Masa pubertas dialami oleh para remaja dan terjadi banyak perubahan bentuk fisik pada diri mereka. Selain itu, terjadi peningkatan produksi hormon, baik hormon reproduksi maupun hormon pertumbuhan. Hal ini menyebabkan aktifnya kelenjar minyak dan keringat. Akibatnya timbul jerawat dan bau tidak sedap pada tubuh. Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan organ reproduksi dari keringat yang berlebih adalah menggunakan pakaian dalam yang tidak ketat dan dapat menyerap keringat. Bahan katun sangat disarankan karena menyerap keringat dengan baik. Selain itu, ganti pakaian dalam minimal dua kali sehari. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir menumpuknya bakteri pada organ reproduksi. Show Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah B. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Salah satunya adalah dengan memakai pakaian dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat, hal ini bertujuan agar kuilt tidak terlalu lembap. Kulit yang terlalu lembap dapat meningkatkan aktivitas reproduksi bakteri da jamur. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A.
Ilustrasi Kompas.com - Saat memilih pakaian dalam, jangan cuma memperhatikan modelnya yang seksi. Perhatikan juga faktor material bahan. Beberapa jenis celana dalam sebaiknya tidak dipakai terlalu sering. Berbagai masalah kesehatan bisa timbul akibat memakai pakaian dalam yang tidak tepat. Memakai celana dalam pada dasarnya bertujuan untuk melindungi vagina dari infeksi. Tetapi jika kita memakai pakaian dalam dengan material yang salah, risikonya bisa saja iritasi dan infeksi. Untuk penggunaan sehari-hari, tak ada yang bisa mengalahkan celana dalam berbahan katun. Bahannya yang lembut dan nyaman membuat pakaian dalam dari bahan ini dianjurkan untuk kesehatan dan higienitas organ intim. Bahan katun juga mudah menyerap keringat sehingga cocok dipakai dalam berbagai kesempatan, terutama untuk melakukan olahraga yang tidak terlalu berkeringat. Satu-satunya saat bahan ini tidak cocok dipakai adalah ketika berolahraga berat seperti berlari. Bahan katun akan menyerap keringat dengan cepat sehingga ketika sedang "banjir keringat", celana dalam katun akan menjadi berat dan juga beresiko ruam. Sebagai gantinya, pilih pakaian dalam yang terbuat dari poliester atau nilon yang akan membuang keringat dari tubuh sehingga Anda tetap dingin dan nyaman saat berolahraga. Beberapa jenis celana dalam bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama jika dipakai seharian. Misalnya saja celana dalam jenis thong. Desainnya yang unik membuat bakteri dapat dengan mudah pindah dari anus ke bagian vagina sehingga Anda beresiko mengalami infeksi. Tentu saja celana model ini bisa dipakai, tetapi hanya untuk waktu tertentu dan pemakaiannya sebentar.
https://m.klikdokter.com/me/6281216564002_1633337747171Endah Murniaseh2021-11-13 20:00:047 Bulan Lalu Penggunaan pakaian dalam yang keliru bisa memengaruhi kesehatan vagina. Simak beberapa aturan penggunaannya pada ulasan ini. Menggunakan pakaian dalam merupakan bagian dari rutinitas yang justru kerap dianggap sepele atau bahkan tidak diperhatikan sebagian orang, termasuk kaum perempuan. Namun, tahukah Anda bahwa menggunakan celana dalam, khususnya bagi perempuan, sebenarnya ada aturannya? Aturan tersebut bertujuan untuk menjaga vagina terhindar dari masalah kesehatan. Berikut ini adalah beberapa aturan penggunaan pakaian dalam yang sebaiknya Anda ikuti. 1. Berbahan KatunVulva merupakan area yang sensitif dan halus. Jadi, sebaiknya gunakan pakaian dalam dengan bahan yang halus pula. Pakaian dalam berbahan katun bisa menjadi pilihan yang tepat dan aman ketika bersentuhan dengan vulva. Katun yang berasal dari kapas juga akan membuat area vagina mudah bernapas. Bahan katun pun mampu menyerap kelembaban di area vagina, sehingga terhindar dari infeksi jamur. Artikel Lainnya: Tips Menjaga Kesehatan Vagina Dalam satu hari, minimal gunakan satu celana dalam. Namun, sangat dianjurkan pula untuk menggantinya hingga dua kali sehari. Terutama ketika Anda menjalani aktivitas yang padat dan membuat area sekitar vagina lembap atau berkeringat. Hindari menggunakan celana dalam yang sama selama dua hari berturut-turut, meskipun Anda tidak merasa berkeringat atau lembap di area V. 3. Tidak Memakai Pakaian Dalam Saat Tidur MalamAlyse Kelly-Jones, OB-GYN bersertifikat merekomendasikan hal ini agar vulva bisa terekspos udara saat tidur. Tidak mengenakan celana dalam akan membuat vagina bisa bernapas semalaman, sekaligus menghalangi bakteri berkembang akibat kelembapan berlebih. Dokter Dyah Novita Anggraini juga berpendapat bahwa tidur tanpa menggunakan pakaian dalam bukanlah suatu masalah. “Tidur tidak menggunakan celana dalam tidak apa-apa. Justru sehat, karena sirkulasi udara di area vagina baik dan tidak memicu terjadinya kelembapan,” katanya. Healthline menyebutkan, tidak menggunakan pakaian dalam boleh dilakukan untuk Anda yang memiliki vagina sehat. Hal itu hanya tidak dianjurkan bagi wanita yang memiliki infeksi jamur di vagina atau area sekitarnya. Artikel Lainnya: Pentingnya Menjaga Keseimbangan Flora Normal Vagina Pakaian dalam yang mampu menyerap kelembapan diperlukan saat Anda berolahraga. Selain itu, pastikan bahwa pakaian dalam yang digunakan tidak menyebabkan lecet. Anda dapat menggunakan bahan polyester berteknologi tinggi yang ringan. Bahan ini tergolong nyaman digunakan saat berolahraga dan mudah menyerap keringat. Pastikan pula celana dalam yang Anda gunakan memiliki ukuran yang tepat. 5. Mencuci dengan Sabun HipoalergenikPenggunaan sabun hipoalergenik yang lembut sangat disarankan untuk mencuci pakaian dalam. Sebab, sabun berbahan kimia lain dapat menyebabkan iritasi, gatal, serta reaksi alergi pada vulva. Adapun beberapa aturan tambahan ketika mencuci pakaian dalam yang bisa Anda ikuti, di antaranya:
Artikel Lainnya: Daftar Makanan Probiotik yang Baik untuk Kesehatan Vagina 6. Sekali dalam Setahun Ganti dengan yang BaruTidak ada jaminan celana dalam yang sudah dicuci bersih terbebas dari bakteri. Seorang profesor mikrobiologi dari University of Arizona, Charles Gerba menyatakan bahwa sepasang pakaian dalam mengandung rata-rata sepersepuluh gram kotoran. Oleh sebab itu, disarankan untuk membuang pakaian dalam yang lama dan menggantinya dengan yang baru minimal sekali dalam setahun. Terutama ketika Anda memiliki masalah pada vagina, seperti vaginosis bakterialis. Baca Juga Itulah beberapa aturan dalam penggunaan pakaian dalam demi kesehatan vagina Anda. Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki keluhan pada vagina atau area sekitarnya. Anda juga bisa chat dokter lewat layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk bertanya atau berkonsultasi seputar masalah kesehatan. (PUT/JKT) |