Menyingkirkan duri atau benda tajam yang membahayakan orang lain di jalan termasuk

Ada makna yang dalam dari nasihat Nabi Muhammad SAW tentang singkirkan duri

Pixabay

Rasulullah

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Hai Abu Hurairah! Singkirkanlah duri dari jalan yang akan dilalui orang yang lebih mulia darimu, lebih kecil darimu, lebih baik darimu, dan bahkan orang yang lebih buruk darimu.

Baca Juga

  • Dari Mana Akhlak Bermula?
  • Mengatasi Konflik Batin
  • Merenungi Kematian

Jika engkau berbuat demikian, niscaya Allah membanggakan engkau kepada para malaikat-Nya. Dan barangsiapa dibanggakan Allah kepada para malaikat-Nya, niscaya ia muncul pada Hari Kiamat dalam keadaan aman dari segala yang buruk." Demikian suatu hadis Nabi Muhammad SAW.

Sungguh sederhana pesan yang disampaikan: menyingkirkan duri dari jalan. Akankah kita umatnya memahaminya secara harfiah? Islam bukan agama yang hanya dipahami secara harfiah. Sebab, apalah makna duri? Hanya sebuah benda kecil, yang ada kalanya tak terlihat oleh yang berlalu-lalang. Apalagi bila yang berlalu-lalang beralas kaki, tentu tak membahayakannya.

Di sinilah keagungan agama Islam dalam menetapkan peraturan dan hukum. Ayat-ayat al-Quran dan Hadits, tak semuanya harus ditafsirkan secara harfiah. Sebagai misal, tentang kasus mengambil hak orang lain, cukup ada satu ayat pencurian. Kalau diartikan secara harfiah, berbagai kejahatan krah putih, seperti kejahatan penggelapan, penipuan, dan sebagainya, tentu tak termasuk pencurian.

Karena itu, menyingkirkan duri tadi harus diartikan sebagai aba-aba untuk dilaksanakan hamba-Nya menurut situasi dan kondisi. Dengan begitu, yang dimaksud duri di sini, adalah segala sesuatu yang mungkin menyusahkan 'orang lain', baik fisik atau nonfisik.

Orang lain di sini, Rasulullah SAW menyebut, bisa orang yang lebih mulia dan lebik baik dari kita, tapi juga bisa orang yang lebih rendah dan bahkan lebih buruk dari kita. Ini, karena orang yang baik, mulia, dan bahkan orang yang mempunyai posisi yang kuat, bukan mustahil pada saat tertentu terancam musibah. Dan pada saat itulah, kita dituntut untuk ikhlas membantu menyelamatkannya.

Sementara, untuk membantu orang kecil, di antaranya bisa saja berbentuk ikatan kerja antara karyawan dan majikan. Dalam hal ini, majikan bisa membantu untuk lebih mensejahterakan karyawannya, sementara para karyawan harus pula lebih meningkatkan produksi kerjanya.

Masihkah ada ajakan yang lebih luhur dan mulia dari itu? Mungkin di antara kita pernah terjadi sengketa yang kemudian berbuntut dendam. Dalam hal ini, Rasulullah melarang kita memasang duri di jalan yang akan dilalui sebagai pelampiasan dendam kita. Kita dilarang pasang 'kuda-kuda' untuk mencelakakan sesama, walaupun kita membenci terhadapnya.

  • marhaban ramadhan
  • puasa
  • puasa ramadhan
  • ramadhan
  • bulan ramadhan
  • hikmah

Menyingkirkan duri atau benda tajam yang membahayakan orang lain di jalan termasuk

sumber : Pusat Data Republika

Assalamualaikum, tolong di jawab, soalnya saya ga fokus pas di jelasin guru, mohon bantuannya, ini di kumpulin hari senin, kalo ga selesai, bisa-bisa, … aku di hukum suruh ke pesta gitu, tolong helppppp

35 : 1 3/4mqhon du bantu,​

Q. f(x) = x(2) : 4 × 5(x)f(10) = nt : thx spam like nyaa @afifafeby :)​

suatu bulan mempunyai lima hari Minggu dan 3 diantaranya jatuh pada tanggal genap. hari kesepuluh pada bulan itu adalah ...​

Jika n adalah sebuah bilangan bulat genap yang terdiri dari enam angka dan jumlah angka-angka n adalah 50, temukan nilai terkecil yang mungkin dari n! …

banyak bilangan ratusan yang memiliki paling sedikit satu angka 7 dan satu angka 8 adalah ​

Raju bought 6n packets of sweets. Each packet contained 15 sweets. After giving away 15 sweets, how many sweets had he left? Leave your answer in term … s of n.​

Q.35 + √36 - 5 =nt : sekian dan terima kasih :v​

1. 6×7÷2+5×3-7 2. 10-5×4+5×6-5 3. 25-3×4×5+4×3 4. 6×3+30-16×2÷2 5. 10×5-40+5×4÷2tolong bantu jawab yaa kak terus kasih tahu langkah langkahnya mohon b … antuannya​

Siti bought 2 m of ribbon from the bookshop. She gave 1 m of ribbon to her sister and used the remaining ribbon to wrap 4 identical presents. What is … the length of the ribbon used to wrap each present?aduh pening kepala Tolong plss​

Menyingkirkan duri atau benda tajam yang membahayakan orang lain di jalan termasuk
Keutamaan Menyingkirkan Benda Tajam di Jalanan

Menyingkirkan duri atau benda tajam yang membahayakan orang lain di jalan termasuk

BincangSyariah.Com – Seringkali kita jumpai sepeda motor atau mobil mengalami kebocoran di area bannya. Salah satu penyebabnya adalah paku-paku atau benda tajam yang berada di jalanan yang ia lewati. Oleh karena itu, maka perjalanannya pun terhambat. Apalagi jika benda-benda tajam tersebut terkena pejalan kaki, maka ia akan segera membutuhkan pertolongan untuk lukanya.

Padahal, Rasulullah Saw. di dalam sabdanya pernah menyampaikan hadis sebagai berikut.

Menyingkirkan duri atau benda tajam yang membahayakan orang lain di jalan termasuk

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي فِي طَرِيقٍ إِذْ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ. رواه والترمذي.

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Di antara seseorang yang berjalan di jalanan, ketika ia menemukan ranting yang berduri, ia pun menyingkirkannya, maka Allah bersyukur kepadanya, lalu Dia mengampuninya. (HR. At-Tirmidzi).

Hadis yang juga diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, dan Ibnu Khuzaimah tersebut menerangkan tentang keutamaan menyingkirkan benda tajam di jalanan.

Meskipun di dalam hadis tersebut Rasulullah Saw. mencontohkan dengan ranting pohon yang berduri. Namun para ulama menyamaratakan kepada semua benda-benda atau hal-hal yang ada di jalanan yang dapat menyakiti manusia.

Adapun maksud Allah bersyukur kepadanya, menurut Imam Al-Jazari di dalam kitabnya An-Nihayah bahwa salah satu nama-nama Allah Swt. adalah Asy-Syakur (Maha yang Banyak Bersyukur).

Artinya, Dia akan melipatgandakan amal-amal hamba-Nya yang kecil/dianggap remeh sebagai balasan bagi mereka, lalu Dia mensyukurinya dengan mengampuninya. Dilipatgandakannya balasan dan diampuni dosa tersebut merupakan bentuk banyaknya syukur Allah Swt.

Sementara imam Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari mengatakan bahwa makna Allah Swt. bersyukur kepadanya adalah Allah Swt. rida atas perbuatannya tersebut.

Oleh karena itu, jika kita menemukan benda-benda tajam yang dapat membahayakan bagi pengguna jalan, maka singkirkanlah agar tidak ada korban. Baik benda itu satu paku kecil, batu, atau pohon besar yang tumbang di tengah jalan. Namun, makna hadis tersebut juga bisa meluas dalam keadaan apapun dan di manapun. Yakni selama kita mengetahui hal-hal yang berbahaya, maka hendaknya kita segera tanggap untuk dapat menghilangkannya semampu kita.

Demikianlan sabda Nabi saw. tentang keutamaan menyingkirkan benda tajam di jalanan. Di mana Allah Swt. akan meridainya dan mengampuninya. Semoga kita dapat mengamalkannya. Aamiin. Wa Allahu A’lam bis Shawab.

Anda dapat membaca artikel-artikel Annisa Nurul Hasanah lainnya di sini.