Norma agama mengatur bahwa perkembangbiakan harus melalui proses

Norma agama mengatur bahwa perkembangbiakan harus melalui proses

Norma agama mengatur bahwa perkembangbiakan harus melalui proses
Lihat Foto

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Warga melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020). Mural yang dibuat oleh warga itu bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menggunakan masker sebagai salah satu pencegahan dan penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.

KOMPAS.com – Manusia dalam menjalani kehidupannya diikat oleh aturan yang bersumber dari Tuhan atau sang pencipta. Aturan tersebut disebut sebagai norma agama.

Dilansir dari buku Kamus Sosiologi (2012) karya Agung Tri Haryanta dan Eko Sujatmiko, norma agama adalah sebuah petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan untuk para penganut-Nya.

Supaya mereka mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Norma agama berhubungan dengan aspek manusia sebagai individu dan aspek batiniah manusia.

Selain itu, norma agama juga mengatur hubungan antara individu sebagai makhluk ciptaan dengan sang penciptanya.

Baca juga: Norma Kesusilaan: Definisi dan Peran

Aturan keagamaan di Indonesia telah dijamin dalam pasal 29 ayat 2 UUD RI 1945, yang berbunyi:

”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”

Dalam buku Kajian-Kajian Ilmu Sosiologi (2019) karya Sri Muhammad Kusumantoro, dijelaskan bahwa norma agama berfungsi sebagai petunjuk hidup bagi manusia agar bertingkah laku yang baik dan melarang manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang jahat agar tercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Pelanggaran atas norma agama dianggap sebagai perbuatan dosa dan hukumannya berasal dari Tuhan. Namun ada pula norma agama yang sanksinya berupa hukuman fisik atau denda.

Contohnya norma agama Islam yang mengatur hubungan antarmanusia. Penerapannya ada di Daerah Istimewa Aceh, satu-satunya provisi di Indonesia yang menerapkan hukum Islam.

Baca juga: Syarat Norma Sebagai Lembaga Sosial

Sumber pelaksanaan

Pelaksanaan norma agama di Indonesia bergantung pada agama yang dianutnya. Berikut beberapa sumber pelaksanaan norma di Indonesia:

  • Norma Agama Islam bersumber pada kitab suci Al-Quran dan hadits Nabi Muhammad SAW.
  • Norma Agama Kristen Katolik dan Protestan bersumber pada Alkitab.
  • Norma Agama Hindu bersumber pada kitab suci Weda.
  • Norma Agama Budha bersumber pada kitab suci Tripitaka.
  • Norma Agama Khonghucu bersumber pada kitab suci Si Shu dan Wu Jing.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pengertian Norma Agama – Apa yang dimaksud dengan norma agama? Apa itu norma agama dan contohnya? Norma agama apa saja? Apa ciri ciri norma agama? Apa yang dimaksud dengan norma agama berikan 2 contoh perilaku yang sesuai dengan norma agama dan 2 contoh perilaku yang melanggar norma agama? Apa arti bahwa norma agama bersifat abadi dan universal? Apa yg terjadi apabila setiap orang tidak melaksanakan norma agama?

Baca Juga : Pengertian Norma Sosial

Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian norma agama, ciri, tujuan, fungsi, sanksi dan contoh norma agama secara lengkap.

Pengertian Norma Agama

Norma agama adalah sekumpulan kaidah atau peraturan hidup manusia yang bersumber dari wahyu tuhan. Norma agama bersifat abadi dan universal, norma agama bersifat abadi karena norma agama berlaku selama manusia hidup di dunia, sedangkan norma agama bersifat universal karena norma agama berlaku bagi setiap individu yang beragama.

Norma agama merupakan petunjuk hidup yang berasal dari Tuhan yang maha esa yang disampaikan melalui utusan-Nya yang berisi perintah, larangan dan anjuran. Sumber norma agama berasal dari Tuhan. Norma agama diberlakukan dalam kehidupan menuntun kita untuk menjadi manusia bisa selamat dalam menjalani hidupnya.

Pengertian norma agama adalah suatu aturan atau kaidah, yang berfungsi sebagai petunjuk, pedoman dan lampu penerang manusia dalam menjalani kehidupannya. Aturan atau petunjuk hidup dalam norma agama bersifat pasti dan tidak ada keraguan lagi. Karena norma agama berasal dari Tuhan Yang Maha Esa secara langsung, atau bisa dikatakan sebagai bentuk kasih sayang Tuhan pada manusia.

Norma agama juga diartikan sebagai peraturan atau petunjuk hidup yang di dalamnya terdapat perintah, larangan, dan anjuran yang berasal dari Tuhan yang wajib dilakukan oleh setiap manusia di dunia. Salah satu contoh perintah/anjuran norma agama yaitu norma agama mengatur bahwa perkembangbiakan harus melalui proses​ pernikahan.

Ciri-Ciri Norma Agama

Berikut ini ciri atau karakteristik norma agama, diantaranya yaitu:

  • Bersumber langsung dari Tuhan Yang Maha Esa.
  • Bersifat universal atau abadi.
  • Apabila dilaksanakan mendapat pahala dan apabila dilanggar maka akan mendapat dosa.
  • Bersifat luas dan berlaku untuk seluruh umat manusia.

Baca Juga : Pengertian Norma Hukum

Tujuan Norma Agama

Tujuan norma agama adalah untuk menyempurnakan manusia dan menjadikan manusia menjadi seseorang yang baik yang menjauhi hal-hal buruk. Norma agama berbeda dengan norma lainnya, karena norma agama lebih mengarah kepada batin seorang manusia juga lebih mengutamakan tanggung jawab diri sendiri pada Tuhan Yang Maha Esa.

Fungsi Norma Agama

Adapun fungsi norma agama diantaranya yaitu:

Fungsi Pendidikan

Secara hukum, ajaran agama berfungsi menyuruh atau mengajak ke hal-hal yang baik agar individu dapat menjadi pribadi yang lebih baik juga terbiasa berperilaku sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing.

Fungsi Penyelamat

Keselamatan yang ada dalam ajaran suatu agama diyakini akan menolong individu di dunia maupun akhirat tergantung ajaran dan kepercayaan setiap pemeluk agama.

Fungsi Perdamaian

Dengan adanya, agama maka individu atau kelompok akan mempunyai perasaan bersalah atau berdosa saat melakukan kesalahan. Dengan adanya agama maka orang tersebut akan mencapai kedamaian batin, dan perdamaian dalam dirinya sendiri, semesta, sesama juga Tuhan. Tentunya dia harus mengubah cara hidup dan bertaubat terlebih dulu.

Fungsi Sublimatif

Kebanyakan ajaran agama memiliki tujuan untuk mensucikan umat manusia dari salah dan dosa yang bersifat agamawi juga duniawi.

Fungsi Kontrol Sosial

Ajaran agama juga membentuk para pemeluknya agar semakin peka terhadap setiap masalah sosial. Kepekaan tersebut akan mendorong setiap individu agar tidak diam saja, setiap melihat kebatilan yang sudah banyak merusak sistem kehidupan.

Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas

Jika fungsi ini dibangun dengan tulus dan sungguh-sungguh maka akan tumbuh rasa solidaritas yang lebih kokoh dan tegak, sehingga dapat menjadi pilar dalam kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Fungsi Pembaharuan

Suatu ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi seorang individu atau suatu kelompok dalam kehidupan yang lebih baru. Dengan adanya fungsi ini, maka seharusnya agama dapat menjadi agen perubahan yang berbasis nilai dan moral bagi kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.

Baca Juga : Pengertian Lembaga Agama

Fungsi Kreatif

Dengan adanya fungsi kreatif akan menopang dan mendorong fungsi pembaharuan, dalam mengajak setiap umat beragama untuk bekerja secara produktif dan inovatif. Hal tersebut bukan hanya dilakukan untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain.

Sanksi Norma Agama

Terdapat 2 jenis sanksi yang ditetapkan bagi para pelanggar norma agama, diantaranya:

  • Mendapatkan sanksi secara tidak langsung, artinya pelanggar norma agama baru akan menerima sanksinya nanti di akhirat berupa siksaan di neraka.
  • Mendapat sanksi langsung, artinya apabila seseorang telah melanggar norma agama baik mengakui sendiri di depan mufti atau hakim, atau kedapatan/tertangkap basah melakukan pelanggaran agama, maka ia akan dikenakan hukuman sesuai dengan pelanggarannya.

Contoh Norma Agama

Berikut ini beberapa contoh sikap atau tingkah laku/perbuatan yang sesuai norma agama , diantaranya yaitu:

  • Rajin beribadah atau dalam agama islam selalu mengerjakan sholat.
  • Membaca kitab suci dan mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.
  • Berdoa sebelum makan, tidur, perjalanan, belajar dan lain sebagainya.
  • Selalu mendoakan orang lain.
  • Tidak berbohong baik secara perkataan maupun dalam sikap.
  • Tidak mencuri sesuatu yang bukan milik kita.
  • Berbakti kepada kedua orang tua.
  • Harus menghormati kedua orang tua.
  • Menyayangi saudara kakak dan adik.
  • Tidak boleh membunuh sesama manusia.
  • Tidak boleh merampok harta milik orang lain.
  • Tidak boleh berbuat cabul yang akan sangat merugikan orang lain.
  • Mencintai alam dan seluruh makhluk ciptaan Tuhan, seperti pada binatang dan tumbuhan.
  • Memaafkan kesalahan orang lain yang sudah meminta maaf sekalipun hukuman tetap berlaku.
  • Melaksanakan semua hal yang sudah diperintahkan oleh Tuhan.
  • Tidak melakukan perbuatan tercela dalam hal apapun.
  • Selalu berbuat baik kepada sesama manusia.
  • Dan lain sebagainya.

Baca Juga : Pengertian Perilaku Menyimpang

Demikian artikel pembahasan tentang pengertian norma agama, ciri, tujuan, fungsi, sanksi dan contoh norma agama secara lengkap. Semoga bermanfaat