Mengatasi anak muntah di malam hari

Ketika anak muntah di malam hari, kualitas dan jam tidurnya dapat terganggu. Situasi ini bisa membuat anak merasa lelah keesokan harinya karena tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup. Sebagai orangtua, tentunya Anda perlu mencari tahu apa saja penyebab anak muntah malam hari agar solusinya dapat dicari.

Saat anak muntah di malam hari tanpa ada gejala yang menyertai, biasanya kondisi ini bersifat sementara dan anak pun bisa sembuh dengan sendirinya.

Akan tetapi, ada kalanya masalah ini mengindikasikan kondisi medis serius yang perlu ditangani.  Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penyebab anak muntah malam hari yang perlu diwaspadai.

1. Keracunan makanan

Salah satu penyebab anak muntah malam hari yang tidak boleh diremehkan adalah keracunan makanan. Dikutip dari Healthline, kondisi medis ini terjadi saat anak mengonsumsi sesuatu yang seharusnya ia tidak makan.

Terdapat beberapa jenis makanan yang kemungkinan bisa menyebabkan anak keracunan, di antaranya:

  • Makanan yang tidak dimasak dengan benar atau kurang matang
  • Makanan yang sudah tersimpan lama di dalam tasnya
  • Makanan yang ditinggalkan terlalu lama.

Selain muntah, keracunan makanan dapat menyebabkan beberapa gejala lain:

  • Sakit perut
  • Kram perut
  • Mual
  • Pusing
  • Demam
  • Berkeringat
  • Diare.

2. Sensitivitas makanan

Sensitivitas makanan adalah kondisi medis yang terjadi saat sistem imun anak bereaksi terhadap makanan yang sebenarnya tidak berbahaya.

Jika anak sensitif terhadap makanan tertentu, berbagai gejala bisa muncul beberapa jam setelah makanan tersebut dikonsumsi.

Penting bagi orangtua untuk mengingat kembali makanan apa yang dikonsumsi anak sebelum ia tidur.

Berikut adalah beberapa makanan umum yang bisa menyebabkan sensitivitas makanan pada anak:

  • Produk olahan susu (susu, keju, cokelat)
  • Gandum (roti, kue kering, pizza)
  • Telur
  • Produk olahan kacang kedelai.

3. Flu perut

Flu perut atau stomach flu adalah kondisi medis yang umum terjadi pada anak dan bisa menular. Penyakit ini dapat menyerang si kecil pada malam hari.

Kondisi medis yang juga dikenal dengan sebutan viral gastroenteritis ini bisa menyebabkan anak muntah di malam hari, demam ringan, sakit perut, sakit kepala, serta diare.

4. Batuk-batuk

Penyebab anak muntah di malam hari lainnya adalah batuk, baik yang kering maupun berdahak. Jika batuk yang dialami anak di malam hari cukup parah, situasi ini bisa memicu refleks muntah pada si kecil.

Perlu dipahami, batuk kering bisa semakin parah jika anak bernapas lewat mulut ketika tidur. Hal ini memungkinkan tenggorokan menjadi kering dan iritasi sehingga memperparah batuk yang dialami anak. Hasilnya, si kecil bisa muntah.

Selain itu, batuk berdahak yang terjadi akibat pilek atau flu dapat disertai dengan banyak lendir. Lendir ini dapat menetes ke saluran udara dan lambung ketika anak terlelap. Jika lendir yang menumpuk sudah terlalu banyak, anak bisa merasa mual dan muntah-muntah.

5. Refluks asam lambung

Tidak hanya orang dewasa, refluks asam lambung dapat dialami oleh bayi dan anak berusia 2 tahun ke atas. Kondisi medis ini bisa mengiritasi tenggorokan dan mengundang batuk-batuk serta muntah.

Refluks asam lambung dapat dialami oleh anak saat mengonsumsi makanan yang bisa memicunya. Sebab, beberapa makanan dapat menyebabkan otot di antara lambung dan kerongkongan menjadi lebih rileks dari biasanya.

Selain itu, ada pula makanan yang mampu meningkatkan produksi lambung secara berlebihan. Situasi ini bisa mengakibatkan nyeri ulu hati pada si kecil.

Makanan-makanan yang dapat mengundang refluks asam lambung, di antaranya:

  • Makanan yang digoreng
  • Makanan berlemak
  • Keju
  • Cokelat
  • Jeruk dan buah sitrus lainnya
  • Tomat ataupun saus tomat.

Jika memang anak Anda mengidap refluks asam lambung, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin bisa ia alami.

  • Sakit tenggorokan
  • Batuk-batuk
  • Bau mulut tak sedap
  • Sering pilek
  • Infeksi telinga berulang-ulang
  • Mengi
  • Suara berderak di dada
  • Hilangnya enamel gigi
  • Gigi berlubang.

6. Asma

Kondisi medis selanjutnya yang bisa menjadi penyebab anak muntah malam hari adalah asma. Pasalnya, asma dapat menyebabkan anak mengalami batuk dan mengi lebih sering di malam hari. Kondisi ini bisa menyebabkan anak muntah-muntah saat ia tidur.

Selain muntah di malam hari, asma juga bisa mengundang gejala lain yang mengganggu aktivitas anak, seperti:

  • Dada sesak
  • Mengi
  • Suara seperti bersiul saat bernapas
  • Sulit bernapas
  • Sulit tidur
  • Merasa lelah
  • Gangguan kecemasan
  • Mudah tersinggung.

7. Mendengkur saat tidur

Mendengkur saat tidur juga termasuk penyebab anak muntah malam hari. Anda perlu waspada, jika anak mengalami jeda pernapasan yang cukup signifikan saat mendengkur, bisa jadi ia mengidap kondisi bernama sleep apnea.

Sleep apnea dapat membuat anak bernapas lewat mulut saat tidur. Kondisi ini bisa menyebabkan batuk dan tenggorokan kering sehingga anak dapat muntah.

Jika anak tidak mengidap sleep apnea sekalipun, mendengkur saat tidur juga bisa menyebabkan anak muntah-muntah di malam hari. Pasalnya, mendengkur bisa membuat anak sulit bernapas dan membuat anak terbangun karena tersedak.

Anak-anak yang mengidap alergi atau asma juga berpotensi untuk mendengkur di malam hari karena saluran udara serta hidungnya tersumbat.

Cara mengatasi anak muntah di malam hari

Umumnya, hanya dibutuhkan satu kali muntah saja untuk membuat anak merasa lebih baik dan kembali tidur dengan nyenyak. Namun, jika muntah terjadi lebih dari satu kali, Anda perlu segera melakukan penanganan agar muntahnya dapat dihentikan.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi anak muntah di malam hari yang dapat dicoba:

  • Hindari berbagai alergen (penyebab alergi), seperti debu, bulu binatang, atau serbuk sari.
  • Hindari makanan dan minuman yang bisa mengundang refluks asam lambung di malam hari.
  • Hindari senyawa kimia, seperti polusi udara atau asap rokok.

Setelah anak muntah, jangan lupa untuk meminta si kecil minum air untuk mengembalikan cairan yang hilang. Anda juga boleh memberikannya larutan rehidrasi (oralit) atau membuatnya di rumah dengan bahan-bahan berikut ini:

  • 4 cangkir air
  • 3-6 sendok teh gula
  • 1/2 sendok teh garam.

Jika sleep apnea menjadi penyebab anak muntah malam hari, dokter dapat merekomendasikan perawatan gigi atau menggunakan penahan mulut (mouth retainer) untuk menghentikan dengkuran pada anak.

Jika muntah di malam hari disebabkan oleh asma, segera ke dokter untuk mengetahui obat apa yang bisa dikonsumsi untuk mengurangi gejala asma di malam hari.

Baca Juga

  • Apa yang Memicu Ligamen Robek?
  • 10 Pekerjaan Berisiko untuk Penyakit Paru paru
  • Waspadai Gejala Hepatitis C pada Wanita

Kapan harus ke dokter?

Sering muntah di malam hari dapat menyebabkan anak dehidrasi, terutama jika anak Anda juga mengidap diare di waktu yang bersamaan.

Segeralah datang ke dokter jika berbagai gejala di bawah menyertai muntah-muntah yang dialami oleh anak:

  • Batuk terus-menerus
  • Batuk yang terdengar seperti gonggongan
  • Demam tinggi (lebih dari 38,9 derajat Celcius)
  • Terdapat darah saat anak buang air besar (BAB)
  • Sedikit atau tidak ada urine yang keluar
  • Mulut kering
  • Tenggorokan kering
  • Sakit tenggorokan
  • Pusing
  • Diare lebih dari tiga hari
  • Merasa lelah atau kantuk yang parah
  • Sakit kepala parah
  • Sakit perut parah
  • Sulit bangun.

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.

Apa yang harus dilakukan jika anak muntah di malam hari?

Berikut adalah beberapa cara mengatasi anak muntah di malam hari yang dapat dicoba: Hindari berbagai alergen (penyebab alergi), seperti debu, bulu binatang, atau serbuk sari. Hindari makanan dan minuman yang bisa mengundang refluks asam lambung di malam hari. Hindari senyawa kimia, seperti polusi udara atau asap rokok.

Apa penyebab anak muntah di malam hari?

Batuk basah, yang biasanya terjadi karena pilek atau flu, pasti disertai dengan banyak lendir. Cairan ini bisa masuk ke perut dan terkumpul saat Si Kecil tidur. Inilah yang akhirnya jadi penyebab anak muntah malam hari, karena banyak lendir di dalam perut dapat menyebabkan mual.

Setelah anak muntah sebaiknya minum apa?

Minumlah cairan bening yang tidak mengandung kafein atau alkohol, tapi jika mengandung gula tidak apa-apa. Hindari minum susu atau cairan lemak dan minuman yang bersifat asam seperti jus jeruk atau limun setelah muntah, seperti dikutip dari Livestrong, Senin (18/7/2011).

Apa yang harus dilakukan ketika anak muntah muntah?

Berikan anak cairan, seperti air putih, oralit, ASI, atau air madu, secara perlahan dan bertahap ketika perutnya sudah tenang selama sekitar setengah jam atau lebih. Jangan memaksa anak untuk minum apa pun ketika ia masih muntah setiap 5–10 menit.