Mengapa guru memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan PERKEMBANGAN anak usia Sekolah Dasar

Yenti, Y. ., & Maswal, A. . (2021). Pentingnya Peran Pendidik dalam Menstimulasi Perkembangan Karakter Anak di PAUD. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 2045–2051. https://doi.org/10.31004/jptam.v5i1.1218

Cahyaningrum, Eka Sapti. Sudaryanti, Nurtanio Agus Purwanto. (2017). Pengembangan Nilai-Nilai Karakter Anak Usia Dini Melalui Pembiasaan Dan Keteladanan. Volume 6, Edisi 2, Desember 2017

Fadlillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hadisi, la. 2015. Pendidikan Karakter Pada Anak Usia Dini. Jurnal Al-Ta’dib Vol. 8 No. 2, Juli-Desember

Khaironi, Mulianah. (2017). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age Universitas Hamzanwadi. Vol. 01 No. 2, Desember 2017, Hal.82-89 E-ISSN : 2549-7367

Mansur. (2007). Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Meylan Saleh. (2017). Peran Guru Dalam Menanamkan Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Di Paud Se-Kecamatan Limboto. Dosen FIP Universitas Negeri Gorontalo

Mulyasa, E. (2012). Manajemen PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini

Sudarna. (2014). Pendidikan Anak Usia Dini Berkarakter. Yogyakarta : Genius Publizer

Sujiono, Yuliani Nurani (2012) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT indeks.

Suryana, Dadan. (2016). Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. Jakarta:

KENCANA

Suryana, Dadan. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini (teori dan praktik pembelajaran). Padang: UNPPress

Susanto, Ahmad. (2017). Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media. Grup

Suyadi, & Maulidya, U. (2013). Konsep Dasar PAUD. PT Remaja Rosdakarya.

Suyanto. (2012). Pendidikan Karakter untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak. Vol 1 No 1

Yamin, M. (2013). Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Referensi GP Press Group

Mengapa guru memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan PERKEMBANGAN anak usia Sekolah Dasar

Pendidikan merupakan bagian paling penting untuk semua orang di dunia. Dengan pendidikan, seseorang dapat meningkatkan taraf kehidupan menjadi lebih baik. Di era modern saat ini, pendidikan sudah sangat berkembang pesat, terlebih masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan pendidikan setinggi tingginya. Dalam mewujudkan tujuan pendidikan di butuhkan seorang guru dalam proses belajar berlangsung. Guru merupakan seorang pendidik yang bertugas menjadi pembimbing, memiliki ilmu pengetahuan yang di perlukan sesuai dengan bidangnya, guru yang bisa menarik perhatian, menjadi contoh idola bagi anak didik, di sukai para anak didik. 

Pada tingkatan taman-kanak kanak adalah satu bentuk pendidikan anak usia dini dengan jalur pendidikan formal bagi anak usia 4-6 tahun. Pada tingkatan inilah yang menjadi sebuah dasar pendidikan awal bagi anak didik.  Perkembangan anak tentunya tak terlepas dari orang tua yang membantu tumbuh kembang anak-anak. Pada tahapan  kanak-kanak ini anak memulai proses perkembangan baik itu dari segi kepribadian, fisik, sosial, intelektual. tentunya ini memerlukan keterlibatan  peran seorang guru taman kanak-kanak kepada anak didik dalam rangka mencapai  perkembangan yang optimal di dalam proses belajar di kelas.

Guru taman kanak-kanak memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan untuk menyiapkan generasi masa depan bangsa. Pada masa kanak-kanak merupakan masa paling strategis dan masa kritis. Di katakan strategis karena pada masa ini anak memperoleh stimulant yang memungkinkan anak memperoleh keberhasilan dalam hidupnya. Di katakan masa kritis, jika terjadi pola asuh yang tidak tepat maka perkembangan anak selanjutnya akan mengalami pertumbuhan yang tidak optimal.

Guru taman kanak-kanak memiliki persyaratan pendidikan  yaitu minimal D-IV atau S1. Namaun fakta nya, banyak di Indonesia saat ini pendidik yang belum mempunyai kualifikasi sesuai dengan bidang yang di ajarkan oleh anak didik. Tak bisa di pungkiri, masih banyak nya guru yang lulusan SMP/SMA mengajar sebagai guru taman kanak kanak. Di smping itu, mereka perlu menyetarakan keahlian dalam mengajar seperti tingkatan S1/D-IV. Perlu nya perhatian dari berbagai pihak terutama pada pemerintahan, agar dapat mengatasi permasalahan yang ada di lapangan.

Guru taman-kanak kanak adalah sebagai pendidik yang dapat menggunggah potensi anak didik nya melalui pendidikan untuk dapat berkembang dan tumbuh di masa pertumbuhanya. Dengan demikian, semua pihak perlu memahami pentingnya tumbuh dan kembang anak didik. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Ada beberapa peran guru taman kanak kanak dalam dunia pendidikan. Ada beberapa peran guru taman kanak kanak dalam dunia pendidikan.

Yang pertama, Guru sebagai pembimbing bagi anak didik, kehadiran seorang guru di sekolah untuk membimbing anak didik menjadi manusia yang mandiri, tanggap, dan bertanggung jawab, seperti contoh nya, guru tidak sepenuhnya membantu anak didik ketika anak didik membutuhkan bantuan tetapi melihat sejauh mana anak didik memerlukan bantuan. Dengan bimbingan dari seorang guru, anak didik memiliki fondasi pembelajaran untuk masa depan. 

Yang kedua, guru sebagai fasilitator bagi anak didik. Guru menyediakan fasilitas bagi anak didik untuk memudahkan proses belajar di kelas dan membentuk lingkungan kelas yang dapat membangkitkan semangat dan ceria nya anak didik.

Yang ketiga, guru sebagai informator, gruru berperan dalam membuat ide-ide kreatif di dalam proses pembelajaran. Tentunya guru perlu mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan performa dalam mengajar di kelas. Pelatihan tersebut seperti kurikulum, pengetahuan tentang kompetensi dasar yang di berikan kepada anak didik, metode mengajar sebagai seorang pendidik.

Dari penjelasan di atas, pembelajaran adalah  suatu usaha untuk membantu anak didik melakukakan kegiatan belajar di kelas secara sistematis untuk tercapainya tujuan pembelajaran. pendidik adalah  seseorang yang memberikan pengetahuan kepada anak didik, memberikan kesempatan kepada anak didik untuk berkembang secara optimal dan memotivasi anak didik dalam  minat belajar peranan guru dalam  kegiatan belajar mengajar yaitu sebagai pembimbing, fasilitator, dan informator.


Page 2

Mengapa guru memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan PERKEMBANGAN anak usia Sekolah Dasar

Setelah di adakan bimtek pada 20-23 April 2015, yang diikuti oleh 30 pengelola perpustakaan dan juga pengelola rumah pintar, kini kantor pustakardok akan kembali mengundang para lansia untuk mengikuti ceramah kesehatan yang akan di isi oleh dinas kesehatan.

Tema dalam ceramah kali ini akan mengangkat tentang bahan-bahan berbahaya dalam makanan. Hal ini perlu diangkat dikarenakan pada saat ini marak sekali makanan-makanan yang mengandung bahan berbahaya seperti zat pengawet, pemanis buatan, bahan kimia atau kurangnya kebersihan dari para pelaku usaha makanan.

Para lansia diharapkan memiliki pengetahuan tentang makanan berbahaya karena pada usia yang sudah tidak muda lagi mereka perlu menjaga pola makan, ada juga para lansia yang masih sering mengurusi cucu-cucu sehingga mereka dapat berhati-hati untuk menjaga makanan yang dikonsumsi para cucu.

Selain sosialisasi tentang kesehatan, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan jumlah kunjungan ke perpustakaan khususnya dari para lansia. Dan untuk kedepan kantor pustakardok akan mengundang tidak hanya dari kalangan lansia saja akan tetapi dari kalangan pelajar dan juga masyarakat umum.

Mengapa guru memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan PERKEMBANGAN anak usia Sekolah Dasar

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

RADARSEMARANG.ID, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam melaksanakan tugas tersebut, seorang guru harus memahami karakteristik dan perkembangan setiap siswanya.

Perkembangan setiap individu dibagi menjadi beberapa fase dari bayi sampai masa tua. Anak sekolah dasar yang berusia diantara 6-11 tahun berada pada fase kanak-kanak tengah, dimana pada fase perkembangan ini terdapat beberapa aspek utama kepribadian individu anak, yaitu aspek fisik-motorik, kognisi, sosio-emosional, bahasa, dan moral keagamaan (Sumantri, 2014: 99). Dalam pembentukan kelima aspek tersebut, siswa harus didampingi oleh orang yang diseganinya diantaranya adalah guru.

Siswa-siswa di Indonesia cenderung lebih menurut kepada apa yang disampaikan guru daripada apa yang disampaikan orang tuanya. Hal ini menjadikan guru menjadi figur utama dalam perkembangan siswa dalam melaksanakan tugas perkembangannya, walaupun guru hanyalah orang tua kedua bagi siswa-siswanya.

Kejadian-kejadian negatif banyak sekali terjadi pada anak masa usia SD, seperti kejadian depresi yang menyebabkan tindakan tidak terpuji misalnya bunuh diri, meninggalkan rumah tanpa pamit dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan pada masa anak usia SD ini, mental anak belum stabil, sehingga sangat memerlukan pendampingan dan bimbingan dari luar diri anak.

SD Negeri 06 Kajen Kabupaten Pekalongan merupakan sekolah dimana lingkungan belajar anak berada di daerah semi kota, artinya bahwa SD Negeri 06 Kajen terletak tidak di pedesaan, tetapi juga tidak berada di daerah perkotaan. Lingkungannya yang berada dekat di kawasan terminal dengan karakter penduduknya lumayan keras menyebabkan anak-anak yang menjadi siswa mempunyai karakter keras namun labil.

Baca juga:  Youtube Cukup Efektif sebagai Media Belajar Daring

Apabila tidak dilakukan pendampingan dan bimbingan, maka bukan tidak mungkin, karakter yang dimilki siswa berkembang menjadi negatif yang dapat menimbulkan kejadian-kejadian negatif pula.

Berdasarkan hal tersebut, guru kelas 4 SD Negeri 06 Kajen melakukan pendampingan dan bimbingan kepada siswanya dengan kegiatan-kegiatan positif seperti kegiatan mengaji bersama di sekolah di luar jam pembelajaran, membuka konsultasi siswa/orang tua siswa pada waktu-waktu yang sudah disepakati serta kegiatan-kegiatan lain yang dilaksanakan bersama-sama dengan siswa.

Kegiatan mengaji bersama dijadwal sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk, sedangkan kegiatan konsultasi dilaksanakan secara tatap muka langsung, lewat telepon atau lewat chat WhatsApp, disesuaikan dengan masalah yang dikonsultasikan. Apabila masalah yang dikonsultasikan termasuk kategori berat, guru menyarankan konsultasi melalui tatap muka langsung.

Dengan demikian siswa merasa lebih dekat dengan guru dan akan menganggap bahwa guru bukanlah orang lain yang harus ditakuti, melainkan sebagai seseorang yang bisa menjadi teman curhat, menjadi pelindung dan menjadi orang tua bagi mereka. (tt1/lis)

Guru Kelas IV SDN 06 Kajen, Kec. Kajen, Kabupaten Pekalongan