Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah

Kalimat thayyibah termasuk sebagai kelompok dari bacaan zikir yang biasa diucapkan oleh umat Islam. Kalimat tersebut berasal dari dua kata, yaitu al kalimah (الْكَلِمَةُ) yang berarti kalimat dan at thayyibah (الطَّيِّبَةُ) yang berarti baik.

Jadi, kalimat thayyibah adalah kalimat-kalimat kebaikan yang jika diucapkan akan mendapat pahala dari Allah SWT. Gak hanya itu, kalimat thayyibah juga terbagi menjadi beragam jenis. Berikut ini beberapa di antaranya yang perlu kamu tahu beserta waktu terbaik untuk mengamalkannya.

Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Rizka Yulita)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Artinya: Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Waktu terbaik mengamalkan basmalah adalah ketika memulai suatu amalan atau aktivitas kebaikan. Misalnya, belajar, makan, minum, mengaji, bekerja, berkarya, dan lainnya. 

Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Fikriyah Nurshafa)

أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ 

A’uudzu billaahi minasy syaithoonir rojiim

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

Waktu terbaik mengamalkan ta’awudz adalah ketika hendak membaca Al-Qur'an dan meminta perlindungan dari godaan setan. 

Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Ilustrasi takbir (pexels.com/Michael Burrows)

اَللَّهُ أَكْبَرُ

Allaahu akbar

Artinya: Allah Maha Besar.

Kamu bisa mengucapkan takbir ketika melihat tanda kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kalimat ini juga diucapkan ketika melewati jalan yang naik atau menanjak. 

Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Ilustrasi berzikir (pexels.com/@michael-burrows)

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Laa ilaaha illallah

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah.

Tahlil diucapkan untuk menegaskan tauhid, yang artinya hanya beriman dan menyembah Allah SWT. Tahlil juga diucapkan sebagai zikir setelah salat dan saat di mana orang sedang sakaratul maut. 

Baca Juga: 5 Kalimat Ini Terdengar Gombal Tapi Selalu Sukses Bikin Kamu Tersipu

Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Rizka Yulita)

الْحَمْدُ لِلَّهِ

Alhamdulillah

Artinya: Segala puji bagi Allah.

Tahmid merupakan ucapan syukur kepada Allah. Kamu bisa mengucapkan kalimat ini ketika mendapat nikmat, rezeki, hal-hal yang disukai atau selamat dari suatu musibah.

Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
ilustrasi perempuan muslim berdoa (freepik.com/rawpixel.com)

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ

Astaghfirullah

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah.

Atau

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ

Astaghfirullahal ‘adziim

Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.

Istighfar dibaca ketika kita melakukan kesalahan atau telah berbuat dosa. Kalimat ini juga menjadi zikir yang dibaca pada pagi dan petang, setelah salat, dan lain-lain.

Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Instagram.com/nadiemmakarim

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ

Assalaamu’alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh

Artinya: Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya limpahkan kepada kalian.

Kamu bisa mengucapkan salam ketika bertemu dengan sesama muslim. Kalimat ini juga diucapkan ketika mengakhiri salat. 

Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Anjani Eka Lestari)

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

Laa haula walaa quwwata illa billah

Artinya: Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah.

Waktu terbaik mengucapkan hauqalah adalah ketika seseorang menghadapi tantangan, kesulitan, atau sesuatu yang berat. 

Baca Juga: 5 Kalimat Manis Pacar yang Gak Bisa Kamu Percaya Begitu Saja

Baca Artikel Selengkapnya

tirto.id - Salah satu akhlak terpuji dalam Islam adalah bersabar ketika tertimpa musibah. Semakin besar kesabaran seseorang, maka menunjukkan semakin kuat juga keimanannya di sisi Allah SWT.

Musibah yang menimpa seorang muslim adalah bentuk kecintaan Allah SWT, sebagai ujian untuk menaikkan derajat keimanannya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.

“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya," (H.R. Bukhari).

Di sisi lain, musibah bisa jadi merupakan bentuk teguran agar seorang muslim sadar mengenai dosa-dosanya.

Melihat peristiwa Banjir kalimat thayyibah yang dibaca adalah

Melalui musibah, ia diminta untuk bermuhasabah, melakukan introspeksi diri. Jika memang ada kesalahan dan dosa yang telah dilakukan, maka ia harus segera bertaubat dan menyesali kesalahannya.

Musibah itu dapat dalam bentuk bala besar atau kejadian ringan, mulai dari bencana alam, ditinggal wafat orang kesayangan, terjadi kecelakaan, kehilangan barang, terpeleset jatuh, dan lain sebagainya.

Membaca Kalimat Thayyibah Tarji Ketika Tertimpa Musibah

Islam mengajarkan kepada umatnya untuk membaca kalimat thayyibah tarji ketika tertimpa musibah, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW ketika ia mengalami suatu kejadian buruk.

Bunyi kalimat thayyibah tarji adalah sebagai berikut:

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Bacaan latinnya: "Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un."

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali."

Versi lain dari kalimat thayyibah tarji, sebagaimana dilansir dari NU Online adalah sebagai berikut:

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها

Bacaan latinnya: "Innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘un. Allâhumma ajirnî fî mushîbatî wa akhlif lî khairan minhâ."

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan kembali. Ya Allah, karuniakanlah padaku pahala dalam musibah yang menimpaku dan berilah aku ganti yang lebih baik daripadanya."

Dalam bahasa Arab, kalimat thayyibah adalah kalimat yang baik. Sementara itu, tarji' artinya ungkapan kembali.

Maksud dari kalimat thayyibah tarji' bahwasanya seorang muslim diajarkan untuk tidak mengumpat, menyalahkan keadaan, ataupun menentang kuasa Allah SWT.

Ketika ditimpa musibah, ia tetap berkata baik (thayyibah) dan mengembalikan urusannya (tarji) kepada Allah, sebagai bentuk keimanan bahwa Allah SWT yang mengatur segala urusannya di muka bumi ini.

Hikmah Mengucapkan Kalimat Thayyibah Tarji'

Ungkapan tarji mengandung makna bahwasanya seorang muslim berserah diri atas takdir yang ditetapkan Allah SWT.

Hal ini merupakan bentuk nyata dari salah satu rukun iman dalam Islam, yaitu iman kepada qada dan qadar.

Hikmah mengucapkan kalimat thayyibah tarji ketika tertimpa musibah, sebagaimana tertera dalam sabda Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

“Tidaklah seorang hamba terkena musibah, kemudian ia berdoa, sesungguhnya kita kepunyaan Allah Swt dan sesungguhnya kita akan kembali kepada-Nya. Ya Allah berilah pahala dalam musibah ini dan berilah aku ganti yang lebih baik dari padanya. Kecuali Allah Swt akan memberikan pahala dalam musibahnya dan Allah SWT akan memberi ganti baginya yang lebih baik dari padanya," (H.R. Muslim).

Selain itu, terdapat juga sejumlah hikmah lainnya dari mengucapkan kalimat thayyibah tarji' berikut ini, sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak (2019) yang ditulis Mahdum.

  1. Kalimat tarji merupakan bentuk kekhlasan dan tawakkal kepada Allah SWT.
  2. Bersabar atas ujian hidup.
  3. Mendapat keberkahan, serta diberi pahala atas musibah tersebut.
  4. Mendapat rahmat [karunia dan nikmat] dari Allah SWT, sebagai ganjaran atas kesabarannya itu.
  5. Mendapat petunjuk dari Allah SWT.
  6. Dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  7. Terhindar dari sifat sombong dan angkuh.

Baca juga:

  • Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Musibah dan Bencana, Termasuk Pandemi
  • 3 Makna Bencana dalam Pandangan Islam: Ujian, Hukuman, Azab

Baca juga artikel terkait THAYYIBAH TARJI atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates