Nama lain dari tahapan requirement pada metode waterfall yaitu….

Pengertian metode waterfall, tahapan, jenis dan contohnya – Di zaman sekarang ini, semua orang berlomba-lomba dengan efektifitas dan efisiensi waktu. Cara-cara manual seringnya sudah tidak dianggap relevan dengan kebutuhan pada saat ini yang serba cepat. Oleh karena itu, perkembangan teknologi menjadi salah satu metode yang terbilang tepat untuk menjawab akan kebutuhan tersebut.

Sistem informasi menjadi salah satu jawaban dan jalan keluar yang mudah untuk persoalan teknologi dan aktivitas manusia. Terlebih bila aktivitas tersebut membutuhkan teknologi yang menjalankan baik itu operasi maupun persoalan manajemen. Selain itu, sistem informasi yang merupakan buah tangan manusia berasal dari pengembangan sistem lama yang diperbaharui. Metode atau siklus tersebut akan terus terjadi secara berulang-ulang dan memang begitulah caranya bekerja.

Serba Serbi Metode Waterfall

unsplash.com/@jefflssantos

Salah satu model yang dapat digunakan dalam pembangunan perangkat lunak [software] tersebut adalah model waterfall. Waterfall merupakan sebuah model klasik  yang memiliki sifat sistematis. Lalu, seperti apa model waterfall ini akan diterapkan? Baca artikel di bawah ini dengan seksama untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

Pengertian Metode Waterfall

Metode waterfall merupakan suatu model yang digunakan untuk pegembangan perangkat lunak. Di mana, seperti telah disinggung pada poin sebelumnya bahwa metode ini memiliki sifat yang sistematis atau fase-fase yang cenderung berurutan. Adapun, fase-fase tersebut dimulai dari proses perencanaan atau planning, pemodelan atau modeling, pembangunan atau construction, dan penyebaran atau deployment. Nantinya, keseluruhan fase itu akan membentuk support untuk mendukung perangkat lunak [software] yang utuh, komplit, dan menyeluruh.

Perlu diketahui bahwa metode waterfall adalah metode pengembngan untuk perangkat lunak [software] tertua. Hal tersebut tercermin melalui sifatnya yang natural dan original. Selain itu, metode waterfall juga umum dikenal dengan istilah software development life cycle [SDLC] atau dapat juga disebut sebagai ‘Linear Sequential Model’.

Tahap-Tahap dalam Metode Waterfall

Sebelumnya, metode waterfall yang termasuk dalam jajaran model generik pada rekayasa perangkat lunak telah diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Winston Royce. Di mana pada saat itu masih berkisar tahun 1970, dan itulah mengapa metode ini kerap disebut-sebut sebagai sesuatu yang kuno. Namun, pada dasarnya, metode ini menjadi yang paling umum digunakan dalam software engineering.

1. Requirement Analysis

Pertama-tama, pada tahapan pengembangan perangkat lunak [software], ada langkah yang perlu dilakukan oleh seorang pengembang. Langkah tersebut adalah mengetahui, mengerti, dan memahami tentang informasi yang akan dibutuhkan oleh pengguna dari perangkat lunaknya itu. Untuk dapat menempuh langkah ini, maka ada sejumlah metode yang dapat dilakukan, di antaranya adalah observasi, diskusi, survey, wawancara, dan sebagainya.

Kemudian, setelah informasi-informasi yang dibutuhkan itu terkumpul, maka berikutnya adalah pengolahan. Pengolahan dan analisa data [informasi] perlu dilakukan guna mengenali lebih mendalam terkait kebutuhan pengguna akan perangkat lunak yang hendak dikembangkan.

2. System and Software Design

Kemudian, ada tahap lanjutan dari requirement analysis, yaitu sebuah analisa lanjutan yang nantinya akan dibutuhkan untuk mengimplementasikan desain. Tujuan dari perancangan desain itu sendiri adalah untuk membentuk dalam memberikan gambaran yang jelas dan detail tentang apa-apa saja yang harus dan perlu untuk dilakukan.

Selain itu, tahapan ini akan berguna untuk membantu pengembagang. Di mana pengembag dapat menyiapakan kebutuhan perangkat keras [hardware] dalam proses pembuatan arsitektur sistem perangkat lunak.

3. Implementation and Unit Testing

Tahapan implementation and unit testing secara sederhana dapat diartikan sebagai tahap pemrograman. Di mana, perangkat lunak dirunut menjadi bagian dan modul-modul kecil yang diperuntukkan ke tahapan berikutnya.

Kemudian, pada tahapan ini umumnya dilakukan pengujian dan pemeriksaan soal fungsionalitas modul. Hal itu dilakukan untuk melihat, apakah modul yang sudah dibuat itu memenuhi kriteria yang dikehendaki atau belum.

4. Integration and System Testing

Setelah melalui tiga tahapan, kini ada langkah yang perlu dilakukan untuk pengembangan dan uji tahap implementasi selanjutnya. Nantinya, tahapan implementasi itu diterapkan ke dalam sistem secara keseluruhan. Jika proses integrasi telah selesai, maka dilakukanlah pemeriksaan dan pengujian sistem secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya kegagalan maupun kesalahan pada sistem.

5. Operation and Maintenance

Tahapan terakhir pada metode waterfall adalah pengoperasian pengguna dan pemeliharaan. Pemeliharaan sendiri memungkinkan pengembang untuk melaksanakan perbaikan atas kesalahan yang kemungkinan terjadi dan tidak terdeteksi pada tahap sebelumnya. Beberapa contoh pemeliharaan tersebut meliputi perbaikan kesalahan, perbaikan implementasi unit sistem, serta peningkatan dan penyesuaian sistem yang sesuai dengan kebutuhan. 

Jenis-Jenis Metode Waterfall

Secara umum, jenis pada metode waterfall sama saja antara satu dengan yang lainya. Namun, setidaknya terdapat istilah-istilah yang berbeda dan bergantung pada pendapat ahli mana yang jadikan dasar. Faktanya, beberapa jenis di bawah ini mempunyai makan dan alur yang sama, perbedaannya hanya terdapat pada cara penyebutan atau istilahnya saja.

Jenis Metode Waterfall Menurut Pressman

  1. Communication
  2. Planning
  3. Modelling
  4. Construction
  5. Deployment

Jenis Metode Waterfall Menurut Sommerville

  1. Requirements Definition
  2. System and Software Design
  3. Implementation and Unit Testing
  4. Integration and System Testing
  5. Operation and Maintenance

Jenis Metode Waterfall Secara Umum

  1. Requirement
  2. Design
  3. Implementation
  4. Verification
  5. Maintenance  

Kelebihan Menggunakan Metode Waterfall

Penggunaan metode waterfall dalam hal ini memungkinkan adanya departementalisasi dan control. Di mana proses pengembangan model fase one by one itu kesalahan dibuat seminimal mungkin. Selain itu, pengembanagan ada melalui berbagai hal dan konsep, seperti dengan desain, pengujian, implementasi, penyelesaian masalah, dan juga pada operasi serta pemeliharaan.

Kekurangan Menggunakan Metode Waterfall

Berikutnya adalah kekurangan dari penggunaan metode waterfall. Salah satu kekurangan tersebut di antaranya adalah sangat minimnya, bahkan tidak memungkinkan untuk melakukan banyak revisi bila terjadi kesalahan. Sebab, setelah aplikasi tersebut masuk dalam tahap pengujian, akan sulit untuk kembali lagi ke tahapan sebelumnya dan mengubah sesuatu yang tidak terdokumentasi. 

Contoh Penerapan Metode Waterfall

Berikut ini adalah salah satu contoh penerapan metode waterfall yang dipublikasi melalui artikel berjudul ‘Implementasi Metode Waterfall Dalam Pembangunan Sistem Informasi Klinik Tiara Bunda Berbasis Web Service’ oleh Muhammad Muslih dkk.

Nah, demikian tadi informasi seputar metode waterfall. Setelah diuraikan poin-poin pentingnya, mulai dari pengertian hingga contohnya, semoga kamu dapat mencermatinya dengan baik, ya. Jangan lupa untuk bagikan artikel ini ke orang-orang di sekitarmu agar mereka dapat memahami metode waterfall juga. 

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UGM Jogja

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat UI Depok

Kost Dekat UB Malang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat UMY Jogja

Kost Dekat UNY Jogja

Kost Dekat UNS Solo

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat UMS Solo

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Kali ini saya akan menjelaskan Bagaimana dan apa itu dari pengertian waterfall. Nah pengertian Waterfall atau sering juga disebut air terjun atau sebuah metode yang bisa dilakukan untuk membuat pembaruan sistem yang berjalan.

Photo by referensiinternet

Jadi dalam kutipan buku Rosa metode waterfall dalam pengembangan sistem merupakan proses pengembangan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan metode-metode atau juga model-model yang bisa digunakan orang lain dalam pengembangan sistem perangkat lunak.

Model Waterfall adalah suatu proses perangkat lunak yang berurutan , dipandang sebagai terus mengalir kebawah [seperti air terjun] melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi dan pengujian.

Berikut ini adalah tahapan dari metode waterfall:

Photo by eduriz
  1. Requirement Gathering and analysis — Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
  2. Desain ,dalam tahap ini pengembang akan menghasilkan sebuah sistem secara keseluruhan dan menentukan alur perangkat lunak hingga algoritma yang detail.
  3. Implementasi adalah Tahapan dimana seluruh desain diubah menjadi kode kode progam . Kode progam yang dihasilkan masih berupa modul-modul yang akan diintregasikan menjadi sistem yang lengkap.
  4. Integration & Testing
    Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan fungsi pada software terdapat kesalahan atau tidak.
  5. Verifikasi adalah klien atau pengguna menguji apakah sistem tersebut telah sesuai dengan yang disetujui.
  6. Operation & Maintenance yaitu instalasi dan proses perbaikan sistem sesuai yang disetujui.

Keunggulan Model pendekatan pengembangan software metode waterfall adalah pencerminan kepraktisan rekayasa , yang bisa membuat kualitas software tetap terjaga. Jenis model yang bersifat lengkap sehingga proses pemeliharaan nya lebih mudah.

Kelemahan Model Waterfall

Kelemahan model waterfall ini adalah lambatnya proses pengembangan perangkat lunak. Dikarenakan proses yang satu tidak bisa diloncat-loncat maka dari itu model ini sangat memakan waktu dalam mengembangkannya. Kelemahan yang lain kinerja tidak optimal dan efisien.

Reference by:

referensiinternet.blogspot.com

Video yang berhubungan