Mengapa kita perlu mempelajari Wirausaha produk teknologi dan transportasi

MAKALAH WIRAUSAHA PRODUK TEKNLOGI TRANSPORTASI DAN LOGISTIK DI SUSUN OLEH: NAMA : YUSTRI ADINDA KELAS X IPS 4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………………….... BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………… 1.1 RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………………………………….. 1.2 TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………………………………………………………. BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………………………………….. 2.1 KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN………………………………………………………………………………………. 2.2 PERENCANAAN USAHA PRODUK TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN LOGISTIK……………………………………………………………………………………………………………………………………. 2.3 PERANCANGAN DAN PRODUKSI PRODUK TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN LOGISTIK……………………………………………………………………………………………………………………………………… 2.4 PENGHITUNGAN BIAYA PRODUKSI PRODUK TEKNOLOGI TRABSPORTASI DAN LOGISTIK…………………………………………………………………………………………………………………………………… 2.5 PEMASARAN LANGSUNG PRODUK TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN LOGISTIK…………………………………………………………………………………………………………………………………… BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………………… 3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………………….. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad ke 20. Kewirausahaan (Inggris: Entrepeneurship) atau wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,dan membawa visi ke dalam kehudupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif , peluang, dan cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko dan ketidakpastian. RUMUSAN MASALAH 1. BAGAIMANA KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN? 2. PERENCANAAN APA UNTUK USAHA PRODUK TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN LOGISTIK? 3. APA PERANCANGAN DAN PRODUKSI TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN LOGISTIK? 4. BAGAIMANA CARA MENGHITUNG BIAYA PRODUKSI TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN LOGISTIK? 5. BAGAIMANA PEMASARAN LANGSUNG PRIDUKN TEKNOLOGI TRABSPORTASI DAN LOGISTIK? 1.3 TUJUAN MASALAH 1. 2. 3. 4. 5. UNTUK MENGETAHUI BAGAIMANA KARAKTERISTIK WIRAUSAHA UNTUK MENGETAHUI APA USAHA PRODUKSI UNTUK MENGETAHUI APA PERENCANAAN UNTUK MENGETAHUI BAGAIMANA CARA MENGHITUNG BIAYA PRODUKSI UNTUK MENGRTAHUI PEMASARAN BARANG PRODUKSI BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN Jika diartikan secara harfiah, wiraswasta berasal dari 2 kata yaitu wira dan swasta, wira artinya berani dan swasta memiliki arti berdiri sendiri sehingga jika kedua kata tersebut digabungkan wiraswasta adalah seseorang yang berani mengambil sikap, berpikir, serta berani bertindak dalam menciptakan pekerjaan sendiri dan berkarir secara mandiri. Banyak sekali keuntungan yang anda dapatkan jika anda berani mengambil risiko menjadi wiraswasta. Selain itu menjadi seorang wiraswasta juga dapat menciptakan lapangan kerja baru bagi orang lain misalnya karyawan yang bekerja dengan anda. Kini pemerintah pun sangat mendukung setiap orang yang berwiraswasta karena dengan semakin banyaknya pengusaha di negara kita maka akan meningkatkan nilai perekekonomian di negara kita. Dengan begitu, jumlah pengangguran di Indonesia juga akan berkurang. Tetapi, menjadi seorang wiraswasta juga harus banyak berhati-hati mengingat resikonya cukup tinggi. Mengalami kebangkrutan atau mengalami kerugian saat menjalankan usaha dalam wiraswasta tentu sudah menjadi hal yang wajar. Namun, karena hal itulah banyak sekali orang yang merasa ragu untuk memulai usaha atau menjadi seorang wiraswasta. Keterbatasan modal juga biasanya menjadi pemicu keraguan setiap orang yang akan memulai usaha. Ketiadaan modal atau pengetahuan tentang jenis usaha yang akan dipilih juga sering membuat orang yang ingin berwiraswasta tidak berani bersikap. Sedangkan dalam menjadi seorang wiraswasta, keberanian justru menjadi modal utama dan hal yang sangat utama di langkah pertama anda memulai usaha. Padahal menurut para pengusaha sukses modal bukan satu-satunya yang penting dalam berwiraswasta. Tujuan Wirausaha Dalam Menciptakan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas 1. Memberikan kesadaran pada masyarakat tentang kewirausahaan Jika seseorang sudah memulai dan menjalani kewirausahaan, lalu sukses menjadi seorang wiraswasta, maka hal itu akan membuat masyarakat tergerak untuk ikut berwiraswasta. Melihat kesuksesan tersebut akan membuat masyarakat mencari tahu apa saja tips dan trik yang harus dilakukan seseorang agar sukses berwiraswasta. Bukan hanya belajar menjadi seorang wirausaha saja, tetapi juga belajar menjadi pribadi yang tangguh dalam menjalankan usaha. 2. Membudayakan sikap, perilaku dan semangat dan kemampuan dalam menjadi wirausahawan Dalam mempelajari kesuksesan seseorang, maka masyarakat pun akan belajar berperilaku menjadi seperti orang yang sukses tersebut. Mereka akan mencoba berwirausaha dengan semangat dan daya juang yang gigih untuk mendapatkan keberhasilan dari usaha yang mulai dijalaninya tersebut. 3. Meningkatkan jumlah wirausaha yang memiliki kualitas baik Saat seseorang menjadi wirausaha tentunya orang itu membutuhkan sumber daya manusia yang baik dalam membantu menjalankan usahanya. Sehingga seseorang yang berwirausaha harus memberdayakan sumber daya manusia untuk meningkatkan pencapaian usahanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut. Ketika ia sudah berhasil, maka sumber daya manusianya bisa membuka lapangan pekerjaannya sendiri. 4. Dapat memajukan juga menyejahterakan masyarakat Suatu usaha yang sudah sukses dan besar tentunya membutuhkan banyak karyawan atau sumber daya manusia yang bisa membantu mempertahankan usaha tersebut. Ketika anda berwirausaha dan memberdayakan sumber daya manusia, maka anda sudah mengurangi jumlah pengangguran. Tidak hanya itu saja, seseorang yang sudah mempunyai pekerjaan tetap juga dapat mencapai kemajuan dan kesejahteraannya sendiri. Ciri Ciri Wirausaha yang Baik dan Benar 1. Selalu berpikir positif Berpikir positif selalu menjadi hal yang penting dalam setiap langkah yang kita ambil dalam hidup. Begitu pun dengan berwirausaha, anda harus selalu berpikir positif akan setiap peluang yang ada sehingga anda tidak dihantui oleh rasa takut akan gagal dan anda akan bersikap optimis pada setiap hal yang terjadi saat menjalankan usaha. 2. Bersikap percaya diri Selain memiliki sikap yang berani anda juga harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam menjalankan usaha dan perusahaan yang anda dirikan sendiri. Secara tidak langsung, sikap percaya diri ini akan mendukung anda dalam mengerjakan setiap pekerjaan serta menjalaninya dengan sikap yang tenang. 3. Berani mengambil setiap resiko yang ada Resiko akan selalu ada dalam setiap pilihan atau keputusan yang anda ambil, maka dari itu anda harus selalu berani menghadapi resiko apapun yang mungkin terjadi pada usaha anda. Resiko yang mungkin terjadi itu misalnya kecelakaan, kerugian, dan kegagalan. Semua itu harus selalu anda hadapi, karena dalam berbisnis semakin tinggi resikonya maka keuntungannya pun akan semakin besar. 4. Berjiwa pemimpin Ini juga menjadi modal utama anda dalam mendirikan suatu perusahaan karena di sini anda menjadi pemimpinnya. Jika terjadi suatu persoalan atau masalah yang tiba-tiba muncul, anda harus sigap berada di depan untuk menghadapinya dan berusaha memecahkannya tanpa membebankan orang lain. 5. Selalu berorientasi ke depan Seorang enterpreuner sejati harus selalu siap dalam berpikir bagaimana situasi ke depan serta memiliki prediksi yang tepat dalam mencari peluang yang baru untuk kemajuan usahanya. Seorang wirausaha harus memiliki literasi yang kuat dan keluasan wawasan untuk mengembangkan setiap ide untuk masa depan. 6. Berorientasi pada hasil Setiap anda menjalankan tugas sebagai seorang wiraswasta, maka anda harus selalu berorientasi pada setiap hasil yang ada. Ini juga penting karena setiap hambatan yang mungkin muncul tidak akan membuat anda menyerah tapi anda akan merasa tertantang sehingga hasilnya pun sesuai dengan yang sudah direncanakan. Karakteristik Wirausaha Untuk Menuju Sukses 1. Memiliki sifat jujur Kejujuran adalah hal utama dalam memulai usaha atau menjadi seorang wirausahawan yang sukses. Karena kejujuran ini sama halnya dengan amanah yang diberikan pada anda sebagai pemimpin dari karyawan atau konsumen anda. Jujur dalam segala hal yang terjadi dalam pekerjaan yang anda lakukan dan tidak berbuat licik. 2. Selalu disiplin Ingatlah bahwa anda tidak memiliki atasan yang akan menegur jika anda telat datang ke tempat kerja atau saat anda lalai dalam bertugas. Maka kedisiplinan menjadi yang utama dalam pekerjaan anda di bidang wirausaha ini. disiplin merupakan sifat dasar dalam menggerakan motivasi dan semangat dalam menjalankan usaha dan pekerjaannya. 3. Kreatif dan inovatif Kreatifitas adalah kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu yang berbeda, jika anda memiliki kreatifitas yang tinggi maka usaha yang anda jalankan pun akan menarik minat masyarakat sehingga menimbulkan keuntungan bagi usaha anda. Sedangkan inovatif adalah sebuah terobosan baru dan seorang wirausaha harus memiliki terobosan-terobosan baru dan meninggalkan cara-cara lama dalam suatu pekerjaan. 4. Memiliki komitmen tinggi Mulailah dengan berkomitmen pada diri anda sendiri dengan memegang teguh prinsip yang jelas dan pasti saat anda akan memulai menjalankan usaha. 5. Mandiri serta realistis Tidak menggantungkan keputusan pada orang lain tapi memutuskan segala sesuatu yang terjadi oleh diri sendiri. Sikap mandiri dan realistis ini harus dimiliki oleh seorang wirausaha agar dapat menjalani setiap usaha yang sedang digelutinya. 6. Memiliki keterampilan personal Setiap wirausaha harus mau dan mampu mencari dan menangkap setiap peluang yang akan menguntungkan usahanya. Ia harus memanfaatkan setiap peluang yang ada, mau berkomunikasi dengan siapapun, dan menangani setiap usaha dengan terencana serta mampu bekerja sama dengan berbagai pihak yang akan menguntungkan perusahaan. Manfaat Wirausaha Bagi Diri Sendiri 1. Mengoptimalkan diri sendiri Dalam berwirausaha kita harus memiliki mental yang kuat yang dapat memacu potensi yang ada di dalam diri. Begitu juga saat kita merencanakan keuntungan bagi perusahaan yang kita miliki maka mau tidak mau kita akan berusaha menjadi lebih baik lagi. 2. Menunjukkan pada diri sendiri bahwa kita mampu memimpin perusahaan kita sendiri Saat berwirausaha kita akan menghadapi berbagai tantangan yang sangat luas, termasuk pada kemampuan kita untuk memimpin perusahaan dan orang yang bekerja pada kita. Dengan berwirausaha maka kita akan belajar mengaplikasikan kepemimpinan kita dalam memanajemen perusahaan. 3. Adanya peluang dalam mencapai keuntungan dari setiap hasil kerja keras kita Dengan menjadi seorang wirausahawan maka otomatis kita akan menjadi bos bagi diri kita sendiri juga. Jika kita mendapatkan keuntungan yang maksimal dari hasil kerja keras maka itu akan menjadi motivasi bagi diri sendiri untuk mencapai keuntungan yang lebih lagi. 4. Menambah lapangan kerja bagi orang yang membutuhkan Menambah lapangan kerja ini sebenarnya menjadi fungsi utama dalam dunia wirausaha karena saat kita mendirikan suatu usaha atau suatu perusahaan maka kita membutuhkan orang-orang yang membantu pekerjaan kita. Maka secara tidak langsung kita sudah menciptakan lapangan kerja baru bagi orang-orang yang membutuhkan pekerjaan. 5. Membantu masyarakat sekitar dengan usaha yang konkret dan jelas kegiatan usahanya Wirausaha akan membantu masyarakat sekitar kita dalam memenuhi segala kebutuhannya yang tadinya sulit terpenuhi. Misalnya saja anda membuka warung sembako di lingkungan sekitar anda tinggal sehingga daerah yang akses kebutuhannya terbilang sulit akan sangat terbantu dengan warung yang anda dirikan tersebut. 6. Adanya kesempatan untuk melakukan sebuah perubahan Kini banyak wirausahawan yang memulai bisnis yang diawali dengan keprihatinan terhadap perekonomian masyarakat sekitar sehingga pada akhirnya muncul keinginan untuk menciptakan hidup yang lebih baik lagi bukan hanya untuk diri sendiri tapi dengan tujuan membantu orang lain. 7. Peluang dalam mendapatkan keuntungan tanpa batas Lain dengan orang yang bekerja pada perusahaan orang lain seorang wirausaha akan mendapat keuntungan atau laba yang jumlahnya bisa melebihi batas. Karena dalam menjadi seorang pengusaha keuntungan yang anda dapatkan tergantung dari pekerjaan atau usaha yang anda keluarkan. 2.2 PERENCANAAN USAHA PRODUK TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN LOGISTIK Transportasi adalah proses perpindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Pada masa awal peradaban, manusia menggunakan cara paling sederhana untuk transportasi jarak jauh. Manusia menggunakan kemampuan tubuhnya untuk berpindah maupun memindahkan barang, yaitu dengan berjalan kaki serta menjinjing dan memikul barang bawaan di bahunya. Cara bawa tersebut hanya dapat digunakan untuk membawa barang yang tidak terlalu berat. Pada masa itu, barang utama yang dibawa adalah hewan buruan. Hewan buruan yang lebih berat dibawa dengan cara mengikatkan kaki hewan pada sebatang kayu, kemudian batang kayu tersebut dipikul oleh dua orang. Cara lain adalah dengan menggunakan batang-batang kayu untuk meletakkan barang bawaan dan menarik batang kayu tersebut. Kemudian, manusia mulai menggunakan tenaga hewan untuk alat transportasi darat. Perkembangan peradaban menuntut manusia untuk terus memanfaatkan pikiran kreatifnya dalam membuat berbagai alat transportasi yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan bahan di sekitarnya. Pada masa lalu, untuk mengarungi sungai, bangsa Mesir membuat perahu yang terbuat dari batang tumbuhan Papyrus, sementara bangsa yang hidup di hutan tropis membuat perahu dari batang pohon kayu keras, dan bangsa-bangsa di wilayah Asia menggunakan bambu untuk membuat rakit. Teknologi transportasi terus berkembang dengan ditemukannya roda pada 3.500 tahun Sebelum Masehi, teknologi layar pada 3.100 tahun Sebelum Masehi dan penemuan teknologi sambungan kayu, diikuti penemuan-penemuan baru seperti teknologi pembuatan jalan dan kanal laut, teknologi balon udara, teknologi mesin uap, rel kereta api, pesawat udara dan berbagai penemuan lainnya. Pada abad ke-14, menurut Lontarak I Babad La Lagaligo, orang Ara, Tanah Lemo dan Bira di Indonesia telah membuat perahu Pinisi yaitu perahu layar yang pada masa itu digunakan untuk perdagangan antarpulau serta mengarungi samudra hingga ke China dan Mesir. Awal abad ke19, teknologi kapal uap ditemukan sehingga pergerakan kapal tidak lagi tergantung pada angin, melainkan bergerak karena tenaga uap yang menggerakan kincir pendayung. Pada masa itu pula teknologi lokomotif uap digunakan untuk transportasi bahan tambang dan manusia. Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, teknologi sepeda, motor, mobil dan pesawat terbang berkembang dengan pesat. Kebutuhan perpindahan manusia yang terus meningkat didukung dengan kemajuan teknologi mekanik, elektronik dan digital, mendorong berkembangnya sistem transportasi hingga saat ini. Transportasi secara prinsip adalah proses perpindahan orang atau barang. Perpindahan dapat menempuh jarak yang dekat, sedang maupun jauh. Contoh-contoh alat transportasi yang telah dibahas adalah perpindahan untuk jarak yang jauh, seperti dari tempat berburu ke tempat tinggal, dari satu kota ke kota lain maupun dari satu negara ke negara lain. Pada keseharian ,terdapat alat transportasi atau alat bantu perpindahan jarak sedang di antaranya tangga berjalan (eskalator), ban berjalan (eskavator), atau papan yang dipakai untuk meluncur dari dataran yang lebih tinggi. Pada perpindahan jarak pendek, manusia dapat menempuhnya dengan berjalan, sedangkan barang tidak dapat berjalan sendiri. Pergerakan pada jarak yang pendek, manusia dapat bergerak sendiri dari satu titik ke titik lainnya. Berbeda dengan barang, sedekat apa pun jaraknya, dibutuhkan sarana transportasi yang dapat membantu perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Sebuah contoh sederhana adalah membawa beberapa buah gelas berisi air minum dari dapur ke ruang tamu dengan menggunakan baki. Baki merupakan sarana transportasi yang digunakan untuk perpindahan gelas dari dapur ke ruang tamu. Pada kegiatan menimba air dari dalam sumur, wadah air yang diturunkan dengan bantuan tali dan katrol dapat disebut sebagai alat transportasi. Baki membantu perpindahan secara horizontal sedangkan wadah air, tali dan katrol membantu perpindahan secara vertikal. Transportasi barang jarak dekat merupakan kegiatan sehari-hari yang kita alami dan terjadi di sekitar kita. Karena jaraknya yang dekat, seringkali permasalahan yang dialami pada kegiatan transportasi tersebut luput dari perhatian. Permasalahan transportasi jarak dekat dapat ditemukan jika kita berpikir kritis dan teliti mengamati. Permasalahan itu juga dapat dipecahkan dengan kreativitas dan cara berpikir inovatif. Kegiatan transportasi barang jarak sedang dan jarak jauh pada umumnya berkaitan dengan kegiatan yang disebut logistik. Logistik adalah proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dari transportasi dan penyimpanan yang efektif dan efisien. Kegiatan logistik yang utama adalah penyimpanan dan transportasi. Maka dapat dipahami bahwa transportasi adalah bagian dari kegiatan logistik. Teknologi transportasi dan logistik adalah teknologi yang dikembangkan untuk memfasilitasi penyimpanan dan perpindahan barang. Kita ambil contoh kegiatan logistik untuk wirausaha telur ayam. Telur ayam adalah komoditas yang mudah rusak. Maka, kita membutuhkan pengaturan yang tepat untuk penyimpanan maupun untuk transportasinya agar pedagang tidak mengalami kerugian karena kerusakan barang, yang dalam hal ini telur ayam. Kemasan atau wadah khusus dirancang untuk telur ayam agar terhindar dari benturan. Kemasan telur ayam pun harus dapat ditumpuk untuk efisiensi ruang penyimpanan. Penyimpanan dan transportasi barang harus mempertimbangkan faktor keamanan dan efisiensi ruang. Kebutuhan logistik di antaranya muncul sebagai kelanjutan dari kegiatan produksi. Kegiatan panen, misalnya, membutuhkan kegiatan logistik. Logistik pascapanen dibutuhkan untuk memindahkan produk hasil panen ke tempat penyimpanan, menyimpan produk hasil panen dan mengirim produk kepada konsumen. Transportasi dan penyimpanan produk hasil panen harus dapat menjaga kualitas produk tetap baik hingga diterima oleh konsumen. Sumber Daya, Material, Teknik dan Ide Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Wirausaha produk teknologi transportasi dan logistik dapat dimulai dengan melihat kebutuhan transportasi dan logistik yang ada di lingkungan sekitar. Kebutuhan transportasi dan logistik di antaranya muncul dari kegiatan produksi, misalnya kegiatan panen buah. Perancangan produk didasari beberapa faktor pertimbangan, yaitu fungsi produk, pengguna produk, material, teknik pembuatan, nilai estetis dan harga jual. Untuk memulai proses perancangan, harus dilakukan penetapan kebutuhan, objek, teknologi dan sumber tenaga yang akan digunakan dalam pengembangan produk teknologi transportasi dan logistik. Faktor-faktor pertimbangan dalam perancangan produk Perancangan dan Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Perancangan Produk Teknologi Transportasi dan Logistik_Proses perancangan produk diawali dengan identifikasi masalah, pencarian ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi produk rekayasa yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi dan proses produksi. Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual. 1. Identifikasi Masalah Perancangan produk bertujuan untuk menemukan solusi dari sebuah permasalahan, dalam hal ini permasalahan transportasi dan logistik. Proses perancangan diawali dengan mengidentifikasi permasalahan transportasi atau logistik yang ada di sekitar kita. Salah satu contoh masalah transportasi yang sederhana,    Konsumen membeli 4 buah jus buah dalam gelas plastik dan akan membawanya ke rumah. Bagaimana agar konsumen dapat membawa dengan nyaman dan jus buah dalam gelas tidak tumpah? Sebuah usaha katering harus membawa 100 buah piring makan dan 100 pasang sendok garpu untuk sebuah pesta kebun atau pesta di lapangan rumput. Bagaimana agar piringpiring dapat dibawa dengan aman ke lokasi pesta yang tidak memungkinkan dijangkau mobil? Panen jamur pada rak jamur yang tersusun vertikal membutuhkan alat bantu bawa yang memudahkan petani membawa dan menyimpan hasil panen yang melindungi dari resiko kerusakan. 2. Mencari Solusi dengan Curah Pendapat Langkah selanjutnya adalah mencari ide sebagai solusi dari masalah tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (brainstorming) yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun.Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Ide meliputi bentuk dan ukuran wadah atau tempat barang, sumber tenaga dan kendali yang digunakan, sistem mekanik yang dapat digunakan dan lain-lain. 3. Rasionalisasi Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan pertimbanganpertimbangan teknis, di antaranya bagaimana cara menggunakan produk tersebut, apakah bahan dan teknik yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial untuk memecahkan masalah transportasi atau logistik. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsa-sketsa selanjutnya. 4. Prototyping atau Membuat Studi Model Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya, hanya digambarkan pada bidang datar. Produk teknologi transportasi dan logistik yang akan dibuat adalah berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produk teknologi yang akan dibuat. Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting, cutter, lem, selotip (alat pemotong dan bahan perekat). 5. Penentuan Desain Akhir Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih. Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik (gambar kerja), atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian bahan. Produksi produk pembawa gelas jus terbuat dari satu lembar kertas karton yang dipotong dan dilipat, membutuhkan pola untuk membentuk dan melubangi kartonnya sebagai patokan produksi. Alat bantu pemindahan piring dan transportasi dapat terbuat dari beberapa bahan misalnya pipa besi, papan kayu, tali. Oleh karena itu, dibutuhkan gambar teknik untuk patokan produksi. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Pada pembuatan produk pembawa gelas jus dengan bahan kertas karton, pembahanan adalah menggambarkan pola pada karton dan memotongnya berdasarkan pola. Penempatan pola pada setiap lembar karton harus mempertimbangkan efisiensi bahan. Pada produksi dalam jumlah terbatas, pemotongan dapat dilakukan dengan gunting atau cutter dengan teliti agar rapi. Pada produksi dalam jumlah besar, pemotongan dapat dilakukan dengan penggunakan cutting punch, yaitu pemotong yang sudah berbentuk pola. Cutting punch untuk pemotong kertas biasanya terbuat dari plat besi. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap berikutnya adalah perakitan dan finishing. Sebuah produk pada umumnya terdiri dari beberapa bagian, misalnya bagian rangka, bagian dinding dan roda.Perakitan adalah menggabungkan bagian-bagian dari sebuah produk. Perakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung untuk penguat seperti lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu. Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik. Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan, pada proses produksi. Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata melindung dan masker antidebu. Proses pembahanan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernapasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan dan keselamatan kerja. Kemasan Produk Transportasi dan Logistik Kemasan untuk produk teknologi berfungsi untuk melindungi produk kerusakan serta memberikan kemudahan membawa dari lokasi produksi hingga sampai ke konsumen. Kemasan juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material, bentuk, warna, teks dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas. Produk yang mudah rusak harus menggunakan kemasan yang memiliki material berstruktur. Pemilihan material juga disesuaikan dengan identitas atau brand dari produk tersebut. Daya tarik dan identitas, selain ditampilkan oleh material kemasan, juga dapat ditampilkan melalui bentuk, warna, teks dan grafis. Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis maupun memperkuat identitas atau brand. Material kemasan untuk melindungi dari kotoran dapat berupa lembaran kertas atau plastik. Tidak semua produk membutuhkan kemasan primer, tetapi setiap produk membutuhkan identitas. Identitas dapat berupa stiker atau selubung karton yang berisi nama dan keterangan. Pada produk fungsional dibutuhkan keterangan cara penggunaan produk. Keterangan lain yang dibutuhkan untuk distribusi adalah simbol yang berstandar internasional untuk penanganan kemasan distribusi. Perpindahan objek pada prinsipnya melibatkan beberapa unsur: objek yang akan dipindahkan, wadah atau tempat objek berada, medan yang dilalui, sistem, sumber tenaga yang menggerakkan perpindahan tersebut serta pengendali perpindahan tersebut. Pada kegiatan membawa cangkir dengan baki, objek yang dipindahkan adalah cangkir berisi air, baki adalah tempat menaruh objek, medan yang dilalui adalah lantai rumah sedangkan sumber tenaga dan pengendali adalah orang yang membawa baki. Kegiatan menimba air sumur adalah memindahkan objek air dengan wadah air, dengan sumber tenaga dan pengendali orang yang menimba, dengan bantuan sistem tali dan katrol. Contoh lainnya seorang pedagang telur mengangkat satu peti telur dari tokonya ke dalam mobil. Pada kegiatan tersebut, telur merupakan objek yang dipindahkan, peti adalah wadah dari objek, medan yang dilalui adalah jalan yang dilalui dan sumber tenaga yang digunakan adalah tenaga manusia yaitu tenaga pedagang telur. Kemudian, telur tadi dibawa dengan mobil ke rumah pembeli. Maka, pada kegiatan transportasi ini, telur di dalam peti adalah objek yang dipindahkan, mobil adalah sarana di mana objek ditempatkan, medan yang dilalui adalah jalan dan sumber tenaga yang digunakan adalah sumber tenaga mesin mobil dengan pengendali manusia. Karakter atau keadaan dari setiap unsur berpengaruh pada cara kerja keseluruhan dari sistem transportasinya. Cangkir berisi air berbeda dengan air minum dalam kemasan. Maka, cara pemindahannya akan berbeda. Membawa baki dengan beberapa cangkir berisi air akan lebih berhati-hati daripada membawa baki dengan beberapa air minum kemasan karena air minum dalam kemasan tidak memiliki risiko tumpah. Perpindahan air minum dalam kemasan juga dapat dibawa tanpa menggunakan baki melainkan dengan ditumpuk dalam sebuah kardus. Perpindahan telur pun membutuhkan pertimbangan yang matang karena telur memiliki karakter yang ringkih dan mudah rusak. Jika sejumlah telur akan dipindahkan dengan gerobak melalui jalan berbatu, telur harus disimpan pada wadah yang dapat melindungi telur dari goncangan agar telur dapat tetap utuh sampai di tempat tujuan. 2.3 PERANCANGAN DAN PRODUKSI TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN LOGISTIK Proses perancangan produk diawali dengan identifikasi masalah, pencarian ide solusi, dilanjutkan dengan pembuatan gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan nienjadi produk rekayasa yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi dan proses produksi. Produksi adalah membuat produk hasil rekayasa sehingga siap dijual. Mencari Solusi dengan Curah Pendapat Langkah selanjutnya adalah mencari ide sebagai solusi dari masalah tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui curah pendapat (brainstorming) yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses brainstorming ini, setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak-banyaknya. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun.Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah, setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul. Ide meliputi bentuk dan ukuran wadah atau tempat barang, sumber tenaga dan kendali yang digunakan, sistem mekanik yang dapat digunakan dan lain-lain. (gambar ide sketsa untuk masalah gelas jus, piring katering, panen janiur). RASIONALIS Rasionalisasi adalah proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan pertimbanganpertimbangan teknis, di antaranya bagaimana cara menggunakan produk terse but, apakah bah an dan teknik yang ada sudah tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan ukuran yang sesuai untuk produk tersebut agar mudah digunakan oleh manusia? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial untuk memecahkan masalah transportasi atau logistik. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional, dan tuangkan ke dalam sketsasketsa selanjutnya. Contoh sketsa pembawa gelas jus setelah pengembangan secara rasional PROTOTYPING ATAU MEMBUAT STUDI MODEL Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi. Artinya, hanya digambarkan pada bidang datar. Produk teknologi transportasi dan logistik yang akan dibuat adalah berbentuk tiga dimensi. Maka, studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi yaitu dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material sebenarnya. Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada produk teknologi yang akan dibuat. Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah gunting, cutter, lem, selotip (alat pemotong dan bahan perekat). PENENTUAN DESAIN AKHIR Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam menentukan desain akhir yang terpilih. 2.4 PENGHITUNGAN BIAYA PRODUKSI PRODUK TEKNOLOGI TRANSPORTASI DAN LOGISTIK Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalahbiaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya yang termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan bahan lainnya dapat dimasukkan ke dalam biaya overhead. Metode penghitungan biaya produksi adalah seperti pada tabel. Contoh penghitungan biaya Produksi Tabel Total Biaya Produksi 2.5 Pemasaran Langsung Produk Teknologi Transportasi dan Logistik Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli. Pemasaran dapat dilakukan dengan promosi dan demo penggunaan produk kepada calon konsumen. Pemasaran produk teknologi pada umumnya harus menjelaskan cara kerja dan petunjuk teknis menggunaan produk tersebut. Penjelasan dapat dilakukan dengan bantuan gambar atau buku petunjuk, maupun dengan langsung mempraktekan cara penggunaan produk kepada konsumen. Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single/eve/marketing) atau multitingkat (multi-level marketing). Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk rekayasa dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat, mengenali dan mencoba contoh produk, serta memesannya. Produk rekayasa akan diproduksi berdasarkan pesanan dan dikirimkan kepada konsumen sesuai waktu yang dijanjikan. Produsen selain menjual produknya sendiri, dapat membentuk kelompok penjual yang akan memasarkan dan menjualkan produknya secara langsung kepada konsumen. Kelompok penjual dapat terdiri dari beberapa tingkatan. Sistem dengan beberapa tingkat kelompok penjual, disebut dengan multi level marketing Produk Perusahaan memiliki usaha di bidang penjualan langsung (direct selling) baik yang menggunakan single level maupun multilevel marketing wajib memiliki Surat ljin Usaha Penjualan langsung yang dikeluarkan oleh BKPM sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan no. 32 Tahun 2008. BAB 3 PENUTUP

Kejujuran merupakan salah satu ciri seorang wirausaha, tetapi sesungguhnya akan lebih baik jika kejujuran menjadi karakter setiap orang. Secara umum kegiatan logistic terdiri dari dua kegiatan yaitu kegiatan pergerakkan(move) yang bersifat dinamis dan keinginan penyimpanan (store) yang bersifat statis. Dua kegiatan utama tersebut diurai menjadi beberapa kegiatan seperti berikut:1. Pemrosesan pesanan, transportasi,persediaan,struktur fasilitas, serta system informasi dan komunikasi.2. kegiatan-kegiatan itu disebut juga sebagai bauran kegiatan logistic dimana semua kegiatan tersebut tidak dapat dihindari keberadaannya dalam sebuah rantai pasok.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA