Obat apa yang bisa mengeluarkan ASI?

11 -

Menyusui adalah sebuah tantangan bagi Bunda yang pertama kali punya momongan nih. Enggak heran kalau banyak Bunda khawatir ASI-nya tidak keluar di awal menyusui.

Menurut Ahli Gizi dan Dosen Program Studi Gizi Universitas Esa Unggul Jakarta, Nadiyah S.Gz, M.Si, C.Ht, CSRS, secara umum tubuh akan mulai memproduksi ASI sesegera mungkin setelah melahirkan.

Dalam setiap 24 jam, tubuh dapat menghasilkan kurang dari 100 ml ASI pada 2 hari pertama usai melahirkan. Kemudian, bertambah menjadi 500 ml pada hari ke-4 hingga ke-5 pasca melahirkan.

"Jumlahnya akan terus meningkat, seiring dengan bertambahnya usia bayi. Setelah 2 minggu Kelahiran Si Kecil, produksi ASI meningkat menjadi 750 ml-100 ml. Sedangkan pada Bunda yang memberikan ASI eksklusif bisa menghasilkan hingga 800 ml/ hari, dengan jumlah ASI 90-120 ml setiap kali menyusui," kata Nadiyah kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Cara agar ASI cepat keluar

Ada banyak cara alami untuk membuat ASI cepat keluar, Bunda. Melansir dari berbagai sumber, berikut 10 caranya:

1. Menyusui lebih sering

Salah satu kunci keberhasilan menyusui adalah sering menyusui buah hati. Semakin sering Bunda menyusui, semakin banyak juga ASI yang akan diproduksi.

Saat menyusui, hormon pemicu produksi ASI akan dilepaskan. Saat itu, refleks let-down juga akan terjadi, sehingga menyebabkan otot-otot di payudara berkontraksi dan mengeluarkan ASI.

Jangan menunda untuk menyusui Si Kecil bila dia sudah lapar. Ketahui juga frekuensi menyusui pada bayi sesuai usianya.

2. Penuhi asupan cairan

Perlu diketahui, ASI terdiri dari sekitar 90 persen air. Oleh karena itu, Bunda jangan sampai lupa minum cukup cairan setiap hari untuk membantu produksi ASI.

Minumlah sekitar 6 hingga 8 gelas air mineral atau cairan sehat lainnya seperti susu, jus, atau teh supaya bisa membuat Bunda tetap terhidrasi. Jika merasa haus, maka minumlah lebih banyak.

Kalau Bunda merasa pusing, sakit kepala serta mulut kering, itu pertanda mungkin kita kurang minum selama menyusui Si Kecil.

3. Skin to skin

Penelitian menunjukkan bahwa bayi dilahirkan dengan respons tinggi. Artinya, ketika bayi segera diletakkan di dada ibu mereka, bayi mampu merangsang perilaku yang membantu memenuhi kebutuhan biologis dasarnya, seperti menyusui.

Skin to skin dapat dilakukan pada 60 menit pertama setelah melahirkan. Biasanya, perawat atau dokter akan mengarahkan Bunda untuk menggendong bayi di dada. Teknik skin to skin ini ternyata lebih efektif dibandingkan dengan mengonsumsi suplemen sebelum melahirkan lho.

Obat apa yang bisa mengeluarkan ASI?
Ilustrasi skin to skin/ Foto: iStock

4. Stimulasi payudara

Untuk memperlancar produksi ASI, Bunda dapat menstimulasi payudara dengan tangan sendiri. Caranya seperti memompa payudara, namun lebih alami dan mudah. Selama beberapa hari pertama menyusui, menggunakan tangan mungkin lebih nyaman dan membantu mengeluarkan lebih banyak ASI daripada alat breast pump.

Bila kesulitan atau bingung melakukannya, Bunda bias minta bantuan konselor laktasi ya. Stimulasi dengan tangan termasuk sebuah keterampilan, jadi perlu waktu untuk menguasainya.

5. Konsumsi ASI booster alami

Bunda bisa konsumsi ASI booster untuk meningkatkan produksinya lho. Banyak bahan alami dapat digunakan sebagai ASI booster, misalnya daun katuk.

Daun katuk masuk ke dalam golongan galactagogue, yakni senyawa yang bisa merangsang produksi prolaktin untuk ASI. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa sebanyak 50,7 persen ibu yang mengonsumsi galactagogue seperti daun katuk bisa memproduksi ASI lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak konsumsi.

Manfaat optimal daun katuk untuk memperbanyak ASI baru didapat bila dikonsumsi minimal 200 miligram (mg) atau sebanyak tiga kali sehari.

Selain daun katuk, kandungan galactagogue juga bisa didapatkan dari kacang almond dan kurma. Selain untuk memperbanyak ASI, kacang almond memiliki kandungan vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Sama seperti almond, kurma juga dikenal sebagai makanan kaya nutrisi. Beberapa studi menemukan, kandungan kalium di kurma bisa merangsang hormon prolaktin untuk memproduksi ASI.

6. Pumping

Selain menyusui lebih sering, jangan lupa untuk pumping dengan`1 breast pump. Pumping tak hanya dapat menjaga ASI tetap lancar, tapi juga bisa mencegah payudara bengkak.

Pada bayi baru lahir, pumping biasanya akan dilakukan lebih sering. Intinya, bila bayi menyusui setiap empat jam, Bunda bisa pumping setiap dua jam di antara waktu menyusui atau saat ASI masih bersisa usai menyusui.

7. Istirahat cukup

Tubuh yang sedang lelah dan stres dapat memengaruhi pasokan ASI lho. Artinya, Bunda perlu istirahat sejenak di antara waktu mengasuh anak.

Meskipun mungkin sulit untuk menemukan waktu bersantai, cobalah tidur siang ketika bayi sedang tidur. Ketika beristirahat dan tidak terlalu stres, tubuh dapat menggunakan energi ekstra untuk memproduksi ASI agar lancar.

Obat apa yang bisa mengeluarkan ASI?
Ilustrasi Ibu Menyusui/ Foto: iStock

8. Teknik menyusui tepat

Untuk mempertahankan produksi ASI supaya lancar, Bunda perlu memahami teknik menyusui dengan tepat nih. Misalnya, posisi menyusui dan pelekatan menyusui.

Perlu diketahui bahwa secara alamiah, bayi sebenarnya dapat melekat dengan baik pada payudara ibunya saat menyusu. Pada saat lahir, bayi diberi kesempatan merangkak mencari puting ibu untuk dapat menyusu.

"Jika selanjutnya bayi tidak dapat melekat dengan baik pada payudara ibunya, dapat dipastikan ada beberapa penyebab," kata Sri Sunarti, S.K.M.,M.Si, dalam buku Panduan Menyusui Praktis dan Lengkap.

Posisi yang salah atau pelekatan yang buruk bisa terjadi karena Bunda belum berpengalaman menyusui. Selain itu, adanya kesulitan fungsional, seperti bayi terlalu kecil, payudara bengkak, dan terlambat menyusui juga bisa jadi penyebabnya.

9. Percaya pada diri sendiri

Sebagian besar Bunda dapat menjaga persediaan ASI karena memiliki rasa percaya diri saat menyusui buah hatinya. Selama bayi sering disusui dan tidak menunjukkan kekurangan ASI, maka mereka baik-baik saja.

Cobalah untuk tidak membiarkan rasa takut dan tidak aman merusak kepercayaan diri kita, Bunda. Bila mengalami kesulitan, jangan takut atau malu untuk meminta bantuan pada konsultan laktasi, dokter, bahkan ibu-ibu lain dalam kelompok pendukung ASI.

10. Persiapan sejak hamil

Menyusui memang dimulai ketika bayi lahir. Tapi, Bunda bisa mulai mempersiapkannya sejak masa kehamilan lho.

Jelang melahirkan, Bunda dapat membekali diri dengan berbagai informasi seputar laktasi. Di masa itu, Bunda juga bisa membangun rasa percaya diri bahwa nantinya bisa mengASIhi buah hati tanpa kendala.

Sejak masa kehamilan, Bunda pun sudah bisa melakukan persiapan dengan konsumsi makanan bergizi. Selain itu, jaga kenaikan berat badan dan hindari stres.

Simak juga 8 faktor yang memengaruhi rasa ASI, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/som)

Apakah ada obat untuk mengeluarkan ASI?

Dalam dunia medis, obat pelancar ASI atau ASI booster disebut sebagai laktogogue (galactogogue). Laktogogue dapat menaikkan pasokan ASI dan paling efektif diberikan 3 minggu setelah melahirkan, namun dapat juga dikonsumsi saat ibu merasa produksi ASI-nya berkurang.

Bagaimana cara agar ASI bisa keluar?

Anda dapat melakukan pijat payudara Anda secara perlahan untuk memperlancar produksi ASI. Melansir dari penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Korean Academy of Nursing, memijat payudara dengan cara yang benar selama 30 menit dalam kurun waktu 10 hari pasca melahirkan bisa membantu agar ASI lancar.

Obat pelancar ASI yang bagus apa?

Berikut ini daftar lengkap ASI Booster terbaik yang bisa kamu pertimbangkan..
ASI Booster Mom Uung. ASI Booster Mom Uung adalah obat herbal pelancar kuantitas ASI. ... .
Mama's Choice Almond Milk Powder. ... .
3. Asifit. ... .
Mama Bear Nursing Tea. ... .
Blackmores Pregnancy & Breastfeeding Gold. ... .
6. Hydromamma. ... .
7. Herbamed Lactaron. ... .
8. Herbs of Gold..

Apa penyebab payudara tidak keluar ASI?

Umumnya produksi ASI yang kurang atau bahkan tidak keluar disebabkan oleh gangguan pada produksi hormon prolaktin. Hormon ini berperan penting dalam merangsang pembentukan ASI. Gangguan pada hormon ini yang membuat ASI tidak keluar pada waktu yang seharusnya.