Mengapa kita dianjurkan bertata krama kepada kedua orang tua?

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

SOPAN SANTUN DAN TATA KRAMA Sopan santun adalah sikap ramah yang diperlihatkan pada beberapa orang di hadapannya dengan maksud untuk menghormati serta menghormati orang itu, hingga membuat kondisi yang nyaman serta penuh keharmionisan. Sikap sopan santun adalah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap kelompok mulai dari anak-anak sampai orangtua tanpa ada kecuali. Tiap-tiap kehidupan yang ditempuh tanpa ada diimbangi sopan santun pasti bakal membuat ketidakharmonisan bahkan juga keributan. Indonesia yaitu satu diantara negara yang di kenal dunia dengan sikap sopan santunnya serta satu diantaranya daerah Sunda. Daerah ini begitu kental dengan tata kramanya. Mereka mempunyai sikap sopan santun yang khas terlebih waktu terima kehadiran tamu. Sikap ini seolah jadi warisan dari nenek moyang yang perlu tetaplah dilestarikan serta tak bisa hilang ditelan jaman atau terkontaminasi oleh budaya negatif dari luar. Sopan santun dan tata krama merupakan salah satu tindakan positif yang sangat penting untuk diajarkan pada anak sejak usianya sedini mungkin. Ketika anak memiliki sopan santun dan tata krama yang mengesankan tentunya ini akan membuat setiap orangtua bangga dan bahagia. Orang lain pun akan merasa tersanjung dan menghargainya. Di dalam Islam, kita dianjurkan untuk saling menghormati satu sama lain. Karena di antara keindahan budi pekerti seseorang tercermin dalam perkataan yang diucapkan. Imam Syafi'i berkata " Lidahmu jangan biarkan mengucapkan kekurangan orang lain, sebab kamu pun mempunyai kekurangan dan orang lain pun mempunyai lidah." Sopan santun yang perlu diajarkan ke anak sendiri bisa dimulai dari kebiasaan mengucapkan salam atau senyum ramah ke orang yang baru dikenal dan baru bertemu, bertanya bagaimana kabar orang yang sudah cukup dikenalnya, mengucapkan terima kasih ketika anak diberi sesuatu atau mendapat pertolongan, mengungkapkan maaf jika menyakiti orang lain baik secara disengaja maupun tidak disakiti, tidak berkata kasar, menghormati orang yang lebih tua darinya dan menyayangi orang yang lebih mudah darinya dan masih banyak lagi. Mengajarkan sopan santun dan tata krama kepada anak tentunya membutuhkan proses yang cukup panjang. Orangtua harus lebih sabar, tenang dan berpikir positif selama mengajarkan anak sopan santun. Orangtua disarankan agar tidak memarahi apalagi memberi hukuman ke anak ketika anak tidak menerapkan sopan santu dan tata krama yang diajarkan. Para ahli juga menyarankan agar orangtua menjadi contoh terbaik ketika menginginkan anak berlaku sopan, santun dan memiliki tata krama mengesankan. orangtua adalah sosok yang menjadi panutan atau contoh pertama buat anak-anak. Anak-anak akan cenderung meniru sikap dan perbuatan orang yang terdekat dengannya. Sikap sopan santun patutlah dilakukan dimana saja tempat kita berada, sesuai dengan kebutuhan lingkungan, tempat, dan waktu karena sopan santun bersifat relative dimana yang dianggap sebagai norma  sopan santun dalam lingkungan rumah, sekolah, kampus, pergaulan, dan sebagainya. Hal tersebut kita lakukan  dimanapun tempat kita berada, kita akan selalu dihormati, dihargai, disenangi keberadaan kita oleh orang lain. Sopan santun harus diterapkan dimanapun sesuai dengan tuntutan lingkungan tempat kita berada. Contohnya seperti di dalam lingkungan rumah, baik di dalam maupun di luar lingkungan rumah, maka sopan santun yang harus diwujudkan antara lain : Menghormati orang tua, seperti tingkah laku yang baik, berbicara dengan lemah lembut, berkata jujur, tidak melakukan perbuatan yang dapat menyakiti perasaannya seperti suka berbohonh dan tidak mendengar nasehatnya. Menyayangi adik, kakak, saudara, dan seluruh keluarga denagn cara bertutur kata yang baik, tidak berkata kasar dan menjaga hubungan yang harmonis dengan seluruh anggota keluarga. Menghormati para tetangga yang berada disekitar rumah dengan sering bertegur sapa ketika saling bertemu, dan saling tolong menolong disaat sedang ada yang membutuhkan. 

Setelah itu, sopan santun didalam lingkungan sekolah dan kampus antara lain: Menjaga tingkah laku, seperti berprilaku baik dan terpuji menghormati guru dan dosen dan mematuhi peratuhan sekolah. Saat ini, kebanyakan orang yang tidak mempunyai sopan santun , seperti melawan orang tua, berkata kasar terhadap orang tua, menyakiti perasaan orang lain, sangat disayangkan karena sikap sopan santun seharusnya ada pada masing- masing individu.

Mengapa kita dianjurkan bertata krama kepada kedua orang tua?
Mengapa kita dianjurkan bertata krama kepada kedua orang tua?

Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering menimbulkan perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam pergaulan dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.

“A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time. It makes no difference how wealthy or how poor a person is, as a human being, he or she is entiled to sympathy and respect”. (Lady Troubridge, “The Book of Etiquette”)

Perbedaan Etiket dan Etika : Etiket : berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa Perancis: Etiquette. Etika : berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica.

Dasar-dasar Etiket :

  1. Sopan dan ramah kepada siapa saja
  2. Memberi perhatian kepada orang lain
  3. Ingin membantu
  4. Memiliki rasa toleransi
  5. Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi

Tujuan Etiket : “Selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain”.

Manfaat Etiket dalam kehidupan manusia :

1. Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi orang lain

2. Mendapat kemudahan dalam hubungan baik dengan orang (better human relation)

3. Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi

4. Dapat memelihara suasana yang baik dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan antara

    Teman

Untuk lebih berhasil dalam kehidupan kita perlu memiliki :

  1. Self Confidence
  2. Self Control
  3. Body Language
  4. First Impression

Cara Memupuk Kepercayaan Pada Diri Sendiri :

1. Banyak membaca pengetahuan umum

2. Mengikuti berita-berita yang actual

3. Memperdalam pengetahuan dibidang kita

4. Tidak segan bertanya apabila tidak atau kurang mengerti

5. Terbuka untuk menerima kritik membangun

6. Memperhatikan saran-saran penampilan

7. Berani berdiskusi untuk menguji apakah pendapat kita dapat diterima atau tidak

8. Banyak bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat

9. Melatih diri dalam beberapa macam keterampilan

10. Mempelajari bahasa lain (asing, daerah) untuk dipergunakan secara aktif atau pasif apabila diperlukan

Ciri Orang-Orang yang Menghayati Tata Krama yang Baik :

  1.  Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun
  2. Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain
  3. Sopan, ramah, selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan kepada siapa saja
  4. Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti atau mengganggu pikiran orang lain
  5. Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang lain, walaupun diri sendiri baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh

Perbedaan etiket timur dan barat

Dasar dari peraturan etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu, yang kadang-kadang berbeda dan bertentangan, seperti misalnya :

  1. Cara bersalaman
  2. Cara menatap mata sewaktu berjabatan tangan
  3. Saat memberi sambutan
  4. Saat menerima sesuatu (dengan menggunakan tangan kanan)

 Selain mengetahui etiket bangsa sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket bangsa-bangsa lain. Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri kepada lingkungan tempat kita berada.

Tata Cara Berkenalan

1. Memperkenalkan orang dengan mengucapkan namanya dengan jelas

2. Memberikan sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan

3. Personal contact:

– Cara berjabat tangan sekitar 3-4 detik

– Melihat mata yang bersangkutan

– Senyum

– Tubuh sedikit ke depan

 Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi

Perkenalan :

  1. Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua
  2. Umumnya seorang pria diperkenalkan kepada wanita
  3. Wanita diperkenalkan kepada pria, apabila pria itu orang penting yang perlu dihormati, seperti: Kepala Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar negara asing, Ulama/Tokoh agama, atau pria jauh lebih tua dari wanita (+ 20 tahun)

Berdiri Dari Tempat Duduk:

  1. Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan, kecuali bila menghadapi orang-orang yang pantas dihormati
  2. Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk menyambut tamutamu.
  3. Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus berdiri dan mengantar tamu sampai di pintu

Khusus Pria :

Harus berdiri dari tempat duduk:

  1. Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita)
  2. Bila seorang wanita masuk dalam ruangan
  3. Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk
  4. Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat

Etiket dalam Percakapan (Conversation)

Seni pembicaraan adalah bukan mengetahui sesuatu yang harus dikatakan, melainkan sesuatu yang tidak boleh dikatakan. Communication Field :

1. Facial Expression

2. Body Position

3. Good (Clear) Voice

4. Choise of Words

5. Ways of using the eyes

Hal yang diperlukan untuk dapat berbicara secara efektif:

  1. Rasa percaya diri yang kuat
  2. Keluwesan dalam pergaulan
  3. Mempunyai persepsi yang tepat terhadap keadaan lingkungan dan individu yang terlibat dalam interaksi tersebut
  4. Dapat menguasai situasi
  5. Mengetahui hasil yang diharapkan dari interaksi

Hal-hal yang dihindarkan dalam percakapan:

  1. Memotong pembicaraan orang lain
  2. Memonopoli pembicaraan atau percakapan
  3. Membual tentang diri sendiri
  4. Membicarakan hal-hal yang dapat menimbulkan pertentangan
  5. Pembicaraan tentang penyakit, kematian, dan lain-lain
  6. Menanyakan harga barang orang lain
  7. Menanyakan masalah yang sifatnya pribadi
  8. Gosip atau berita yang belum tentu kebenarannya