Mengapa Umar bin Khattab dijuluki sebagai Singa Padang Pasir

KOMPAS.com - Omar Al-Mukhtar Muhammad bin Farhat Bredan atau Omar Mukhtar adalah seorang mubalig dan sufi, serta pahlawan nasional Libya. 

Ia adalah anggota Senusy, sebuah organisasi militer dan keagamaan di Libya, yang memimpin perjuangan rakyat Libya melawan penjajahan Italia.

Omar mendapat julukan "Singa Padang Pasir", yang diambil dari julukan sahabat Nabi sekaligus Khulafaur Rasyidin, yaitu Umar bin Khattab.

Julukan ini diberikan kepadanya karena sifatnya yang pemberani, tegas dan disiplin.

Namun, perjuangan Omar harus terhenti saat ia ditangkap tentara Italia dan dihukum mati dengan cara digantung pada 1931.

Baca juga: Konflik Libya: Runtuhnya Rezim Muammar Khadafi

Kehidupan awal

Omar Mukhtar lahir di Desa Zawiyat Janzur, dekat Kota Tobruk, Libya, antara 1856-1862. Tanggal lahirnya memang tidak diketahui pasti.

Ketika itu, wilayah Libya disebut Kirenaika, wilayah pendudukan penjajah Italia.

Omar menjadi yatim piatu sejak usia belia. Sesuai wasiat sang ayah, ia diadopsi oleh Sharif Al-Ghariani, seorang ulama terkenal yang juga masih keluarga Omar.

Sejak kecil, Omar sudah mendapat pendidikan agama. Ia bersekolah di madrasah untuk belajar pengetahuan umum dan menghafalkan Al Quran.

Ketika dewasa, ia melanjutkan pendidikan dan juga mengajar di Universitas Al-Jaghbub, yang berafiliasi dengan kelompok sufi Senusy, sebuah kelompok militer dan keagamaan di Libya timur.

Setelah menempuh pendidikan selama delapan tahun, Omar lulus sebagai imam dan bergabung dengan kelompok Senusy dibawah kepimpinan Syaikh Muhammad Al-Mahdi Al-Senusy.

Baca juga: Politik Arab Spring di Timur Tengah (2011)

Setelah menyelesaikan studi, Omar kembali ke kampung halamannya untuk mengabdi ke masyarakat

Namun pada 1897, ia dipanggil oleh Syaikh Al Mahdi untuk menjadi ulama di timur kota Zawiyat Al-Qusour.

Omar juga diperintahkan untuk pergi ke Sudan sebagai perwakilan dari kelompok Senusy.

Di tengah perjalanan menuju Sudan inilah, ia mendapat gelar terkenalnya, "Singa Padang Pasir", karena sifatnya yang pemberani, tegas dan disiplin.

Baca juga: Mengapa Muhammad Iqbal Dijuluki Bapak Pakistan?

Memimpin perlawanan terhadap penjajah

Mengapa Umar bin Khattab dijuluki sebagai Singa Padang Pasir

Mengapa Umar bin Khattab dijuluki sebagai Singa Padang Pasir
Lihat Foto

Italian colonial administration of Libya

Potret Omar Mukhtar

Pada 1899, ketika usianya menginjak 37 tahun, Omar Mukhtar dikirim menuju Chad di Afrika Tengah.

Bersama anggota Senusy lainnya, mereka bergabung dengan rakyat lokal melakukan perlawanan terhadap kolonial Perancis.

Selanjutnya, Omar ditunjuk menjadi pemimpin kelompok Senusy di Zawiyat Al-Qusour setelah Syaikh Al-Mahdi wafat pada 1902.

Pada 1911, ketika Italia mulai menginvasi Libya, basis perlawanan di Chad dipindahkan ke Libya.

Di bawah komando diktator Benito Mussolini, Italia melakukan penjajahan yang mereka sebut sebagai "Reconquista", yang artinya penaklukan kembali.

Istilah ini digunakan oleh pasukan Romawi ketika merebut kembali kekuasaan Semenjung Iberia dari kaum Muslimin.

Omar, yang memiliki pengalaman militer dan memimpin perlawanan terhadap bangsa penjajah, menjadi pemimpin tidak resmi rakyat Libya melawan penjajahan Italia secara gerilya.

Baca juga: Perang Gerilya, Taktik Perang Melawan Penjajah

Omar mendapat dukungan penuh dari warga sipil, berupa persediaan makanan sampai suplai pasukan.

Ia juga diuntungkan oleh medan padang pasir, yang menyulitkan pergerakan pasukan Italia untuk melawan basis serangan rakyat Libya.

Oleh karena itu, pasukan Italia menargetkan serangan pada pemasok perbekalan pasukan Libya.

Mereka memblokade jalur perbatasan Libya dan Mesir, meracuni sumur-sumur, dan mendirikan kamp konsentrasi untuk menyiksa dan membunuh ribuan rakyat Libya.

Pasukan Italia juga melakukan eksekusi massal, untuk menurunkan semangat juang para mujahidin Libya.

Perjuangan Omar dan rakyat Libya berlangsung hingga lebih dari satu dekade, meski semakin lama perlawanan terhadap Italia semakin menurun.

Baca juga: Penjajahan Perancis di Mesir

Akhir perjuangan dan kematian

Mengapa Umar bin Khattab dijuluki sebagai Singa Padang Pasir

Mengapa Umar bin Khattab dijuluki sebagai Singa Padang Pasir
Lihat Foto

Unknown Author

Omar Mukhtar dan Mujahdin Libya

Perjuangan Omar Mukhtar terhenti saat pasukan Italia menangkapnya pada 11 September 1931.

Tiga hari kemudian, Omar diadili dan dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung.

Ketika mendengar keputusan itu, Omar bereaksi dengan membaca potongan ayat Al Quran, yang berarti "Sesungguhnya kami milk Allah dan kepada-Nya kami kembali".

Pada 16 September 1931, Omar digantung di hadapan pengikutnya, di kamp konsentrasi Suluq, daerah selatan Benghazi, Libya.

Kematiannya menjadi akhir dari perjuangan rakyat Libya melawan penjajahan Italia.

Baca juga: Muhammad Ali Jinnah, Bapak Pendiri Pakistan

Perjuangan Omar memberikan banyak warisan bagi rakyat Libya. Pemimpin Libya, Muammar Qaddafi berani melawan NATO dengan semangat juang Omar Mukhtar dan pengikutnya.

Foto Omar Mukhtar juga diabadikan dalam uang 10 dinar Libya sampai sekarang.

Selain itu, kisahnya melawan penjajah Italia juga diabadikan dalam bentuk film biografi berjudul "Lion of The Dessert" yang rilis pada 1980.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Mengapa Umar bin Khattab dijuluki sebagai Singa Padang Pasir
Mengapa Umar bin Khattab dijuluki sebagai Singa Padang Pasir

Rahmatul Nuraini

Sosok orang yang tangguh, cerdas, bijak, dan berwibawa, siapa lagi kalau bukan Umar bin Khatab; sosoknya yang pemberani dan cerdas membuat Umar paling disegani di lingkungan Mekkah. Ia adalah anak dari Khattab bin Nufail seorang yang berbangsa Quraisy, suku yang paling kuat di Mekkah. Keluarga Umar bin Khattab merupakan keluarga yang disegani mengingat kakeknya merupakan salah satu pemimpin di Mekkah. Walaupun seperti itu, kegigihan Umar dalam bekerja sangatlah patut diacungi jempol. Ia bekerja sebagai penggembala kambing di padang pasir dan juga menjadi seorang saudagar yang memperjual belikan dagangannya ke Negara Syam. Oleh karena itu, diketahui banyak masyarakat Arab yang berprofesi sebagai pedagang. Di tengah lingkungan yang tidak mengenal konsep kerasulan, Umar menentang adanya rasul terakhir yang muncul di lingkungan sekitar Ka’bah.

Kebencian dan kemarahan menyelimuti sosok Umar ketika mendengar lingkungannya terusik oleh kehadiran seseorang yang mengaku sebagai nabi dan membawa agama baru. Sosoknya yang tegas dan ditakuti para penduduk Mekkah membuat Umar remaja paling disegani dan dijunjung oleh para pemimpin Mekkah. Lingkungan yang masih awam tentang agama, ketuhanan dan kerasulan yang menolak semua konsep keagamaan membuat masyarakat khususnya Umar membenci kabar tentang Muhammad sebagai rasul terakhir. Setiap ada orang yang masuk Islam, Umar selalu mengancam dan marah dengan peristiwa tersebut.

Ia adalah Umar bin Khatab sang gembala di padang pasir yang terkenal akan ketangguhan dan kecerdasannya. Kecerdasan yang beliau miliki tidak hanya dalam perang saja namun kecerdasannya juga ada saat ia berada di luar medan perang. Sikapnya yang cerdas, tangguh dan bijak membuat para musuh menjadi takut sehingga ia memenangkan banyak pertempuran.

Baca Juga  Al-Juwaini: Pandangan Tentang Perilaku dan Wujud Tuhan

Kebencian Umar akan datangnya rasul yang baru serta terakhir ini juga membuat para masyarakat sekitar Ka’bah sangat membenci dan menolak keras adanya Nabi Muhammad. Penyebab kebencian masyarakat terlebih lagi para pemimpin yaitu bergesernya kedudukan mereka sebagai orang yang menjaga Ka’bah karena mereka adalah orang-orang yang menjaga Ka’bah dari turun temurun dimulai dari Nabi Ismail hingga ke tangan bangsa Quraisy. Sebenarnya saat itu bangsa Quraisy khususnya keluarga bani Muthalib lah yang menjaga Ka’bah.

Setelah Islam mulai menyebar sedikit demi sedikit dengan bukti masuk islamnya Abu Bakar Ash-Shidiq, Hamzah, Ali bin Abi Thalib sampai pada suatu saat Umar bin Khattab mendengar adik yang bernama Fatimah masuk Islam. Mendengar kabar adiknya masuk Islam, Umar menjadi sangat marah dan tidak bisa mengontrol dirinya sehingga ia mendatangi rumah adiknya dan berkelahi dengan adik iparnya; tetapi ketika Umar mendengar ayar dari Al-Qur’an hati Umar menjadi sangat tenang. Ayat yang mengandung firman Allah dan bagusnya tatanan bahasa dalam Al-Qur’an yang tidak ada yang menandingi membuat sosok Umar menangis.

Setelah kejadian itu, Umar menuju kediaman Nabi Muhammad untuk menyatakan keislamannya dengan mengakui bahwa Allah Tuhan Yang Esa dan Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir. Masuknya Umar ke dalam Islam merupakan salah satu doa Nabi Muhammad yang meminta kepada Allah untuk menjadikan salah satu dari 2 Umar untuk memperkuat Islam, “Ya Allah kuatkanlah Islam dengan salah satu dari dua Umar yaitu Amr bin Hisyam dan Umar bin Khatab,”. Lalu Allah pun mengabulkan doa Nabi dengan memilih Umar bin Khattab untuk masuk Islam.

Singa Padang Pasir adalah julukan beliau sesudah masuk Islam. Nabi Muhammad memberi gelar tersebut kerena pintarnya Umar ketika bermain pedang saat berperang. Ia banyak mengalahkan musuh dengan pedangnya sehingga musuh menjadi tawanan dan masuk Islam.  Setelah beliau masuk Islam, masyarakat Makkah sedikit demi sedikit masuk Islam secara terang-terangan di depan pemimpin para bangsa Quraisy. Umar memulainya dengan melakukan salat di depan Ka’bah; berteriak kepada penduduk bahwa ia sudah masuk Islam, dan menyiarkan bahwa Islam adalah agama yang haq. Pengaruh masuknya Umar ke dalam Islam membuat perubahan terhadap syariat; yang mana setelah ia mualaf maka dakwah dilakukan secara terang– terangan. Kejadian tersebut juga memicu melemahnya bangsa Quraisy akan kedudukan di kawasan Arab.

Baca Juga  Cut Nyak Muetia, Srikandi Nusantara dari Aceh Utara

Sejak Umar masuk Islam, beliau menegakkan Islam dengan sikap keberaniannya sehingga beliau dijuluki “Singa Padang Pasir”. Dalam peperangan beliau selalu menjatuhkan banyak musuh, beliau merupakan seseorang yang ditakuti ketika berperang. Pedangnya  yang tajam dan semangat menumpas orang kafir yang menentang Agama Islam membuat Umar semakin bersemangat berperang bersama teman yang lainnya. Beliau sangat menyanyangi dan mematuhi Nabi Muhammad; saking sayangnya beliau terhadap Nabi menjadikan Umar tidak mempercayai bahwa Nabi meninggal dunia bahkan Umar ingin membunuh orang yang mengatakan bahwa Nabi telah wafat, sehingga Abu Bakar menenangkan dengan cara memberi nasihat bahwa Nabi juga seorang manusia yang juga akan mengalami meninggal, dan semua itu diperjelas dengan Al–Qur’an Surat Ali Imran Ayat 144. Sang Umar pun melunak mendengarkan nasihat Abu Bakar dan menerima kabar tersebut.

Beliau merupakan salah satu dari 4 Khulafaurrasyidin yang memimpin masyarakat dengan sangat baik dan perhatian kepada rakyatnya. Beliau sangat memperhatikan kebutuhan rakyat dengan rela menahan lapar dan menolong rakyat tanpa memberi tahu identitias beliau sebagai seorang pemimpin. Selain itu beliau juga memiliki banyak kontribusi dalam menjadi khalifah seperti menentukan tahun Hijriyah, membangun Baitul Mal dan memenangkan banyak peperangan dengan negara lain seperti Mesir dan Persia.

Beliau menjunjung kebenaran sehingga beliau mendapat julukan Al Faruq yang artinya pembeda antara yang haq dan yang batil. Setiap malam ia akan meminta ampunan kepada Allah jika kepemimpinannya belum bisa menentramkan rakyatnya; bahkan Umar mengurung diri di malam hari untuk bertaubat kepada Allah. Sampai pada suatu saat ketika menjalankan salat beliau ditikam dengan pedang oleh musuh yang menyamar sebagi makmum salat. Setelah kejadian tersebut beliau meninggal.

Baca Juga  Ibnu Taimiyah: Sang Ulama Berkemajuan

Sebelum itu ia meminta Aisyah untuk memberinya makam di samping Rasulullah dan Aisyah pun mengizinkannya untuk menempati bersama sahabat dan Rasulullah. Sampai saat ini makam Umar bin Khattab menjadi salah satu wisata religi yang setiap hari peziarah akan berkunjung; makamnya terletak di Masjidil Haram yang setiap jamaah haji ataupun umrah akan berziarah ke makam beliau. Semoga dengan mengetahui sifat Umar bin Khatab menjadikan pembaca mengetahui dan mengambil ibrahnya.

Instagram : @nurainirahmatul.