Show Negara Singapura KOMPAS.com - Singapura merupakan salah satu negara maju di dunia yang terletak di Asia Tenggara. Singapura termasuk negara industri, bahkan menjadi pelopor industri di wilayah Asia Tenggara. Tahukah kamu jika Singapura merupakan negara yang berada di Asia Tenggara yang satu- satunya tidak memiliki hasil tambang. Untuk kebutuhannya, Singapura mengimpor barang-barang tambang dari beberapa negara, seperti Indonesia yang merupakan negara kaya akan hasil-hasil tambang. Bertopang pada sektor industri dan jasaPenduduk Singapura bertopang pada sektor industri dan jasa. Baca juga: Berencana ke Singapura Saat Pandemi? Pemerintah di Sana Siapkan Ini Singapura, salah satu negara maju yang mengandalkan kondisi industri sebagai sumber kegiatan perekonomian. Dalam buku Geografi dan Sosiologi (2007) karya Sugiharyanto, pertambangan dan pertanian yang menjadi andalan dari beberapa negara di Asia Tenggara tidak dimiliki Singapura. Barang-barang tambang yang dipakai untuk kebutuhan impor ke negara lain. Barang-barang tersebut, seperti minta tanah kasar, besi dan baja, atau bahan-bahan mentah manufaktur. Kemudian barang-barang impor tersebut diolah. Hampir semua daerah Singapura dimanfaatkan untuk dunia pariwisata. Dengan pariwisata, Singapura menjadi tujuan wisatawan dari berbagai negara untuk berlibur. Sehingga meski Singapura merupakan negara kecil dengan segala keterbatasannya, namun mampu mendokrak perekonomian menjadi lebih kuat. Singapura memiliki luas sekitar 662 km2 dan terletak di Semenanjung Malaka. Baca juga: Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam di Negara ASEAN
Penulis: Ilham Choirul Anwar View non-AMP version at tirto.id tirto.id - ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) menjadi organisasi regional Asia Tenggara yang menjembatani kerja sama anggota-anggotanya. Hingga kini, terdapat 10 negara di Asia Tenggara yang menjadi anggota resmi ASEAN. Mengutip laman Kementerian Luar Negeri RI, ASEAN resmi berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Ada 5 negara pendiri ASEAN. Kelima negara yang memprakarsai pendirian ASEAN pada tahun 1967 adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Wakil dari masing-masing negara itu bersepakat menjalin kerja sama regional yang diwujudkan dengan penandatanganan Deklarasi Bangkok. Setelah terjalin kesepakatan, organisasi kawasan tersebut lantas diberi nama ASEAN. Tujuan dari pembentukan ASEAN, sesuai dengan isi Deklarasi Bangkok adalah:
Seiring berjalannya waktu, anggota ASEAN bertambah yaitu Brunei Darussalam (8 Januari 1984); Vietnam (28 Juli 1995); Laos (23 Juli 1997); Myanmar (23 Juli 1997); serta Kamboja (30 April 1999). Pada tahun 1976, dibentuk Sekretariat ASEAN yang berkedudukan di Jakarta. ASEAN memiliki benderanya sendiri berupa ikatan rumpun padi di dalam lingkaran. Ikatan padi ini sebagai perlambangan dari harapan tokoh pendiri ASEAN agar organisasi tersebut bersama-sama terikat dalam persahabatan dan kesetiakawanan sosial. Garis lingkaran yang melingkupi ikatan padi melambangkan kesatuan ASEAN. Warna yang dipakai dalam bendera ASEAN yaitu biru (lambang perdamaian dan stabilitas); merah (lambang semangat dan kedinamisan); putih (lambang kesucian) dan kuning (lambang kemakmuran).
Infografik SC Organisasi Negara Dunia. tirto.id/Lugas Mengutip laman Sekretariat ASEAN, organisasi ini memiliki beberapa struktur sebagai berikut:
Potensi Negara-negara ASEAN dalam Bidang Ekonomi (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});Setiap negara yang bergabung di ASEAN memiliki potensi ekonominya masing-masing. Mengutip buku IPS Kelas XIII (Kemdibud 2017), berikut ini sekilas profil ekonomi negara-negara tersebut: 1. Indonesia Indonesia kaya akan sumber daya alam yang berpotensi untuk ekspor. Komoditas ekspor utama Indonesia adalah minyak dan gas, aneka jenis barang tambang, dan berbagai hasil sumber daya alam untuk bahan mentah, seperti kayu, karet, dan lain sebagainya. Barang ekspor potensial dari Indonesia lainnya adalah tekstil dan hasil pertanian. Sektor industri dan perikanan Indonesia pun terus berkembang dan menghasilkan berbagai macam barang ekspor. Sementara komoditas Impor utama Indonesia yaitu perkakas industri, farmasi dan kimia, barang elektronik, dan otomotif. 2. Brunei Darussalam Perekonomian Brunei didominasi oleh hasil minyak bumi dan gas. Pendapatan per kapita negara ini merupakan yang tertinggi di antara negara-negara ASEAN. Industri yang berkembang dan utama selanjutnya yaitu tekstil, makanan dan minuman, hingga bahan bangunan. Negara ini banyak mengimpor mesin-mesin, peralatan transportasi, dan bahan kimia. Transportasi yang dibangun meliputi darat, laut dan udara. 3. Filipina Filipina sangat mengandalkan sektor agraris. Kendati demikian, potensi ekonominya tidak hanya dari hasil pertanian, tapi turut didukung oleh sektor industri yang sekarang makin berkembang. Peternakan juga berkembang pesat di sana. Hasil pertanian dan peternakan dari Filipina antara lain beras, kelapa, tebu, jagung, pisang, nanas, mangga, daging babi, daging sapi, telur, dan ikan. Sementara hasil dari industri yaitu peralatan elektronik, tekstil, obat-obatan, kimia, produksi kayu, minyak bumi, serta teknologi makanan. 4. Kamboja Perekonomian Kamboja mengandalkan sektor pertanian dan industri. Di antara industri Kamboja yang berkembang adalah semen, kayu, dan rokok. Industri di Kamboja tidak terlalu berkembang sebelumnya karena kekurangan tenaga terampil, bahan mentah, suku cadang, hingga masalah transportasi. Namun, sekarang Kamboja perlahan bangkit dan nilai GDP per 2003 mencapai 4.215 dolar AS. 5. Laos Laos memiliki kegiatan ekonomi utama di sektor pertanian. Sektor ini telah menyerap 72 persen tenaga kerja dengan hasil utama berupa padi dan jagung. Di samping itu, Laos memiliki barang tambang untuk diekspor seperti bijih timah. Ekspor lain dari Laos ialah kayu, kapas, kopi, kapur barus, dan kulit. Barang-barang yang diimpor seperti beras, minyak bumi, mesin-mesin, barang elektronik, dan barang konsumsi lainnya. 6. Malaysia Malaysia mengandalkan perekonomian dari sektor pertanian, tambang, dan industri. Pendapatan terbesarnya dari minyak dan gas, serta hasil perkebunan karet yang melimpah. Kegiatan ekspor impor di Malaysia kebanyakan dilakukan lewat pelabuhan laut Port Swetenham. 7. Myanmar Myanmar merupakan negara pengekspor beras, kacang-kacangan, ikan dan udang, bahan mineral, kayu, karet, bartu perhiasan, hingga gas. Komoditas impornya antara lain baja, mesin dan suku cadang kendaraan bermotor, semen, minyak mentah, bahan baku kimia, dan pupuk. Masyarakat Myanmar sekira 65 persennya bekerja sebagai petani dan sisanya masuk ke sektor industri. 8. Singapura Sebagai negara transit, Singapura banyak memperoleh pendapatan dari sektor pajak yang menjadi sumber pendapatan besar. Singapura saat ini menjadi kekuatan ekonomi besar di dunia. Beberapa industri yang berkembang seperti elektronika, bahan kimia, keuangan dan perbankan, turisme (pariwisata), dan perdagangan. 9. Thailand Thailand mempunyai komoditas ekspor utama berupa beras dan karet. Ada pula kelapa, tembakau, kapas, sutera, dan sebagainya. Sektor lain yang memberi kontribusi pada perekonomian negara ini adalah pertambangan, pariwisata, peternakan, dan hasil alam lainnya. 10. Vietnam Vietnam menjadi eksportir terbesar ke negara Amerika Serikat di antara negara ASEAN lainnya. Di negara ini banyak investasi asing masuk, bahkan menjadi negara tujuan para produsen yang ingin memindahkan pabriknya dari China. Perusahaan raksasa seperti Samsung Electronics berinvestasi di Vietnam. Perekonomian Vietnam ditopang dengan kegiatan industri pengolahan, manufaktur, elektronik, dan pembangunan. Investasi dan konsumsi perseorangan di negara kini kian membaik dari waktu ke waktu. Baca juga artikel terkait ASEAN atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar Penulis: Ilham Choirul Anwar Editor: Addi M Idhom Kontributor: Ilham Choirul Anwar |