Pada abad berapa kerajaan Tarumanegara didirikan

Kerajaan Tarumanegara menjadi salah satu kerajaan tertua yang pernah berkuasa di wilayah Pulau Jawa bagian barat mulai abad ke 4 hingga ke 7 Masehi. Tak heran jika Tarumanegara menduduki kerajaan tertua kedua di Nusantara. Hal tersebut tak lepas dari peninggalan yang bisa disaksikan hingga saat ini. Bagaimana sejarah Kerajaan Tarumanegara dan peninggalannya?

Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Menduduki sebagai kerajaan tertua di posisi kedua setelah Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berdiri sekitar abad 4 sampai 7 masehi. Menurut kalendar masehi, kerajaan ini ada pada tahun 358 M (berdasarkan naskah Wangsakerta). 

Kerajaan ini dulunya didirikan oleh Jayasingawarman yang datang dari India, setelah mengalami peperangan. Dalam naskah sejarah yang ada di Wangsakerta, dikatakan jika pada abad ke 4 Masehi, Nusantara telah didatangi oleh sejumlah pengungsi dari India. 

Orang orang ini mencari perlindungan dengan pergi ke Nusantara akibat adanya peperangan besar yang melanda India  Umumnya, pengungsi tersebut berasal dari Calankayana dan Pallawa India. 

Salah satu rombongan tersebut dipimpin oleh Jayasingawarman atau seorang Maharesi. Setelah mendarat di Indonesia dan mendapatkan persetujuan dari Raja Jawa Barat Dewawarman VII yang merupakan Raja Salakanagara, maka mereka membangun tempat pemukiman. Mereka membuatnya di dekat sungai Citarum yang diberi nama Tarumadesya. 

Sepuluh tahun berjalan, ternyata desa Taruma banyak didatangi oleh orang orang. Tak heran pada catatan sejarah Kerajaan Tarumanegara, desa ini menjadi salah satu daerah yang besar. 

Hingga akhirnya, wilayah yang hanya setingkat desa berkembang menjadi sebuah kota. Hal inilah yang membuat Jayasingawarman membentuk sebuah kerajaan bernama Kerajaan Tarumanegara. 

Letak dari Kerajaan Tarumanegara

Para ahli menyatakan jika Kerajaan Tarumanegara diperkirakan terletak di Jawa Barat atau lebih tepatnya di antara sungai Citarum dan Cisadane. Letak kerajaan ini diketahui berdasarkan prasasti peninggalan yang ditemukan di sekitar Citarum dan Cisadane. Selain itu, hal ini juga diketahui dari penelitian yang sudah dilakukan pada prasasti tersebut. 

Sementara itu, jika dilihat dari namanya saja Tarumanegara diambil dari kata taruna. Kata ini diperkirakan berkaitan dengan kata tarung yaitu nila. Tak hanya itu saja, kata tarung digunakan sebagai nama sungai di Jawa Barat atau lebih tepatnya Citarum. Sehingga, banyak para ahli yang berpendapat jika pusat kerajaan Tarumanegara ada di dekat sungai tersebut. 

Silsilah Raja Raja Pada Masa Kerajaan Tarumanegara

Dalam sejarah Kerajaan Tarumanegara raja raja yang pernah memegang Takhta bisa diketahui ada 13 raja. Yang pertama yaitu Jayasingawarman atau pendiri dari Kerajaan Tarumanegara. 

Beliau merupakan seorang Maharesi dari India yang mengungsi ke Nusantara akibat peperangan. Raja ini memimpin Kerajaan Tarumanegara pada 358 – 382 M. 

Selanjutnya masa pemerintahan Kerajaan Tarumanegara dilanjutkan oleh Dharmayawarman pada (382 – 395 M). Kemudian barulah diteruskan oleh Purnawarman pada tahun 395 hingga 434 Masehi. 

Purnawarman mengantarkan Kerajaan Tarumanegara mengalami masa kejayaan pada masa itu dan membangun sebuah ibu kota baru bernama Sundapura. 

Tak berhenti sampai disitu saja, Anda pula deretan raja penerus Purnawarman, meliputi Wisnuwarman (434-455, Indrawarman (455-515), Candrawarman (515-535), Suryawarman (535-561), Kertawarman (561-628), Sudhawarman (628-639) Hariwangsawarman (639-640). Tiga nama terakhir dijabat oleh raja Nagajayawarman (640-666), Linggawarman (666-669), dan Tarusbawa (669-723). 

Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara

Masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara dicapai ketika dipimpin oleh Purnawarman. Pada catatan sejarah Kerajaan Tarumanegara, kekuasaan Purnawarman diperluas dengan cara menahlukkan kerajaan yang ada di sekitarnya. 

Tak heran jika luas kekuasaan Kerajaan Tarumanegara hampir sama dengan luas daerah Jawa Barat yang ada di masa modern saat ini. 

Selain menambah wilayah kekuasaan, Purnawarman juga menyusun undang undang kerajaan, strategi perang, peraturan angkatan perang, dan pustaka lainnya. 

Purnawarman juga dikenal sebagai bijaksana yang mampu memperhatikan rakyat karena kebijakan yang dibuatnya. Salah satu kebijakan besar dibuatnya yaitu pemindahan ibu kota di daerah tepi pantai yang dinilai lebih strategis. 

Peninggalan Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan tertua yang satu ini meninggalkan berbagai macam peninggalan sejarah. Hal inilah yang menjadikan Kerajaan Tarumanegara pernah berdiri di Nusantara. 

Peninggalan yang bisa diketahui berupa prasasti, topeng emas, dan lain sebagainya. Hal menarik dalam peninggalan Kerajaan Tarumanegara juga disebutkan pada dokumen sejarah lainnya di negeri Cina. 

Salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Tarumanegara yaitu Prasasti yang ditemukan di tempat berbeda. Namun, penemuannya tidak terlalu jauh antara satu dengan lainnya. 

Misalnya saja Prasasti Ciaruteun, Prasasti Jambu atau Koleangkak, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Kebun Kopi, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Tugu, hingga Prasasti Lebak atau Cidanghiang.

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara masih bisa dijaga dengan baik, meskipun sudah ada sejak  zaman dahulu. Selain itu, peninggalan tersebut juga menjadi bukti nyata jika Kerajaan Tarumanegara pernah berjaya pada masanya. Tak hanya itu saja, berbagai peristiwa dan silsilah raja juga diketahui dari adanya peninggalan Kerajaan Tarumanegara tersebut. 

Dua arca Wishnu yang ditemukan di situs Cibuaya, Karawang, Jawa Barat. Diperkirakan berasal dari Kerajaan Tarumanagara, sekitar kurun abad ke-7 sampai ke-8 Masehi. Koleksi Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Inv. 7974 dan 8416.

Sejarah mencatat bahwa Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua ke-2 di Indonesia setelah Kutai. Kerajaan ini berkuasa di wilayah barat Pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi.

Keberadaannya dibuktikan oleh peninggalan-peninggalan sejarah yang masih ada hingga kini. Kisah kejayaannya pun ditorehkan dalam prasati.

Mempelajari sejarah Kerajaan Tarumanegara dapat memberikan pengetahuan tentang perjalanan bangsa Indonesia. Karena mempelajari sejarah sama dengan mengenal diri sendiri.

Nah, berikut sejarah berdirinya kerajaan Tarumanegara yang penting diketahui:

Berdirinya Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada 358-382 Masehi di tepi Sungai Citarum (saat ini masuk dalam Kabupaten Lebak, Banten). Secara etimologi, Tarumanegara berasal dari dua dua kata, yakni ‘Taruma’ dan ‘Negara’.

‘Taruma’ diambil dari nama sungai yang membelah Jawa Barat, serta ‘Negara’ yang artinya kerajaan atau negara. Bukti berdirinya Kerajaan Tarumanegara ini diketahui dari beberapa sumber prasasti.

Keberadaannya juga diperkuat dengan kabar dari luar negeri, seperti dari Tiongkok yang menyebutkan Kerajaan To-lo-mo atau Tarumanegara. Kabar tentang Kerajaan Tarumanegara juga dibawa oleh Pendeta dari Khasmir, yaitu Gunawarman, yang menyebutkan bahwa masyarakat Tarumanegara menganut kepercayaan Hindu.

Kerajaan Tarumanegara mengalami masa kejayaan saat dipimpin oleh Purnawarman. Ia bergelar Sri Maharaja Purnawarman Sang Iswara Digwijaya Bhima Prakarma Suryamaha Purusa Jagatpati yang memerintah pada 395-434 Masehi.

Pada masa pemerintahannya, ia juga memperluas kekuasaan dengan menaklukkan beberapa kerajaan kecil di Jawa Barat. Kerjaan Tarumanegara juga membangun pelabuhan dan memerhatikan aliran sungai. Sebab, sungai menjadi sarana perekonomian penting sehingga pembangunan sungai membangkitkan perekonomian pertanian dan perdagangan kerajaan.

Beberapa kebijakan Purnawarman terkait dengan pembangunan sungai adalah:

  • Pada tahun 410 Masehi Purnawarman memperbaiki Kali Gangga hingga Sungai Cisuba yang terletak di daerah Cirebon.

  • Pada 412 Masehi, ia memperindah alur Kali Cupu yang mengalir hingga istana raja.

  • Tahun 413 Masehi membangun Sungai Cimanuk

  • Pada 417 Masehi, Kali Gomati dan Cakrabaga diperbaiki.

  • Pada 419 Masehi, ia memperintahkan untuk memperdalam Sungai Citarum yang dinilai sebagai sungai terbesar di wilayah Kerajaan Tarumanegara.

Setelah kepemimpinan Purnawarman, terdapat beberapa raja yang memerintah Kerajaan Tarumanegara, yatitu:

  • Wisnuwarman (434-455 Masehi)

  • Indrawarman (455-515 Masehi)

  • Candrawarman (515-535 Masehi)

  • Suryawarman (535-561 Masehi)

  • Kertawaman (561-628 Masehi)

  • Sudhawarman(628-639 Masehi)

  • Hariwangsawarman (639-640 Masehi)

  • Nagajayawarman (640-666 Masehi)

  • Linggawarman (666-669 Masehi)

Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara mulai mengalami kemunduran di bawah kepemimpinan Sudhawarman. Ia memberikan kebijakan otonomi daerah kepada raja-raja di bawahnya, namun tanpa pengawasan. Akibatnya, terjadilah perpecahan di Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara pecah menjadi dua, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.