Mengapa Daniel mau hidup dalam kedisiplinan

Oleh : Ferbrianto Kustiadi Ayat Pokok : Daniel 6:1-8 PENDAHULUAN

Munkin dari sekolah minggu, sudah sering kita mendengar cerita Daniel yang luar biasa karena Daniel masuk ke gua singa dan dia tidak mengalami apa-apa dan dia baik-baik saja, betul? Tapi.. untuk kita yang sudah dewasa baik itu dewasa dalam rohani, kita dibawa untuk melihat dari sisi lain dari cerita ini, yaitu sumber dari keluarbiasaan seorang Daniel.. Mari teman-teman, kita lihat dan pelajari…

Di ayat 4 dikatakan : ” Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil Raja itu, karena ia mempunyai ROH YANG LUAR BIASA; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.

Wow… dhasyat…. Ingatlah… kita dapat melebihi dari orang lain di dunia ini dengan hanya memiliki ROH KRISTUS di dalam hidup kita.. Mau? Mau? Mau?

Tubuh boleh terbelenggu tapi roh harus tetap menyala-nyala dan layanilah Tuhan…

Jadi ada 4 karakter Daniel yang luar biasa : 1. Ayat 1-4 : DANIEL DAPAT DIPERCAYA Lihat… waktu Raja Darius berkenan mengangkat 120 wakil-wakil raja atas kerajaannya, lalu untuk membawahi mereka semua diangkat pula 3 pejabat tinggi, dan DANIEL adalah salah satu dari ketiga orang itu…

Kita baca lebih teliti lagi diayat 3b-4 dikatakan : “…kepada merekalah para wakil-wakil raja harus memberi pertanggungan jawab, supaya raja jangan DIRUGIKAN. Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan dari para wakil raja itu, KARENA IA MEMPUNYAI ROH YANG LUAR BIASA; DAN RAJA BERMAKSUD UNTUK MENEMPATKANNYA ATAS SELURUH KERAJAANNYA.”

Jelas sekali bahwa Raja Darius memercayai Daniel untuk memegang suatu jabatan tertinggi dalam kerajaannya, dan jelas bahwa Raja Darius bersahabat dengan Daniel.

Jadi kita jangan bangga cuma jadi orang KRISTEN yang percaya tapi jadilah orang yang dapat DIPERCAYA! Dan setia dengan perkara-perkara kecil… Waktu kotbah ini dikatakan ada yang mendorong Samuel (nama panggilanku red) dari hati kecilku yang berkata : ” Sam bangunlah dirimu untuk dapat dipercaya oleh orang lain, oleh keluarga, oleh teman, oleh gembala dll…”

Hei teman… ingatlah bahwa orang yang dapat dipercaya selalu membawa UNTUNG! Lakukanlah dari hal-hal kecil, mulailah dari lingkungan keluargamu, dari lingkungan gereja, dari lingkungan teman-temanmu, bahkan dari lingkungan tempat kuliahmu atau tempat kerjamu…

2. Ayat 5-6 : DANIEL ADALAH ORANG SETIA Ingat banyak orang yang akan iri jika kita dipercaya untuk posisi yang luarbiasa, dan banyak orang ingin mencari-cari kesalahan-kesalahan kita… Jadi di ayat 5 dikatakan : “Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab IA SETIA dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. ……….kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!”

Ingat pada waktu itu bangsa Media menyembah berhala tetapi Daniel 3 kali sehari berlutut untuk berdoa dan menyembah Allah… Orang yang setia tidak akan gampang/mudah untuk dicari kesalahannya, so…setialah teman-teman kepada Allah (FOKUS).

3. Ayat 11-12 : DANIEL MENGENAL DAN MENGASIHI ALLAHNYA Jika TUHAN buka yang satu maka Dia akan menutup yang lainnya.. Ayat 11 dan 12 katakan : “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, PERGILAH ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; TIGA KALI SEHARI IA BERLUTUT, BERDOA SERTA MEMUJI ALLAHNYA, seperti yang BIASA dilakukannya. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang BERDOA dan BERMOHON kepada Allahnya.”

Ingat…Tuhanlah kehidupan tanpa Tuhan kita binasa. Daniel bisa aja bilang dengan Raja Darius kalau pejabat-pejabat tinngi lainnya iri dengan dia, tetapi Daniel memilih dengan cara lain dia mengadu kepada Allah. Daniel tidak mengandalkan Raja Darius tetapi Daniel mengandalkan Allah..

Ayo…kita andalkan Allah dalam hidup kita…

4. Ayat 20-22 : DANIEL PENUH KASIH ALLAH Apa respon kita yang pertama kali jika ada orang yang menyakiti kita?? Dalam hidup sehari-hari wong Palembang bilang : “Kau sudah masukki aku ke bui, jingoklah agek kalu aku sudah keluar!” artinya : Kamu sudah masukkan saya ke dalam penjara, lihatlah nanti kalu saya sudah keluar! Banyak dari kita akan dendam, benar? Tapi Daniel tidak seperti itu, dia penuh kasih dan mengampuni.

Ayat 21 dan 22 berkata : “..dan ketika ia(raja Darius) sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu. Berkatalah ia kepada Daniel : Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan TEKUN, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu? Lalu kata Daniel kepada raja : ‘Ya raja, kekallah hidupmu!’.”

Ini bukti bahwa Daniel mengasihi raja Darius, dia tidak menjawab dengan pelan juga (kurang semangat) tetapi Daniel menjawab dengan lantang. Daniel tidak dimakan oleh singa-singa itu karena ada malaikat Tuhan yang menjaganya bahkan ada SINGA dari YEHUDA = Tuhan..

Semoga Rhema ini dapat memberkati kita semua… Tuhan memberkati kita…

Sumber Http://febriantokustiadi.wordpress.com


Page 2

Jawaban

Kita dapat membaca tentang kehidupan Daniel dari karangannya sendiri dalam kitab Daniel dan juga dalam Yehezkiel 14:14,20, dan 28:3. Ada beberapa kemiripan antara kehidupan Daniel dan Yusuf, putra Yakub. Keduanya menjadi makmur di tempat asing setelah menafsirkan impian pemimpin setempat, dan keduanya diangkat pada jabatan yang tinggi karena kesetiaan mereka pada Allah. Setelah Nebukadnezar, raja Babel, mengepung Yerusalem, ia mengambil beberapa pria keturunan raja Israel dan bangsawan yang berperawakan baik dan menunjukkan kemampuan belajar, supaya dilatih menurut kebudayaan Babel. Setelah melewati masa latihan selama tiga tahun, mereka akan ditugaskan melayani raja (Daniel 1:1-6). Daniel, yang namanya berarti "Allah adalah hakimku," dan ketiga rekan sebangsanya dari Yehuda dipilih dan diberi nama baru. Daniel dijuluki Beltsazar, sedangkan Hananya, Misael, dan Azarya dijuluki "Sadrakh," "Mesakh," dan "Abednego." Pemberian nama baru yang diberikan oleh kaum Babel itu mungkin ditujukan supaya mempercepat perbauran mereka dalam kebudayaan Babel. Daniel dan ketiga rekan sebangsanya terbukti sebagai peserta pelatihan yang paling unggul, dan, setelah masa pelatihan mereka, mulailah pelayanan mereka pada Raja Nebukadnezar. Pertanda kesetiaan Daniel yang pertama dijumpai ketiga ia bersama ketiga rekannya menolak makanan dan anggur pilihan dari santapan raja, karena mereka menganggapnya najis, dan memilih asupan sayuran saja. Karena kesehatan mereka meningkat, mereka diperbolehkan melanjutkan diet yang dipilih. Dalam pelatihan mereka, keempat pria dari Yehuda menjadi ahli dalam segala sesuatu yang berbau Babel, dan Allah memberi Daniel kemampuan menafsirkan berbagai macam mimpi dan penglihatan (Daniel 1:17). Pada tahun kedua masa jabatannya, Nebukadnezar terganggu oleh mimpi yang tak dapat ia pahami. Nebukadnezar memerintah supaya orang-orang berilmu, ahli jampi, dan ahli sihirnya menjelaskan isi dan makna mimpinya. Mereka siap berusaha menafsirkan arti mimpi itu jika diberitahu isinya, namun mereka menegaskan bahwa menceritakan isi mimpi itu sendiri tidak bisa dilakukan oleh kuasa manusia. Sang raja Nebukadnezar mengambil keputusan bahwa mereka semua, termasuk Daniel dan rekan-rekannya, perlu dihukum mati. Akan tetapi, setelah Daniel berdoa kepada Allah tentang hal itu, mimpi sang raja diungkapkan pada Daniel, dan ia dibawa menghadap sang raja untuk menafsirkan artinya. Daniel langsung mengakui pada sang raja bahwa Allah yang benar telah memberinya karunia itu (Daniel 2:28). Salah satu topik penting dalam mimpi itu ialah bahwa suatu hari Allah akan mendirikan sebuah kerajaan yang kekal, dan kerajaan Allah itu akan menghancurkan semua kerajaan manusia lainnya (Daniel 2:44-45). Atas hikmatnya, Daniel diberi kehormatan oleh Raja Nebukadnezar dan diberi posisi di atas para orang berilmu Babel. Karena Daniel memintanya, ketiga rekan sebangsanya juga ditempatkan pada posisi berotoritas sebagai pengurus Babel. Beberapa waktu kemudian, Raja Nebukadnezar mendapat mimpi lain, dan sekali lagi Daniel dapat menafsirkannya. Sang raja mengakui bahwa ada roh Allah yang kudus di dalam diri Daniel (Daniel 4:9). Tafsiran mimpi Daniel pun benar adanya. Setelah mengalami masa ketidakwarasan, Nebukadnezar dipulihkan, dan ia memuji dan menghormati Allah yang Danile sembah sebagai Sang Maha Tinggi (Daniel 4:34-37). Belsyazar, putra Nebukadnezar, menggantikan ayahnya sebagai raja, dan pada sebuah perjamuan ia memerintah supaya perkakas dari emas dan perak yang telah dijarah dari bait kudus di Yerusalem digunakan. Karena perkakas kudus itu digunakan semena-mena, Belsyazar melihat sebuah tangan menulis di atas tembok. Para ahli nujumnya tidak berhasil menerjemah bahasa yang tertulis di tembok, sehingga Daniel untuk menafsirkannya (Daniel 5:13-16). Sebagai imbalan atas jasanya, Daniel mendapatkan promosi oleh Raja Belsyazar menjadi orang tertinggi ketiga di kerajaan Babel (ayat 29). Pada malam itu, sebagaimana dinubuatkan oleh Daniel, nyawa sang raja meregang dalam pertempuran, dan kerajaannya direbut oleh Raja Koresh dari Persia, dan Darius orang Media dijadikan raja. Di bawah raja yang baru, Daniel menjalankan tugasnya sebagai administrator dengan luar biasa sehingga Raja Darius mempertimbangkan menjadikannya orang tertinggi di kerajaannya (Daniel 6:1-3). Hal ini membuat administrator lainnya murka sehingga mereka mencari cara menjatuhkan Daniel. Mereka tidak menemukan aib Daniel, sehingga mereka menyerang agamanya. Dengan menyanjung Darius dan merayunya membuat penetapan melarang doa kepada dewa lain selain sang raja untuk tiga puluh hari ke depannya. Pelanggaran penetapan itu akan dihukum dilempar ke kandang singa. Danile melanggar penetapan itu, tentunya, dan berdoa secara terbuka pada Allah yang benar. Daniel tidak berusaha menyembunyikan aktifitas rohaninya, ia ditemukan berdoa dan segera ditangkap. Dengan berat hati dan terpaksa sang raja memerintah supaya Daniel dilempar ke kandang singa, namun ia berdoa supaya Allah Daniel menyelamatkannya (Daniel 6:16). Pada keesokan hatinya, ketika Daniel ditemukan dalam keadaan sehat, ia bercerita bahwa Allah telah mengutus malaikat untuk membungkam mulut singa sehingga ia selamat. Atas mujizat ini, Raja Darius melayangkan surat ketetapan bahwa semua hambanya harus menghormati Allah Daniel. Daniel berkembang terus selama masa pemerintahan Raja Darius. Daniel juga dikenal atas mimpi nubuat dan penglihatan yang ia terima dari Allah, yang direkam dalam kitab Daniel. Nubuat Daniel melingkupi periode waktu yang cukup besar, karena ia meramalkan datang dan perginya Kerajaan Yunani dan Romawi dan seorang raja kuat yang "akan berbuat sekehendak hati; ia akan meninggikan dan membesarkan dirinya terhadap setiap allah. Juga terhadap Allah yang mengatasi segala allah ia akan mengucapkan kata-kata yang tak senonoh sama sekali..." (Daniel 11:36). Nubuat "ketujuhpuluh minggu" Daniel membahas seorang Mesias yang akan dibunuh (Daniel 9:24-27). Kita melihat penggenapan mujizat ini dalam kehidupan Yesus. Minggu ke-tujuh puluh akan kelak digenapi pada akhir zaman. Daniel juga memperoleh penglihatan akhir zaman lainnya, dan memahami nubuat-nubuat ini penting bagi pemahaman eskatologis kita. Daud mengedepankan integritasnya, dan dengan demikian, ia menjadi sosok yang disegani oleh pemimpin yang ia layani. Akan tetapi, kejujuran dan loyalitasnya pada atasannya tidak melanggar imannya dalam Allah yang benar. Imannya tidak menjadi batu sandungan, sebaliknya pengabdiannya pada Allah dikagumi oleh orang-orang tidak percaya di sekitarnya. Ketika ia menyampaikan tafsiran mimpi, dengan cepat ia memberi kehormatan pada Allah atas karunia tersebut (Daniel 2:28). Integritas Daniel sebagai abdi Allah juga dikagumi oleh dunia sekuler, namun ia tetap berpegang teguh pada imannya pada Allah. Bahkan di bawah tekanan para raja dan penguasa, komitmen Daniel pada Allah tetap teguh. Daniel juga mengajarkan bahwa, dengan siapapun kita berinteraksi, apapun status mereka, mereka perlu diperlakukan dengan kasih sayang. Amati betapa prihatinnya Danile ketika menyampaikan tafsiran tentang mimpi kedua Nebukadnezar (Daniel 4:19). Sebagai orang Kristen, kita diperintah untuk menaati penguasa dan pemimpin yang telah Allah tetapkan, memperlakukan mereka dengan hormat dan kasih sayang; namun, sebagaimana diteladani oleh Daniel, kita harus memprioritaskan hukum Allah di atas hukum manusia (Roma 13:1-7; Kisah 5:29). Atas pengabdiannya, Daniel diperkenan baik oleh manusia maupun Allah (Daniel 9:20-23). Perhatikan pula ayat-ayat dimana malaikat Gabriel menjelaskan betapa cepatnya doa Daniel dijawab. Ini menunjukkan betapa siapnya Tuhan mendengar doa umat-Nya. Kekuatan Daniel adalah kesetiaannya dalam berdoa, dan itu merupakan pelajaran penting bagi kita semua. Kita perlu mendatangi Allah dalam doa tiap hari, bukan hanya ketika masalah melanda.

English