Mengapa tumbuh pesatnya tanaman eceng gondok dapat mengganggu ekosistem kolam

04 Maret 2022 08:00

Pertanyaan

Mengapa tumbuh pesatnya tanaman eceng gondok dapat mengganggu ekosistem kolam

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Mengapa tumbuh pesatnya tanaman eceng gondok dapat mengganggu ekosistem kolam

18

Mengapa tumbuh pesatnya tanaman eceng gondok dapat mengganggu ekosistem kolam

1

Jawaban terverifikasi

27 Mei 2022 09:49

Jawaban yang tepat adalah B. tidak menggunakan pupuk buatan secara berlebihan. Mari simak pembahasan berikut. Tumbuh banyaknya tumbuhan eceng gondok diperairan disebut eutrofikasi. Eceng gondok tumbuh subur karena adanya senyawa posfat yang masuk perairan yang memicu pertumbuhan eceng gondok dengan subur. Senyawa posfat tersebut biasanya dari limbah pupuk kimia yang masuk perairan serta limbah deterjen. Jadi, jawaban yang tepat B.

Mengapa tumbuh pesatnya tanaman eceng gondok dapat mengganggu ekosistem kolam

Balas

Dia menggambarkan, secara normal gulma bisa tumbuh dalam 52 hari. Namun, kegiatan pertanian di badan danau yang menggunakan pestisida membuat pertumbuhan gulma lebih cepat. “Akibat pestisida, eceng gondok [Eichhornia crassipes] ini sudah bisa tumbuh dalam 24 hari,” ujarnya, Rabu (17/7/2019).

Apakah pertumbuhan eceng gondok sangat lambat?

Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu menyerap residu pestisida. Apabila danau mempunyai pencemaran berat bisa dilakukan penanaman eceng gondok, tapi ini perlu kajian dan penelitian lebih lanjut. Sebab pertumbuhan enceng gondok sangat cepat.

Apakah eceng gondok bisa hidup tanpa sinar matahari?

Bunga ini berbentuk bulir-bulir dan memiliki kelopak yang berbentuk tabung. Karena keindahan bunganya, eceng gondok ternyata bisa dijadikan tanaman hias dan layak dipajang di pekarangan rumah. Sayangnya, sebagai tumbuhan yang identik dengan air, Eichhornia crassipes tidak tahan dengan sinar matahari.

Mengapa eceng gondok cepat tumbuh?

Pesatnya pertumbuhan eceng gondok di danau terjadi karena tanaman eceng gondok menyerap zat nitrogen dan fosfat yang masuk ke danau sebagai akibat dari penggunaan pupuk kimia yang digunakan di sawah- sawah di wilayah hulu danau.

Apa yang terjadi jika eceng gondok dibiarkan berkembang pesat?

Akibat jumlah enceng gondok yang berlebihan, maka cahaya matahari tidak dapat menembus perairan. Selain itu, adanya eceng gondok juga mengakibatkan penurunan oksigen terlarut dalam air sehingga dapat menyebabkan gangguan ekosistem air.

Bagaimana eceng gondok dapat dijadikan sebagai inspirasi alat pelindung air?

karena daun yang lebar dan eceng gondok yang tumbuh menyebar dan banyak di air sehingga permukaan air tertutup eceng gondok,maka dari itu eceng gondok dapat dijadikan sebagai pelindung air.

Apakah eceng gondok bisa hidup di air?

Habitat. Eceng gondok tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai.

Apakah eceng gondok mati?

Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan. Mengganggu lalu lintas (transportasi) air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari sungai seperti di pedalaman Kalimantan dan beberapa daerah lainnya.

Apa yang boleh diserap oleh eceng gondok?

Eceng gondok juga menyerap Cd 1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g dan Ni 0,35 mg/g berat kering apabila logam-logam itu berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain. Lubis dan Sofyan (1986) menyimpulkan logam chrom (Cr) dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7. Dalam penelitiannya, logam Cr semula berkadar 15 ppm turun hingga 51,85 persen.

Apakah penyebab negatif eceng gondok?

Akibat-akibat negatif yang ditimbulkan eceng gondok antara lain: Meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat.

Bagaimana cara mengatasi penyebaran eceng gondok?

Berikut ini beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi penyebaran eceng gondok: Menggunakan penyiang gulma (herbisida), yakni suatu senyawa yang sering dipakai dilahan pertanian untuk mengatasi gulma Melakukan pengerukan terhadap perairan yang ditumbuhi eceng gondok.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pernahkah kamu berpikir "Apakah dampak positif dan dampak negatif dari tanaman eceng gondok di rawa pening?"

  Rawa pening sendiri berada di Kabupaten Semarang. Ada beberapa tempat yang mengelilingi rawa pening, salah satunya adalah Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru. 

   Warga Desa Kebondowo mencari mata pencaharian di rawa pening. Masyarakat Kebondowo tidak hanya bermata pencaharian sebagai nelayan saja, banyak warga menggunakan eceng gondok sebagai mata pencaharian.

   Tanaman bernama latin Eichhornia crassipes memiliki banyak nama di Indonesia yaitu Palembang menyebut eceng gondok dengan sebutan Kelipuk, Lampung menyebut tumbuhan ini dengan nama Ringgak, kemudian di Dayak mentebutnya Ilung-ilung.

   Manfaat dari tumbuhan ini cukup banyak salah satunya adalah sebagai kerajinan anyaman, kerajinan ini sangat di minati oleh para turis lokal maupun manca negara karena keindahan dari kerajinan eceng gondok, tidak hanya itu, eceng gondok juga bermanfaat bagi para petani sebagai pupuk organik yang baik bagi tanaman jenis syuran seperti bayam, wortel, cabai, terong, dan buah-buahan, eceng gondok juga bisa dimanfaatkan sebagai bagan untuk biogas yang ramah lingkungan.

   Eceng gondok tak sengaja ditemukan oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp van Martius, seorang ahli botani asal Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di sungai Amazon, Brasil.

   Eceng gondok mempunyai kecepatan tumbuh yang sangat tinggi, tumbuhan ini dianggap gulma yang dapat mencemari lingkungan perairan.

   Eceng gondok mempunyai daun lebar berbentuk bulat menyirip dan tebal yang berfungsi agar mempercepat penguapan, batang eceng gondok berbentuk stolon yang befungsi sebagai alat perkembang biakan vegetatif, tangkai berbentuk bulat menggelembung denganrongga yang penuh dengan udara yang berfungsi untuk mengapungkan tumbuhan di permukaan air, akar eceng gondok merupakan akar yang berjenis serabut yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat mangapung di permukaan air agar tidak terbalik dan fungsi rongga yang ada pada akar, batang, dan daun sebagai alat penyimpanan oksigen(O2) dari proses fotosintesis, eceng gondok juga memiliki bunga yang sangat indah.

Selain sebagai kerajinan eceng gondok juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan kita, salah satunya adalah untuk memperlancar pencernaan seperti  diare, mual, cacingan, dan juga kembung, selanjutnya adalah untuk menyehatkan kulit karena eceng gondok mengandung sifat antimikroba, antijamur, dan antibakteri yang dapat mengobati gangguan pada kulit.

   Selain memiliki dampak positif, eceng gondok juga memiliki dampak negatif yaitu menghalangi sinar matahari yang masuk kedalam perairan sehingga dapat menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air, kemudian eceng gondok juga sangat mengganggu bagi para nelayan di rawa pening karena eceng gondok mempersulit jalan para nelayan untuk berangkat mencari nafkah maupun saat pulang dari mencari nafkah, dan juga eceng gondok bisa merusak lingkungan di sekitar perairan dan mempercepat pendangkalan air, serta eceng gondok juga dapat merusak estetika perairan karena akar-akar yang rontok akan mengambang dan membuat air terlihat sangat kotor dan terlihat sangat keruh. 

Eceng gondok adalah tumbuhan gulma yang terkadang memiliki dampak positif bagi masyarakat dan juga memiliki dampak negatif pula bagi masyarakat. Apabila habibat eceng gondok tidak berlebihan, eceng gondok dapat memperindah kolam ataupun rawa, akan tetapi apabila habitatnya terlalu berlebihan eceng gondok akan sulit untuk di kendalikan dan akan merusak estetika perairan. Tapi eceng gondok memiliki bunga yang sangat indah bagi para turis.


Page 2

Pernahkah kamu berpikir "Apakah dampak positif dan dampak negatif dari tanaman eceng gondok di rawa pening?"

  Rawa pening sendiri berada di Kabupaten Semarang. Ada beberapa tempat yang mengelilingi rawa pening, salah satunya adalah Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru. 

   Warga Desa Kebondowo mencari mata pencaharian di rawa pening. Masyarakat Kebondowo tidak hanya bermata pencaharian sebagai nelayan saja, banyak warga menggunakan eceng gondok sebagai mata pencaharian.

   Tanaman bernama latin Eichhornia crassipes memiliki banyak nama di Indonesia yaitu Palembang menyebut eceng gondok dengan sebutan Kelipuk, Lampung menyebut tumbuhan ini dengan nama Ringgak, kemudian di Dayak mentebutnya Ilung-ilung.

   Manfaat dari tumbuhan ini cukup banyak salah satunya adalah sebagai kerajinan anyaman, kerajinan ini sangat di minati oleh para turis lokal maupun manca negara karena keindahan dari kerajinan eceng gondok, tidak hanya itu, eceng gondok juga bermanfaat bagi para petani sebagai pupuk organik yang baik bagi tanaman jenis syuran seperti bayam, wortel, cabai, terong, dan buah-buahan, eceng gondok juga bisa dimanfaatkan sebagai bagan untuk biogas yang ramah lingkungan.

   Eceng gondok tak sengaja ditemukan oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp van Martius, seorang ahli botani asal Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di sungai Amazon, Brasil.

   Eceng gondok mempunyai kecepatan tumbuh yang sangat tinggi, tumbuhan ini dianggap gulma yang dapat mencemari lingkungan perairan.

   Eceng gondok mempunyai daun lebar berbentuk bulat menyirip dan tebal yang berfungsi agar mempercepat penguapan, batang eceng gondok berbentuk stolon yang befungsi sebagai alat perkembang biakan vegetatif, tangkai berbentuk bulat menggelembung denganrongga yang penuh dengan udara yang berfungsi untuk mengapungkan tumbuhan di permukaan air, akar eceng gondok merupakan akar yang berjenis serabut yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat mangapung di permukaan air agar tidak terbalik dan fungsi rongga yang ada pada akar, batang, dan daun sebagai alat penyimpanan oksigen(O2) dari proses fotosintesis, eceng gondok juga memiliki bunga yang sangat indah.

Selain sebagai kerajinan eceng gondok juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan kita, salah satunya adalah untuk memperlancar pencernaan seperti  diare, mual, cacingan, dan juga kembung, selanjutnya adalah untuk menyehatkan kulit karena eceng gondok mengandung sifat antimikroba, antijamur, dan antibakteri yang dapat mengobati gangguan pada kulit.

   Selain memiliki dampak positif, eceng gondok juga memiliki dampak negatif yaitu menghalangi sinar matahari yang masuk kedalam perairan sehingga dapat menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air, kemudian eceng gondok juga sangat mengganggu bagi para nelayan di rawa pening karena eceng gondok mempersulit jalan para nelayan untuk berangkat mencari nafkah maupun saat pulang dari mencari nafkah, dan juga eceng gondok bisa merusak lingkungan di sekitar perairan dan mempercepat pendangkalan air, serta eceng gondok juga dapat merusak estetika perairan karena akar-akar yang rontok akan mengambang dan membuat air terlihat sangat kotor dan terlihat sangat keruh. 

Eceng gondok adalah tumbuhan gulma yang terkadang memiliki dampak positif bagi masyarakat dan juga memiliki dampak negatif pula bagi masyarakat. Apabila habibat eceng gondok tidak berlebihan, eceng gondok dapat memperindah kolam ataupun rawa, akan tetapi apabila habitatnya terlalu berlebihan eceng gondok akan sulit untuk di kendalikan dan akan merusak estetika perairan. Tapi eceng gondok memiliki bunga yang sangat indah bagi para turis.


Mengapa tumbuh pesatnya tanaman eceng gondok dapat mengganggu ekosistem kolam

Lihat Money Selengkapnya


Page 3

Pernahkah kamu berpikir "Apakah dampak positif dan dampak negatif dari tanaman eceng gondok di rawa pening?"

  Rawa pening sendiri berada di Kabupaten Semarang. Ada beberapa tempat yang mengelilingi rawa pening, salah satunya adalah Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru. 

   Warga Desa Kebondowo mencari mata pencaharian di rawa pening. Masyarakat Kebondowo tidak hanya bermata pencaharian sebagai nelayan saja, banyak warga menggunakan eceng gondok sebagai mata pencaharian.

   Tanaman bernama latin Eichhornia crassipes memiliki banyak nama di Indonesia yaitu Palembang menyebut eceng gondok dengan sebutan Kelipuk, Lampung menyebut tumbuhan ini dengan nama Ringgak, kemudian di Dayak mentebutnya Ilung-ilung.

   Manfaat dari tumbuhan ini cukup banyak salah satunya adalah sebagai kerajinan anyaman, kerajinan ini sangat di minati oleh para turis lokal maupun manca negara karena keindahan dari kerajinan eceng gondok, tidak hanya itu, eceng gondok juga bermanfaat bagi para petani sebagai pupuk organik yang baik bagi tanaman jenis syuran seperti bayam, wortel, cabai, terong, dan buah-buahan, eceng gondok juga bisa dimanfaatkan sebagai bagan untuk biogas yang ramah lingkungan.

   Eceng gondok tak sengaja ditemukan oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp van Martius, seorang ahli botani asal Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di sungai Amazon, Brasil.

   Eceng gondok mempunyai kecepatan tumbuh yang sangat tinggi, tumbuhan ini dianggap gulma yang dapat mencemari lingkungan perairan.

   Eceng gondok mempunyai daun lebar berbentuk bulat menyirip dan tebal yang berfungsi agar mempercepat penguapan, batang eceng gondok berbentuk stolon yang befungsi sebagai alat perkembang biakan vegetatif, tangkai berbentuk bulat menggelembung denganrongga yang penuh dengan udara yang berfungsi untuk mengapungkan tumbuhan di permukaan air, akar eceng gondok merupakan akar yang berjenis serabut yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat mangapung di permukaan air agar tidak terbalik dan fungsi rongga yang ada pada akar, batang, dan daun sebagai alat penyimpanan oksigen(O2) dari proses fotosintesis, eceng gondok juga memiliki bunga yang sangat indah.

Selain sebagai kerajinan eceng gondok juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan kita, salah satunya adalah untuk memperlancar pencernaan seperti  diare, mual, cacingan, dan juga kembung, selanjutnya adalah untuk menyehatkan kulit karena eceng gondok mengandung sifat antimikroba, antijamur, dan antibakteri yang dapat mengobati gangguan pada kulit.

   Selain memiliki dampak positif, eceng gondok juga memiliki dampak negatif yaitu menghalangi sinar matahari yang masuk kedalam perairan sehingga dapat menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air, kemudian eceng gondok juga sangat mengganggu bagi para nelayan di rawa pening karena eceng gondok mempersulit jalan para nelayan untuk berangkat mencari nafkah maupun saat pulang dari mencari nafkah, dan juga eceng gondok bisa merusak lingkungan di sekitar perairan dan mempercepat pendangkalan air, serta eceng gondok juga dapat merusak estetika perairan karena akar-akar yang rontok akan mengambang dan membuat air terlihat sangat kotor dan terlihat sangat keruh. 

Eceng gondok adalah tumbuhan gulma yang terkadang memiliki dampak positif bagi masyarakat dan juga memiliki dampak negatif pula bagi masyarakat. Apabila habibat eceng gondok tidak berlebihan, eceng gondok dapat memperindah kolam ataupun rawa, akan tetapi apabila habitatnya terlalu berlebihan eceng gondok akan sulit untuk di kendalikan dan akan merusak estetika perairan. Tapi eceng gondok memiliki bunga yang sangat indah bagi para turis.


Mengapa tumbuh pesatnya tanaman eceng gondok dapat mengganggu ekosistem kolam

Lihat Money Selengkapnya


Page 4

Pernahkah kamu berpikir "Apakah dampak positif dan dampak negatif dari tanaman eceng gondok di rawa pening?"

  Rawa pening sendiri berada di Kabupaten Semarang. Ada beberapa tempat yang mengelilingi rawa pening, salah satunya adalah Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru. 

   Warga Desa Kebondowo mencari mata pencaharian di rawa pening. Masyarakat Kebondowo tidak hanya bermata pencaharian sebagai nelayan saja, banyak warga menggunakan eceng gondok sebagai mata pencaharian.

   Tanaman bernama latin Eichhornia crassipes memiliki banyak nama di Indonesia yaitu Palembang menyebut eceng gondok dengan sebutan Kelipuk, Lampung menyebut tumbuhan ini dengan nama Ringgak, kemudian di Dayak mentebutnya Ilung-ilung.

   Manfaat dari tumbuhan ini cukup banyak salah satunya adalah sebagai kerajinan anyaman, kerajinan ini sangat di minati oleh para turis lokal maupun manca negara karena keindahan dari kerajinan eceng gondok, tidak hanya itu, eceng gondok juga bermanfaat bagi para petani sebagai pupuk organik yang baik bagi tanaman jenis syuran seperti bayam, wortel, cabai, terong, dan buah-buahan, eceng gondok juga bisa dimanfaatkan sebagai bagan untuk biogas yang ramah lingkungan.

   Eceng gondok tak sengaja ditemukan oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp van Martius, seorang ahli botani asal Jerman pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di sungai Amazon, Brasil.

   Eceng gondok mempunyai kecepatan tumbuh yang sangat tinggi, tumbuhan ini dianggap gulma yang dapat mencemari lingkungan perairan.

   Eceng gondok mempunyai daun lebar berbentuk bulat menyirip dan tebal yang berfungsi agar mempercepat penguapan, batang eceng gondok berbentuk stolon yang befungsi sebagai alat perkembang biakan vegetatif, tangkai berbentuk bulat menggelembung denganrongga yang penuh dengan udara yang berfungsi untuk mengapungkan tumbuhan di permukaan air, akar eceng gondok merupakan akar yang berjenis serabut yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat mangapung di permukaan air agar tidak terbalik dan fungsi rongga yang ada pada akar, batang, dan daun sebagai alat penyimpanan oksigen(O2) dari proses fotosintesis, eceng gondok juga memiliki bunga yang sangat indah.

Selain sebagai kerajinan eceng gondok juga memiliki manfaat yang sangat baik bagi kesehatan kita, salah satunya adalah untuk memperlancar pencernaan seperti  diare, mual, cacingan, dan juga kembung, selanjutnya adalah untuk menyehatkan kulit karena eceng gondok mengandung sifat antimikroba, antijamur, dan antibakteri yang dapat mengobati gangguan pada kulit.

   Selain memiliki dampak positif, eceng gondok juga memiliki dampak negatif yaitu menghalangi sinar matahari yang masuk kedalam perairan sehingga dapat menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air, kemudian eceng gondok juga sangat mengganggu bagi para nelayan di rawa pening karena eceng gondok mempersulit jalan para nelayan untuk berangkat mencari nafkah maupun saat pulang dari mencari nafkah, dan juga eceng gondok bisa merusak lingkungan di sekitar perairan dan mempercepat pendangkalan air, serta eceng gondok juga dapat merusak estetika perairan karena akar-akar yang rontok akan mengambang dan membuat air terlihat sangat kotor dan terlihat sangat keruh. 

Eceng gondok adalah tumbuhan gulma yang terkadang memiliki dampak positif bagi masyarakat dan juga memiliki dampak negatif pula bagi masyarakat. Apabila habibat eceng gondok tidak berlebihan, eceng gondok dapat memperindah kolam ataupun rawa, akan tetapi apabila habitatnya terlalu berlebihan eceng gondok akan sulit untuk di kendalikan dan akan merusak estetika perairan. Tapi eceng gondok memiliki bunga yang sangat indah bagi para turis.


Mengapa tumbuh pesatnya tanaman eceng gondok dapat mengganggu ekosistem kolam

Lihat Money Selengkapnya