulu-bulu akar atau tonjolan epidermis. Fungsi bulu-bulu ini adalah untuk menyerap air dan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman.

2. Korteks

Setelah epidermis, lapisan kulit pertama akar tumbuhan adalah korteks. Korteks terdiri dari banyak sel dengan dinding sel yang tipis. Di dalam korteks terdapat ruang atau rongga antar sel yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan udara dan pertukaran gas.

Korteks mengelilingi silinder pusat akar dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan. Korteks terdiri dari beberapa jaringan, antra lain kolenkim, parenkim, dan sklerenkim.

3. Endodermis

Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis adalah lapisan sel pada akar yang tersusun secara rapat sehingga tidak memiliki ruang antar sel. Dinding sel endodermis mengalami penebalan seperti gabus. Sel-sel endodermis dan penebalan gabusnya disebut sebagai pita kaspari.

Penebalan gabus pada endodermis tidak dapat ditembus oleh air, sehingga air hanya bisa masuk melalui silinder pusat yang dindingnya tidak mengalami penebalan. Endodermis adalah bagian pemisah antara korteks dan stele.

4. Stele

Stele adalah silinder pusat akar. Bagian ini adalah lapisan yang terletak di tengah akar. Di dalam stele terdapat pembuluh kayu atau xylem dan pembuluh tapis atau floem.

Xylem dan floem berperan besar dalam pengangkutan air dan mineral. Xylem mengangkut air dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem mengangkut hasil dari proses fotosintesis ke seluruh bagian tanaman. Stele juga berfungsi memperkuat tanaman agar dapat berdiri tegak dan lebih kuat.

Stele terdiri dari beberapa jenis jaringan, yaitu:

  • Persikel atau Perikambium, merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
  • Vasis, merupakan berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xylem dan floem. Keduanya tersusun secara berselang-seling. Khusus untuk tanaman dikotil, antara xylem dan floem terdapat jaringan kambium.
  • Empulur adalah jaringan yang letaknya paling dalam pada stele, tepatnya di antara berkas pembuluh angkut.

Proses Akar Menyerap Air dan Mineral

Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar hingga masuk ke dalam tubuh tanaman. Proses perpindahan tersebut dilakukan secara osmosis, yaitu memindahkan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah atau kurang pekat ke larutan yang berkonsentrasi tinggi atau lebih pekat.

Pada bagian ujung akar terdapat struktur pelindung yang disebut
Pixabay

Perpindahan tersebut melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa dilalui oleh air dan beberapa zat tertentu.

Selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif. Proses ini merupakan sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan menggunakan energi.

Dari rambut akar, air dan mineral mengalir secara horizontal melalui epidermis, korteks dan endodermis sampai ke xylem. Dari xylem, air dan mineral kemudian diangkut ke atas tepatnya ke daun untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan fotosintesis oleh daun.

Jenis Akar

Secara umum, akar terbagi menjadi 5 jenis, yaitu:

1. Akar Tunggang

Akar tunggang pada umumnya dimiliki oleh tanaman dikotil. Salah satu fungsi akar tunggang adalah untuk menyimpan makanan. Contoh tanaman yang memiliki akar tunggang seperti ubi, wortel, singkong, dan jenis umbi-umbian lainnya.

baca juga:  Hari Migrasi Ikan Sedunia - 21 April

2. Akar Gantung

Akar gantung tumbuh dari bagian atas batang hingga ke arah tanah. Oleh karena alasan inilah akar gantung terlihat seperti menggantung di udara. Fungsi tambahan akar gantung adalah mampu menyerap uap air dan gas dari udara.

Bila telah mencapai tanah, akar tunggang akan masuk ke dalam tanah. Kemudian di dalam tanah fungsi akar gantung adalah untuk menyerap air dan garam mineral. Tumbuhan yang memiliki akar gantung adalah pohon beringin.

3. Akar Serabut

Akar serabut biasanya terdapat pada tanaman monokotil, tetapi ada juga tanaman dikotil yang memiliki akar serabut, terutama tanaman yang dikembangbiakkan dengan cara stek atau cangkok. Akar serabut memiliki fungsi utama untuk memperkokoh tumbuhan.

4. Akar Pelekat

Jenis akar pelekat tumbuh di sepanjang batang. Biasanya akar pelekat dimiliki oleh tumbuhan yang tumbuhnya memanjat atau merambat. Akar pelekat berfungsi untuk melekatkan batang pada tembok ataupun pada tumbuhan lain. Contoh tumbuhan yang memiliki akar pelekat adalah sirih.

5. Akar Napas

Akar napas tumbuh dari batang bagian bawah tanaman. Sebagian dari akar napas akan muncul di permukaan tanah, kemudian sebagian lain tertanam di dalam tanah.

Akar napas memiliki banyak celah sebagai tempat masuknya udara. Seperti namanya, fungsi akar napas adalah untuk bernapas. Contoh tanaman dengan akar napas adalah pandan dan bakau.

Selain kelima akar di atas, terdapat pula akar semu. Akar semu merupakan jaringan atau organ yang secara anatomi tidak dapat digolongkan sebagai akar. Akan tetapi akar semu memiliki fungsi yang hampir sama dengan akar lainnya.

Nama lain akar semu adalah rizoid, yang berasal dari bahasa latin, yaitu “rhizoid”. Penamaan akar semu biasanya diberikan pada individu yang bukan termasuk tanaman berpembuluh, tetapi dapat melekat pada objek tertentu. Untuk melekat, individu tersebut menggunakan alat yang fungsinya mirip dengan akar.

Beberapa tumbuhan lumut, alga, dan juga tumbuhan paku memiliki akar semu. Rizoid pada tanaman-tanaman ini merupakan modifikasi daun dan batang.

Akar Primer dan Sekunder

Akar primer merupakan akar yang akan terus tumbuh panjang dan membesar. Bagian ini akan menjadi akar pokok sebagai akar penopang utama. Akar primer juga disebut sebagai akar tunggang atau akar lembaga.

Fungsi utama dari akar primer adalah merambatkan tumbuhan dalam tanaj, menyerap air dan mineral, menyalurkan unsur hara, serta sebagai tempat cadangan makanan.

Sedangkan akar sekunder adalah akar yang tumbuh dari akar lain atau berupa percabangan akar. Pertumbuhan akar sekunder umumnya ditemukan pada tanaman dikotil seperti Gymnospermae dan Dicotyledoneae.

Akar Tertua di Dunia

Penemuan fosil akar tanaman yang tercatat pertama kali diperkirakan berasal dari masa Silurian, tepatnya akar berumur sekitar 430 juta tahun yang lalu. Untuk mengidentifikasi fosil akar ini sangat sulit, karena telah tertutup tanah selama ratusan juta tahun dan terlipat-lipat.